A. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisa peluang dan tantangan pemamfaatan teknologi di era 4.0
2. Mengidentifikasi peluang dan tantangan pemamfaatan teknologi di era 4.0
3. Memamfaatkan teknologi secara tepat untuk hal-hal positif
B. Pendahuluan
Revolusi industri 4.0 membuka peluang yang luas bagi siapapun untuk maju.
Teknologi informasi yang semakin mudah diakses hingga ke seluruh pelosok negeri
menyebabkan semua orang dapat saling terhubung dalam sebuah jejaring sosial dengan
bantuan internet. Banjir informasi seperti yang sudah diprediksikan menjadi realitas
yang ditemukan di era revolusi industri saat ini. Informasi yang sangat melimpah ini
menyediakan manfaat yang besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa IoT (Internet of Things), Big Data, Cloud
Computing, dan mesin Learning telah memberikan kemudahan bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari, meskipun hal tersebut bisa juga menjadi tantangan bagi pihak
lainnya.
C. Materi Pokok
1. Pengertian Teknologi Informasi
Istilah ‘teknologi informasi’ mulai dipergunakan secara luas di pertengahan
tahun 80-an. Teknologi informasi merupakan pengembangan dari teknologi
komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. Teknologi Informasi
(TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT)
adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia
dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan
informasi.
Ada tiga hal penting dalam era Revolusi Industri 4.0 dimana ketiga hal tersebut
dapat menjadi peluang dan tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi revolusi
industri 4.0 dari sisi teknologi.
1. Peralatan / device dalam produk manufaktur yang menjadi sensor dan mengirimkan
datanya melalui jaringan internet, yang sering disebut dengan IoT (Internet of
Things).
2. Jaringan internet itu sendiri yang harus mencakup semua lokasi dengan
bandwidth/kecepatan yang cukup
3. Data yang dikumpulkan yang sangat banyak untuk dikelola oleh manufaktur atau
pihak ketiga.
Penggunaan internet yang positif akan sangat menguntungkan semua pihak. Salah
satu contohnya dalam sarana belajar. Sejak pandemic covid-19, internet menjadi sarana
utama dalam mendukung kegiatan belajar mengajar secara formal. Selain itu, banyak
yang memamfaatkan internet untuk belajar dari web seminar atau webinar.
Dalam pemamfaatan internet ini kita dituntut harus kreatif. Jadikan internet sebagai
media untuk berkarya. Kita bisa menggunakan berbagai platform untuk menampilkan
hasil karya yang diciptakan. Seperti, jika suka menulis, ditulis di blog. Jika suka
merbicara di depan umum, buat konten dan unggah di YouTube, dan jika suka
bereksperiment, buat webside yang unik dan menarik. Sehingga internet bisa menjadi
ruang kreatif dan produktif untuk guru dan siswa.
Dalam dunia Pendidikan sangat terasa sekali pemafaatan internet ini, Pusat data dan
Informasi (Pusdatin) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah
meluncurkan berbagai situs dan program pengajaran online gratis yang bisa digunakan
oleh seluruh guru dan siswa dalam mendukung pembelajaran. Antara lain, Akun
Belajar.id, Portal Rumah Belajar, TVEdukasi, radio Edukasi dan lainnya. Dimana
dalam portal rumah belajar ini bisa dijadikan sebagai sumber belajar, kelas maya, bank
soal dan laboratorium maya.
Dibalik banyaknya peluang pemamfatan teknologi, tantangan yang dihadapi dalam era
digitalisasi cukup besar, antara lain:
Tantangan pertama adalah masih cukup banyak daerah yang belum terjangkau
sinyal (blind-spot) sehingga akses jaringan belum banyak dirasakan oleh
masyarakat. Hal ini terjadi dikarenakan infrastruktur yang belum memadai, sulitnya
akses untuk pembangunan serta populasi yang masih sedikit di daerah tersebut
sehingga pelajar dan tenaga kependidikan didaerah tersebut belum dapat
memamfaatkan secara maksimal konten-komten pembelajaran yang sudah
disiapkan pemerintah.
Tantangan berikutnya adalah kecepatan atau bandwidth internet rata-rata di
Indonesia masih rendah. Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia
atau Thailand, kecepatan internet di Indonesia rata-rata hanya sebesar 17,26 Mbps,
bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 33,9 Mbps dan Thailand sebesar
47,35 Mbps (Ookla Speedtest Global Index, 2018).
Tantangan lain adalah literasi digital masyarakat yang cenderung masih rendah
sehingga pemanfaatan teknologi masih sebatas sosial media maupun hiburan saja..
Masyarakat terutama peserta didik dan tenaga kependidikan perlu diedukasi tentang
pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan peralatan digital
(terutama smartphone), untuk membantu mereka dalam belajar dan bagi
masyarakat dapat menganalisa pasar, memasarkan hasil produksi serta
memanfaatkan data seabagai rencana mengembangkan bisnisnya.
Masih banyaknya konten-konten berbahaya dan tidak bermaafaat. Disamping berisi
situs dan web yang bermamfaat dalam Pendidikan, dalam internet juga tersedia
konten-konten yang berbahaya bagi perkembangan siswa. Ada bahaya pornogtrafi
dan kekerasan yang siap mengintai apabila kita tidak bisa memilah dan memilih
konten yang akan kita buka. Disini sangat diperlukan sekali pengawasan dari orang
tua dan guru serta bekal ilmu agama yang bisa mencegah para pelajar dari ancaman
bahaya ini
Seperti yang telah diuraikan diatas, selain memiliki banyak mamfaat, penggunaan
teknologi internet ini juga memiliki banyak resiko. Untuk itu kita perlu tahu bagaimana
cara aman dalam penggunaan internet ini. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan
dalam menjaga keamanan dalam penggunaan internet (Silvia Adiswan, 2022)
Jangan membagikan informas pribadi seperti nomor telepon, NIK, tanggal lahir,
alamat tempat tinggal, alamat surat elektronik, status hubungan dan data lainnya
untuk mencegah pencurian data kita yang bisa dimamfaatkan orang lain untuk hal-
hal yang merugikan. Data kita bisa digunakan oleh para hacker untuk menipu,
membobol data kita.
Non aktifkan Bluetooth jika tidak diperlukan. Teknologi wireless yang berfungsi
untuk tukar menukar data menjadi salah satu pintu masuk yang paling mudah
diakses oleh para peretas. Jadi pastikan Bluetoot di perangkat kita dalam eadaan
non-aktif apabila sedang tidak digunakan.
Hanya masuk pada situs yang berawalan https:// ini merupakan versi aman dari
http, di mana “s” dibagian akhir itu adalah singkatan dari kata secure yang berarti
aman/terlindungi.
Unduh software Antivirus atau Anti Malware. Untuk memperkuat proteksi di
perangkat pribadi selama mengakses internet, sebaiknya kita mengunduh software
antivirus dan anti malware yang terprcaya. Kita bisa download beberapa antivirus
dan anti malware versi gratis maupun berbayar, seperti Avira Antivirus, Kaspersky
atau Malwarebytes.
Hindari Tautan yang mencurigakan. Jika sebuah link (tautan) terkirim ke email,
jangan langsung menkliknya. Hal itu berlaku pula jika kita mengunjungi sebuah
situs web, dimana kita diarahkan untuk mengklik sebuah tautan, maka pastikan
dulu bahwa tautan itu memang terpercaya. Karena kita tidak tahu, barangkali
tautan-tautan tersebut berisi malware, ransomware, atau virus-virus berbahaya
lainnya.
Jangan terhubung ke wifi terbuka. Jika sedang berada diluar rumah, lalu
menemukan ada jaringan wifi tanpa secure atau password, jamgan langsung
digunakan. Banyak hacker sengaja membuat WIFI palsu agar bisa mengakses data
pribadi dari perangkat-perangkat yang terhubung jaringannya.
D. Kesimpulan
Pendidikan agama dan karakter juga memegang peranan penting. Dengan bekal
agama yang bagus siswa memiliki benteng yang kuat dan selalu merasakan pengawasan
dari Allah SWT dalam setiap aktifitasnya di dunia nyata maupun maya, sehimgga tidak
melakukan hal-hal yang berbahaya dan terhindar dari jejak digital yang tidak baik.
E. Evaluasi
5. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk membentegi diri dari pengaruh negatif
internet:
a. Merasakan pengawasan Allah dimanapun kita berada
b. Melakukan hal-hal positif dalam kehidupan
c. Gemar berbuat baik
d. Patuh dan taat pada perintah orang tua
e. Menghormati guru
Terima Kasih
SURAT ADH DHUHA DAN PENERAPAN DIKEHIDUPAN SEHARI-HARI
Ahmad Lidra, M.Pd
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami nilai-nilai dalam surat adh dhuha
2. Memiliki rasa syukur nikmat, kepedulian terhadap anak yatim dan fakir miskin
3. menerapkan kepedulian dan berbagi pada anak yatim serta fakir miskin
B. Pendahuluan
Kehidupan seluruh alam semesta tak terlepas dari sentuhan Sang Maha Kuasa,
Allah Swt. Seluruh makhluknya pasti memerlukan kasih sayang yang datang dari-Nya.
Kita pun selaku manusia, sangatlah membutuhkan rezeki setiap harinya. Dalam
keseharian kita, ada waktu dimana kita dianjurkan untuk memohon kemudahan mencari
rezeki, yaitu waktu dhuha.
Pada waktu dhuha, kita sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat dhuha.
Karena inilah waktu yang sangat tepat untuk berdoa. Dan dalam al-Quran pun, terdapat
surat yang dinamai dengan Ad-Dhuha. Surat ini terdiri dari 11 ayat dan termasuk ke
dalam surat Makkiyyah.
C. Materi Pokok
1. Asbabun Nuzul dan Keutamaan Surat Adh Dhuha
Surah Adh-Dhuha, surat nomor urut 93 dalam mushaf Al-Quran. Arti Adh-
Dhuha sendiri adalah waktu siang secara keseluruhan. Ada juga yang menyatakan Adh-
Dhuha adalah awal waktu siang ketika matahari mulai meninggi.
Allah Ta’ala berfirman,
) َو َلَس ْو َف ُيْع ِط يَك4( ) َو َلَآْلِخَر ُة َخْيٌر َلَك ِم َن اُأْلوَلى3( ) َم ا َو َّد َعَك َر ُّبَك َو َم ا َقَلى2( ) َو الَّلْيِل ِإَذ ا َسَج ى1( َو الُّض َح ى
( ) َفَأَّم ا اْلَيِتيَم َفاَل َتْقَهْر8( ) َو َو َج َدَك َعاِئاًل َفَأْغ َنى7( ) َو َو َج َدَك َض ااًّل َفَهَدى6( ) َأَلْم َيِج ْد َك َيِتيًم ا َفَآَو ى5( َر ُّبَك َفَتْر َض ى
)11( ) َو َأَّم ا ِبِنْع َم ِة َر ِّبَك َفَح ِّد ْث10( ) َو َأَّم ا الَّساِئَل َفاَل َتْنَهْر9
“Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi
(gelap), Rabbmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu, Dan
sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan), Dan kelak Rabbmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati)
kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia
melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia
memberikan petunjuk., Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu
Dia memberikan kecukupan., Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang., Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu
menghardiknya.
Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan.” (QS. Adh-Dhuha: 1-11)
Surah Adh-Dhuha terdiri dari 11 ayat dan termasuk surah Makkiyah tanpa ada beda
pendapat di kalangan para ulama. Demikian disebutkan dalam Fath Al-Qadir karya
Imam Asy-Syaukani, 1:610.
Asbabun Nuzul
Ketika wahyu itu terputus beberapa waktu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, kemudian malaikat datang, lantas diturunkanlah wahyu surah Adh-Dhuha.
Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir karena gembira dan senang. Namun
riwayat tentang ini tidak bisa dihukumi sahih maupun daif. Demikian dikatakan oleh
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:589 dan Imam Asy-Syaukani
dalam Fath Al-Qadir, 1:610. Juga lihat catatan kaki dari Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin
Yasin, hadits ini daif menurut para ulama pengkritik hadits.
Ada riwayat dari Bukhari dan Muslim, dari Jundub Al-Bajali, ia berkata,
َيُقوُل اْش َتَك ى الَّنِبُّى – صلى هللا عليه وسلم – َفَلْم َيُقْم َلْيَلًة َأْو َلْيَلَتْيِن َفَأَتْتُه اْمَر َأٌة َفَقاَلْت َيا ُمَحَّم ُد َم ا َأَر ى َشْيَطاَنَك ِإَّال َقْد
) َفَأْنَز َل ُهَّللا َع َّز َو َج َّل ( َو الُّض َح ى * َو الَّلْيِل ِإَذ ا َسَج ى * َم ا َو َّد َعَك َر ُّبَك َو َم ا َقَلى، َتَر َك َك
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadu dan tidak keluar selama satu atau dua
malam. Lalu ada seorang wanita yang datang dan berkata, ‘Wahai Muhammad, setanmu
benar-benar telah meninggalkanmu. Lantas turunlah firman Allah dalam surah Adh-
Dhuha.” (HR. Bukhari, no. 4983; Muslim, no. 1797; dan Ahmad, 4:312). Dalam riwayat
Muslim lainnya disebutkan, “Tidak keluar selama dua atau tiga malam.” (HR. Muslim,
no. 1797)
Dalam riwayat Muslim, Jundub berkata,
َفَقاَل اْلُم ْش ِرُك وَن َقْد ُو ِّد َع ُمَحَّم ٌد َفَأْنَز َل ُهَّللا َع َّز َو َج َّل (َو الُّض َح ى-صلى هللا عليه وسلم- َأْبَطَأ ِج ْبِريُل َع َلى َر ُسوِل ِهَّللا
)َو الَّلْيِل ِإَذ ا َسَج ى َم ا َو َّد َعَك َر ُّبَك َو َم ا َقَلى
“Jibril lamban bertemu lagi dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas
orang-orang musyrik mengatakan, ‘Muhammad telah ditinggalkan.’ Lantas turunlah
surah Adh-Dhuha, ‘Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam
apabila telah sunyi (gelap), Rabbmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci
kepadamu’.” (HR. Muslim, no. 1797)
Ada yang menyebutkan bahwa wanita yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah
istri Abu Lahab yaitu Ummu Jamil Al-Auraa’ binti Harb bin Umayyah bin Abdisyams
bin ‘Abdi Manaf yang juga merupakan saudara kandung dari Abu Sufyan bin Harb. Dan
disebutkan bahwa jari-jari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terluka (karena dilempar)
sehingga beliau tidak bisa keluar (selama dua atau tiga hari).
1. Dunia itu tidak lepas dari kekeruhan, kesuraman. Dan sungguh Allah telah
menciptakan manusia dalam keadaan kabad (penuh lelah, sukar, kecapekan).
2. Kita diperintahkan untuk mengingat berbagai nikmat dan berbagai kesusahan
sehingga kita bisa terus bersyukur dan bersabar.
3. Wajib mensyukuri nikmat dan disalurkan pada hal-hal yang diridai Allah.
4. Allah suka melihat tampaknya bekas nikmat Allah pada hamba-Nya.
5. Meminta-minta dalam ayat di atas mencakup meminta harta dan meminta ilmu.
Seperti mereka ini tidak boleh dihardik. Oleh karena itu, seorang yang berilmu
hendaklah berakhlak mulia di hadapan orang yang diajarkan, tetap murah
senyum, memuliakan, dan menyayangi.
6. Nikmat yang disebutkan dalam ayat untuk disyukuri adalah nikmat duniawi dan
nikmat ukhrawi.
7. Dianjurkan untuk menyebut-nyebut nikmat Allah di saat ada maslahat.
Evaluasi
1. jika beri nikmat oleh Allah SWT, maka disunnahkan untuk…
a. disyukuri
b. menceritakan dengan orang yang tepat
c. dipendam
d. ditampakkan
e. ditambahkan
3. Rezeki dapat kita raih melalui shalat dhuha, berapalah minimal rakaat shalat dhuha ?
a. 3 rakaat
b. 4 rakaat
c. 6 rakaat
d. 2 rakaat
e. 1 rakaat
4. Tindakan berikut yang menunjukkan penerapan surat adh dhuha dalam keseharian
adalah
a. Shalat dhuha minimal 2 rakaat setiap hari
b. Melaksanakan shalat wajib
c. Menceritakan mimpi buruk kepada orang lain
d. Mencegah orang berbuat kemungkaran
e. Melaporkan koruptor ke polisi
Jika pergaulan tanpa batasan, hubungan antara sesama jenis bisa berakhir
dengan perbuatan fahisyah, seperti kisah umat Nabi Luth a.s., yaitu perbuatan
liwathatau homoseksual. Untuk itu, perlu memahami homoseksual dalam pandangan
Islam. Homoseksual itu sendiri telah berkembang dalam berbagai bentuk, saat ini
dikenal dengan istilah LGBT.
1) LGBT dan Bahayanya
LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender.
LGBT merupakan hubungan sejenis atau dikenal dengan homoseksual, sebab:
a. Lesbian adalah hubungan intim antara perempuan dengan perempuan.
b. Gay hubungan intim antara laki-laki dengan laki-laki.
c. Biseksual bisa berhubungan intim dengan laki-laki juga perempuan. Jadi, jika
dia laki-laki bisa jadi gay bisa pula normal dengan perempuan. Jika dia
perempuan bisa jadi Lesbi bisa pula normal dengan laki-laki.
d. Transgender adalah berpindahnya alat kelamin, awalnya laki-laki menjadi
perempuan, atau sebaliknya. Jika ia perempuan mengubah kelaminnya jadi
laki-laki, maka ia berhubungan intim dengan perempuan sehingga hakikatnya
ia adalah lesbi. Begitu sebaliknya laki-laki berubah jadi perempuan lalu
berhubungan intim dengan lelaki sehingga hakikatnya adalah gay.
LGBT sesungguhnya penyakit kejiwaan. Ketua Seksi Religi, Spiritualitas,
dan Psikiatri (RSP) “Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia”
(PDSKJI), Fidiansjah mengatakan, dalam sebuah buku “Pedoman Penggolongan
Diagnosis Gangguan Jiwa” (PPDGJ) halaman 228 disebutkan homoseksual dan
biseksual termasuk dalam gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan
dengan perkembangan dan orientasi seksual.
Dalam ajaran Islam, pernikahan sejenis sangat dikecam, baik sesama laki-
laki (Gay) maupu sesama perempuan (Lesbi). Begitu pula Biseksual, misalnya
laki-laki bisa kawin dengan perempuan bisa pula dengan laki-laki, atau
sebaliknya.
Dalam Alquran dijelaskan kisah kaum Nabi Luth a.s. yang melakukan
pernikahan sejenis.
٨٠ َو ُلوًطا ِإۡذ َقاَل ِلَقۡو ِمِهٓۦ َأَتۡأ ُتوَن ٱۡل َٰف ِح َش َة َم ا َسَبَقُك م ِبَها ِم ۡن َأَح د ِّم َن ٱۡل َٰع َلِم يَن
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya).
(Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu
mengerjakan perbuatan keji (fahisyah) itu, yang belum pernah
dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” (Al-A’raf
[7]:80).
ِإَّن َأْخ َو َف َم ا َأَخ اُف َع َلى ُأَّم ِتي َع َمُل َقْو ِم ُلوٍط
Sabdanya: “Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan
menimpa umatku adalah perbuatan kaum luth” (HR. at-Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
Ayat ini mengisahkan Nabi Luth a.s. diselamatkan dari siksaan bagi
kaumnya yang melakukan homoseksual. Nabi Luth a.s. dilindungi Allah dari
perbuatan tersebut karena ia senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk mensyukuri karunia Allah
berupa jenis kelamin yang diberikan. Salah satu bentuk syukur itu ialah
menggunakannya sesuai kodratnya.
c. Beriman dan berserah diri
٣٦ َفَم ا َو َج ۡد َنا ِفيَها َغ ۡي َر َبۡي ت ِّم َن ٱۡل ُم ۡس ِلِم يَن٣٥ َفَأۡخ َر ۡج َنا َم ن َك اَن ِفيَها ِم َن ٱۡل ُم ۡؤ ِمِنيَن
Artinya: “Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada
di negeri kaum Luth itu. dan Kami tidak mendapati negeri itu, kecuali
sebuah rumah dari orang yang berserah diri”. (adz-Dzariyah [51]: 35-
36).
٤٠ َو َلَقۡد َيَّس ۡر َنا ٱۡل ُقۡر َء اَن ِللِّذۡك ِر َفَهۡل ِم ن ُّم َّد ِكر
Artinya: “Maka Kami siksa Dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan
mereka ke dalam laut, sedang Dia melakukan pekerjaan yang
tercela”(Qs. al-Qamar [54]: 40).
Ayat ini menutup cerita kaum Nabi Luth a.s. dalam surat al-
Qamar. Hal ini mengisyaratkan agar umat Muhammad gemar membaca,
mempelajari makna, menghayati, dan mengamalkan Alquran dalam
kehidupan sehari-hari sehingga keburukan yang dilakukan kaum Nabi
Luth a.s. dapat kita hindari.
D. Kesimpulan
Maka pelajar di sumatera barat mesti turut menyukseskan kegiatan Pesantren
Ramadhan dan mewujudkan sumatera barat religi dan bermartabat serta Menghafal
Alquran. Dengan menghafal Alquran, diharapkan para remaja muslim memiliki
keimanan yang kian menguat sehingga setiap perbuatannya dilandasi dengan iman.
Bukankah para penghafal Alquran yakin bahwa perbuatan maksiat bisa merusak
daya hafalnya? Maka cintailah Alquran, baca, hafal, hayati maknanya lalu amalkan.
Niscaya kita akan selamat dari godaan setan, termasuk perbuatan LGBT.
E. Evaluasi
1. Suatu perilaku disebut menyimpang apabila ....
A. Tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
B. Tidak sesuai dengan kemajuan zaman
C. Tidak memberi keuntungan
D. Dianggap salah
E. Tidak ada manfaatnya
Dengan memahami hadis nabi diatas, kita juga harus membiasakan diri untuk
melakukan sholat-sholat sunnat, sebagai penyempurna dari kekurangan shalat wajib.
Seberapa pentingkah sholat bagi seorang muslim, dapat juga kita dalami melalui firman
Allah dalam al Qur an ataupun hadis-hadis nabi yang secara khusus membahas tentang
tujuan, hikmah dan keutmaan sholat bagi setiap muslim, baik sholat fardhu ataupun
sholat-sholat sunnat. Karena sejatinya sholat bukan hanya sekadar rutinitas atau ritual
ibadah semata.
Jika sholat dikerjakan dengan benar (memenuhi syarat dan rukunya) sungguh-
sungguh dan khusyuk, maka sholat akan mendatangkan ketenangan hati, memberikan
manfaaat kesehatan dan juga keselamatan dalam hidup di dunia maupun di akhirat.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan dan hikmah melaksanakan sholat fardhu bagi
setiap muslim.
B. KEUTAMAAN SHOLAT FARDHU
Melaksanakan sholat fardhu secara disiplin, memenuhi syarat dan rukun, serta
khusyu dalam melaksanakannya adalah cerminan keislaman setiap muslim. Dalam
sebuah hadis yang shahih, Rasul menyampaikan bahwa perbedaan antara seorang
muslim dengan orang kafir adalah sholat. Orang yang melaksanakannya akan
mendapatkan keutamaan atau faedah yang cukup banyak. Diantaranya adalah:
Artinya : Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS: Hud : 114)
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa
melaksanakan sholat lima waktu diibaratkan sebagai 'pencuci' dosa. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda:
َم ا َتُقوُل َذ ِلَك ُيْبِقى ِم ْن َد َر ِنِه، َيْغ َتِس ُل ِفيِه ُك َّل َيْو ٍم َخ ْم ًس ا، َأَر َأْيُتْم َلْو َأَّن َنَهًر ا ِبَباِب َأَح ِد ُك ْم
. َيْم ُح و ُهَّللا ِبَه ا اْلَخ َطاَي ا، َقاَل « َفَذ ِلَك ِم ْث ُل الَّص َلَو اِت اْلَخ ْمِس. » َقاُلوا َال ُيْبِقى ِم ْن َد َر ِنِه َشْيًئا
َعْن اْبِن َم ْسُعوٍد َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن َر ُج اًل َس َأَل الَّنِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأُّي اَأْلْع َم اِل َأْفَض ُل َقاَل الَّص اَل ُة
ِلَو ْقِتَها َو ِبُّر اْلَو اِلَدْيِن ُثَّم اْلِج َهاُد ِفي َس ِبيِل ِهَّللا
Artinya: Dari Ibn Masud radliallahu anhu, bahwa seorang laki-laki pernah
bertanya Nabi shallallahu alaihi wasallam, amalan apa yang paling utama? Nabi
menjawab: "Shalat tepat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua, dan
jihad fi sabilillah." (HR. Bukhari) [No. 7534 Fathul Bari]
4. Meninggikan Derajat
Allah akan meninggikan derajat dan menghapus kesalahan orang yang
melaksanakan sholat. Rasulullah SAW bersabda: Hendaknya engkau
memperbanyak sujud kepada Allah. Karena engkau tidak sujud kepada Allah
satu kali, melainkan Allah akan mengangkamu satu derajat dan menghapuskan
satu kesalahan dari dirimu.” (HR. Muslim dari Tsauban)
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْس َتِع ْيُنْو ا ِبالَّصْبِر َو الَّص ٰل وِۗة ِاَّن َهّٰللا َم َع الّٰص ِبِر ْيَن
Artinya : Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al
Baqarah: 153).
Dalam sholat itulah seorang hamba mengadukan semua persoalannya,
tertuama ketika sujud terakhir dari sholatnya, sehingga andaipun pertolongan itu
belum diturunkan Allah, tapi jiwanya menjadi tenang dan damai, setelah selesai
mengerjakan sholat.
5. Sarana Untuk Mengingat Allah
Menjalankan shalat lima waktu adalah sarana atau wasilah hamba agar selalu
mengingat Tuhannya yang telah memberikan banyak kenikmatan. Allah berfirman :
ِاَّنِنْٓي َاَنا ُهّٰللا ٓاَل ِاٰل َه ِآاَّل َاَن۠ا َفاْع ُبْد ِنْۙي َو َاِقِم الَّص ٰل وَة ِلِذ ْك ِر ْي
Artinya :Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang
hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku. (QS. Thaha: 14)
Ketika seseorang senantiasa dalam suasana dzikir (ingat) kepada Allah, maka
jiwa akan merasa damai dan hatinya menjadi tentram. Inilah yang dirasakan oleh
setiap muslim yang mengerjakan sholat dengan khusyu, memenuhi syarat dan
rukunya, serta melaksanakannya dengan menhadirkan perasaaan beribadah serasa
melihat Allah atau diawasi langsung oleh Allah (inilah yang dinamakan dengan
ihsan) .
D. KESIMPULAN
Sebegitu besarnya manfaat yang akan didapatkan oleh seorang muslim, baik di
dunia ataupun di akhirat kelak, maka sudah sepantasnya setiap kita yang sudah
baligh berusaha untuk senantiasa melaksaanakan sholat fardhu pada waktunya,
bukan karena kewajiban tapi lebih tinggi dari itu, yaitu karena merasa kebutuhan
kita kepada sholat dimaksud untuk menghadirkan pribadi yang disiplin, merasa
diawasi oleh Allah, ingin mendapatkan pertolongan dan mendapatkan
keberuntungan duniawi dan juga akhirat.
EVALUASI
1. Suatu rangkaian ibadah yang mencakup ucapan dan perbuatan, diawali dengan
takbir dan diakhiri dengan salam adalah makna dari :
a. Syahadat b.Sholat c.Puasa d.Zakat e.Haji
2. Ibadah penentu diterimanya ibadah-ibadah lain ketika dihari kiamat adalah :
a. Haji b. Zakat c.Puasa d. Sholat e. Syahadat
3. Selain syarat dan rukun yang harus dipenuhi, maka seorang muslim harus sholat
dengan :
a. Pelan b. Buru-buru c.Bercanda d.Cepat e. Khusyu
4. Amal ibdah yang bisa menghapuskan dosa, seperti hilangnya kotoran(daki)
orang yang mandi lima kali sehari adalah :
a. Sholat b. Zakat c.Puasa d. Syahadat e. Haji
5. Merasakan kehadiran Allah ketika Sholat, atau merasa melihat Allah dalam
beribadah disebut dengan:
a. Islam b. Iman c.Ihsan d.Ihram e.Itmiknan
KUNCI JAWABAN
1. b 2. d 3.e 4.a 5.c
BAHAYA SYIRIK
Dr. Ahmad Lahmi, MA
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kesyirikan di masa kini
2. Menghindarkan diri dari bentuk-bentuk kesyirikan
3. Membentengi diri dari syirik dengan amalan sesuai dengan syariat
B. Pendahuluan
Syirik adalah praktik, anggapan atau i’tikad yang menyekutukan Allah
dengan yang lain, seolah-olah terdapat sesuatu yang maha kuasa di samping
Allah. Perbuatan syirik merupakan praktik yang sangat dilarang dan sekaligus
dibenci oleh Allah. Melalui al-Qur’an, Allah telah banyak menginformasikan
tentang kehancuran umat terdahulu akibat praktik syirik yang mereka lakukan.
Mereka telah menjadikan makhluk ciptaan Allah sebagai tujuan peribadahan,
menggantungkan pengharapan, dan meminta pertolongan. Oleh karena itu,
sebagai Muslim kita diharapkan dapat menjauhi perbuatan syirik baik dimensi
praktik, anggapan, atau i’tikad dalam kehidupan sehari-hari.
C. Materi Pokok
1. Bentuk-bentuk Syirik di Masa Kini
a. Pengertian Syirik
Perilaku syirik sangat dekat dengan kehidupan manusia karena letaknya
dalam hati yang mana setiap manusia berpotensi untuk melakukanya. Syirik
adalah perbuatan mempersekutukan Allah dengan menjadikan sesuatu sebagai
obyek pemujaan dan tempat menggantungkan harapan. Perbuatan syirik
merupakan dosa besar yang tidak dapat diampuni.
Ibnu Manzur menyebutkan bahwa kata ‘syirik’ ( )ِش ْر ٌكberasal dari kata
‘syarika’ ( )َش ِر َكyang berarti berserikat, bersekutu, bersama atau berkongsi. 1 Arti
1
Ibnu Manzur, Lisanul Arabi (Darul Ma’aruf, 1990) , Jilid ke IV h. 2248.
lughawi (bahasa) ini mengandung makna bersama-sama antara dua orang atau
lebih dalam satu urusan atau keadaan.
Dalam al-Quran, kata syirik disebutkan sebanyak 168 kali dengan makna
yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya. Diantaranya bersekutu perihal
kepemilikan harta (QS. an-Nisa’: 12), bersekutu (bersama-sama) memperoleh
azab di akhirat (QS. az-Zukhruf: 39), dan persekutuan dalam kekuasaan atau
penciptaan antara Allah dengan berhala-berhala atau makhluk lainnya (QS.
Yusuf: 106). Dari tiga contoh yang disebutkan, bentuk perilaku terakhir yang
dilarang dan diharamkan, yaitu menyekutukan atau mengadakan tandingan
dengan kesempurnaan dan keMahaesaan Allah dengan sesuatu yang lain.2
b. Pembagian Syirik menurut kadar Kualitas dan Kuantitas
1) Secara kualitas syirik terbagi menjadi dua kategori:
a) Syirk al-Akbar ( )ْاَألْك َبُر الِّش ْر ُك, atau syirik besar.
Syirik akbar ini adalah perbuatan yang meyakini bahwa adanya Tuhan
selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaannya dalam hal
ketuhanan untuk tujuan beribadah. Syirik akbar berdasarkan sifatnya dibagi
menjadi dua, yaitu pertama, syirik zahirun jali (tampak nyata), yakni perilaku
penyembahan kepada Tuhan-Tuhan selain Allah yang berbentuk pisik berupa
berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi, ular,
manusia dan sebagainya. Ataupun Tuhan-tuhan tandingan yang kasat mata
berupa makhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin, dan malaikat.3
Kedua, syirik bathinun khafi atau syirik tersembunyi, yaitu perilaku
kesyirikan yang sangat subtil (halus) karena sulit terdeteksi, hanya pelakunya
yang lebih tahu tentang praktik dan tujuan perilakunya. Contoh yang dapat
disebutkan adalah seperti praktik kesyirikan berbalut agama seperti
mengunjungi situs-situs yang dianggap suci oleh masyarakat. Seseorang
mengunjungi tempat seperti kuburan keramat bukan untuk mengambil iktibar
tetapi untuk meminta pertolongan dan menyandarkan pengharapan kepada orang
yang telah meninggal atau penghuni tempat keramat tersebut agar diberi
2
Muḥammad Zaki Muhammad Khadr, Muʽjam Kalimât al-Qur’ân al-Karîm, [t.k: t.p, 2012], j. 15,
h. 3.
3
K.H.M. Zen Syukri, Cahaya Di Atas Cahaya, Jakarta, Azhar, 2012, hlm, 25.
keberkatan hidup. Bentuk praktik seperti itu dilarang dan termasuk praktik
menduakan Allah dalam dimensi kesyirikan tersembunyi.4
8
Syaikh Abdul Aziz, Hukum Sihir & Perdukunan, (Riyadh, Kantor Dakwah Komplek Industri,
2002), 2.
9
M.Yusuf Abdurrahman,Tamparan-Tamparan Keras Bagi Pelaku Dosa-Dosa Besar, (Jogjakarta :
Safirah, 2012).
Hukum dan Sunnatullah yang Allah ciptakan, sejatinya adalah hukum-
hukum keadilan dan keseimbangan agar manusia tidak tersesat dalam hidupnya.
Jika manusia tersesat dan hidupnya tanpa arah, maka tentu saja manusia akan
jatuh pada keterpurukan dan tidak akan ada kesejahteraan dalam kehidupannya
di dunia.
Untuk itu, Allah ciptakan hukum dan aturan agar manusia bisa terbebas
dari kesesatan. Jika manusia benar-benar memikirkan dan memahami
sunnatullah tersebut, maka tentu saja akan mudah ia tunduk kepada Allah dan
tidak akan lagi menyembah, memohon, atau bahkan bersjud kepada selain Allah.
Karena hanya Allah lah yang mampu membuat hukum, aturan, dan sunnatulalh
yang membuat manusia hidup adil juga seimbang.
c. Mengikuti Segala Perintah Allah
Mengindari dossa syirik tentu saja dengan cara mengikuti segala perintah
Allah. Jika perintah Allah kita laksanakan maka kita akan mudah untuk
mendapatkan kenikmatan juga pencerahan diri yang membuat kita semakin
menikmat dalam menjalankan perintah Allah.
d. Berdzikir
Bedzikir artinya adallah mengingat Allah. Jika kita selalu ingat Allah
tentunya kita akan memahami bahwa tidak ada Tuhan yang layak disembah dan
diduakan, selain dari Allah. Hanya satu Tuhan dan tempat kita bergantung dalam
hidup yaitu Allah yang layak untuk disembah.
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Rad : 28)
e. Melaksanakan Shalat
Shalat adalah satu aktivitas untuk menjauhkan dari perbuatan keji dan
munkar. Selain itu, shalat juga membuat kita senantiasa menyebut-nyebut nama
Allah, mengingat Allah baik Asma Allah, hukum-hukum dan peringatan dari
Allah. Orang yang shalat akan ingat bahwa Allah lah tempat ia Bergantung
bukan pada yang lainnya.
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab
(Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Ankabut : 45)
D. Kesimpulan
Salah satu fondasi utama ajaran Islam ialah ajaran bertauhid hanya pada
Allah. Garis demarkasi yang sangat tegas telah perkenalkan oleh Allah melalui
para rasulnya agar umat manusia hanya menyembahkan dan memohon
pertolongan kepada Allah. Barangsiapa yang menyembah selainNya berarti
mereka sudah tergelincir dari petunjukNya. Sebagai seorang Muslim kita mesti
senantiasa berjalan sesuai petunjuk Allah dan Rasulnya. Agar perbuatan kita
terhindar dari praktik atau perilaku yang bertentangan dengan petunjuk Allah,
maka kita penting untuk mempelajari dan memahami makna, jenis, dan bentuk
perbuatan syirik. Identifikasi perbuatan syirik itu penting dilakukan agar kita
tidak terjebak karena sebagaimana disampaikan sebelumnya bahwa perbuatan
syirik selain ada yang mudah dideteksi seperti syirik besar, ada juga yang
terkadang kita tidak sadari bahwa ternyata kita telah melakukan perbuatan yang
dilarang seperti praktik syirik kecil semisal riya’. Oleh karena itu, krusialnya
masalah syirik ini, maka para ulama telah memberikan beberapa langkah-
langkah yang dapat dilakukan agar kita terhindar dari perbuatan syirik tersebut.
Sebab konsekuensi perbuatan syirik tidak saja memperoleh balasan di akhirat
tetapi juga di dunia.
E. Evaluasi
1. Berikut ini yang termasuk pembagian syirik berdasarkan kadar kualitasnya
adalah
a. Syirik Uluhiyah
b. Syirik Akbar
c. Syirik Rububiyah
d. Syirik Ubudiyah
e. Syirik Mulkiyah
4. Tindakan berikut yang dapat menjadi cikal bakal sifat korupsi adalah
a. Memberikan hadiah sebelum kenaikan kelas
b. Memilih ketua OSIS berdasarkan kompetensi
c. Memberikan informasi yang benar tentang praktek korupsi
d. Melaporkan sirkulasi dana koperasi sekolah secara transparan
e. Menyisihkan uang donasi bencana untuk operasional kegiatan pengiriman bantuan
PENYELENGGARAAN JENAZAH
Dr. H. Defrinal, MA
A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami syarat dan rukun proses penyelenggaraan jenazah
2. Menumbuhkan rasa senantiasa ingat akan kematian (Zikrul maut)
3. Mampu menyelenggarakan jenazah dan berperan aktif dimasyarakat
B. Pendahuluan
Agama Islam telah memberikan nasihat kepada umat manusia untuk
mengingat kematian, karena kematian sebuah kepastian sebagaimana yang
disampaikan dalam firman Allah QS. Ali Imran: 185, sekaligus mempersiapkan
kematian itu dengan amal sholeh. Islam juga memandang hal itu sebagai bagian
dari jalan menuju kebaikan.
Islam juga menganjurkan ummatnya untuk mengunjungi orang yang sedang
sakit menghibur dan mendo’akannya. Apabila seseorang telah meninggal dunia,
hendaklah seorang dari mahramnya yang paling dekat dan sama jenis kelaminnya
melakukan kewajiban yang mesti dilakukan terhadap jenazah, yaitu memandikan,
mengkafani, mensholatkan dan menguburkannya.
Menyelenggarakan jenazah, yaitu sejak dari menyiapkannya, memandikannya,
mengkafaninya, mensholatkannya, membawanya ke kubur sampai kepada
menguburkannya adalah perintah agama yang ditujukan kepada kaum muslimin
sebagai kelompok. Apabila perintah itu telah dikerjakan oleh sebahagian mereka
sebagaimana mestinya, maka kewajiban melaksanakan perintah itu berarti sudah
terbayarkan. Kewajiban yang demikian sifatnya dalam istilah agama dinamakan
fardhu kifayah.
Karena semua amal ibadah harus dikerjakan dengan ilmu, maka mempelajari
ilmu tentang peraturan-peraturan di sekitar penyelengaraan jenazah itupun
merupakan fardhu kifayah juga.
Akan berdosalah seluruh anggota sesuatu kelompok kaum muslimin apabila
dalam kelompok tersebut tidak terdapat orang yang berilmu untuk melaksanakan
fardhu kifayah di sekitar penyelenggaraan jenazah itu.
C. Materi Pokok
Syarat dan Rukun serta Tata cara Penyelenggaraan Jenazah
1. Syarat dan Rukun Memandikan Jenazah
Semua jenazah muslim wajib dimandikan kecuali muslim yang mati
syahid, yakni yang terbunuh dalam peperangan melawan kaum kafir. Dalil
wajibnya memandikan jenazah ialah hadits Nabi SAW yang berkenaan dengan
sahabat yang meninggal karena jatuh dari ontanya:
”Dari Ibnu Abbas Ia berkata: Tatkala seorang laki-laki jatuh dari
kendaraannya lalu ia meninggal, sabda Rasulullah SAW: “Mandikanlah dia
dengan air serta daun bidara” (atau dengan sesuatu yang menghilangkan daki
seperti sabun).” (H.R Bukhari dan Muslim).
Memandikan mayat hukumnya adalah fardhu kifayah atas musilmin lain
yang masih hidup. Artinya, apabila diantara mereka ada yang mengerjakannya,
maka kewajiban itu sudah terbayar dan gugur bagi muslimin lainnya. Karena
perintah memandikan mayat itu adalah kepada kaum muslimin
Sedangkan muslim yang mati syahid tidaklah dimandikan walau ia dalam
keadaan junub sekalipun, melainkan ia hanya dikafani dengan pakaian yang baik
untuk kain kafan, ditambah jika kurang atau dikurangi jika berlebih dari tuntunan
sunnah, lalu dimakamkan dengan darahnya tanpa dibasuh sedikitpun juga.
Diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Raslullah SAW bersabda,
“Janganlah kamu mandikan mereka, karena setiap luka atau setiap tetes
darah akan semerbak dengan bau yang wangi pada hari kiamat”.
Dan beliau menyuruh agar para syuhada dari perang Uhud dikubukan
dengan darah mereka tanpa dimandikan dan disembahyangkan.
a. Syarat Wajib Memandikan Jenazah ialah:
1) Mayat orang Islam,
2) Ada tubuhnya walaupun sedikit, dan
3) Mayat itu bukan mati syahid .
b. Yang Berhak Memandikan Mayat
Jika mayat itu laki-laki, yang memandikannya laki-laki pula.
Perempuan tidak boleh memandikan mayat laki-laki, kecuali istri dan
mahramnya. Sebaliknya juga jika mayat itu adalah perempuan. Jika suami
dan mahram sama-sama ada, maka istri lebih berhak memandikan suaminya.
Bila seorang perempuan meninggal dan di tempat itu tidak ada
perempuan, suami atau mahramnya, maka mayat itu hendaklah
“ditayammumkan” saja, tidak boleh dimandikan oleh laki-laki yang lain.
Kecuali kalau mayat itu adalah anak-anak, maka laki-laki boleh
memandikanya, begitu juga kalau yang meninggal adalah seorang laki-laki.
Jika ada beberapa orang yang berhak memandikan, maka yang lebih
berhak ialah keluarga yang terdekat dengan si mayyit, dengan syarat ia
mengetahui kewajiban mandi serta dapat dipercaya. Kalau tidak,
berpindahlah hak itu kepada keluarga jauh yang berpengetahuan serta
amanah (dipecaya).
Rasulullah SAW bersabda :”Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW
bersabda: “Barang siapa memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan,
tidak dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada mayat itu,
maka bersihlah ia dari segala dosanya, seperti keadaannya sewaktu
dilahirkan oleh ibunya”.
Beliau SAW juga bersabda: “Yang memimpinnya hendaklah keluarga
yang terdekat kepada mayat jika ia pandai memandikan mayat. Jika ia tidak
pandai, maka siapa saja yang dipandang berhak karena wara’nya atau karena
amanahnya.” (H.R Ahmad)
c. Cara Memandikan Jenazah
Dalam memandikan jenazah sebaiknya mayat diletakkan di tempat
yang tinggi, seperti ranjang atau balai-balai; di tempat yang sunyi, berarti
tidak ada orang yang masuk ke tempat itu selain orang yang memandikan
dan orang yang menolong mengurus keperluan yang bersangkutan. Pakaian
mayat diganti dengan kain mandi atau basahan, sebaiknya kain sarung
supaya auratnya tidak mudah terlihat.
Mula-mula jenazah didudukkan secara lemah lembut dengan posisi
miring ke belakang, orang yang memandikan meletakkan tangan kanan di
bahu jenazah dengan ibu jarinya pada lekukan tengkuk dan lututnya
menahan punggung jenazah. Lalu perut jenazah diurut dengan tangan kiri
untuk mengeluarkan kotoran yang mungkin keluar. Kemudian jenazah
ditelentangkan dan kedua kemaluannya dibersihkan dengan tangan kiri yang
dibalut dengan perca. Setelah perca pembalut tangan diganti, mulut; gigi dan
lubang hidungnya juga dibersihkan.
Berikutnya, jenazah diwudhukan seperti wudhu orang hidup. Setelah
itu kepalanya, kemudian jenggotnya dibasuh dengan menggunakan sidr, dan
dirapikan dengan sisir, dengan memperhatikan agar rambut yang gugur
dikembalikan. Setelah itu dibasuh bagian kanan kemudian bagian kirinya
badannya, lalu tubuhnya dibaringkan ke kiri dan dibasuh bagian belakang
sebelah kanan. Kemudian dibaringkan ke sebelah kanan dan dibasuh pula
bagian belakang badannya yang sebelah kiri. Untuk semua ini digunakan air
bercampur sidr, setelah itu air bercampur sidr tadi dihilangkan dengan
menyiraminya secara merata dengan air bersih. Kemudian sekali lagi
disiram dengan air bercampur sedikit kapur barus.
Dengan melakukan rangkaian ini, berarti telah selesai satu kali mandi,
namun masih disunnahkan melakukannya sampai tiga kali. Nabi
Muhammad SAW bersabda kepada para wanita yang memandikan putrinya
Ummi Kulsum: “Kamu mandikanlah ia tiga kali, lima kali atau lebih jika
kamu pandang hal itu perlu, dengan air dan sidr; dan taruhlah kapur barus
atau sedikit kapur barus pada yang terakhir. Mulailah dengan bagian sebelah
kanan dan tempat-tempat wudhu’nya”. (H.R Bukhari)
Apabila setelah selesai dimandikan masih ada najis yang keluar, maka
najis itu wajib dibersihkan.
2. Mengkafani Jenazah
Hukum mengkafani jenazah atau mayat juga fardlu kifayah. Mengkafani
mayat berarti membungkus mayat dengan selembar kain atau lebih yang
biasanya berwarna putih, setelah mayat selesai dimandikan dan sebelum
dishalatkan serta dikubur. Mengkafani mayat sebenarnya sudah cukup dengan
satu lembar kain saja yang dapat menutup seluruh tubuh si mayat. Namun kalau
memungkinkan, hendaknya mengkafani mayat ini dilakukan dengan sebaik-
baiknya.
D. Kesimpulan
Pengurusan jenazah di dalam Islam terdiri atas empat tahap penyelenggaraan
yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan yang merupakan
fardu kifayah bagi umat Islam.
Oleh karena itu kemahiran dalam mengurus jenazah ini seharusnya dapat
dipelajari dari orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman, supaya
dapat dipraktikan dalam keluarga, masyarakat dan umat. Sekiranya generasi muda
hari ini memiliki pengetahuan dan mampu menyelenggarakan jenazah tentu akan
berdampak kepada hubungan yang baik terhadap keluarga dan masyarakat.
Disamping edukasi pelaksanaan penyelenggaraan jenazah, juga mampu
memberikan pelajaran berharga kepada kita sebagaimana yang disampaikan dalam
hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, “Manusia yang paling utama adalah
manusia yang paling baik akhlaknya. Manusia yang cerdas adalah orang yang
paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal
untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang
berakal.”
E. Evaluasi
1. Firman Allah yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu
akan mati adalah…
a. Q.S. Al Baqarah [2]: 285
b. Q.S. Al Araf [7]: 34
c. Q.S. Ali Imran [3]: 185
d. Q.S. Yunus [10]: 49
Jawaban : C
2. Yang perlu dipersiapkan sebelum memandikan jenazah adalah kecuali …
a. Bedak, kosmetik, dan peralatan rias
b. Kapur barus dan kain kafan
c. Air suci secukupnya, sabun, dan handuk
d. Sebuah meja Panjang
Jawaban : A
3. Jenazah berikut yang tidak boleh dimandikan adalah….
a. Anak-anak
b. Seorang pezina
c. Para syuhada
d. Seorang ulama besar
Jawaban : C
4. Kain kafan untuk membungkus jenazah perempuan sebaiknya adalah….
a. 5 lembar
b. 3 lembar
c. 4 lembar
d. 2 lembar
Jawaban : A
5. Bacaan selawat dalam salat jenazah dibaca setelah takbir yang….
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
Jawaban : B
MENELADANI MUHAMMAD AL FATIH
OLEH : ERWIN, MA
Tujuan Umum
1. Menelaah Sejarah Muhammad Al Fatih
2. Meneladani semangat juang Muhammad Al Fatih
3. Menginplemnetasikan semangagt juang Muhammad Al fatih dalam kehidupan
sehari-Hari
2. Menaklukkan Bizantium.
Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar Romawi ini terlihat sejak
mula. Sebelum musuh mencapai benteng mereka, Bizantium telah
memagari laut mereka dengan rantai yang membentang di semenanjung
Tanduk Emas. Tidak mungkin bisa menyentuh benteng Bizantium
kecuali dengan melintasi rantai tersebut..
Akhirnya Sultan Muhammad menemukan ide yang ia anggap merupakan
satu-satunya cara agar bisa melewati pagar tersebut. Ide ini mirip dengan
yang dilakukan oleh para pangeran Kiev yang menyerang Bizantium di
abad ke-10, para pangeran Kiev menarik kapalnya keluar Selat Bosporus,
mengelilingi Galata, dan meluncurkannya kembali di Tanduk Emas, akan
tetapi pasukan mereka tetap dikalahkan oleh orang-orang Bizantium
Romawi. Sultan Muhammad melakukannya dengan cara yang lebih
cerdik lagi, ia menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara
setelah meminyaki batang-batang kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu
yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.
Di pagi hari, Bizantium kaget bukan kepalang, mereka sama sekali tidak
mengira Sultan Muhammad dan pasukannya menyeberangkan kapal-
kapal mereka lewat jalur darat. 70 kapal laut diseberangkan lewat jalur
darat yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar, menebangi pohon-
pohonnya dan menyeberangkan kapal-kapal dalam waktu satu malam
adalah suatu kemustahilan menurut mereka, akan tetapi itulah yang
terjadi..
Peperangan dahsyat pun terjadi, benteng yang tak tersentuh sebagai
simbol kekuatan Bizantium itu akhirnya diserang oleh orang-orang yang
tidak takut akan kematian. Akhirnya kerajaan besar yang berumur 11
abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Peperangan besar itu
mengakibatkan 265.000 pasukan umat Islam gugur. Pada tanggal 20
Jumadil Awal 857 H bersamaan dengan 29 Mei 1453 M, Sultan al-Ghazi
Muhammad berhasil memasuki Kota Konstantinopel. Sejak saat itulah ia
dikenal dengan nama Sultan Muhammad al-Fatih, penakluk
Konstantinopel.
Saat memasuki Konstantinopel, Sultan Muhammad al-Fatih turun dari
kudanya lalu sujud sebagai tanda syukur kepada Allah. Setelah itu, ia
menuju Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan menggantinya menjadi
masjid. Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota, pusat pemerintah
Kerajaan Utsmani dan kota ini diganti namanya menjadi Islambul yang
berarti negeri Islam, lau akhirnya mengalami perubahan menjadi
Istanbul.
Selain itu, Sultan Muhammad al-Fatih juga memerintahkan untuk
membangun masjid di makam sahabat yang mulia Abu Ayyub al-
Anshari radhiallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang wafat saat menyerang Konstantinopel
di zaman Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan radhiallahu ‘anhu.
Kekeliruan yang dilakukan oleh Sultan Muhammad tidak serta-merta
membuat kita menafikan jasa-jasanya yang sangat besar. Semoga Allah
mengampuni kesalahan dan kekhilafannya beliau rahimahullah.
Setelah itu rentetat penaklukkan strategis dilakukan oleh Sultan
Muhammad al-Fatih; ia membawa pasukannya menaklukkan Balkan,
Yunani, Rumania, Albania, Asia Kecil, dll. bahkan ia telah
mempersiapkan pasukan dan mengatur strategi untuk menaklukkan
kerajaan Romawi di Italia, akan tetapi kematian telah menghalanginya
untuk mewujudkan hal itu.
3. Peradaban Yang Dibangun Pada Masanya
Selain terkenal sebagai jenderal perang dan berhasil memperluas
kekuasaan Utsmani melebihi sultan-sultan lainnya, Muhammad al-Fatih
juga dikenal sebagai seorang penyair. Ia memiliki diwan, kumpulan syair
yang ia buat sendiri..
Sultan Muhammad juga membangun lebih dari 300 masjid, 57 sekolah,
dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani. Peninggalannya
yang paling terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’ Abu
Ayyub al-Anshari.
C. Wafatnya Sang Penakluk.
Pada bulan Rabiul Awal tahun 886 H/1481 M, Sultan Muhammad al-
Fatih pergi dari Istanbul untuk berjihad, padahal ia sedang dalam kondisi
tidak sehat. Di tengah perjalanan sakit yang ia derita kian parah dan
semakin berat ia rasakan. Dokter pun didatangkan untuk mengobatinya,
namun dokter dan obat tidak lagi bermanfaat bagi sang Sultan, ia pun
wafat di tengah pasukannya pada hari Kamis, tanggal 4 Rabiul Awal 886
H/3 Mei 1481 M. Saat itu Sultan Muhammad berusia 52 tahun dan
memerintah selama 31 tahun. Ada yang mengatakan wafatnya Sultan
Muhammad al-Fatih karena diracuni oleh dokter pribadinya Ya’qub
Basya, Allahu a’lam.
Tidak ada keterangan yang bisa dijadikan sandaran kemana Sultan
Muhammad II hendak membawa pasukannya. Ada yang mengatakan
beliau hendak menuju Itali untuk menaklukkan Roma ada juga yang
mengatakan menuju Prancis atau Spanyol.
2. Muhammad Al Fatih menulis surat, "Bila Ayah adalah sultan, datanglah dan
pimpinlah pasukan Ayah. Bila aku adalah sultan, aku memerintahkan Ayah
untuk datang dan memimpin pasukanku.". momen apa yang membuat
Muhammad Al Fatih membuat surat tersebut kepada ayahnya…
4. Dari sejarah Muhammad al fatih perilaku utama yang perlu diambil pelajaran
dari keberhasilannya adalah…
a. Perilaku syukur
b. Perilaku zuhud
c. Perilaku pantang menyerah
d. Perilaku qonaah
e. Perilaku sabar
5. Selain jenderal perang Muhammad Al Fatih juga banyak meninggal perdaban di
dunia Islam, Peninggalannya yang paling terkenal adalah ..
a. Darul Hujaj
b. Pustaka Al Hikmah
c. Masjid Sultan Muhammad II
d. Masjid Agung
e. Laboratorium Biologi kelas Dunia
BAHAYA ROKOK DAN NAPZA
Dr. Aziza Meria, S.Sos.I, M.Ag
F. Tujuan Pembelajaran
4. Mengidentifikasi bahaya rokok dan NAPZA bagi kesehatan
5. Menghindari rokok dan NAPZA dalam kehidupan sehari hari
6. Mengkampanyekan bahaya rokok dan NAPZA dalam kehidupan sehari hari
G. Pendahuluan
1. Opium : perasaan tenang dan bahagia, acuh tak acuh (apatis), malas bergerak,
mengantuk, rasa mual, bicara cadel, pupil mata mengecil (melebar jika
overdosis) dan gangguan perhatian/daya ingat
2. Ganja : rasa senang dan bahagia, santai dan lemah, acuh tak acuh, mata merah,
nafsu makan meningkat, mulut kering, pengendalian diri dan konsentrasi
kurang, dan depresi serta sering menguap/mengantuk
3. Amfetamin ( ekstasi dan shabu ): kewaspadaan meningkat, bergairah, rasa
senang/bahagia, pupil mata melebar, denyut nadi dan tekanan darah
meningkat, susah tidur/insomnia, dan hilang nafsu makan
4. Kokain : gelisah dan denyut nadi meningkat, huforia/rasa gembira
berlebihan, banyak bicara dan kewaspadaan meningkat, kejang dan tekanan
darah meningkat., berkeringat dan mudah berkelahi, penyumbatan pembuluh
darah dan distonia (kekakuan otot leher)
5. Halusinogen : pertama, jangka pendek: sensasi dan perasaan berubah secara
dramatis, mengalami flasback atau bad trips, tidak dpt tidur, selera makan
hilang, suhu tubuh meningkat, denyut nadi naik dan koordinasi otot
terganggu. Kedua,. jangka panjang: merusak sel otak dan daya ingat
I. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan mengenai bahaya rokok dan
NAPZA bagi remaja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa rokok dan NAPZA
adalah sesuatu yang harus dijauhi oleh remaja. Remaja sebagai generasi bangsa
dan agama, harus tumbuh dan berkembang dengan sehat dan positif. Sehat
meliputi sehat fisik, akal, dan mental, sedangkan positif terlihat dari perilaku,
kegiatan, perkerjaannya dan masa depatnya. Akan tetapi, sehat dan positif pada
remaja harus didasarkan pada nilai nilai agama Islam, adat dan moral bangsa.
Pada masa bulan Ramadhan ini, merupakan momentum untuk remaja
memperbaiki diri, pikiran, tingkah laku dan pergaulannya menjadi lebih baik. Di
lihat dari ajaran agama, bulan ramdhan merupakan bulan maghfirah yaitu bulan
pengampunan.Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang berbuat salah dan
khilaf. Saat ini remaja bisa meng-azzam-kan diri untuk berhenti merokok dengan
menjalankan ibadah puasa dengan baik, begitu juga menjauh dan bertaubat dari
mengkosumsi narkotika. Semoga Allah, menjadikan generasi muda dan remaja
Sumatera Barat menjadi generasi yang agamis, sehat, kuat, dan bermanfaat bagi
agama, Negara dan masyarakat.
J. Evaluasi
Sumbang Duo Baleh
Warisan Budaya Minangkbau
Ahmad Hidayat