Anda di halaman 1dari 4

Andi Novianto

Informatika

SMK/MAK
Kelas X

Rumpun Kesehatan
dan Pekerjaan Sosial,
Agribisnis dan
Agroteknologi, serta
Kemaritiman
Komponen-Komponen dalam Kewargaan Digital
Untuk menjadi bagian sebuah komunitas digital, Anda harus memahami
komponen-komponen dalam kewargaan digital yang terdiri atas sembilan
komponen, yaitu sebagai berikut.

1. Digital Access
Poin pertama ini merupakan faktor penting dalam berkomunikasi menggunakan
teknologi digital. Hak akses serta jaminan kualitas sambungan internet menjadi
penentu keberhasilan hubungan komunikasi, yang melibatkan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dikemas menjadi sebuah smart device yang memfasilitasi
proses komunikasi antarpengguna di dunia maya. Tanpa adanya sambungan
internet, pengguna tidak dapat mengakses informasi secara cepat dan akurat.
Seiring perkembangan zaman, teknologi sambungan internet atau digital access
bukan lagi menjadi barang mahal dan sukar didapat. Namun, lebih cenderung
merupakan suatu kebutuhan wajib bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
banyak bermunculannya tawaran harga kuota internet oleh provider sambungan
telekomunikasi dengan harga yang relatif murah.

2. Digital Commerce
Kebanyakan transaksi yang dilakukan sekarang mengarah pada autentikasi dan
penggunaan media teknologi berbasis informasi. Contohnya, transaksi perbankan
yang dapat dilakukan hanya dengan menggunakan fitur e-banking, pembayaran
kartu kredit via HP, jual beli barang, dan lainnya. Transaksi keuangan secara
online sekarang menjadi hal yang sangat umum. Semua transaksi jual beli secara
online dapat dilakukan menggunakan beberapa metode akses dan autentikasi
sistem. Informasi pengguna dinyatakan sah jika memiliki akun e-mail yang valid,
nomor telepon, dan data pendukung lainnya. Beberapa penelitian menyebutkan
bahwa pangsa pasar berbasis digital lebih menggairahkan perekonomian nasional
dan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Hal tersebut dapat dilihat
dari semakin bermunculannya situs jual beli online, seperti Shopee, Lazada, dan
Tokopedia serta beberapa aplikasi transportasi online seperti Grab dan Gojek.

3. Digital Communication
Dasar pengembangan teknologi informasi berbasis internet adalah sebagai
media komunikasi. Sebelum munculnya internet, proses pengiriman informasi
dilakukan menggunakan surat kertas melalui kantor pos. Selanjutnya, berkembang
teknologi SMS (short message service) melalui handphone menggunakan sinyal
GSM. Setelah kehadiran internet, komunikasi dapat dilakukan melalui pengiriman
surat elektronik atau e-mail. Internet memungkinkan pengiriman beragam jenis
data, seperti teks, audio, dan video secara online. Dengan teknologi terbaru ini,
setiap orang dapat dengan mudah menyampaikan informasi secara langsung

Informatika Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan


2
Agroteknologi, serta Kemaritiman untuk SMK/MAK Kelas X
kepada orang lain, baik melalui telepon suara, video call, maupun pesan pendek
yang implementasinya dapat dijumpai pada berbagai aplikasi, seperti WhatsApp,
Telegram, Skype, dan lainnya.

4. Digital Literacy
Digital literacy merupakan referensi yang dijadikan acuan dalam sebuah
rutinitas komunikasi. Dalam hal ini adalah rujukan yang diperoleh melalui teknologi
informasi yang diintegrasikan dengan dunia nyata. Sebagai contoh, pemberdayaan
sumber belajar berupa e-book ataupun kegiatan belajar e-learning melalui internet
yang akan banyak membantu, baik bagi guru maupun peserta didik itu sendiri.
Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin banyak pula kualitas informasi
dan pertimbangan yang diperoleh peserta didik dalam memahami materi.

5. Digital Law
Setiap data atau informasi yang diunggah ke dunia maya memiliki kekuatan
hukum, baik bersifat pasti, bebas atau gratis, maupun belum pasti. Definisi
kekuatan hukum bersifat pasti adalah informasi atau data tersebut telah dilegalkan
dan memiliki dasar hukum yang sah menurut undang-undang sehingga setiap
pelanggaran yang dilakukan dapat dikenakan sangsi. Sebagai contoh, hak cipta,
hak merek dagang, dan aturan perundang-undangan tentang ITE. Adapun informasi
yang bersifat bebas atau gratis adalah informasi yang disampaikan tidak memiliki
landasan hukum yang sah menurut undang-undang sehingga bebas disebarluaskan.
Sebagai contoh, aplikasi open source yang dapat dipakai secara gratis, dimodifikasi
sesuai kebutuhan, bahkan diperjualbelikan, tergantung dari lisensi yang dituliskan.
Sementara data atau informasi yang di-share belum memiliki dasar hukum yang
pasti, memiliki pengertian bahwa informasi atau data yang disampaikan belum
tentu kebenarannya atau belum disahkan secara hukum. Contohnya, peraturan
perundangan yang belum disahkan DPR, dan bukti-bukti kejahatan yang di-share
di dunia maya tetapi belum diverifikasi dan dinyatakan sah oleh pihak berwenang,
atau lainnya.

6. Digital Rights and Responsibility


Kebebasan berpendapat dan bersuara di muka umum telah dijamin dan
dinyatakan keabsahannya oleh undang-undang. Setiap orang memiliki legalitas
dan hak mutlak terhadap jaminan privasinya, dan kebebasan berbicara,
berdiskusi, hingga mengunggah foto atau video ke dunia maya. Namun, ada
batasan-batasan tertentu yang harus dipahami bahwa hak tersebut tetap
harus mengedepankan etika, norma, dan peraturan perundangan yang berlaku
serta tidak mengganggu ketertiban umum dan hak orang lain. Sebagai contoh,
mengunggah foto pribadi seseorang tanpa izin terlebih dahulu dan membuat
pernyataan yang menyinggung SARA.

Bab 6 I Analisis Data dan Dampak Sosial informatika 3


7. Digital Etiquette
Etika digital adalah pertimbangan yang wajib diperhatikan oleh para pengguna
ketika berinteraksi dengan dunia informasi. Etika adalah suatu sikap yang memenuhi
standar dan nilai-nilai norma kemasyarakatan dan tidak bertentangan dengan
agama dan kebudayaan. Dalam arti sempit, etika adalah perbuatan yang baik,
tidak mengganggu orang lain, serta tidak bertentangan dengan undang-undang.
Jadi, etika digital adalah sikap atau perbuatan yang baik sesuai dengan norma-
norma, adat, budaya, dan sosial kemasyarakatan pada saat menjadi bagian dari
warga digital. Hal itu bertujuan menjaga keharmonisan dan kenyamanan dalam
berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Sebagai contoh, tidak melakukan
pengejekan, bullying, peretasan atau yang lainnya.

8. Digital Health and Wellness


Setiap perubahan teknologi pasti ada nilai lebihnya dan ada nilai kurangnya.
Di balik kemudahan-kemudahan yang didapat dengan teknologi digital, ada sisi
negatif yang perlu diperhatikan. Dampak kesehatan adalah sorotan utama ketika
berinteraksi dengan dunia maya, seperti kelelahan mata karena terlalu lama bermain
game dengan gagdet, radiasi otak karena sering menggunakan fitur earphone
dengan bluetooth, serta kejang otot jari tangan atau jari kaki. Di samping itu,
potensi timbulnya masalah psikologis dan mental sangat besar kemungkinannya,
seperti stres akibat bullying dan terpengaruh berita tidak benar.

9. Digital Security
Faktor keamanan menjadi isu paling penting dalam dunia komunikasi berbasis
digital. Sering muncul berita, sebuah web mengalami aksi peretasan dan terjadi
pencurian data atau uang rekening di sebuah sistem perbankan. Aksi kejahatan
dunia maya ini sering disebut sebagai cybercrime. Penyebab utamanya adalah
kesalahan konfigurasi sistem, bug/error aplikasi, infeksi virus atau malware, dan
faktor kelalaian penggunanya.

Informatika Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan


4
Agroteknologi, serta Kemaritiman untuk SMK/MAK Kelas X

Anda mungkin juga menyukai