Anda di halaman 1dari 12

Potensi Percepatan Sistem Teknologi & Digitalisasi Desa

Bandar Sakti Menuju Masyarakat 4.0

A. Pengantar Teknologi Informasi dan Internet

a. Definisi Teknologi Informasi dan Internet


Teknologi merupakan sebuah perkembangan perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software) yang didasari ilmu pengetahun dengan seiring
perkembangan jaman dan didasari kebutuhan pengguna saat ini. Dengan
berkembangnya teknologi yang dulu kita mengerjakan sesuatu masih dengan cara
manual. Misalnya surat menyurat, membuat laporan keuangan, dan lainya kita masih
manual, saat sekarang ini sudah kita nikmati yang dinamakan teknologi surat
menyurat bisa melalui pesan singkat atau SMS (Short Message Service), membuat
laporan keuangan sudah menggunakan komputer dan aplikasi.
Menurut Martin (1999), teknologi informasi merupakan teknologi yang tidak hanya
pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan
untuk memroses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup teknologi
komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi.1
Tujuan tekonologi informasi di ciptakan adalah untuk mempermudah pengguna dalam
melakukan pekerjaan, dapat memecahkan masalah yang dihadapi pengguna,
membuka kreativitas, efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.
Internet adalah jaringan computer yang menghubungkan computer dengan computer
lainnya secara global, Sehingga dapat brhubungan walaupun dalam jarak yang jauh,
Sibero (2011). Dapat disimpulkan Internet adalah sumber daya informasi sebagai
perpustakaan multimedia dimana terkoneksi antar jaringan komputer, sebuah media
yang digunakan untuk mengefesiensikan sebuah proses komunikasi yang
disambungkan dengan berbagai aplikasi, seperti Web, VoIP, E-mail. Layanan internet
memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat, karena menawarkan beberapa daya
tarik atau keunggulan dibandingkan media lain. Keunggulan tersebut,antara lain:
1. Komunikasi murah
2. Sumber informasi
3. Media Perdagangan
4. interaktif dan flesibel.
5. Sarana Pendidikan
6. Sarana Hiburan

1
HUSAINI, Muhammad. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan (e-education). MIKROTIK:
Jurnal Manajemen Informatika, 2017, 2.1.
b. Sejarah dan Perkembangan Internet2
Perkembangan teknologi digital dimulai pada tahun 1940-an dengan penemuan
komputer pertama oleh John Atanasoff dan Clifford Berry. Pada tahun 1960-an,
ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) dikembangkan sebagai
prototipe internet pertama. Kemudian pada tahun 1970-an, Bill Gates dan Paul Allen
mendirikan Microsoft Corporation yang menjadi salah satu perusahaan teknologi
terbesar di dunia saat ini.
Pada tahun 1980-an hingga awal 2000-an, perkembangan teknologi digital semakin
pesat dengan munculnya komputer pribadi (PC), internet publik, dan telepon seluler.
Pada era ini juga muncul beberapa inovasi besar seperti World Wide Web (WWW)
oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989 dan Google Search pada tahun 1998.
Pada era mobile atau smartphone yang dimulai sekitar tahun 2007 dengan peluncuran
iPhone oleh Apple Inc., teknologi digital semakin merambah ke dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Selain itu, perkembangan IoT juga semakin pesat dengan
munculnya berbagai perangkat pintar seperti smart home, smart car, dan wearable
device.
Semakin berkembangnya kemajuan sekarang ini tidak perduli jarak, dengan sosial
media manusia dapat saling berinteraksi dan terhubung. Tujuh media sosial dimulai
dari facebook, twitter, instagram, path, pinteres, Linkeld merajai dunia digital. Lalu
lintas di dunia maya juga tidak kalah sibuknya dengan dunia nyata, sehingga internet
menjadi hal yang tidak pernah bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Di masa
depan, kebutuhan internet akan akan diprediksi selevel dengan kebutuhan akan listrik.
Internet semakin mudah di akses, tidak membutuhkan banyak perangkat dan
keberadaanya sangat vital. Berbagai alat telekomunikasi mulai menggunakan internet
sebagai sarana.

c. Dampak Teknologi Informasi dan Internet


1. Dampak Positif
 Kemudahan Akses Informasi: Teknologi informasi memungkinkan akses
informasi yang lebih mudah dan cepat melalui internet. Hal ini
memungkinkan orang untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber
dengan mudah dan cepat.
 Efisiensi Kerja: Teknologi informasi juga dapat meningkatkan efisiensi
kerja dengan otomatisasi proses bisnis dan penggunaan perangkat lunak
yang canggih.
 Kemajuan Pendidikan: Teknologi informasi juga memberikan dampak
positif pada pendidikan dengan memungkinkan pembelajaran jarak jauh,
penggunaan perangkat lunak pembelajaran yang interaktif, dan akses ke
sumber daya pendidikan online.
2
KARIM, Abdul, et al. Pengantar teknologi informasi. Yayasan Labuhanbatu Berbagi Gemilang, 2020.
2. Dampak Negatif
 Ketergantungan: Penggunaan teknologi informasi yang berlebihan dapat
menyebabkan ketergantungan pada teknologi tersebut.
 Keamanan Data: Penggunaan teknologi informasi juga membawa risiko
keamanan data seperti pencurian identitas, hacking, dan virus komputer.
 Isolasi Sosial: Penggunaan teknologi informasi yang berlebihan juga dapat
menyebabkan isolasi sosial karena kurangnya interaksi sosial secara
langsung.3

3. Manfaaat Lain :
 Peran teknologi dibidang industri 4.0 sebagai alat untuk mengoperasikan
mesinmesin dengan ketepatan tinggi.
 Bidang Pendidikan. Di dalam bidang pendidikan sendiri, penggunaan
internet adalah salah satu faktor penting yang membantu dalam proses
belajar dan pembelajaran. Pengguna dapat mengakses dan mendapatkan
berbagai informasi terkait dengan modul, artikel, jurnal, pengetahuan
umum, dan lain sebagainya. Sehingga, setiap individu dapat menemukan
berbagai hal melalui mesin pencari yang terhubung dengan jaringan
internet yang stabil dan baik.
 Bidang Informasi. Saat ini banyak sekali informasi yang bermunculan
melalui berbagai perangkat yang ada. Hal tersebut karena, internet adalah
penyedia sumber informasi yang dirasa lebih efektif daripada kita harus
menonton atau memakai media elektronik seperti radio, televisi, dan koran
untuk mendapatkan informasi, dan berita aktual secara cepat.
 Bidang Kesehatan. Banyak sekali referensi kesehatan, dan jasa untuk
layanan pengobatan secara online. Hal tersebut merupakan bentuk manfaat
internet dalam bidang kesehatan. Anda cukup dengan mencari berbagai
kebutuhan seperti obat, resep, gaya hidup sehat, dan rujukan rumah sakit
melalui media internet.
 Bidang Sosial dan Hiburan. Bidang terakhir yang banyak dimanfaatkan
oleh generasi millennial adalah penggunaan internet untuk mengakses
berbagai situs dan media sosial yang ada. Seperti Facebook, Twitter,
Instagram, Youtube, dan lain sebagainya. Beberapa platform tersebut
menyediakan fitur dan akses yang cukup mudah agar setiap orang dapat
terhubung dengan baik meskipun berkomunikasi dengan jarak yang sangat
jauh.
 Bidang Bisnis. Terkait dengan bidang bisnis sendiri, banyak sekali
manfaat internet dan keuntungan yang dapat digunakan, seperti pembuatan
website usaha, e – commerce, bisnis startup, dan industri.4

3
Ibid.,
4
Ahyuna, M. Djabir Hamzah, et., all, PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI PEMASARAN
PRODUK LOKAL OLEH KALANGAN USAHA DI KOTA MAKASSAR, Jurnal Komunikasi KAREBA, Vol. 2, No.1
Januari – Maret 2013, hlm., 31-32
B. Pengaturan dalam UU ITE, UU Telekomunikasi dan KUHP terkait Teknologi
Informasi dan Kaitannya Dengan Ilmu Pendidikan

a. Pengaturan dalam UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11


Tahun 2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
1. Bab II Pasal 5 ayat (1) - Penggunaan Teknologi Informasi: Pasal ini
menjelaskan tentang penggunaan teknologi informasi dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam bisnis, pemerintahan, dan masyarakat. Pasal ini
juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi yang aman dan
bertanggung jawab.
2. Bab III Pasal 20 - Perlindungan Data Pribadi: Pasal ini memberikan
perlindungan terhadap data pribadi seseorang yang disimpan atau diproses
secara elektronik. Hal ini mencakup hak untuk mengetahui informasi apa saja
yang disimpan tentang diri seseorang, hak untuk memperbaiki atau menghapus
data yang tidak akurat atau tidak relevan, serta hak untuk menentukan siapa
saja yang dapat mengakses data tersebut.
3. Bab IV Pasal 25A - Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Elektronik:
Pasal ini memberikan perlindungan terhadap konsumen dalam melakukan
transaksi elektronik, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang jelas
dan akurat tentang produk atau layanan yang ditawarkan, hak untuk
membatalkan transaksi jika terjadi kesalahan atau penipuan, serta hak untuk
mendapatkan ganti rugi jika terjadi kerugian akibat kesalahan penjual.
4. Bab V Pasal 28D ayat (1) - Kebebasan Berserikat dan Berkumpul secara
Elektronik: Pasal ini memberikan kebebasan bagi individu atau kelompok
untuk berserikat dan berkumpul secara elektronik tanpa adanya campur tangan
dari pihak lain atau pemerintah.
5. Bab V Pasal 28E ayat (2) - Hak atas Informasi dan Kebebasan Menyampaikan
Pendapat secara Elektronik: Pasal ini memberikan hak bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi dan menyampaikan pendapat secara elektronik tanpa
adanya campur tangan dari pihak lain atau pemerintah.
6. Bab V Pasal 28E ayat (3) - Hak untuk Memperoleh Informasi secara
Elektronik: Pasal ini memberikan hak bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi secara elektronik dari berbagai sumber yang tersedia, termasuk dari
pemerintah dan lembaga publik.
7. Bab VI Pasal 30 - Kebebasan Berpendapat dan Mengeluarkan Pendapat: Pasal
ini memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk berpendapat dan
mengeluarkan pendapat secara bebas tanpa adanya campur tangan dari pihak
lain atau pemerintah.
8. Bab VII Pasal 34 ayat (1) - Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual: Pasal ini
memberikan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, termasuk hak
cipta, paten, merek dagang, dan rahasia dagang. Hal ini mencakup hak untuk
menguasai dan memanfaatkan karya cipta sendiri serta hak untuk melindungi
karya cipta dari penggunaan yang tidak sah oleh pihak lain.
b. Pengaturan Dalam UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
1. Definisi Telekomunikasi
Dalam Bab I, definisi telekomunikasi mencakup setiap pemancaran,
pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-
tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik,
radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. Hal ini mencakup penggunaan
teknologi informasi seperti internet dan telepon seluler.

2. Kebijakan Telekomunikasi
Dalam Bab II, dijelaskan bahwa penyelenggaraan telekomunikasi harus
dilakukan dengan asas manfaat dan merata. Hal ini dapat diartikan bahwa
akses terhadap teknologi informasi harus merata bagi seluruh masyarakat.

3. Pembinaan Telekomunikasi
Dalam Bab III, dijelaskan bahwa pembinaan telekomunikasi dilakukan oleh
Pemerintah untuk meningkatkan penyelenggaraan telekomunikasi yang
meliputi penetapan kebijakan dan pengaturan. Hal ini dapat berdampak pada
regulasi terkait teknologi informasi seperti perlindungan data pribadi dan
keamanan siber.

4. Penyidikan
Dalam Bab V, dijelaskan tentang wewenang penyidik dalam melakukan
penyidikan tindak pidana di bidang telekomunikasi. Hal ini mencakup
tindakan kriminal yang dilakukan melalui teknologi informasi seperti
penipuan online dan pencurian data.

5. Sanksi Administratif dan Pidana


Dalam Bab VI, VII, dan VIII, dijelaskan tentang sanksi administratif dan
pidana yang dapat diberikan kepada pelaku usaha penyedia jasa
telekomunikasi atau pelaku tindak pidana di bidang telekomunikasi. Hal ini
mencakup tindakan kriminal yang dilakukan melalui teknologi informasi
seperti penyebaran konten ilegal atau serangan siber.

c. Pengaturan Dalam KUHP


meskipun tidak secara khusus diatur dalam KUHP, teknologi informasi dan internet
memiliki peran penting dalam kejahatan modern dan dapat mempengaruhi
pelaksanaan hukum pidana. Oleh karena itu, para ahli hukum dan penegak hukum
perlu memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan internet dalam
merancang kebijakan hukum pidana.
Terdapat beberapa contoh kasus kejahatan yang melibatkan penggunaan teknologi
informasi dan internet, seperti penyebaran konten pornografi atau ujaran kebencian
melalui media sosial. Selain itu, terdapat juga pembahasan mengenai upaya
pencegahan kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan internet, seperti
penggunaan sistem pemantauan online untuk mencegah tindakan cyberbullying atau
penipuan online.
Dalam hal ini, meskipun KUHP tidak secara khusus mengatur tentang teknologi
informasi atau internet, namun para ahli hukum dapat menggunakan prinsip-prinsip
umum dalam KUHP untuk menangani kasus-kasus kejahatan yang melibatkan
penggunaan teknologi informasi atau internet. Selain itu, pemerintah juga dapat
membuat undang-undang atau peraturan lainnya yang secara khusus mengatur tentang
tindakan kejahatan yang dilakukan melalui media digital atau internet.

C. Masyarakat 4.0 dan Digitalisasi Desa


a. Digitalisasi Desa
Digitalisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses menyimpan seluruh sifat dan
informasi dari teks, suara, gambar, atau multimedia dalam sebuah string
elektronik dari nol dan satu bit (Wuryanta, 2004).Desa adalah sumber data paling
akurat untuk pencarian data kependudukan. Untuk itu, cara pengumpulan data
penduduk, pengisian data dalam format, pengolahan data hingga penyajian informasi
data kependudukan kepada masyarakat harus dilakukan secara efektif dan efisien
agar informasi yang tersampaikan dapat dengan cepat dan akurat. Masyarakat desa
sangat mengharapkan adanya digitalisasi pelayanan dan informasi kependudukan
(Ardhana, 2019).

Digitalisasi Desa dalam upaya pembangunan desa yang lebih terarah dan
dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas terutama dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa merupakan program pemerintah pusat dengan slogan
"membagun Indonesia dari desa". Digitalisasi menjadi bagian penting sebagai
upaya untuk mempercepat pembangunan desa. Hal tersebut dikarenakan tuntutan
zaman, tuntutan perkembangan, tuntutan situasi yang terus bergerak menuju pada satu
situasi yang disebut zaman digital. Digitalisasi merupakan sesuatu hal yang tidak
bisa dielakkan. Dengan adanya teknologi informasi ini memudahkan masyarakat
untuk mengakses pelayanan publik. (humabetang.com). Melalui program
digitalisasi desa,kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan prima dari
penyelenggara pemerintahan desa lebih terasa dan sangat mudah. penata kelolaan
data yang lebih terfokus dan dapat di manfaat gunakan untuk pelaksaan
pemerintahan desa secara berkelanjutan dan tak terbatas waktu. Melalui program
digitalisasi desa pula ,proses dokumentasi pelaksanaan pemerintahan desa di
harapkan untuk lebih terdokumentasi dengan baik, dapat terus di
implementasikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya sehingga pusat data
desa dapat di gunakan berkelanjutan atau terus menerus. (solopos.com)

Salah satu tugas pokok terpenting pemerintah adalah memberikan pelayanan


publik kepada masyarakat. Pelayanan publik merupakan pemberian jasa oleh
pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah, ataupun pihak swasta kepada
masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan atau
kepentingan masyarakat. Mengutip pendapat Dwiyanto (2005) ada beberapa
pertimbangan mengapa pelayanan publik menjadi titik strategis untuk memulai
pengembangan good governance di Indonesia, antara lain :
1) Dengan pelayanan publik nilai-nilai yang mencirikan good governance
dapat dilakukan secara lebih mudah dan nyata oleh birokrasi pemerintah.
2) Pelayanan publik melibatkan kepentingan semua unsur governance.
3) Pelayanan publik mampu membangkitkan dukungan dan kepercayaan
masyarakat.
4) Dengan memperbaiki pelayanan publik toleransi terhadap praktik bad
governance diharapkan dapat dihentikan.
5) engan memperbaiki pelayanan publik diharapkan adanya keterlibatan
dari aktor-aktor di luar Negara dalam merespon masalah-masalah
publik. 5

Digitalisasi desa sudah tertuang dalam pasal 86 ayat 1-6 Undang-Undang Nomor
6 tahun 2014 tentang desa yang di dalamnya memberikan amanah bagi desa-
desa di nusantara agar mampu menerapkan teknologi informasi dalam
pembangunan di desa. Selain itu, diatur pula dalam Permendes PDTT Nomor
11 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020 dimana pasal 8
ayat 1 huruf a menyangkut penyediaan sarana dan prasarana dalam kegiatan
pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan informasi dan komunikasi.
Sistem digitalisasi desa memiliki beberapa manfaat diantaranya :
a) Kependudukan meliputi database warga desa, sarana informasi dan
masukan dari warga, akurasi data dan up to date;
b) Pelayanan Publik meliputi pelayanan administrasi menjadi lebih cepat dan
dapat diakses secara online 24 jam dalam sehari juga pendidikan dan up date
informasi menjadi lebih terbuka;
c) Perencanaan Pembangunan dan Penggunaan Anggaran meliputi laporan
terhadap pembangunan dan penggunaan anggaran menjadi lebih akurat dan
transparan
d) Perekonomian dan Akses Transaksi Desa meliputi sarana memasarkan
produk desa melalui e-commerce yang mudah diakses melalui dunia maya
dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Akses
ke PPOB, layanan e-banking, dan lainnya menjadi lebih terbuka dan mudah
diakses.
5
A. Dwiyanto, engapa Pelayanan Publik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2015.
Arah dan kebijakan pembangunan desa hingga 2030 merujuk pada Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2019 tentang Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. Ada tiga hal besar yang ditargetkan yaitu Pertama, Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) sesuai kewenangan desa yang bertumpu pada
revitalisasi BUMDes dan BUMDes. Hal ini sangat memungkinkan karena selama
ini BUMDes akan menjadi Badan Hukum setelah disahkan Undang-undang
Cipta Kerja. Kedua, penyediaan listrik desa dan ketiga pengembangan ekonomi
produktif yang dikelola oleh BUMDes dan BUMDesma. Kemudian terkait Program
Prioritas Nasional sesuai dengan kewenangan desa adalah yaitu pendataan desa,
pemetaan sumberdaya dan pengembangan teknologi informasi komunikasi
(TIK). Ini menjadi skala prioritas Kemendes PDTT tahun 2021 sehingga ada
penambahan desa digital dari 223 menjadi lebih banyak lagi desa yang bisa
maksimalkan penggunaan teknologi digital. Ada empat model desain desa digital
yang dimulai tahun 2021 yaitu:
1) Digitalisasi untuk penyusunan Database bagi desa-desa yang berbasis Big
Data dan Kemendes PDTT yang dapat digunakan untuk perencanaan
pembangunan desa, mendukung pelaksanaan pembangunan, monitoring,
pengawasan dan evaluasi pengembangan desa;
2) Digitalisasi untuk pengembangan desa unggulan. Desain itu terkait pendataan
potensi unggulan desa dan kerjasama e-commerce masuk desa. Ini bakal
menopang percepatan pertumbuhan ekonomi di desa.
3) Digitalisasi untuk percepat layanan Pemerintahan Desa kepada warga desa
agar terjadi kemudahan dalam pelayanan publik di desa;
4) Digitalisasi untuk peningkatan transparansi keuangan dan kegiatan
pembangunan desa. Arah pengelolaan keuangan menuju ke cashless.
(republika.co.id)

Kehadiran internet yang telah mencapai hampir keseluruhan wilayah Indonesia,


telah berdampak pada kehidupan masyarakat. Melalui internet masyarakat dapat
bertukar informasi tanpa harus bertatap muka .6 Penggunaan sistem informasi
untuk membantu kinerja pemerintah desa menjadi lebih baik, lebih efisien dan
lebih mudah. Dengan didukung oleh kemajuan teknologi informasi yang
memungkinkan pengembangan sistem informasi semakin handal.7 Kegiatan
digitalisasi administrasi desa dilakukan dengan tahapan survey atau inventarisasi
kondisi digitalisasi yang sudah dilakukan oleh perangkat desa, perumusan masalah,
dan upaya pemecahan masalah.8
6
F. F. D. &. W. F. F. (. Imaniawan, "Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Web Pada
Desa Bogangin Sumpiuh," Indonesian Journal on Networking and Security, 2017.
7
S. &. S. D. Paryanta, "Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Web Desa Sawahan," IJSE -
Indonesian Journal on Software Engineering, 2017.
8
S. A. Mardiyani, "Digitalisasi Desa Untuk Meningkatykan Kualitas Layanan dan Informasi," jurnal
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat, 2020.
Beberapa faktor Pendukung Digitalisasi Desa diantaranya :
a) Infrastruktur yang terdiri dari akses jaringan ke desa-desa seperti listrik,
fiber optic, radio, satelit;
b) Ketersediaan Perangkat yang terdiri dari server, PC, gawai dan lain-lain;
c) Sumber daya manusia yang ahli di bidang teknologi informasi;
d) Faktor lainnya seperti budaya, kondisi geografis dan lainnya.
Adapun yang paling penting dari semuanya adalah kesiapan dari masyarakat desa
dan aparatur pemerintahan desa dalam menerapkan digitalisasi desa karena dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini mau tidak mau, suka tidak suka, siap
tidak siap, desa harus mulai beradaptasi dengan teknologi digital agar tidak
tertinggal dan hilang.9
Beberapa layanan yang ada dalam program digitalissi desa yaitu:
1) Layanan Pusat Informasi Desa berbasis web dan android;
2) Layanan Aplikasi Surat berbasis web dan android (Eletter);
3) Layanan Aduan Online berbasis web dan android (Eaduan);
4) Layanan Kesehatan (Ehealty);
5) Layanan BUMDES;
6) Layanan Produk UMKM DESA berbasis web dan android;
7) Informasi E-Pajak (PBB).10

b. Konsep Masyarakat 4.0


Beberapa tahun terakhir, laju perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) telah dipercepat dan digunakan secara global sehingga sangat
mempengaruhi berbagai industri, infrastruktur, sosial, dan akti
Akvitas manusia lainnya. Perkembangan teknologi yang sangat pesat tersebut
menyebabkan perubahan nilai masyarakat. Nilai baru yang diciptakan oleh perkembangan
teknologi disebut industry 4.0.
Masyarakat atau Industri 4.0 adalah area baru di mana internet hal-hal bersama dengan
cyber physical systems saling berhubungan dengan cara kombinasi perangkat lunak,
sensor, prosesor dan teknologi komunikasi memainkan peran besar untuk membuat
sesuatu yang memiliki potensi untuk memasukkan informasi ke dalamnya dan akhirnya
menambah nilai pada proses manufaktur (Bahrin 2016).
Ini juga selaras dengan pendapat Rojko (2017) yang mengatakan bahwa industri 4.0
memiliki gagasan utama yakni memanfaatkan potensi teknologi dan konsep baru seperti:

9
a. web, "cugungrajabasa.id," berproses menuju desa dgital peningkatan mutu lebih baik, 27 Juni 2021.
[Online]. Available: https://cugung-rajabasa.desa.id/artikel/2021/11/2/berproses-menuju-digitalisasi-desa-
untuk-peningkatan-mutu-pelayanan-desa-lebih-baik). [Accessed 12 Juni 2022].
10
LAILIYAH, Kusroh. Digitalisasi Desa Sebagai Upaya Percepatan Pelayanan Publik Dalam Mewujudkan Good
Governance. RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang, 2022, 6.2: 26-34.
internet, integrasi proses teknis dan proses bisnis di perusahaan, pemetaan digital dan
virtualisasi dunia nyata, pabrik cerdas termasuk didalamnya sarana produksi pintar dan
produk pintar.
Fenomena pemakaian digital dalam kehidupan manusia di Revolusi Industri 4.0
semakinmeningkat tajam. Fenomena ini dapat ditemui di berbagai keseharian masyarakat,
sepertiteknologi digital komputer, permainan digital, digitalisasi pemakaian mata uang (e-
money), pemakaian media digital (e-media), hingga berkembang pesatnya film berbasis
digital.
Apa yang dimaksud dengan industri 4.0 adalah suatu situasi kerja di mana manufaktur
terhubung secara digital yang ditopang oleh empat unsur, yaitu internet of things, big
data, cloud computing, dan artificial intellegence. Digitalisasi juga merambah industri-
industri lain. Peran-peran produksi yang selama ini dikerjakan oleh tenaga manusia di era
industri 4.0 akan digantikan oleh program-program digital sehingga banyak sektor
pekerjaan yang hilang.
Fenomena pemakaian digital dalam kehidupan manusia di Revolusi Industri 4.0 semakin
meningkat tajam. Fenomena ini dapat ditemui di berbagai keseharian masyarakat, seperti
teknologi digital komputer, permainan digital, digitalisasi pemakaian mata uang (e-
money), pemakaian media digital (e-media), hingga berkembang pesatnya film berbasis
digital. Fenomena digital di kota-kota dunia dapat ditelaah melalui pemikiran filsafat
fenomenologi Edmund Husserl (1859-1938). Penelitian fenomenologi mendeskripsikan
tentang makna pengalaman hidup manusia ketika berhadapan dengan fenomena tertentu.
Tujuan dasar fenomenologi adalah mendeskripsikan esensi umum pengalaman-
pengalaman seseorang dalam menghadapi fenomena yang tengah terjadi (Sumartono,
2017: 49).11

Siklus Digital dan Fiskal :


1. Physical ke Digital: Tangkap sinyal dan data dari dunia fisik untuk membuat
rekaman digital.
2. Digital ke Digital: Eksplorasi informasi menggunakan analisa tingkat lanjut
(advance analytics), machine learning, kecerdasan buatan untuk mendapatkan
informasi berwawasan luas dan bermakna untuk proses bisnis.
3. Digital ke Physical: Memberikan informasi secara otomatis dan lebih efektif
untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk proses pengambilan
keputusan dan aksi yang diperlukan.
Kerangka Kerja Industri 4.0
1. Digitalisasi, integrasi secara vertikal dan horisontal
2. Digitalisasi proses offering produk dan jasa
3. Digitalisasi proses offering produk dan jasa
11
Sumartono. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif Seni Rupa dan Desain. Jakarta: Pusat Studi Reka Rancang
Visual dan Lingkungan, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Trisakti.
4. Koneksi dan kolaborasi
5. Data & Analitiks

Pentingnya Industri 4.0

Era Disrupsi
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, revolusi industri 4.0
telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau
perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tak
terduga menjadi fenomena yangakan sering muncul pada era revolusi indutsri 4.0.
Kita menyaksikan pertarungan antara taksi konvensional versus taksi online atau ojek
pangkalan vs ojek online. Publik tidak pernah menduga sebelumnya bahwa ojek/taksi
yang populer dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mobilitas manusia
berhasil ditingkatkan kemanfaatannya dengan sistem aplikasi berbasis internet.
Dampaknya, publik menjadi lebih mudah untuk mendapatkan layanan transportasi
danbahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Yang lebih tidak terduga, layanan ojek
online tidak sebatas sebagaialat transportasi alternatif tetapi juga merambah hingga
bisnis layanan antar (online delivery order). Dengan kata lain, teknologi online
telah membawa perubahan yang besar terhadap peradaban manusia dan
ekonomi.
Menurut Prof Rhenald Kasali (2017), disrupsi tidak hanya bermakna fenomena
perubahan hari ini (today change) tetapi juga mencerminkan makna fenomena
perubahan hari esok (the future change).12 Prof Clayton M.Christensen, ahli
administrasi bisnis dari Harvard Business School,menjelaskan bahwa era disrupsi
telah mengganggu atau merusak pasar-pasar yang telah ada sebelumnya tetapi juga
mendorong pengembangan produk atau layanan yang tidak terduga pasar sebelunya,
menciptakan konsumen yang beragam dan berdampak terhadap harga yang semakin
murah (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Inovasi_disruptif). Dengan demikian, era
disrupsi akan terus melahirkan perubahan-perubahan yang signifikan untuk merespon
tuntutan dan kebutuhan konsumen di masa yang akan datang.
Perubahan di era disrupsi menurut Prof Kasali (2017) pada hakikatnya tidak
hanya berada pada perubahan cara atau strategi tetapi juga pada pada aspek fundamental
bisnis.13 Domain era disrupsi merambah dari mulai struktur biaya, budaya hingga
pada ideologi industri. Implikasinya, pengelolaan bisnis tidak lagi berpusat
pada kepemilikan individual, tetapi menjadi pembagian peran atau kolaborasi atau
gotong royong. Di dalam dunia perguruan tinggi, fenomena disrupsi ini dapat kita lihat
dari berkembangnya riset-riset kolaborasi antar peneliti dari berbagai disiplin ilmu dan

12
Kasali, R. (2017). Meluruskan Pemahaman soal Disruption. Diambil
darihttps://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskan.pemahaman.soal. disruption
13
Ibid.,
perguruan tinggi. Riset tidak lagi berorientasi pada penyelesaian masalah
(problem solving) tetapi didorong untuk menemukan potensi masalah maupun
potensi nilai ekonomi yang dapat membantu masyarakat untuk mengantisipasi
berbagai masalah sosial ekonomi dan politik di masa depan.
Beberapa contoh nyata disrupsi yang telah terjadi :

 (Warung Telekomunikasi) adalah bisnis yg menguntungkan, namun saatini


Wartel sudah tidak kita jumpai lagi, karena semua orang memiliki hand phone.
 20 tahunlalu TeleponUmum masih terbilang alat yg sangatmembantu, namun
saatini yg tersisa hanya bangkainya saja.
 10 thn laluBlackberry merajaiChating di Indonesia, semua orang selalu meminta
pin BB, namun sekarang sudah dilibas oleh Android dgn Whatsapp dan Line.
 10 tahunlalu anda pesan hotel dan ticket pesawatlewattravel agent, fakta hari ini,
ribuan travel agent berguguran tergantikan oleh Traveloka, Agoda, Pegipegi dll.
 Beberapa bandara di dunia sudah tidak dilayani oleh karyawan, tetapi sudah pakai
mesin otomatis dari saat check in, sampai lepas landas.
 Tidak perlu bingung untuk pergi kemana-mana, sekarang ada berbagai macam
taksi online yang akan memudahkan perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai