Anda di halaman 1dari 5

Interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara

individu maupun dengan kelompok. Interaksi sosial dibagi menjadi tiga, yaitu hubungan individu
dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan,antara kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia..

Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
dibedakan menjadi kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung dapat berupa berbicara,
sentuhan fisik, isyarat, senyuman. Kontak tidak langsung dilakukan dengan media seperti hp,
telepon, surat, radio. Terdapat lima unsur pokok komunikasi:

1. Komunikator: orang yang menyampaikan pesan


2. Komunikan: orang yang menerima pesan
3. Pesan: informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan
4. Media: sarana yang digunakan untuk komunikator untuk menyampaikan pesan
5. Efek: perubahan yang diharapkan terjadi kepada komunikan setelah mendapat pesan

Faktor terjadinya interaksi sosial adalah

1. Faktor imitasi, yaitu proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contoh seorang
anak kecil meniru ibunya ketika berbicara. Seorang anak meniru bermain masak-masakan
karena melihat ibunya saat memasak di dapur
2. Sugesti, pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Contoh seorang pasien berobat dan
memiliki sugesti bahwa dia akan sembuh karena meminum obat. Contoh lain seorang anak
takut akan di suntik imunisasi , sehingga orang tua memberikan sugesti bahwa imunisasi itu
tidak sakit dan membuat tubuh sehat
3. Identifikasi, keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contoh
fani menirukan gaya berpakaian jennie blackpink.
4. Simpati, Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain,
sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.

Ciri-ciri interaksi sosial:


1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, biasanya dua atau lebih
2. Berlangsung timbal balik
3. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati
4. Adanya tujuan tertentu

Bentuk Bentuk Interaksi Sosial

Pada umumnya terdapat 2 bentuk interaksi sosial yaitu a). Asosiatif yaitu bentuk
interaksi sosial yang menyebabkan terjadinya kerjasama, dan b). Disasosiatif yaitu
bentuk interaksi sosial yang menyebabkan terjadinya perpecahan.
Bentuk Asosiatif

- Kerjasama
Adalah bentuk usaha bersama yaitu antara orang perorangan atau kelompok dalam rangka untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Contoh kerjasama adalah bersama-sama
membersihkan jalan, membangun rumah secara gotong royong, membersihkan tempat ibadah.
- Akomodasi

Pengertian akomodasi adalah suatu usaha untuk meredakan pertentangan tanpa menghancurkan
pihak lawan
- Akulturasi

Pengertian akulturasi adalah suatu proses sosial yang mana suatu kebudayaan mendapatkan unsur-
unsur/ pengaruh dari suatu kebudayaan yang lain tanpa menyebabkan hilangnya bentuk dari
kepribadian sendiri. Sebagai contoh akulturasi adalah proses grebeg syuro di Jogjakarta, kenduren,
dan lain sebagainya.

B. Bentuk Disasosiatif

1. Kompetisi
Suatu proses individu tau kelompok untuk bersaing untuk mencapai tujuan. Di dalam persaingan
terdapat dua jenis, yaitu persaingan pribadi dan persaingan kelompok. Adapun fungsi kompetisi
yaitu:

a. Menyalurkan kreativitas yang dinamis.


b. Menyalurkan daya juang yang sifatnya kompetitif
c. Memberikan rangsangan untuk berprestasi

2. Kontravensi

Kontravensi adalah merupakan suatu bentuk INTERAKSI SOSIAL yang terletak diantara persaingan
dan juga konflik. Kontravensi ditandai dengan adanya perasaan tidak suka yang disembunyikan,
kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.

3. Konflik atau pertentangan

Konflik adalah suatu proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman dan kekerasan. Bentuk pertentangan yang
dapat terjadi di masyarakat:

1. Konflik pribadi
2. Konflik sosial
3. Konflik antar kelas sosial
4. Konflik politik
5. Konflik internasional
Akibat konflik:
- Merusak integrasi sosial
- Menimbulkan trauma
- Menimbulkan rasa dendam
- Terjadi kerusakan/ kehilangan harta benda

Bentuk interaksi sosial asosiatif

A. Kerjasama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Kerjasama ini makin menguat apabila ada tantangan dari luar
kelompoknya.
bentuk kerjasama yaitu:

1. Kerukunan
Kerukunan adalah hidup bersama secara damai antar warga. Saling rukun satu sama-
lain, saling membantu bersama, saling gotong royong, dan lain-lain.
2. Tawar-menawar (bargaining)
Tawar-menawar adalah suatu proses negosiasi antara sang pembeli dengan penjual
untuk mendapatkan tujuan yang sama.
3. Kooptasi
Kooptasi adalah kerja sama saling memberi ide satu sama lain untuk tujuan bersama.
4. Koalisi
Koalisi adalah bentuk kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan yang sama. Koalisi dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih besar.
5. Joint Venture
Joint Venture adalah bentuk kerja sama yang dilakukan oleh beberapa perusahaan.
Diharapkan mendapatkan hasil yang lebih besar dari Joint Venture ini.

B. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi dapat diartikan sebagai usaha-usaha untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan lawan.

Akomodasi mempunyai tujuan sebagai berikut:


a). Mengurangi pertentangan
b). Mencegah pertentangan untuk sementara.
c). Memungkinkan terjadinya kerja sama
d). Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial
e). Mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah kepada benturan pola pikir atau
benturan fisik.
f). Mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat yang dipisahkan oleh sistem
kelas/kasta.

terdapat beberapa bentuk akomodasi, yaitu:

1. Paksaan (Coercion)
Paksaan merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya
unsur paksaan. Paksaan adalah suatu bentuk akomodasi dengan salah satu pihak
berada dalam keadaan yang sangat lemah dari pihak lawan karena unsur paksaan.
2. Kompromi
Kompromi adalah bentuk akomodasi dimana suatu pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian yang cepat terhadap
penyelisihan tersebut.
3. Penengah (Arbitration)
Adanya pihak ketiga merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi/penyelesaian
apabila pihak pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk berkompromi
lagi/kehabisan kata untuk menyelesaikannya.
4. Mediasi
Mediasi seperti penengah (Arbitration), hanya saja tugasnya adalah memberi nasihat
agar para pihak yang bertikai menemukan penyelesaian dan perdamaian.
5. Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak
yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
6. Kesabaran
Kesabaran suatu bentuk sifat dari beberapa pihak yang menyatakan bahwa berselisih
itu tidak bermanfaat dan akhirnya rasa berselisih itu akan hilang dengan sendirinya.
7. Terperangkap (skakmat)
Terperangkap hingga tidak dapat bergerak lagi adalah suatu bentuk akomodasi
dimana dua pihak yang sedang berselisih yang mempunyai kekuatan seimbang, ada
yang sudah skak/terperangkap tidak bisa berkata-kata lagi.
8. Keputusan Pengadilan
Keputusan pengadilan adalah penyelesaian dalam perselisihan dengan melalui jalan
pengadilan.

C. Asimilasi
Asimilasi adalah cara bersikap dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam
pikiran dan tindakan . Dalam hal proses sosial, asimilasi bisa berkaitan dengan hal perbedaan
budaya. Beberapa faktor yang dapat mempermudah proses asimilasi adalah, sikap saling
menghargai . Adapun faktor-faktor yang Menghambat proses asimilasi adalah sebagai
berikut:
a. Adanya perbedaan yang mencolok seperti ciri-ciri ras, perbedaan teknologi di bidang
perekonomian dan sebagainya.
b. Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
c. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain.
d. Masyarakat terisolasi, diskriminasi politik, dan adanya perasaan primodal.

D. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang muncul jika suatu kelompok/organisasi dengan
kebudayaan tertentu didekatkan dengan sesuatu dari kebudayaan asing, maka kebudayaan
asing tersebut secara lambat akan menjadi diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri
tanpa menghilangkan kebudayaan kelompok tersendiri.

Lembaga sosial
Keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam
masyarakat.
Norma: aturan yang menajdi pedoman tingkah laku
Nilai: sesuatu yang dianggap baik dalam masyarakat
Syarat-syarat norma atau aturan adalah:
1. sebagian besar anggota masyarakat menerima norma tersebut
2. norma tersebut menjiwai seluruh wargadalam sistem sosial
3. norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat

Tingkatan norma:
1. Cara (usage)
Norma yang menunjuk pada perilaku individu dalam masyarakat. Penyimpangan
perilaku dalam keadaan ini tidak mendapatkan hukuman
2. Kebiasaan (folksway)
Kebiasaan adlah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang
sama
3. Tata kelakuan (mores)
Kebiasaan yang diterima sebagai patokan untuk berperilaku dan telah terdapat unsur
pengawasan. Jika terdapat pelanggaran maka akan dikenakan sanksi
4. Adat istiadat (customs)
La Tata kelakukan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan
masyarakat yang mengikat anggotanya. Bila terdapat yang melakukan penyimpangan
akan dikenakan sanksi yang berat
usage Sanksi ringan terhadap sanksi ringan
Kebiasaan Dilakukan berulang-ulang dalam waktu
yang lama
Tata kelakukan Kebiasaan yang dianggap tidak hanya
sebagai perilaku, tetapi diterima sebagai
norma pengatur
Adat istiadat Tata kelakuan yang telah menyambung di
budaya kita. Sifatnya kuat dan mengikat.
Jika dilanggar terdapat sanksi berat oleh
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai