Anda di halaman 1dari 18

MKU Transformasi Digital

Bab 10. Tren Digital Kini dan Nanti


Tujuan Pembelajaran:
• Menyebutkan perkembangan teknologi di era digital;
• Menjelaskan dampak teknologi di era digital;
• Menjelaskan masa depan data;
• Menjelaskan masa depan pekerjaan;
• Mengidentifikasi perkembangan bisnis di era digital.
A. Perkembangan Teknologi di Era Digital
Teknologi adalah jumlah teknik, keterampilan, metode, dan proses yang digunakan
dalam produksi barang atau jasa atau dalam pencapaian tujuan, seperti penyelidikan
ilmiah. W. Brian Arthur mendefinisikan teknologi dengan cara yang sama luasnya
sebagai alat untuk memenuhi tujuan manusia (Arthur, 2009). Teknologi memiliki
banyak pengaruh dalam prosesnya membantu mengembangkan ekonomi yang lebih
maju dan memungkinkan munculnya banyak kreativitas dan inovasi. Namun, dalam
prosesnya teknologi juga menghasilkan produk sampingan yang tidak diinginkan
sebagai contoh polusi dan kerusakan lingkungan hidup. Inovasi selalu mempengaruhi
nilai-nilai masyarakat dan memunculkan produk-produk teknologi baru yang dapat
membantu manusia. Contoh teknologi yang biasa kita, misalnya: komputer, Laptop,
smartphone, mobil, motor, dan mesin-mesin lainnya. Bahkan, saat ini teknologi yang
berkembang pun semakin maju. Hal ini ditandai dengan munculnya teknologi-
teknologi baru, seperti: robot, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan
perangkat berbasis Internet of Things (IoT).
Banyak perubahan yang membawa dampak positif dari perkembangan teknologi di
era digital saat ini. Namun, perlu juga kita cermati bahwa perubahan ini juga
membawa dampak negatif. Era digital muncul dengan ditandai adanya teknologi
internet sehingga menjadikan teknologi informasi menjadi semakin berkembang.
Salah satu contohnya yakni beralihnya media massa yang bersifat konvensional
menjadi media digital berbasis online yang memudahkan dan mempercepat
masyarakat dalam menerima dan menyebarkan informasi. Perkembangan teknologi
yang semakin canggih di era digital ini tentunya membuat perubaan besar di
kehidupan antar negara di seluruh dunia, sehingga kita perlu mengetahui apa saja tren
saat ini dan juga mempersiapkan diri menghadapi tren yang akan datang.

B. Tren di Era Digital


Teknologi di era digital atau teknologi digital telah berkembang pesat menjadi
teknologi canggih yang hampir merubah semua tatanan di berbagai negara. Perubahan
ini yang kemudian kita sebut sebagai tren di era digital. Manusia dapat menggunakan
berbagai fasilitas yang tersedia akibat dari perkembangan teknologi. Kemudahan ini
tentu memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Namun demikian

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 1


perlu juga kita cermati, bahwa kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi juga
memudahkan adanya berbagai pelanggaran atau tindak kejahatan.
Awal mula perkembangan tren saat ini yakni dimulai dari adanya penemuan
personal komputer. Personal komputer, merupakan perangkat yang memiliki sistem
kerja yang dapat menyimpan masukan data, yang kemudian memprosesnya sehingga
dapat menghasikan luaran hasil sesuai dengan instruksi yang telah diprogramkan.
Kunci perkembangan teknologi komputer digital berada pada pengembangan
mikroprosesor. Kemampuan mikroprosesor yang terus diperbarui dan ditingkatkan
lebih lanjut juga akan meningkatkan kinerja dari perangkat yang menggunakan
mikroprosesor tersebut. Teknologi selanjutnya yang menjadikan tren di era digital
semakin berkembang yakni dengan adanya teknologi internet.
Teknologi internet telah membawa perubahan besar terhadap sistem komunikasi
di berbagai belahan dunia. Salah satu tren yang diakibatkan oleh perkembangan
teknologi ini yakni penggunaan media dan jejaring sosial yang semakin memudahkan
manusia dalam menerima dan menyebarkan informasi serta berkomunikasi dengan
berbagai pihak di belahan dunia manapun. Jejaring sosial menyediakan layanan
berbasis web dan mobile yang memungkinkan pengguna untuk dapat berkomunikasi,
berbagi informasi (dalam teks, gambar, suara, bahkan video), dan membangun relasi
pertemanan dengan siapapun secara online. Komunikasi dan hubungan antar manusia
melalui media dan jejaring sosial inilah yang kemudian menjadi tren komunikasi
digital saat ini. Tren komunikasi digital ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat
umum tetapi juga dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan karena dapat memberikan
keuntungan dalam proses mentransmisikan pesan dan data secara cepat. Namun
demikian tidak ada jaminan bahwa pesan akan diterima atau diakses oleh seluruh
target pelanggan.
Selain komunikasi, teknologi internet juga telah menawarkan kemudahan lain
dalam mendapatkan informasi. Munculnya mesin pencari (search engine) dan
ensiklopedia online, seperti: google dan wikipedia semakin memudahkan seseorang
menemukan berbagai macam informasi secara mudah dan dalam waktu singkat. Saat
ini, tren digital juga telah merambah ke dalam teknologi penyimpanan dan
penyebaran informasi. Dulu informasi biasa disampaikan menggunakan media
tradisional seperti: surat kabar, majalah, dan buku. Banyak berkas-berkas penting
harus disimpan dalam berangkas atau lemari yang rentan akan kerusakan. Memasuki

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 2


era digital, penyimpan berkas-berkas seperti itu sudah semakin berkurang yang
kemudian dikenal dengan istilah paperless. Penggunaan kertas dalam penyimpanan
dokumen dapat semakin dikurangi karena data dan informasi kini dapat disimpan
dalam bentuk digital. Penyimpanan dalam bentuk digital tentu semakin irit dan lebih
awet dibandingkan penyimpanan dengan media kertas. Proses digitalisasi dokumen
ini juga memudahkan dalam proses berbagi informasi, buku bisa dikemas dalam
bentuk elektronik (e-book) yang selanjutnya bisa dibagikan atau diakses secara
mudah. Dokumen digital tidak membutuhkan tempat yang luas untuk penyimpanan,
kita dapat memanfaatkan perangkat seperti: komputer, Laptop, maupun smartphone
untuk mengakses dokumen tersebut kapanpun dan dimanapun berada.
Selain perkembangan di bidang komunikasi dan informasi, aktivitas sehari-hari pun
mengalami pergeseran tren digital saat ini. Banyak perangkat digital yang
menyediakan fitur canggih yang memanfaatkan berbagai teknologi terkini seperti AI
dan IoT. Beberapa hasil perkembangan teknologi ini sudah bisa dijumpai di kehidupan
saat ini yang sering dilabeli dengan istilah perangkat “pintar”, seperti: smartphone,
smart TV, smart car, dan sebagai. Hal ini tentu semakin memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

C. Dampak Perkembangan Teknologi di Era Digital


Teknologi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia dalam kehidupan
saat ini. Pengguna teknologi dapat melakukan berbagi aktivitas dengan lebih mudah
dan nyaman. Tren baru muncul seiring dengan pemanfaatan berbagai karya inovasi
hasil dari perkembangan teknologi yang ada. Tren di era digital, selain memberikan
berbagai manfaat tentunya juga memberikan dampak dan pengaruh baik secara positif
maupun negatif terhadap kehidupan saat ini. Berikut dampak positif dan negatif dari
perkembangan teknologi:
1. Dampak Positif Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang bertujuan memberikan kemudahan bagi manusia
tentunya telah memberikan banyak manfaat. Manfaat atau dampak positif dari
teknologi diantaranya:
a. Memudahkan perolehan informasi
Semua orang pastilah membutuhkan informasi yang berkaitan dengan
kehidupan, pekerjaan, dan lingkungannya. Sebelum teknologi berkembang

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 3


seperti saat ini, tidaklah mudah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Apabila diperoleh, tentunya memerlukan waktu ataupun biaya yang tidak
sedikit. Namun, kini dengan adanya perkembangan teknologi, setiap orang dapat
memperoleh informasi secara cepat dan mudah sehingga tidak memerlukan
biaya yang terlalu tinggi.
b. Memberikan kemudahan dalam komunikasi
Perkembangan teknologi yang sangat memberikan manfaat di bidang
komunikasi adalah munculnya internet. Setiap orang di berbagai negara kini bisa
saling terhubung. Hal ini tentunya dapat meningkatkan intensitas komunikasi
meskipun terpisah jarak. Pengguna internet dapat saling mengirim data baik
dalam bentuk pesan teks, suara, gambar, maupun video. Bahkan, kini kita bisa
melakukan komunikasi dengan bertatap muka secara langsung melalui video call
dengan bantuan perangkat Laptop, tablet, maupun smartphone.
c. Memberikan kemudahan dalam pertukaran data
Pertukaran data kini semakin mudah, karena adanya teknologi digital yang
memungkinkan pengiriman data melalui internet. Data dapat dikirimkan melalui
email, mailing list, ataupun newsgroup yang bisa diakses secara daring. Untuk
data dan informasi yang bersifat terbuka yang perlu disebarkan ke masyarakat
luas, maka pengguna internet dapat membagikannya di sebuah situs atau
halaman web sehingga semua orang dapat mengakses dan melakukan
pertukaran data secara cepat. Pertukaran data dengan cara ini tentunya dapat
lebih efisien karena relatif menghemat waktu dan biaya.
2. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi
Selain memberikan berbagai dampak positif, adanya perkembangan teknologi
ternyata juga memiliki dampak yang tidak baik. Kemudahan yang diberikan oleh
adanya berbagai perangkat berbasis teknologi membuat apa-apa menjadi semakin
mudah yang justru mengurangi usaha dan semangat juang bagi sebagian orang.
Teknologi yang berkembang juga justru digunakan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab untuk melakukan tindak kriminal di dunia maya yang sering disebut dengan
cybercrime. Hal ini tentunya telah banyak merugikan para pengguna internet, untuk
itu pengguna harus lebih bijak dan berhati-hati dalam bertransaks dan beraktivitas
secara daring agar tidak mengalami tindak kejahatan atau penipuan.

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 4


Dampak negatif lain dari perkembangan teknologi yang dirasakan di masyarakat
adalah berkurangnya rasa simpati dan empati. Kemudahan dalam menyampaikan
informasi melalui media online seringkali membuat orang bebas tak terbatas dalam
menyampaikan informasi dan pendapatnya sehingga seringkali menimbulkan hal-hal
negatif seperti: berita hoax, ujaran kebencian, konten pornografi. Apabila hal ini terus
berlanjut maka tidak menutup kemungkinan dapat memunculkan perpecahan bangsa.

D. Masa Depan Data di Era Digital


Pada abad 20 bisa kita cermati bahwa salah satu komoditas yang paling berharga di
dunia adalah hasil tambang (minyak). Namun kini, komoditas paling dicari dan sangat
populer di era digital adalah data. Perusahaaan-perusahaan yang tetap sukses di era
digital saat ini kebanyakan ada perusahaan yang fokus dalam menganalis data sebagai
aset utama. Meski Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) juga semakin
berkembang sebagai tren era saat ini, namun jangan lupakan pula bagaimana data
analytics akan menentukan arah bisnis di masa depan. Artinya, data mining dan
analisis terhadap data memiliki peran sentral dalam memberikan konteks terhadap
arah perusahaan di era Big Data seperti sekarang ini. Maka, tak dapat dihindari, bahwa
kebutuhan terhadap data scientist juga akan terus meningkat tajam. Data scientist juga
muncul menjadi salah satu lowongan teratas yang dibutuhkan oleh perusahaan saat
ini.
Data science sendiri adalah bidang keahlian yang mempelajari bagaimana
memanfaatkan data-data yang terserak, baik yang terstruktur maupun tidak
terstruktur, untuk digunakan dan dianalisis sebagai pertimbangan untuk pengambilan
keputusan. Menurut Direktur Penjualan SAS Indonesia Peter Sugiapranata, biasanya
sering terjadi kesenjangan antara data, perangkat IT dan bisnis dalam suatu
perusahan. Data scientist inilah yang dapat menjembatani ketiga hal tersebut.
Tak hanya berguna untuk memberikan insight bagi perusahaan, data science juga
bisa digunakan untuk kepentingan lain, seperti politik, misalnya. PoliticaWave sempat
melakukan analisis data di Twitter, Facebok, berita online dan blog-blog terkait dengan
pemilihan kepala daerah di Jawa Barat. Saat itu mereka memprediksi pasangan calon
yang akan menjadi pemenang. Ternyata hasil analisanya tak berbeda jauh dengan hasil
quick count berbagai lembaga survei.

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 5


E. Masa Depan Pekerjaan di Era Digital
Dunia kerja berada dalam kondisi yang terus berubah di era digital saat ini. Hal
ini disebabkan oleh munculnya otomatisasi, platform digital, dan inovasi lainnya yang
mengubah sifat dasar pekerjaan. Saat mesin berevolusi dan memperoleh kemampuan
kinerja yang lebih maju yang sesuai atau melebihi kemampuan manusia, adopsi
otomatisasi akan meningkat. Banyak jenis pekerjaan saat ini yang kemudian
berpotensi untuk diotomatiskan.
Meskipun teknologi menggantikan beberapa pekerjaan, namun teknologi juga
menciptakan pekerjaan baru di industri yang sebagian besar dari kita bahkan tidak
dapat membayangkannya. Sepertiga dari pekerjaan baru dalam 25 tahun terakhir
adalah jenis yang belum ada, atau hampir tidak ada, di berbagai bidang termasuk
pengembangan TI, pembuatan perangkat keras, pembuatan aplikasi, dan manajemen
sistem TI. Peran Big Data yang berkembang dalam ekonomi dan bisnis akan
menciptakan kebutuhan yang signifikan bagi ahli statistik dan analis data.
Teknologi digital juga dapat memungkinkan bentuk-bentuk baru aktivitas
kewirausahaan. Pekerja di bisnis kecil dan pekerjaan wiraswasta bisa mendapatkan
keuntungan dari peluang mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Kategori baru
dari pekerjaan berbasis pengetahuan akan menjadi mungkin karena mesin
menanamkan kecerdasan dan pengetahuan yang dapat diakses oleh pekerja yang
kurang terampil dengan sedikit pelatihan.
Teknologi digital menciptakan peluang baru yang besar bagi pekerja dan
perusahaan, baik di negara maju maupun berkembang, tetapi terdapat variasi dalam
proses digitalisasi. Penggunaan istilah digitalisasi (dan pengukurannya), meliputi:
1. Digitalisasi aset, termasuk infrastruktur, mesin yang terhubung, data, dan
platform data;
2. Digitalisasi operasi, termasuk proses, pembayaran dan model bisnis, serta
interaksi pelanggan dan rantai pasokan; dan
3. Digitalisasi tenaga kerja, termasuk penggunaan alat digital oleh pekerja, pekerja
terampil secara digital, dan pekerjaan dan peran digital baru.
Berdasarkan pengukuran ini, beberapa sektor yang sangat terdigitalisasi adalah:
jasa keuangan, media, dan sektor teknologi. Bidang ini cenderung menjadi sektor
dengan pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan upah tertinggi. Hal ini
dikarenakan, perusahaan yang merupakan pemimpin digital di sektornya memiliki

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 6


pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat dan produktivitas yang lebih tinggi
daripada perusahaan sejenis yang kurang digital. Keuntungan dan margin mereka
dapat meningkat tiga kali lebih cepat, dan pekerja di dalam perusahaan ini menikmati
pertumbuhan upah dua kali lipat. Digitalisasi akan terus mengubah cara perusahaan
mengatur pekerjaan, serta campuran pekerjaan di sektor tertentu. Semua ini akan
membutuhkan adaptasi dan transisi berkelanjutan oleh para pekerja dalam hal
keterampilan, aktivitas, perusahaan, dan bahkan sektor tempat mereka bekerja.
Ketika memikirkan rencana karir di era digital, maka kita perlu fokus tidak hanya
pada jenis pekerjaan yang cocok untuk saat ini, tetapi juga pada apa yang menawarkan
jalan menuju pekerjaan terbaik di masa depan. Teknologi yang terus berkembang
membuka berbagai peran baru dan berkembang, sehingga banyak dari profesi yang
paling menjanjikan membutuhkan pengetahuan dan tetap up to date dengan inovasi
digital terbaru. Namun, keterampilan yang diperlukan tidak berhenti dengan
mengetahui dan mengikuti teknologi saja. Sebagai contoh, keterampilan interpersonal
penting saat ini, dan akan menjadi lebih penting di tahun-tahun mendatang, dalam hal
menempatkan posisi dengan penekanan pada proyek atau manajemen orang dan
empati dalam permintaan tinggi. Selanjutnya akan dibahas mengenai beberapa
pekerjaan yang memiliki potensi ke depan meliputi:
1. Pengembang aplikasi seluler
Perkembangan seluler terus menghasilkan daya tarik di seluruh industri. Dan
karena semakin banyak bisnis yang mengandalkan teknologi seluler untuk
menjangkau pelanggan, permintaan pengembang aplikasi seluler akan terus
meningkat. Para profesional ini berada di kursi pengemudi dalam hal merancang
dan merekomendasikan penyempurnaan perangkat lunak berbasis ponsel cerdas
dan tablet. Mereka mengerjakan penerapan baru, pengkodean aplikasi, pengujian,
dan debugging.
2. Arsitek data
Meskipun pengumpulan data dapat diotomatiskan, kemampuan untuk
menerjemahkan, menganalisis, dan membuat rekomendasi bisnis berdasarkan data
tersebut sangat diminati oleh pemberi kerja. Seiring Internet of Things (IoT)
tumbuh dan lebih banyak perangkat dan sensor menjadi saling berhubungan,
volume data yang tersedia hanya akan bertambah. Untuk membantu mengelola dan

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 7


memperoleh nilai darinya, bisnis membutuhkan arsitek data yang terampil yang
dapat menerjemahkan informasi ke dalam solusi database tertentu.
Arsitek data membutuhkan keterampilan analitis dan kreatif, ditambah
pengetahuan mendalam tentang sistem data dan metodologi database. Mereka
perlu berkomunikasi secara efektif, merencanakan dan mengoordinasikan sumber
daya data, dan menerjemahkan persyaratan bisnis ke dalam solusi database.
Pemahaman tentang Oracle, server Microsoft SQL, dan sistem lain - seperti Unix,
Linux, Solaris, dan Microsoft Windows - sangatlah penting.
3. Insinyur DevOps
Insinyur DevOps adalah jembatan antara pengkodean dan teknik. DevOps, sebagai
praktiknya, membantu mempersingkat siklus hidup pengembangan perangkat
lunak dan mempromosikan proses yang lebih efisien dalam organisasi TI, seperti
otomatisasi. Dan teknisi DevOps mewujudkan praktik itu dengan bekerja secara
kolaboratif lintas departemen untuk mengembangkan sistem baru dan
meningkatkan sistem yang sudah ada dengan lebih cepat dan lebih efisien.
Teknisi DevOps biasanya memerlukan pengalaman beberapa tahun dalam
mengotomatiskan aplikasi, menerapkan infrastruktur, serta mengembangkan dan
mengatur layanan menggunakan platform cloud. Mereka juga harus ahli dalam
menggunakan berbagai bahasa pengkodean, dari C++ hingga Python , alat
manajemen konfigurasi untuk otomatisasi TI, serta rekayasa perangkat lunak dan
arsitektur keamanan. Banyak perusahaan juga mencari kandidat dengan
pengetahuan tentang metodologi pengembangan perangkat lunak Agile.
4. Desainer UX
Tugas desainer UX adalah membidik kebutuhan emosional dan fungsional yang
mendasari pengguna dan membantu menciptakan pengalaman digital yang
menyenangkan berdasarkan penggunaan sistem tersebut. Desainer UX melakukan
pengujian kegunaan dan berkonsultasi dengan klien untuk memahami tujuan dan
niat mereka. Pertumbuhan pengembangan seluler dan web mengarah pada
permintaan yang terus berlanjut untuk peran ini.
5. Desainer UI
Bekerja dengan desainer UX dan tim pengembangan, desainer UI membentuk dan
membuat wireframe produk atau situs web. Sasaran mereka adalah memastikan
setiap poin kontak yang ditemukan pengguna dalam interaksi mereka dengan suatu

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 8


produk bersifat intuitif dan sesuai dengan visi tim secara keseluruhan. Dengan
keterampilan desain visual yang kuat, keahlian pengkodean, dan pemahaman
tentang praktik terbaik tata letak situs web, desainer UI adalah pemain kunci untuk
menciptakan pengalaman interaktif dengan pelanggan. Dan karena semakin banyak
perusahaan yang fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan, prospek
pekerjaan untuk posisi ini semakin kuat.
6. Analis sistem
Analis sistem membantu tim bisnis dan TI menemukan solusi teknis untuk masalah
bisnis. Mereka memainkan peran sentral dalam perencanaan dan pelaksanaan
proyek, dan mereka dapat berfungsi sebagai penghubung antara TI dan pengguna
akhir. Tugasnya meliputi menganalisis masalah perangkat keras dan perangkat
lunak, menulis dan memelihara dokumentasi sistem, dan menerjemahkan
persyaratan pengguna dan sistem ke dalam spesifikasi teknis fungsional.
7. Analis bisnis
Analis bisnis menjembatani kesenjangan antara bisnis dan TI. Mereka menentukan
kebutuhan unit bisnis dan merencanakan, mengimplementasikan dan
meningkatkan sistem informasi bisnis di berbagai departemen, memastikan data
bisnis dan kebutuhan pelaporan terpenuhi. Perusahaan mempekerjakan peran ini
ketika mereka ingin bertindak berdasarkan kecerdasan bisnis dan membuat
keputusan berdasarkan data. Orang-orang dengan pengalaman dalam analisis
keuangan, analisis aliran data, dan manajemen proyek adalah kandidat kuat.
8. Business intelligence analyst
Perusahaan telah menggunakan analisis data besar, yang telah meningkatkan
aktivitas mereka dalam penambangan data dan pelaporan. Akibatnya, kebutuhan
akan business intelligence analyst (analis intelijen bisnis) pada tim akuntansi dan
keuangan telah tumbuh secara eksponensial. Pekerjaan ini melibatkan keahlian
dalam mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan
mengembangkan solusi pelaporan yang berfungsi di seluruh organisasi. Orang yang
berhasil dalam peran ini memiliki keterampilan analitis, pemecahan masalah, dan
pemecahan masalah yang kuat, bersama dengan kemahiran dalam menggunakan
kecerdasan bisnis dan alat penambangan data, serta tabel pivot Excel, untuk
menganalisis data. Pendidikan di bidang keuangan, bisnis atau sistem informasi

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 9


biasanya diperlukan. Menyampaikan hasil dan membuat rekomendasi kepada
manajemen senior membutuhkan keterampilan komunikasi tingkat tinggi.
9. Manajer analisis pemasaran
Manajer analitik pemasaran sangat diminati di seluruh negeri. Para profesional ini
bertanggung jawab untuk memberikan wawasan berbasis data kepada berbagai
pemangku kepentingan dan memanfaatkan informasi dari otomasi pemasaran dan
perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan, dan alat intelijen bisnis lainnya.
Penalaran analitis yang kuat dan keterampilan kolaborasi itu penting, karena
manajer analitik pemasaran sering bekerja dengan berbagai mitra dan departemen,
seperti TI, operasi, penjualan, dan pemasaran, untuk meningkatkan proses dan
memenuhi tujuan bisnis.
10. Customer service representative
Customer service representative bertanggung jawab untuk menjaga hubungan
pelanggan yang solid dengan menangani pertanyaan dan masalah dengan
kecepatan, profesionalisme, dan empati. Perusahaan mencari kandidat pekerjaan
dengan kemampuan komunikasi dan keterampilan entri data yang sangat baik.
Peran tersebut juga mungkin memerlukan keterampilan penelitian untuk
memecahkan masalah pelanggan.

F. Perkembangan Bisnis di Era Digital


Kita hidup di era digital di mana segala sesuatu dapat ditemukan secara online
dalam hitungan detik. Inovasi digital menciptakan peluang lebih cepat dan lebih cepat
setiap hari. Dan bisnis di setiap industri perlu memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk tidak hanya tetap kompetitif, tetapi juga untuk bertahan hidup. Transformasi
digital pertama kali mempengaruhi sektor telekomunikasi, informasi, media, dan
hiburan. Perusahaan penerbitan telah kehilangan pangsa pasar secara dramatis dan
hanya beberapa yang bertahan karena mampu mengembangkan strategi digital untuk
perusahaan mereka.
Dalam dunia bisnis saat ini digital marketing menyentuh semua industri, mulai dari
industri retail hingga sektor pendidikan. Karena teknologi sangat terintegrasi dalam
dunia bisnis saat ini, hampir setiap bisnis adalah bisnis digital sampai batas tertentu.
Sistem dan proses lama harus dipikirkan ulang, dan teknologi baru harus diterapkan
agar bisnis tetap kompetitif di era saat ini. Perusahaan dihadapkan pada banyak

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 10


tantangan saat mereka menjalani transformasi digital ini. Rintangan ini dapat berkisar
dari anggaran terbatas untuk teknologi baru hingga kurangnya keahlian atau
pengetahuan yang diperlukan untuk meluncurkan inisiatif digital baru. Namun satu
tantangan yang krusial untuk diatasi adalah menciptakan strategi digital yang efektif.
Ketika perusahaan mengatasi digitalisasi, mereka mengejar 2 tujuan strategis:
1. Perusahaan ingin memanfaatkan peluang untuk membuka pasar baru, memperoleh
pelanggan baru, dan mengembangkan produk dan layanan baru.
2. Perusahaan ingin meminimalkan risiko yang mungkin timbul akibat disrupsi
teknologi baru, model bisnis baru, dan pesaing baru di dunia digital.
Di sisi lain, sulit untuk memperkirakan bagaimana digitalisasi akan berkembang
dan risiko mana yang berhasil diatasi. Hal ini dikarenakan era digital memunculkan
adanya pesaing yang seringkali baru mengenal sektor ini, baik sebagai perusahaan
baru yang tumbuh secara dinamis atau perusahaan mapan yang sebelumnya berada
di pasar yang sama sekali berbeda. Contoh perusahaan yang memiliki akses ke sumber
daya modal yang besar baik seperti ekuitas adalah Apple, Google, dan Microsoft.
Meskipun mereka juga mengalami tantangan di era digital, namun mereka dapat
bertahan terhadap beberapa kesulitan yang dapat ditimbulkan oleh era digital
sehingga dapat mengatasinya.
Banyak perusahaan mengalami kesulitan beradaptasi dengan perubahan.
Seringkali masalahnya adalah bahwa perusahaan telah mengembangkan metode
tradisional yang diturunkan dari tahun ke tahun. Jika perusahaan tidak lahir di era
digital, kesulitan untuk melanggar tradisi demi proses yang lebih inovatif akan
menjadi lebih besar. Mendorong transisi ke teknologi baru adalah tugas kompleks
yang mencakup analisis kinerja, kritik diri, penggantian tim kerja, pengelolaan
sejumlah besar informasi, pelatihan tim, dll. Selanjutnya akan kita bahas mengenai
tantangan utama yang dihadapi perusahaan di era digital:
1. Memahami kebutuhan untuk berubah
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Altimeter menyebutkan budaya perusahaan
sebagai salah satu tantangan utama di era transformasi digital. Karyawan tidak
hanya menolak perubahan, tetapi manajer juga menolaknya. Rasa takut, skeptis,
bahkan sabotase merupakan kendala yang harus diatasi.
2. Fokus pada tujuan yang sebenarnya

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 11


Digital tidak boleh dilihat sebagai hal baru. Tujuannya adalah untuk memengaruhi
model bisnis dan berinovasi dalam cara Anda mengelola produk dan layanan
pelanggan. Akibatnya, Anda harus meninjau setiap perubahan yang dilakukan pada
proses Anda.
3. Memuaskan kebutuhan pelanggan
Saat ini, konsumen menggunakan ponsel cerdas mereka dalam sebagian besar
aktivitas sehari-hari: untuk melakukan penelitian, melakukan pembelian,
mengakses jejaring sosial, dll. Jauh lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan apa
yang Anda inginkan. Orang mengharapkan hasil dan jawaban yang instan.
Perusahaan perlu melihat ini sebagai peluang!
4. Mengelola informasi dalam jumlah besar
Penting untuk mengetahui perilaku konsumen sehingga Anda dapat
mempersonalisasi kampanye dan mengubah lebih banyak prospek menjadi
pelanggan. Big Data menawarkan cara baru untuk mempelajari lebih lanjut tentang
target audiens. Dengan demikian, Anda dapat mengumpulkan informasi tentang
preferensi konsumen, pembelian terakhir Anda, dll.
Di era digital ini, perusahaan di semua industri perlu merangkul teknologi dan
metode bisnis baru agar tetap relevan. Perusahaan, terutama yang lahir sebelum era
digital harus mengubah bisnisnya secara digital agar tetap bertahan. Mereka perlu
merangkul gelombang digital untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan
dan untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan pengalaman pelanggan mereka.
Sementara dunia telah membicarakan transformasi digital sejak beberapa waktu
sekarang, sangat sedikit perusahaan yang telah merangkul tren ini dan membuat
kemajuan luar biasa. Transformasi digital lebih tentang mengubah pola pikir orang-
orang dan proses transformasi daripada tentang menggunakan teknologi baru.
Perusahaan perlu menyadari peluang yang dapat dibawa ke bisnis mereka dengan
bermigrasi dari legacy ke digital.
Selanjutnya akan kita bahas beberapa peluang bisnis di era digital, meliputi:
1. Fintech (Finance Technology)
Fintech merupakan salah satu peluang bisnis di era digital. Fintech lekat dengan
teknologi keuangan. Secara sederhadana, fintech menggambarkan perusahaan atau
organisasi yang melakukan layanan keuangan dengan menggunakan software,
perangkat seluler, internet atau layanan cloud. Produk-produk fintech

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 12


dikembangkan untuk menghubungkan keuangan konsumen dengan teknologi
untuk kemudahan penggunaan, meskipun istilah tersebut juga berlaku untuk
teknologi bisnis-ke-bisnis (B2B).
Pihak OJK (Otoritas Jasa Keuangan) telah mengkategorikan fintech yang ada di
Indonesia menjadi dua macam. Kategori pertama, yaitu Fintech 2.0 yang operasikan
lembaga keuangan untuk layanan keuangan digital. Kategori kedua, yaitu Fintech
3.0 yang digunakan oleh startup yang memiliki produk dan jasa inovasi keuangan.
2. Software As a Service (SaaS)
Salah satu bentuk cloud computing yang saat ini tengah populer adalah software-as-
a-service (SaaS). SaaS merupakan model distribusi perangkat lunak tempat
penyedia layanan menghosting aplikasi bagi pelanggan melalui internet. SaaS
merupakan salah satu dari tiga layanan cloud, dua layanan yang lainnya adalah
infrastructure-as-a-service (IaaS) dan platform-as-a-service (PaaS).
SaaS dikenal dengan kemudahan asksenya sebagai model perngiriman untuk
banyak jenis aplikasi bisnis dan juga telah banyak dijadikan strategi pengiriman
oleh banyak perusahaan di bidang perangkat lunak. Berbagai aplikasi bisnis yang
ditawarkan oleh SaaS meliputi: customer relationship management (CRM),
pemrosesan penagihan atau penggajian, manajemen penjualan, manajemen
sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen basis data, enterprise
resourcing planning (ERP), termasuk juga email dan kolaborasi.
3. Cloud hosting
Secara sederhana, cloud hosting adalah server dan infrastruktur jaringan yang
membagi satu server fisik menjadi beberapa virtual server dengan menggunakan
sebuah software. Seringkali, perangkat ini disebut sebagai virtual machine (VM).
Dulu sebuah situs web akan dihosting di satu server dalam suatu pusat data. Hal ini
tentu berbeda dengan cloud hosting, karena cloud hosting menyebarkan data ke
sejumlah mesin berbeda, server berbeda di tempat berbeda, namun dapat
terhubung bersama. Keunggulan cloud hosting dibanding hosting tradisional yaitu
selain menggunakan kekuatan komputasi dari sejumlah mesin, tetapi juga
memungkinkan untuk mengakses layanan yang ditawarkan. Ada beberapa manfaat
yang cukup luar biasa untuk menggunakan cloud hosting daripada server tradisional
yaitu: reliability, scalability, dan versatility. Hal inilah yang membuat cloud hosting

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 13


populer di era digital karena sangat diperlukan oleh dunia industri dan proses
bisnis.
4. Online Marketing
Online marketing berbeda dari pemasaran tradisional, yang menggunakan media
seperti papan reklame, pamflet, poster, televisi dan radio. Online marketing adalah
proses menyebarkan pesan mengenai produk atau layanan perusahaan kepada
para pelanggannya melalui internet. Online marketing menggunakan berbagai cara
digital, online, dan elektronik untuk membagikan pesan ke pelanggan dan bahkan
calon pelanggan. Pesan mungkin dibuat dalam bentuk teks, gambar, atau video, dan
didistribusikan di sejumlah tempat. Pesan bisa dikemas dalam bentuk sesederhana
sebagai postingan di media sosial atau bisa juga serumit strategi luas dan
komprehensif yang mencakup banyak mode termasuk media sosial, buletin email,
situs web, dan saluran lainnya. Manfaat utama dalam memasarkan produk atau
layanan perusahaan melalui online marketing berada pada kemampuan untuk
mengukur dampak dari saluran yang digunakan. Hasil dari pengukuran dampak di
setiap saluran atau media ini yang kemudian dapat dilakukan analisis lebih lanjut
untuk menentukan saluran mana yang paling efektif dalam memperoleh pelanggan.

G. Model Bisnis dari E-commerce


E-commerce merupakan bagian dari bisnis online yang berkaitan dengan aktivitas
pembelian dan penjualan melalui internet. Ada setidaknya empat kategori umum
dalam model bisnis. Masing-masing memiliki manfaat dan tantangannya sendiri.
Banyak perusahaan beroperasi sesuai dengan salah satu atau bahkan beberapa model
sekaligus. Pemilihan model bisnis yang tepat tentunya dapat meningkatkan usaha
yang dijalankan. Berikut adalah contoh empat jenis model e-comerce tradisional:
1. Business to Business (B2B) E-commerce
Dalam model bisnis B2B, bisnis menjual produk atau layanannya ke bisnis lain.
Terkadang pembeli adalah pengguna akhir, tetapi seringkali pembeli menjual
kembali ke konsumen. Transaksi B2B umumnya memiliki siklus penjualan yang
lebih lama, tetapi nilai pesanan lebih tinggi dan pembelian berulang yang lebih
banyak.

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 14


2. Business to Consumer (B2C) E-commerce
Bisnis B2C menjual ke pengguna akhir mereka. Model B2C adalah model bisnis
yang paling umum, jadi ada banyak pendekatan unik di bawah kategori ini. Apapun
yang consumer beli di toko online sebagai konsumen seperti lemari pakaian,
perlengkapan rumah tangga, hiburan maka akan dikategorikan sebagai bagian dari
transaksi B2C. Proses pengambilan keputusan untuk pembelian B2C jauh lebih
singkat daripada pembelian bisnis-ke-bisnis (B2B), terutama untuk barang-barang
yang memiliki nilai lebih rendah.
3. Consumer to consumer (C2C) E-commerce
Bisnis C2C juga disebut pasar online menghubungkan konsumen untuk menukar
barang dan jasa dan biasanya menghasilkan uang dengan membebankan biaya
transaksi atau pendaftaran. Bisnis C2C mendapatkan keuntungan dari
pertumbuhan yang muncul dari diri pembeli dan penjual yang termotivasi. Namun,
model ini memiliki tantangan utama dalam pengendalian kualitas dan
pemeliharaan teknologi.
4. Customer to business (C2B) E-commerce
Bisnis C2B memungkinkan individu untuk menjual barang dan jasa kepada
perusahaan. Dalam model bisnis online ini, sebuah situs mungkin mengizinkan
pelanggan untuk memposting pekerjaan yang ingin mereka selesaikan dan
memiliki tawaran bisnis untuk peluang tersebut. Layanan pemasaran afiliasi juga
akan dianggap C2B. Model ini merupakan kebalikan dari model B2C yang mana
justru bisnis menghasilkan produk dan layanan untuk konsumsi konsumen.

H. Metode Operasi dalam Bisnis E-commerce


Pada penjelasan sebelumnya kita telah membahas mengenai empat model bisnis e-
commerce. Selanjutnya akan dibahas mengenai lima metode pengiriman nilai untuk
inovasi bisnis online. Berikut ini beberapa metode operasi yang dapat digunakan
dalam e-commerce:
1. Direct to consumer (D2C)
Metode pengiriman langsung kepada konsumen tidak memerlukan perantara.
Dengan memotong perantara, maka akan muncul produk generasi baru yang dapat
membangun pengikut setia dengan pertumbuhan yang cepat. Meode ini

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 15


menunjukkan bahwa D2C dapat terus menjadi area untuk inovasi dan
pertumbuhan.
2. White label and private label
Pada jenis "white label" kita dapat menggunakan nama kita sebagai label dari
produk generik yang dibeli dari distributor. Dengan kata lain, distributor menjual
produk kepada banyak penjual (pengecer) yang dapat memberikan label nama
produk sesuai nama masing-masing. Sedangkan pada “private label”, pengecer
menyewa produsen untuk membuat produk unik untuk dijual secara eksklusif.
Dengan private labeling dan white labeling, kita dapat tetap bertahan pada investasi
dalam desain dan produksi serta mencari keunggulan dalam teknologi dan
pemasaran.
3. Wholesaling.
Wholesaling atau yang biasa dikenal dengan pendekatan grosir. Pada metode ini,
pengecer dapat menawarkan produknya secara massal dengan harga diskon. Grosir
secara tradisional adalah praktik B2B, tetapi banyak pengecer telah
menawarkannya kepada konsumen yang sadar anggaran dalam konteks B2C.
4. Dropshipping
Salah satu metode e-commerce yang tumbuh paling cepat adalah dropshipping.
Biasanya, dropshippers akan memasarkan dan menjual barang yang dipenuhi oleh
pemasok pihak ketiga. Dropshippers bertindak sebagai perantara dengan
menghubungkan pembeli ke produsen. Dropshippers bisa menggunakan aplikasi
yang dapat digunakan untuk membantu mengintegrasikan inventaris dari pemasok
di seluruh dunia di situs belanja milik mereka.
5. Subcription service
Perusahaan penerbitan di Inggris yang mengawali menggunakan model
berlangganan ini untuk mengirimkan buku setiap bulan kepada pelanggan setia
sejak tahun 1600-an. Dengan e-commerce, bisnis dapat menggunakan metode
langganan yang bahkan dapat melampaui periode bulanan yang biasa digunakan
untuk produk majalah dan buku. Saat ini, hampir setiap industri telah melihat tren
layanan berlangganan untuk memberikan kemudahan dan penghematan bagi
pelanggan.

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 16


I. Rangkuman
Teknologi di era digital atau teknologi digital telah berkembang pesat menjadi
teknologi canggih yang hampir merubah semua tatanan di berbagai negara. Perubahan
ini yang kemudian kita sebut sebagai tren di era digital. Manusia dapat menggunakan
berbagai fasilitas yang tersedia akibat dari perkembangan teknologi. Teknologi dalam
perkembangannya telah membantu mengembangkan ekonomi yang lebih maju dan
memungkinkan munculnya banyak kreativitas dan inovasi. Pengguna teknologi dapat
melakukan berbagi aktivitas dengan lebih mudah dan nyaman. Tren baru muncul
seiring dengan pemanfaatan berbagai karya inovasi hasil dari perkembangan
teknologi yang ada. Tren di era digital, selain memberikan berbagai manfaat tentunya
juga memberikan dampak dan pengaruh baik secara positif maupun negatif terhadap
kehidupan saat ini.

J. Referensi
Arthur, W. B. (2009). The nature of technology: What it is and how it evolves. Simon and
Schuster.

Materi Pembelajaran – MKU Transformasi Digital 17

Anda mungkin juga menyukai