Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL :

HUMAN SECURITY

“ANCAMAN CYBER DI INDONESIA”

Oleh:

JUMAIDIL AKBAR

ABSTRAK

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi membuat masyarakat


semakin gencar untuk berlomba-lomba dalam mengikuti perkembangannya.
Sehingga situasi saat ini maraknya terjadi peristiwa yang menyalahgunakan
teknologi untuk merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri, hal ini di
sebut dengan Cybercrime. Dengan banyaknya masalah yang timbul dikarenakan
ancaman Cybercrime membuat Indonesia harus berhati-hati dalam penggunaan
media social. Sehingga, dalam hal tersebut perlu kita waspadai dan mengetahui
bagaimanakah cara yang terbaik dalam menggunakan Teknologi yang sering
berkembang di setiap zaman. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar kebutuhan Informasi atau media social di kalangan masyarakat,
apa saja ancaman yang di timbulkan oleh Penggunaan Teknologi di Indonesia
(Cybercrime) dan bagaimana tanggapan masyarakat dalam menyikapi hal-hal
yang dapat membuat masyarakat terpengaruh dari hasil cybercrime yang tidak
bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang salah. Metode Penelitian
ini digunakan dengan Wawancara langsung oleh sebagian masyarakat yang
menggunakan teknologi serta data- data dari vie internet dan buku-buku terkait
dengan masalah cybercrime.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan media


social sangatlah besar. Dimana mereka dapat dengan mudahnya memberikan
informasi yang ada bahkan mendaptkan informasi yang tidak bisa mereka jangkau
dengan menggunakan aplikasi yang telah di sediakan oleh Internet. Peneliti
mendaptkan bahwa ancaman yang di timbulkan pada penggunaan teknologi yakni
data mereka bisa saja di retas atau digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab (Cybercrime), sehingga dalam hal ini banyak masyarakat yang tertipu atau
percaya dengan hal-hal yang dapat merugikan mereka.

Kata Kunci : Cybercrime dan ancaman-ancaman.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, Perkembangan teknologi juga
semakin berubah. Salah satunya perkembangan di bindang IT, dimana
internet sudah berkembang dengan pesat dan telah menyebar sangat luas
hingga digunakan di seluruh dunia.
Bahkan teknologi saat ini sudah menjadi sumber kehidupan sehari-
hari mereka. Seperti, penggunaan media social dalam proses jual beli ,
mencari informasi,Berinteraksi secara online, dan lain-lain. Perkembangan
Teknologi inilah yang sekaligus merubah pola-pola kehidupan masyarakat
yang Moderen dimana mereka bergantung pada Teknologi yang tentu saja
memunculkan sebuah respon baik dari perilaku pemerintah, usaha,
organisasi, kemasyarakatan, bahkan pendidik. Semua pihak seakan tidak
ingin tertinggal dalam informasi. Nmaun, Internet tidak hanya berdampak
positif , tetapi juga ada yang negative. Kenyataan inilah yang
memunculkan sebuah fenomena baru yang dikenal dengan Cybercrime.
Banyaknya kriminalitas yaitu Cybercrime di era Modern,
Teknologi sangan meresahkan masyarakat. Berbagai banyak kejahatan
bisa di timbulkan dengan menggunakan teknologi. Seperti, Kasus
Penipuan, Pencemaran Nama Baik, Pornografi, Perjudin, dan lain-lain.
Tidak sampai disitu saja, aktivitas komunikasi di dunia maya kini
makin luas dengan hadirnya jejaring sosial seperti Yahoo, Messenger,
Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain sebagainya yang semakin
memudahkan setiap orang untuk saling berkomunikasi secara personal
melalui internet. Apalagi media komunikasi personal seperti telepon
seluler menyediakan fasilitas untuk hal tersebut.
Dari sekian banyak kasus- kasus yang ada ancaman cyber di
Indonesia sangat marak terjadi. Khususnya pada Wanita yang sering
menjadi korban dalam Cybercrime. Sehingga dalam hal ini perlu kita patut
waspadai dalam perkembangan ataupun penggunaan teknologi yang bisa
berdampak buruk bagi masyarakat khususnya di kalangan anak-anak di
bawah umur.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa kebutuhan Informasi atau media social di kalangan
masyarakat sangat di butuhkan ?
2. Apa saja Ancaman Cybercrime yang terjadi di Indonesia?
3. Bagaimana tanggapan masyarakat dalam menyikapi ancaman
Cybercrime yang tidak bertanggung jawab dalam memberikan
informasi yang salah?

C. Tujuan Masalah
Adapun Tujuan Penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Seberapa besar kebutuhan Informasi atau media
social di kalangan masyarakat.
2. Untuk Mengetahui Apa saja ancaman Cybercrime yang terjadi di
Indonesia.
3. Untuk mengetahui Bagaimana tanggapan masyarakat dalam menyikapi
ancaman Cybercrime yang tidak bertanggung jawab dalam
memberikan informasi yang salah.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat Teoritis yang di Peroleh yakni untuk mengembangkan ilmu
peengetahuan khususnya dibidang Perkembangan Teknologi terhadap
masyarakat
2. Manfaat Praktis
2.1. Bagi Pemerintah
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan
agar pemerintah dapat mencegah adanya ancaman Cyber yang ada
di Indonesia.
2.2. Bagi Masyrakat
Dari hasil penelitian ini, berguna untuk memberikan informasi
kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan teknolgi
agar terhindari dari ancaman cyber.

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Informasi atau Media Social di kalangan masyarakat


Kebutuhan akan Informasi di dunia modern saat ini tidak dapat di
lepaskan lagi. Bahkan, sangat bergantung pada kemajuan teknologi yang
canggih / maju (High tech atau advanced technology) di bidang informasi
dan elektronik melalui jaringan internet. Pada saat ini, media komunikasi
massa yang berkembang sangat pesat adalah media online. Dimana dengan
media online, informasi dari belahan dunia manapun dapat diperoleh.
Kecepatannya yang tinggi dalam memberikan informasi, membuat media
online banyak digunakan oleh masyarakat pada saat ini.
Layanan yang diberikan oleh internet mencakup e-mail, Netnews,
Telnet, File Transfer Protocol (FTP) dan world wide web atau www,
dimana yang paling banyak di gunakan adalah e-mail dan www. Pada
Hakikatnya Pemanfaatan teknologi informasi , media, dan komunikasi
telah merubah perilaku masyarakat. Yang dimana masyarakat sudah sangat
bergantung dengan Media social bahkan mencari uang dengan
menggunakan media social. Sehingga tak heran, di era canggih saat ini
sudah banyak aplikasi-aplikasi yang sudah berkembang dan dapat
memudahkan masyarakat dalam beraktifitas.
Seperti,WhatsApp(WA) dimana, media social ini dapat
memudahkan mereka untuk berkomunikasi secara langsung dengan
menggunakan Video Call (Vc) atau Telfon bahkan saling berbagi pesan
melalui Chat. Bukan hanya itu Media ini juga dapat membagikan aktivitas
apa saja yang dilakukan . hal ini disebut dengan (Story). Selan media WA,
ada pula Aplikasi yang paling banyak di gunakan adalah Instagram. Media
ini sangat milenial bagi kaum anak-anak, remaja bahkan dewasa sekalipun.
Selain itu ada berbagai aplikasi lainnya yang di gunakan oleh masyarakat.
Yakni, Facebook,Youtobe. Twiter, Google, dan lain-lain. Dimana dengan
aplikasi tersebut atau website tersebut dapat memudahkan mereka dalam
menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan,
mendaptkan informasi atau berbagi informasi.
Akan Tetapi, tak banyak juga dari masyarakat di era saat ini,
menggunakan Sosial media hanya untuk memamerkan kehidupan mereka
ataupun menaikkan derajat mereka. dengan cara, memposting gaya hidup
di Media Sosial Mereka masing-masing. Sehingga, banyak masyarakat
yang berlomba-lomba untuk memamerkan gaya hidup bahkan hal tersebut
dapat memicu terjadinya kejahatan.
Selain dari pada itu. Kegunaan media social ini berguna bagi para
pengusaha dalam bidang promosi untuk menjual produk mereka. sehingga,
semua para pengusaha dapat menarik masyrakat untuk membeli produk
mereka hanya dengan Memposting jualan mereka di social media, dan
masyarakat dapat dengan mudah membeli produk tersebut tanpa pergi ke
toko langsung. Hal tersebut dinamakan Belanja Online. Dengan hal ini
masyrakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas lainnya tanpa perlu
mengeluarkan tenaga ekstra untuk berpergian.
Kegunaan media social lainnya, masih banyak digunakan oleh hal
layak bahkan bisa digunakan untuk pendidikan, seperi kuliah Online
dengan menggunakan media Zoom,Gmeet atau hal yang lainnya.

B. Ancaman Cybercrime yang terjadi di Indonesia


Kejahatan yang lahir sebagai dampak negative dari perkembangan
aplikasi internet sering disebut dengan Cyber Crime. Dari pengertian ini
tampak dengan Cyber Crime mencakup semua jenis kejahatan beserta
modus operasinya yang dilakukan sebagai dampak negative aplikasi
internet.
Selain itu, Pengertian Cyber Crime menurut Crime-research.org.
dalam buku Hitam Putih Facebook mengatakan “ Cybercrime is defined
as crimes committed on the Internet using the computer as either a tool or
a targeted victim. It is very difficult to classifty crims is general into
distinct groups as many crims evolce on a daily basis. Esen in the real
word,crimes like rape, munder or theft need not necessarity be separate.
However , all cbercrimes innolve both the computer and trhe person
behind it as victims, it just depends on which of two main target.
Hence, the computer will be loked ad as either a target or tool for
simpaticlty’s sake. For Example, Backing involve attacking the
computer’s information and onther resourses. It is important to take note
that overlapping occours is many cases and it is imphosible to have a
perfect calsification sytem.”
Sedangkan Menurut Infosecurty-magazine.
Cybercrime is crime with different tactis. The Tactis are differents,
but the crims is the some, the motivation is the some.
Jika di artikan, bahwa Cyber Crime adalah kejahatan dengan
menggunakan taktik yang berbeda, namun sama sebagai kriminalitas dan
motivasi kejahatannya juga sama.
Menurut Sumber Course-net.com mengatakan bahwa, Hampir
seluruh orang di dunia beranggapan bahwa internet adalah sumber
pengetahuan yang begitu hebat. Informasi apa pun bisa didapatkan dengan
mengakses internet tanpa terbatas ruang dan waktu. Tak hanya itu, jalur
komunikasi pun terbuka amat lebar. Namun perlu diingat, semakin luas
akses yang kita buka, maka semakin besar juga usaha kita harus
memperhatikan keamanannya, mengingat perilaku peselancar internet
yang bebas dan banyak macam.Kini, ancaman serta serangan tak hanya
terjadi secara offline atau langsung menyentuh diri kita, tetapi juga
maraknya saling menyerang di dunia siber / secara online.
Ada Empat jenis ancaman cyber berdasarkan modus operasi
pelaksanaannya :
1. Cyber Espionage
Jenis ancaman siber ini, pelaku akan melakukan kegiatan
memantau secara intensif sasarannya memanfaatkan jaringan
komputer yang dimasuki pelaku tanpa diketahui sasarannya.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi terbaru dan
sewaktu-waktu mencuri dokumen rahasia penting milik
sasarannya. Misalnya, terjadi pada kasus persaingan bisnis untuk
mencuri data-data milik pesaingnya.

2. Cyber Warfare
Ancaman dengan memanfaatkan teknologi internet yang
satu ini, dilakukan dengan cara pelaku masuk ke dalam sistem
sasarannya kemudian mengacak-acak sistem dan juga semua data
yang ada di dalamnya. Ancaman siber warfare ini pernah memakan
korban jiwa juga. Bagaimana bisa ? Hal ini ditunjukkan peristiwa
yang dilakukan oleh Israel untuk menyerang Iran. Israel
memanfaatkan virus jaringan untuk merusak teknologi listrik
tenaga nuklir milik Iran, yang semestinya masih dalam fase uji
coba.

3. Cyber Crime
Ancaman siber ini berupa kejahatan yang melawanggar
peraturan hukum dan biasanya sasaran kejahatan adalah
perorangan. Kasus pelaku kejahatan siber antara lain penipuan
dalam transaksi jual beli online, penipuan credit card, menculik
seseorang dengan memalsukan identitas di depan sasarannya,
menyebarkan virus (bisa berupa hyperlink atau dokumen) ke dalam
jaringan sehingga sistem lumpuh dan data dapat dicuri serta
terkadang disalahgunakan, dan kasus lainnya.

4. Cyber Terrorism
Ancaman terencana ini bertujuan untuk mengganggu
keamanan sosial, politik, dan ekonomi yang berdampak buruk
besar pada rakyat sipil suatu negara sasaran melalui kekuatan
teknologi internet. Misalnya seperti menyerang website resmi
pemerintah, melakukan sadap jaringan komunikasi strategis politik,
mencuri sumber data elektronik perbankan, dan sebagainya.

Berbagai kejahatan yang ada di Indonesia yang paling kerap terjadi


di masyarakat adalah modus penipuan. Dimana modus penipuan ini sudah
merambak dengan pesat di wilayah Indonesia. Sehingga kerap terjadi
kasus penipuan yang bisa menipu masyarakat dengan iming-iming
mendaptkan uang yang melimpah. Dan hal tersebut kejahatan bisa
menggunakan teknologi untuk menipu korban agar mendapatkan uang dari
korban tersebut.

C. Tanggapan masyarakat dalam menyikapi ancaman Cybercrime.


Dalam menciptakan pemerataan dan layanan di seluruh wilayah
Indonesia, Pemerintah memiliki tanggung jawab penuh dalam
terlindungnya kepentingan masyarakat. Salah satunya, dalam bidang
ancaman Cybercrime.
Dimana dalam tindakan Cyber Crime ini banyak memakan korban,
khususnya di masyarakat. Menurut detikNews, yang dituliskan oleh Linda
Rahmawati, mengatakan bahwa cybercrime dapat diminimalisir dengan
beberapa tahapan sebagai berikut:
Pertama, membutuhkan implementasi hukum yang tegas dan tidak
pandang bulu serta dibutuhkan UU yang lebih baik. Setidaknya pada level
sangsi dan penerapan. Sebab selama ini dalam UU No 11 Tahun 2008,
kejahatan dunia maya hanya dimasukkan sebagai kejahatan ringan. Jika
yang di andalkan hanya legitimasi UU tersebut maka diaspora kejahatan
dalam dunia maya akan sukar untuk dihilangkan dari pusaran republik ini.
Sehingga kekuatan hukum baru untuk setidaknya meletakakan kejahatan
dunia maya sebagai kejahatan ekstra ordinary crime menjadi satu kunci
ideal yang penting untuk dihadirkan.

Kedua, cyber crime dan cyber sabotage adalah kejahatan global.


Maka kerja sama lintas negara menjadi penting. Dua kejahatan di atas lagi-
lagi tidak terjadi di Indonesia, sebagai kejahatan global pemfungsian
gerakan-gerakan berbasis kerja sama lintas sektoral negara baik bilateral
maupun multilateral adalah jawaban paling sederhana untuk mengurangi
problem kejahatan dalam dunia maya. Indonesia perlu belajar kepada
negara yang telah sukses meminimalisir persoalan kejahatan dunia maya.
Utamanya yang terkait dengan cyber crime dan cyber sabotage.

Ketiga, perlu ada semacam pencegahan dini dari pemerintah.


Dengan upaya sosialisasi pendidikan melek dunia maya dan terkait aturan
yang telah dibuat. Sebab hari ini, hanya sedikit masyarakat di republik ini
yang paham betul tentang amanat UU No. 11 Tahun 2008 utamanya di
bidang sangsi pelanggaran dunia maya. Sehingga pemahaman yang utuh
melalui proses kerja sosialisasi UU dan literasi dunia maya ke tengah-
tegah masyarakat adalah pencegahan dini yang mesti harus dilakukan
secara optimal dan berkesinambungan.
Keempat, dibutuhkan cyber law UU yang memiliki keistimewaan
untuk mengatur dunia cyber. Sebab kejahatan dunia maya harus diletakkan
sebagai kejahatan ekstra ordinary crime. Setidaknya negara yang telah
memeliki UU keistimewaan terkait masalah ini, salah satunya adalah
Malaysia, dan negara Paman Sam. Bahkan kini Singapura juga
mempunyai The Electronic Act 1998 serta Electronic Communication
Privay Act (ECPA) kemudian AS memiliki Communication Assistance
For Law Enforcement Act dan Telecommunication Service 1996. Semua
UU tersebut praksis dapat mengurangi indeks kejahatan dunia maya yang
benar-benar nyata.

Selain itu, Menurut IDN TIMES.com , masih ada beberapa langkah


yang dapat di hindari atau ditangani terhadap kejahatan di dunia social
media. Yakni :

1. Jangan menggunakan Software yang sudah di bajak


Hal ini di sarankan karena banyaknya yang tertanam dalam aplikasi
bajakan. Oleh karena itu rekomendasinya adalah menggunakan Open
source yang gratis agar terhindar dari malware atau spyware.
2. Pasang Perangkat Lunak dengan Keamanan yang Up to date.
Penting untuk perangkat lunak keamanan selalu terbarui. Hal itu
memebrikan redefinisi ancaman kejahatab cyber dan virus yang belum
terdeteksi dalam versi security software sebelumnya.
3. Lindungi gadget, komputer atau perangkat lain yang digunakan
Lindungilah gadget atau perangkat lain yang ada, baik itu
perlindungan untuk akses atau perlindungan terhadap data. Sehingga,
orang lain nggak sewenang-wenang menggunakan dan melakukan hal-
hal yang nggak kita sukai.
4. Menggunakan data encryption
Misalnya, seperti Wi-Fi Protected Access 2 (WPA2) dan lain-lain
pada jaringan lokal seperti LAN atau nirkabel di kantor atau rumah,
sehingga komunikasi teks yang jelas nggak bisa disadap dan bisa
mencegah akses yang nggak sah.
5. Selalu miliki sikap waspada
Waspada itu sangat perlu! Jangan langsung percaya dengan setiap
email, telepon, website dan segala iklan yang bertebaran di internet.
Memang kejahatannya dilakukan di dunia maya, tapi, di dunia nyata
semua akibatnya nggak bisa di putar balik.
6. Selalu periksa data bank dan data kartu kredit secara teratur
Sekarang ini, banyak data transaksi bank dikirim melalui email.
Oleh karena itu, nggak ada salahnya untuk memeriksa transaksi secara
teratur. Ini dilakukan supaya bisa dengan cepat mengetahui apakah ada
transaksi yang nggak benar.
Jika menggunakan kartu kredit, bisa langsung menghubungi bank
dan memblokirnya. Bisa juga mengajukan keluhan kepada bank
supaya transaksi dibatalkan.

7. Rajin mengganti kata sandi


Jangan malas untuk mengganti kata sandi akun-akun yang penting
secara berkala. Tapi, pastikan untuk menggunakan kombinasi karakter
huruf, angka dan atau simbol yang rumit supaya nggak mudah dijebol.
8. Backup data-data secara rutin
Sebaiknya, pengguna memiliki salinan dokumen pribadi, baik itu
dokumen seperti foto, musik, video atau yang lainnya. Ini dilakukan
supaya data tetap selamat jika sewaktu-waktu ada pencurian data atau
kesalahan dalam sistem perangkat yang digunakan.
9. Jangan sembarang membagikan info pribadi
Jaga supaya informasi pribadi nggak jatuh ke tangan yang nakal
dan salah. Jika nggak terlalu penting-penting sekali, lebih baik jangan
dimasukkan data-data pribadi yang penting ke dalam media sosial. Jika
ingin membagikan, bagikan kepada orang terpecaya, jangan cuman
orang terdekat saja. Karena, orang terdekat belum tentu orang yang
terpercaya.
Dan jangan cuman karena alasan supaya banyak teman, lantas
memasukkan semua data pribadi ke media sosial. Itu adalah kesalahan
fatal.
10. Abaikan lampiran surat elektronik dan URL yang terindikasi
mencurigakan
Selain mengabaikan lampiran email dan URL / alamat web yang
mencurigakan, jangan hiraukan juga postingan-postingan aneh yang
banyak bergentayangan di media sosial. Kecerobohan cuman akan
merugikan diri-sendiri.
11. Jangan langsung tergiur, gunakan waktu untuk berpikir lebih panjang
dan matang
Misal, ketika ada tawaran menarik berupa free
merchandise atau online sale, jangan terburu-buru mengambil
keputusan. Santai saja dan pelajari apa yang mereka tawarkan.
12. Laporkan ke pihak yang berwenang
Faktanya, masih banyak kasus kejahatan cyberyang nggak
dilaporkan. Tapi, mulai sekarang jangan ragu untuk melaporkannya
kepada pihak berwenang. Khususnya, untuk hal-hal yang berkaitan
dengan eksploitasi seksual, pemerasan, penindasan dan pencurian
identitas

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Kebutuhan Informasi atau media social di kalangan masyarakat
sangat di butuhkan, dikarenakan banyaknya masyarakat yang
menggantungkan hidup mereka di social media, seperti mencari
pekerjaan, memberi pekerjaan, menjual produk atau mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan sehingga sudah tidak asing lagi
bagi masyarakat dalam bersosial media.
2. Ancaman Cybercrime yang terjadi di Indonesia, kini sudah marak
terjadi. Dikarenakan adanya factor individual sendiri yang ingin
mengambil data pribadi seseorang dengan mengHacker atau
merusak data pribadi orang lain. Selain itu, ancaman yang lainnya
adanya kejahatan yang dapat memakan korban salah satunya
dengan adanya penipuan. Dalam hal ini banyak korban yang tertipu
dalam hal uang atau investasi. Sehingga ancaman ini sangat
membahayakan bagi masyarakat.
3. Tanggapan masyarakat dalam menyikapi ancaman Cybercrime ,
yakni dengan melakukan beberapa cara termasuk tidak mudah
percaya pada media informasi yang belum akurat datanya.
Sehingga masyarakat perlu waspada dan teliti lagi dalam
menggunakan social media. Selain itu masyarakat perlu untuk
tidak membagikan data pribadi mereka kepada orang yang tidak
dikenal bahkan orang yang dikenal sekalipun. Hal ini bertujuan
untuk menghindari dari penggunaan akun yang tidak bertanggung
jawab dalam menggunakan data pribadi orang lain.
B. SARAN
1. Masyarakat harus lebih teliti lagi dalam menggunakan social media
khususnya dalam membuat akun pada aplikasi yang meminta data
pribadi. Ini dikarenakan agar masyarakat dapat mengantisipasi
terjadinya pengambilan data oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab.
2. Adanya upaya pemerintah untuk melindungi data pribadi para
masyarakat khususnya penindakan terhadap UUD IT yang di
haruskan untuk bertindak keras terhadap masyarakat yang
menggunakan social media yang menjerat masyarakat lain untuk
menjadi korban dalam suatu kasus masalah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Maskun,S.H.,LLM. 2014.Kejahatan Siber (Crime) Suatu


pengantar.Jakarta: Kencana.
2. Saeful Bahri,Idik.,S.H.2020. Cyber Crime Dalam Sorotan Hukum Pidana.
Bahasa Rakyat.
3. S.Hamidin,Aep. 2010. Tips dan Trik Kartu Kredit “Memaksimalkan
manfaat dan mengelola Risiko Kartu Kredit.”. Yogyakarta: MedPress.
4. Juju,Dominikus dan Feri Sulianta. 2010. Hitam Putih Facebook. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
5. Sugeng,S.P.,S.H.,M.H. 2020. Hukum Telematika Indonesia. Jakarta :
Kencana.
6. Course-net.com. 4 jenis ancaman cyber terkini.
https://www.course-net.com/empat-jenis-ancaman-cyber-terkini/
Diambil pada tanggal 09 February 2021. Pukul : 19.23
7. News.detik.com. “Meminimalisir kejahatan cyber crime dan cyber
sabotage di Indonesia.
https://news.detik.com/kolom/d-2610228/meminimalisir-kejahatan-cyber-
crime-dan-cyber-sabotage-di-indonesia
Diambil pada tanggal 09 February 2021. Pukul : 22.03
8. IdnTimes. 12 Cara mencegah dan menangani Cyber Crime yang semakin
merajalela.
https://www.idntimes.com/tech/trend/riyan-sumarno/12-cara-mencegah-
dan-menangani-cyber-crime-yang-semakin-merajalela-c1c2
Diambil pada tanggal 09 February 2021. Pukul : 22.33

Anda mungkin juga menyukai