Anda di halaman 1dari 16

Nama Kelompok 7 :

Desvia Putri Budaya (8040200350)


Siska Raudatul Jannah (8040200155)
Rahmadasti (8040200089)
Widuri (8040200436)
Liwita Sanfitri (8040220196)

Teknologi di kehidupan masyarakat


Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia

dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar

terhadap transformasi nilai - nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan

adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh

kemajuan teknologi terhadap nilai - nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan

maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP),

bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh

masyarakat di pelosok - pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun

negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan - lahan mulai

mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala

image yang menjadi ciri khas mereka. Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah

mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja. Kalo dulu kita lihat

para siswa bersekolah dengan hanya membawa buku - buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat kita

saksikan para siswa berangkat sekolah dengan HP sebagai bawaan wajib mereka. Entah sebetulnya

mereka benar - benar membutuhkan HP tersebut sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas bagi

remaja sekarang, HP merupakan sarana gaul yang mutlak mereka miliki. Semakin bagus HP yang mereka

punya, semakin merasa gaul dan percaya dirilah mereka (walaupun mungkin mereka tidak tahu

bagaimana cara menggunakan fitur - fitur canggih yang mereka punya di HP mereka)
Privasi Masyarakat Dari Teknologi
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan, privasi adalah kebebasan atau keleluasaan pribadi,
sedangkan media Merdeka.com menyebut privasi sebagai hak fundamental, esensial untuk
otonomi dan perlindungan martabat manusia yang menjadi landasan di mana banyak hak asasi
manusia lainnya dibangun.

Perkembangan zaman dan teknologi membuat kita semakin terkoneksi dengan banyak orang
secara lebih mudah dan real-time, mulai dari berkomunikasi hingga bertransaksi.

Namun, di sisi lain, dunia digital yang terkoneksi juga memiliki beberapa dampak, salah satunya
adalah berkurangnya privasi seseorang akibat identitasnya tersebar di dunia maya. Ibaratnya, kini
kehidupan per individu lebih banyak terekspos akibat perkembangan teknologi yang ada.

Oleh karena itu, identitas digital sangat penting untuk mencegah dan menanggulangi masalah-
masalah terkait privasi seseorang di era digital ini.

Pengaruh Digitalisasi dalam Kehidupan

Berkat digitalisasi, kini aktivitas komunikasi dan transaksi dengan siapa pun bisa dilakukan dari
mana saja dan kapan saja tanpa harus bertatap muka langsung. Alhasil, banyak hal dapat diakses
dengan lebih cepat dan mudah. Contohnya seperti pembukaan rekening bank atau pembelian
asuransi baru.

Namun, kemudahan tersebut bisa menjadi masalah jika tidak ada verifikasi tatap muka saat kita
berkomunikasi dan bertransaksi dengan orang lain di dunia digital. Kita akan kesulitan untuk
memvalidasi kebenaran identitas dari orang yang bersangkutan. Di sinilah pentingnya identitas
digital berperan pada era digital kini.

Dengan penggunaan identitas digital, kita bisa terhindar dari berbagai risiko kejahatan seperti
penyalahgunaan data pribadi dan pemalsuan identitas. Di sisi lain, privasi dan data diri pun tetap
terjaga.

https://blog.privy.id/pentingnya-privasi-setiap-orang-di-era-digital/

Privasi dalam pemerintahan publik


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menunjukkan peningkatan cukup
signifikan. Peningkatan kualitas masyarakat Indonesia secara berkelanjutan yang memanfaatkan
teknologi informasi serta ilmu pengetahuan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional
sekaligus menjadi suatu tantangan global.1 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
yang semakin pesat menyebakan perubahan perilaku serta pola pikir yang tanpa disadari oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat global. Perkembangan tersebut menyebabkan
“dunia tanpa batas” yang artinya orang dapat mengakses apapun melalui jaringan internet.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut menimbulkan peluang bahkan
tantangan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan internet (interconnection networking)
yang menjadi media informasi dan komunikasi elektronik yang menyediakan beragam
aktivitas baik berupa jasa maupun produk seperti e-commerce (perdagangan/bisnis melalui
media elektronik), e-education (pendidikan), e-health (kesehatan), e-government
(pemerintahan), e-payment (keuangan), transportasi, pariwisata serta perkembangan cloud
computing atau komputasi awan yaitu aplikasi yang menyediakan ruang penyimpanan data
pengguna seperti google drive, iCloud, Dropbox, Youtube dan sebagainya. Ruang lingkup
dari salah satu pembaharuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yaitu
melakukan pengumpulan, penyimpanan, pembagian, dan penganalisaan data secara efektif
dan efisien antar industri/perusahaan atau masyarakat.2Dalam perkembangan teknologi
informasi dan teknologi, informasi data pribadi yang terdiri dari nama, e-mail, nomor telepon
genggam merupakan data yang sangat berharga karena dapat nilai ekonomi yang didapatkan
dalam dunia bisnis. Hal tersebut dinamakan digital dossier atau berkas digital yang
merupakan kumpulan informasi data pribadi yang dimiliki oleh sebagian besar bahkan
hampir seluruh orang dengan memanfaatkan teknologi internet yang dikembangkan oleh
pihak swasta yang sangat berisiko terjadinya pelanggaran hak privasi atas data pribadi
seseorang.3Peningkatan kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan
berbagai tindakan kriminal muncul yang dapat mengakibatkan kerugian baik materiil
maupun immateriil bagi seseorang.4 Meningkatnya aktivitas jumlah pengguna internet
menyebabkan isu mengenai perlindungan data pribadi menjadi hal yang serius \ karena
penyebarannya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat melalui teknologi sehingga
menimbulkan risiko “bocor”nya data pribadi seseorang. Pada tahun 2011, terjadi pembobolan
data pribadi sebanyak 25 juta pelanggan Telkomsel, kemudian hal serupa terjadi lagi pada
September 2019 kemarin masyarakat dikejutkan dengan adanya kebocoran data penumpang oleh
maskapai penerbangan Lion Air dan Batik Air yang mencapai puluhan juta data. Kebocoran data
penumpang termasuk informasi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor paspor
penumpang yang diakses dalam ruang penyimpanan (cloud computing) Amazon Web Services
(AWS) yang diakses melalui web yang tersimpan dalam filebackup bulan Mei 2019 untuk
maskapai Malindo Air dan Thai Lion Air. Kebocoran data tersebut sangat rentan disalahgunakan
yang dapat menyebabkan timbulnya beberapa kasus tindakan kriminal misalnya pencurian
identitas maupun penipuan apalagi mengingat perkembangan ekonomi modern saat ini kearah
digital economy berbasis economy creative, data pribadi termasuk sebagai informasi yang sangat
penting bagi para pebisnis.

http://www.jatiswara.unram.ac.id/index.php/js/article/view/218/191

ALASAN UNTUK MENJAGA PRIVASI


Menjadi hal yang memiliki nilai tinggi, privasi adalah hak untuk setiap orang dalam
dunia yang modern ini. Terlebih dalam kegiatan atau aktivitasnya di dunia digital,
menjaga privasi harus menjadi prioritas semua orang, sehingga semua aktivitasnya
menjadi lebih aman dan terhindar dari risiko cyber crime.
Jika dilihat pada definisi atau pemahaman umumnya, privasi adalah keadaan kehidupan
pribadi seseorang atau sekelompok orang terbebas dari pengawasan dan gangguan orang
lain. Seorang atau sekelompok orang memiliki ruang bebas untuk kegiatannya, tanpa
khawatir diintervensi orang lain, dan tanpa mengganggu kepentingan orang lain.
Artinya, apa yang dilakukan, apa yang dimiliki, dan setiap hal yang terkait di dalamnya,
mutlak milik diri sendiri atau kelompok tersebut.

setidaknya ada 4 alasan kuat mengapa setiap orang wajib menjaga privasinya di dunia
digital.

1. Intimidasi Online terkait Gender


Data pribadi berupa jenis kelamin wajib dilindungi untuk menghindari kasus pelecehan
seksual atau berbagai jenis perundungan secara online. Alasannya, risiko terjadinya
Kekerasan Berbasis Gender Online senantiasa mengancam orang-orang yang kurang
waspada.
Ketika hal ini terjadi, tentu kenyamanan dalam beraktivitas di dunia digital akan
terganggu.
2. Mencegah Penyalahgunaan Data Pribadi
Ketika data pribadi, yang termasuk dalam ranah privasi, tersebar, maka bukan tidak
mungkin data ini digunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk mengambil
keuntungan pribadi. Terlebih ancaman kerugian materiil dan nonmateriil juga jadi risiko
atas kebocoran ini.
Ketika data pribadi yang dimiliki tetap terjaga kerahasiaannya, maka idealnya aktivitas di
dunia digital bisa dilakukan sebagaimana mestinya.
3. Menghindari Potensi Pencemaran Nama Baik
Data pribadi terkait nama asli juga wajib dijaga dengan baik agar tidak sampai bocor.
Ketika nama asli atau identitas asli diketahui orang banyak, akan muncul risiko
pencemaran nama baik dari akun-akun tidak bertanggungjawab yang memiliki niat
kurang baik.
4. Hak Kendali atas Data Pribadi
Setiap data pribadi yang dimiliki oleh seseorang sudah seharusnya berada di bawah
kendali pemilik sah dari data tersebut. Hal senada tercantum dalam Deklarasi Universal
tentang Hak Asasi Manusia 1948 Pasal 12, dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil
dan Politik 1966 Pasal 17.

https://verihubs.com/blog/privasi-adalah/

Alasan orang untuk tidak menjaga Privasi


1. Merasa privasi atau informasi yang masyarakat pakai pada teknologi sudah digunakan
oleh semua orang, sehingga tidak ada rasa untuk menjaga privasi.
2. Masyarakat tidak memahami cara untuk menjaga privasi yang digunakan pada
teknologi, sehingga tidak bisa menjaga privasi atau informasi yang mereka miliki.

EFEK PERANG TERHADAP PRIVASI

Selama periode perang, dokumen identitas dan artefak serupa telah diperkenalkan untuk

menetapkan identitas pemegangnya. Ini digunakan untuk tujuan keamanan individu yang tidak

membawa dokumen yang diperlukan diasumsikan sebagai mata-mata dan dapat diinterogasi.

Dalam Perang Dunia I kartu identitas diperkenalkan di Inggris, tetapi pada tahun 1919 paksaan

untuk membawanya dihapus. Mereka diperkenalkan kembali dalam perang dunia ke II, tetapi

setelah penuntutan yang berhasil terhadap clarence Henry wilcock karena menolak untuk

menyerahkan kartunya kepada polisi, undang-undang tersebut dicabut pada tahun 1952. Dalam

hal ini ketua Mahkamah Agung lord Goddard berkomentar bahwa kartu identitas "cenderung

membuat orang kesal dengan tindakan polisi ".

Di Prancis, kartu identitas nasional Prancis yang baru, yang diperkenalkan setelah kekalahan

dalam pertempuran Perancis, membantu pihak berwenang vichy mengidentifikasi 76.000 untuk

dideportasi sebagai bagian dari holocaust.

Hak-hak individu, termasuk habeas corpus seringkali hanya berlaku pada masa damai. Selama

Perang Saudara Amerika di Amerika Serikat, dan selama perang dunia II di Inggris, habeas

corpus di tangguhkan.

Ini adalah pendapat beberapa orang bahwa serangan 11 September 2001 dan "Perang melawan

Terorisme" yang dinyatakan oleh pemerintah Amerika Serikat, telah mengurangi hak privasi.

Pada pendukung kepercayaan ini mengutip pengenalan RUU seperti Patriot Act, dan kekuasaan

presiden sebagai panglima Tertinggi untuk menggunakan kekuatan apapun yang diperlukan
untuk mengalahkan musuh, seperti yang diberikan oleh undang-undang kongres. Para penentang

mengutip undang-undang AS yang ada yang mengatur hak privasi warga negara, seperti

pengadilan FISA, dan pembatasan terhadap mata-mata domestik oleh lembaga-lembaga seperti

NSA, DIA, dan CIA.

Referensi

https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/viewFile/17444/13932

Argumen untuk pemantauan pemerintah

Peningkatan deteksi kejahatan karena penempatan kamera CCTV, tingkat keberhasilan

hukuman meningkat karena penjahat lebih mungkin dihukum karena meningkatnya

kemampuan untuk membuktikan bahwa tersangka melakukan pelanggaran. Pencegahan

terorisme - kegiatan teroris perlu koordinasi dan ini sering dilakukan dengan menggunakan

peralatan elektronik. Jika komunikasi antar perangkat dapat dipantau, aktivitas teroris dapat

dicegah sebelum serangan teroris dilakukan, dan jaringan mereka dapat diungkapkan dengan

analisis jaringan dan analisis lalu lintas.

Argumen yang menentang pemantauan pemerintah

Pengawasan melanggar kebebasan sipil ada kurangnya anonimitas jika sistem pengenalan

wajah dapat digunakan, misalnya, untuk mengidentifikasi pemrotes dalam demonstrasi.

Kamera CCTV menggantikan kejahatan, alih-alih menghilangkannya - penjahat pindah ke

daerah-daerah di mana CCTV tidak ada. Karena tenaga kerja yang sangat besar yang

dibutuhkan untuk beroperasi dan memantau, banyak kejahatan (bahkan jika dicatat) tidak

diperhatikan selama berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berbulan-bulan, sambil


menghabiskan uang untuk pemeliharaan dan upah. Pemantauan dapat digunakan dalam

melakukan kejahatan, misalnya petugas polisi telah ketahuan menggunakan kamera untuk

menyerang privasi pribadi wanita yang berjalan melalui bandara. Mengumpulkan data

tentang banyak orang di satu tempat (pusat pemantauan) menyediakan sumber data berharga

yang akan memicu 151 Komputer dan Masyarakat aktivitas ilegal jika integritas operator

pernah dikompromikan
Pengawasan melanggar kebebasan sipil ada kurangnya anonimitas jika sistem pengenalan

wajah dapat digunakan, misalnya, untuk mengidentifikasi pemrotes dalam demonstrasi.

Kamera CCTV menggantikan kejahatan, alih-alih menghilangkannya - penjahat pindah ke

daerah-daerah di mana CCTV tidak ada. Karena tenaga kerja yang sangat besar yang

dibutuhkan untuk beroperasi dan memantau, banyak kejahatan (bahkan jika dicatat) tidak

diperhatikan selama berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berbulan-bulan, sambil

menghabiskan uang untuk pemeliharaan dan upah. Pemantauan dapat digunakan dalam

melakukan kejahatan, misalnya petugas polisi telah ketahuan menggunakan kamera untuk

menyerang privasi pribadi wanita yang berjalan melalui bandara. Mengumpulkan data

tentang banyak orang di satu tempat (pusat pemantauan) menyediakan sumber data berharga
yang akan memicu 151 Komputer dan Masyarakat aktivitas ilegal jika integritas operator

pernah dikompromikan. Teknologi yang sama yang digunakan untuk mengungkapkan

jaringan teroris dan penjahat dapat digunakan oleh rezim represif untuk menemukan

pembangkang, dan memungkinkan pemerasan, daftar hitam, atau penuntutan orang dengan

mudah atas kesalahan mereka oleh asosiasi (lihat Red Scare untuk serangkaian contoh

sejarah). Kehadirannya sendiri dapat memberikan efek mengerikan yang cukup besar bagi

perbedaan pendapat politik.

referensi:

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKAHPk0lFlDdsEX9HLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9z

AzcEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1699890021/RO=10/RU=https%3a%2f

%2frepository.unpam.ac.id%2f10560%2f2%2fPB1102_KOMPUTER%2520DAN

%2520MASYARAKAT.pdf/RK=2/RS=58DH.awj9u3kSm9krgYi03sRHgk-

Anda mungkin juga menyukai