Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN SOSIAL

Disusun Oleh :
Bastian Juventino
Andhika Marcel Suryadi Putra
Isaf Dwi Aprillian
Masayu Purbo Ningrum
Asti Reyanda Huriyah
Muhammad Faril Febrian
HAKIKAT INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis (timbal balik) antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.
Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan, pertikaian, dan konflik sosial.
Interaksi sosial terjadi karena individu tidak dapat hidup tanpa orang lain. Hal ini sejalan dengan
kodrat manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial. Untuk memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidupnya, seseorang pasti membutuhkan keberadaan individu lain. Begitu
pun saat merasa sedih, kecewa, maupun tertekan, indivdu pasti membutuhkan dukungan dan
motivasi dari keluarga maupun sahabat-sahabat terdekat. Singkatnya, interaksi sosial akan selalu
terjadi dalam kehidupan manusia yang mengacu pada hal-hal berikut :
a) Kebutuhan yang nyata.
b) Efisiensi dan efektivitas.
c) Penyesuaian diri pada kebenaran dan kaidah-kaidah (norma) yang berlaku.
d) Tidak memaksakan secara mental dan fisik.
Para sosiolog mengemukakan bahwa terdapat beberapa hal yang mendasari individu
berinteraksi dengan individu lain. Hal-hal tersebut yang dimaksud adalah warna kulit, usia, jenis
kelamin, penampilan fisik, bentuk tubuh, pakaian, dan wacana.
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
Syarat bagi berlangsungnya interaksi sosial ialah adanya kontak sosial (social contact) dan
komunikasi (communication). Adapun maksud kontak sosial dan komunikasi sebagai berikut :
1.Kontak Sosial
Secara etimologis, kontak sosial dapat dimaknai sebagai bersama-sama menyentuh. Dalam hal
ini, kontak hanya terjadi jika ada hubungan fisik. Namun, seiring perkembangan teknologi
modern, orang dapat melakukan kontak meskipun tanpa adanya hubungan fisik. Misalnya
adalah dengan menggunakan telepon atau pesan singkat. Sehubungan dengan adanya berbagai
perkembangan tersebut, maka disepakati bahwa kontak sosial merupakan aksi seseorang atau
sekelompok orang yang mendapatkan reaksi dari orang atau kelompok lain secara fisik ataupun
non-fisik, baik langsung maupun tidak langsung.Kontak dapat dibedakan berdasarkan proses dan
sifatnya. Berikut ini adalah penjelasan kontak berdasarkan proses dan sifatnya.
(1) Proses
Menurut prosesnya, kontak sosial dibedakan menjadi dua macam. Adapun jenis kontak sosial
berdasarkan prosesnya sebagai berikut :
-Kontak primer terjadi apabila berlangsung secara berhadapan atau bertatap muka. 
-Kontak sekunder terjadi apabila kontak yang berlangsung dilakukan melalui perantara atau
media. 
(2) Sifat
Kontak sosial dapat ditinjau menurut sifatnya. Adapun sifat dari kontak sosial adalah sebagai
berikut :
-Kontak positif adalah bentuk kontak yang mengarah pada suatu kerja sama. 
-Kontak negatif adalah bentuk kontak yang mengarah pada suatu pertentangan atau tidak
adanya respon dalam interaksi sosial.
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan ataupun simbol berisikan pikiran atau
perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran dapat berupa gagasan, informasi, opini, dan
lain-lain yang muncul dari benaknya. Adapun yang dimaksud dengan perasaan bisa berwujud
keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, luapan kasih,
dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.Adapun unsur-unsur dalam komunikasi adalah
komunikator (pihak yang memulai berkomunikasi), pesan (sesuatu yang hendak disampaikan),
media (saluran untuk menyampaikan pesan), komunikan (pihak yang dituju sebagai sasaran
komunikasi), dan tanggapan (reaksi dari komunikan sebagai tafsiran atas pesan).Pada
hakikatnya, komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis. Sedangkan komunikasi
nonverbal yakni penyampaian pesan tanpa kata-kata dan hanya menggunakan gerak tubuh.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL
1.Imitasi
Tindakan meniru perbuatan atau perilaku orang lain. Tindakan meniru ini apabila seorang
individu pernah melihat, mendengar orang yang ada disekelilingnya. Di dalam hidup keseharian,
imitasi terjadi pertama kali dalam proses sosialisasi keluarga. Proses imitasi dapat terus
berkembang sampai ke lingkungan tetangga, teman sepermainan hingga lingkungan masyarakat
lainnya.Proses imitasi bisa berlangsung positif jika mampu mendorong seseorang atau
sekelompok individu untuk mematuhi nilai dan norma-norma yang berlaku.
2.Sugesti
Rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian
rupa sehingga orang yang diberikan Sugesti menuruti atau melaksanakan apa disampaikan pada
dirinya tanpa sadar. Tindakan yang dilakukan biasanya berhasil jika dilakukan oleh orang yang
berwibawa atau bersifat otoriter, contoh : seorang pemimpin partai politik yang meriakkan yel-
yelnya maka pendukungnya akan meneriakkan yel-yelnya tersebut. Sugesti bisa bersifat massal,
contohnya iklan : radio, televisi dan surat kabar. Misalnya iklan obat batuk, seseorang seolah-
olah menderita batuk segera membeli obat batuk kemudian sembuh. Setelah melihat iklan
tersebut banyak orang yang sugesti dengan obat tersebut.
3.Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk menjadi sama (identik) dengan
orang-orang yang ditirunya. Contoh : Penggemar berat bintang film sering berpenampilan
seperti idolanya.
4.Simpati
Tindakan seseorang yang dilakukan karena perasaan tertarik kepada orang lain yang didasari
oleh perasaan kasih sayang. Proses simpati dapat berkembang jika berada dalam keadaan saling
pengertian, Contoh : mengucapkan selamat terhadap seseorang yang berhasil meraih prestasi.
5.Empati
Merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi psikis atau kejiwaan atau fisik
seseorang. Contoh : teman dekatmu mengalami kecelakaan, maka perasaan empati akan timbul.
BENTUK INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF
A.Kerja Sama
(1) Bargaining
Yaitu kegiatan perjanjian pertukaran barang atau jasa dua organisasi atau lebih.
(2) Kooptasi
Yaitu usaha ke arah kerjasama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk
mengendalikan jalannya organisasi atau kelompok.
(3) Koalisi
Yaitu sebuah atau sekelompok persekutuan, gabungan atau aliansi beberapa unsur, di mana dalam
kerjasamanya, masing-masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Aliansi seperti ini mungkin bersifat
sementara atau berasas manfaat.
(4) Joint Venture
Yaitu sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi
bersama. Pihak-pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan kepemilikan, dan
kemudian saham dalam penerimaan, biaya, dan kontrol perusahaan.
B.Akomodasi
(2) Koersi
praktik memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan dengan menggunakan ancaman, imbalan, atau
intimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. Dalam hukum, pemaksaan dikodifikasikan sebagai
kejahatan paksaan.
(2) Arbitrase
Yaitu praktik untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan harga yang terjadi di antara dua
pasar keuangan.
(3) Mediasi
Yaitu upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak
memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa
mencapai penyelesaian yang diterima oleh kedua belah pihak.
(4) Kompromi
Yaitu upaya untuk memperoleh kesepakatan di antara dua pihak yang saling berbeda pendapat
atau pihak yang berselisih paham. Kompromi juga dapat dikatakan sebagai konsep untuk
mendapat kesepakatan melalui komunikasi.
(5) Toleransi
Yaitu suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam
masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
(6) Konsiliasi
Yaitu usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan
penyelesaian. Contoh dari konsiliasi adalah sengketa yang terjadi antara Thailand dan Perancis,
kedua belah pihak sepakat untuk membentuk suatu Komisi Konsiliasi.
(7) Ajudikasi
Yaitu salah satu cara penyelesaian konflik atau sengketa melalui pihak ketiga yang mana pihak
ketiga ini ditunjuk oleh pihak yang bersengketa untuk menetapkan suatu keputusan yang
bersifat mengikat.
(8) Segregasi
Yaitu pemisahan kelompok ras atau etnis secara paksa.
C.Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-
usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.

D.Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
BENTUK INTERAKSI DISOSIATIF
A.Persaingan
Persaingan adalah bersaingnya para penjual yang sama-sama berusaha mendapatkan
keuntungan, pangsa pasar, dan jumlah penjualan. Para penjual biasanya berusaha mengungguli
persaingan dengan membedakan harga, produk, distribusi dan promosi.
Contoh persaingan dalam masyarakat : Perlombaan 17 Agustus , Piala Dunia , Kekerasan ,
Memfitnah , Menghasut , Menipu orang lain , Pembunuhan , Perlawanan rakyat terhadap
penjajah,dsb.
B. Kontravensi
Kontravensi adalah proses persaingan dan pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian
mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian
seseorang.
Contoh kontravensi dalam masyarakat : OSIS di sekolah kita mempunyai suatu rencana, tetapi
kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau
benci namun masih disembunyikan.
C.Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui suatu
ancaman atau kekerasan.
Contoh pertentangan dalam masyarakat : Demo , Menghujat karena beda pendapat,dsb.
STATUS DAN PERAN DALAM HUBUNGAN
SOSIAL
A.Status Kedudukan
A.1 Ascribed Status
Ascribed Status adalah status sosial seseorang yang ditugaskan saat lahir atau diasumsikan tanpa
sengaja di kemudian hari. Ini adalah posisi yang tidak diperoleh atau dipilih tetapi ditugaskan.
A.2 Achieved Status
Achieved Status adalah konsep yang dikembangkan oleh antropolog Ralph Linton yang
menunjukkan posisi sosial yang dapat diperoleh seseorang berdasarkan prestasi. itu adalah
posisi yang diperoleh atau dipilih. Ini kebalikan dari status yang ditentukan. Ini mencerminkan
keterampilan, kemampuan, dan upaya pribadi.
A.3 Assigned Status
Assigned Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat
yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat.
Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
B.Peran
Dalam hubungan Sosial di masyarakat memiliki beberapa peran, yaitu terjadinya hubungan
Timbal balik (reaksi/aksi) antara individu dengan kelompok, individu dengan individu, dan
kelompok dengan kelompok dalam bermasyarakat.
KESIMPULAN
(1) Pada hakikatnya, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis (timbal
balik) antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok dalam bermasyarakat.
(2) Syarat bagi berlangsungnya interaksi sosial ialah adanya kontak sosial (social
contact) dan komunikasi (communication).
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai