Anda di halaman 1dari 16

Proses Interaksi sosial

Kodrat manusia sebagai makhluk sosial


Interaksi Sosial merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Dalam hubungan ini manusia saling berkomunikasi secara timbal balik dan saling mempengaruhi
satu sama lain, baik antar individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan
kelompok.

Hubungan tersebutlah yang kemudian


disebut sebagai interaksi sosial.
Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Para Ahli
Gilin berpendapat interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis atau
senantiasa berubah yakni yang menyangkut hubungan antarindividu dan kelompok atau
antarkelompok
Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara
berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu
serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
Sementara itu menurut Homans interaksi sosial adalah suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang terhadap individulain diberi ganjaran atau hukuman dengan
menggunakan suatu tindakan oleh yang menjadi pasangannya.
Beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi sosial, diantaranya:
A. Interaksi Sosial asosiatif

Asosiatif merupakan proses interaksi sosial yang berupa kerja sama. Proses sosial asosiatif ini
dibedakan empat yaitu :
1. Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama menurut Roucek dan Warren adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam hal ini adanya pembagian tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama.
Pada dasarnya kerja sama merupakan wujud primer dalam suatu proses interaksi sosial. Bahwa
tujuan utama manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya adalah untuk bekerjasama
mencapai tujuan bersama.
Beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi sosial, diantaranya:
A. Interaksi Sosial asosiatif

2. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan proses sosial yang lebih tepatnya disebut penyesuaian sosial. Akomodasi
merupakan sebuah proses interaksi sosial berupa penyesuaian sosial baik yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok untuk meredamkan  suatu pertentangan sosial yang ada.
3. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan suatu proses interaksi sosial yang berupa peleburan dua atau lebih
kebudayaan menjadi satu kebudayaan baru yang dimiliki bersama. Dalam hal ini masing-masing
pihak merasa bahwa kebudayaanya telah menjadi satu dan melebur dengan kebudayaan lain
sehingga tidak terasa batas-batasnya bahkan menjadi suatu kebudayaan baru.
Beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi sosial, diantaranya:
A. Interaksi Sosial asosiatif

4. Akulturasi
Akulturasi merupakan suatu proses interaksi sosial antara suatu kebudayaan dengan
kebudayaan lain. Dimana masing-masing kebudayaan mampu menerima unsur-unsur
kebudayaan lain tanpa menghilangkan apa yang menjadi jatidiri bagi kebudayaanya.
Beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi sosial, diantaranya:
B. Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi yang bertentuk pertentangan, perpecahan atau
konflik. Interaksi sosial disosiatif dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Persaingan
Persaingan merupaka suatu upaya yang dilakukan oleh individu atau kelompok sosial tertentu
untuk memperoleh hasil yang lebih unggul dibandingkan dengan individu atau kelompok sosial
lainya. Dalam hal ini persaingan dibedakan menjadi dua yakni persaingan sehat dan tidak sehat.
Persaingan sehat merupakan persaingan yang tidak menggunakan cara curang. Sedangkan
persaingan tidak sehat adalah persaingan yang menghalalkan segala cara untuk lebih unggul
atau memperoleh kemenangan.
Beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi sosial, diantaranya:
B. Interaksi Sosial Disosiatif

2. Kontravensi
Kontravensi sering disebut sebagai rasa tidak senang yang ditunjukan maupun tidak ditunjukan secara
terang terangan. Rasa tidak senang ini dapat menjadi rasa kebencian bahkan dengki sekalipun namun
tidak sampai pada benturan yang berupa konflik.
3. Konflik
Konflik merupakan proses sosial yang terjadi diantara individu ataupun kelompok sosial tertentu yang
berupa berbedaan prinsipil yang mengakibatkan keduanya bertentangan dan tidak dapat disatukan.
Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi konflik :
1. Kompromi, yaitu sikap saling saling menerima diantara pihak-pihak yang berkonfilk.
2. Toleransi, yaitu sikap saling menghormati apa yang menjadi pilihan satu sama lain.
3. Konversi, yaitu suatu sikap untuk berlapang dada menerima apa yang menjadi keinginan pihak lain.
Beberapa proses terkait dengan terjadinya interaksi sosial, diantaranya:
B. Interaksi Sosial Disosiatif
Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi konflik :

4. Coersion, yaitu cara penyelesaian konflik melalui suatu paksaan.


5. Mediasi, yaitu cara penyelesaian konflik yang menggunakan pihak ke tiga sebagai penengah
6. Arbitrase, yaitu cara penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang disepakati kedua belah
pihak.
7. Konsiliasi, yaitu pertemuan dan perundingan pihak-pihak yang berkonflik
8. Ajudikasi, yaitu cara penyelesaian suatu konflik melaui pengadilan resmi.
9. Segregasi, yaitu cara penyelesaian konflik dimana masing-masing pihak berupaya untuk
menghindari konflik tersebut.
10. Genjatan senjata, yaitu upaya penyelesaian konflik melalui penanggungan konflik dalam
waktu tertentu.
Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto interaksi sosial terjadi atas dasar dua
syarat antara lain sebagai berikut :
Kontak Sosial
Kontak sosial adalah awal dari sebuah interaksi yakni suatu hubungan atara satu individu dengan
individu lain, ataupun individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok berupa
hubungan timbal balik baik secarang langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian penting dari sebuah interaksi. Diamana tanpa adanya komunikasi
interaksi sosial tidak akan berjalan. Komunikasi merupakan kegiatan bertukar informasi secara
timbal balik baik berupa perkataan lisan melalui penggunaan bahasa maupun pembicaraan
samapi pada penggunaan simbol bahkan isyarat tertentu.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Berikut beberapa bentuk interaksi sosial yang banyak diterapkan dalam masyarakat, yaitu:
Berdasarkan Pihak Yang Terlibat

1. Interaksi sosial antar individu


Yakni interaksi yang terjadi diantara dua individu secara timbal balik dan saling mempengaruhi
satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Interaksi sosial antara individu dengan kelompok
Yakni berupa interaksi yang terjadi antara individu dengan kelompok ataupun sebaliknya antara
kelompok dengan individu dimana dalam interaksi tersebut baik individu maupun kelompok
yang bersangkutan memiliki tujuannya masing-masing. (Baca juga : Komunikasi Massa)
3. Interaksi sosial antar kelompok
Yakni berupa interaksi antara kelompok dengan kelompok lainya yang saling mempengaruhi satu
sama lain secara timbal balik dengan tujuan tertentu.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan Sifatnya

1. Interaski primer
Yakni interaksi sosial yang terjadi atau berlangsung pada sekup lingkungan yang utama yakni
lingkungan keluarga dan juga lingkungan teman sebaya.
2. Interaksi sekunder
yakni interaksi sosial yang terjadi atau berlangsung pada lingkungan yang lebih luas yakni
lingkungan masyarakat.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Selain itu, ada pula beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial, yaitu :
A. Faktor Internal

•Manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri.


•Manusia memiliki banyak kekurangan.
•Manusia terlahir berbeda-beda.
•Keinginan manusia untuk senantiasa berhubungan dengan yang lain.
•Keinginan untuk melanjutkan keturunan.
•Tuntutan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Selain itu, ada pula beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial, yaitu :
B. Faktor eksternal

1. Imitasi
•Imitasi sering disebut juga sebagai kegiatan meniru. Dalam hal ini imitasi diartkan sebagai tindakan
seseorang yang meniru segala sesuatu yang dialakukan oleh orang lain. Imitasi ini didorong oleh minat,
perhatian, dan rasa kagum terhadap orang yang hendak ditiru.
2. Identifikasi
•Identifikasi ini merupakan tindak lanjut dari imitasi. Jika imitasi ini hanya meniru maka identifikasi ini
lebih dari itu yakni sampai kepada tahap ingin menjadi sama dengan orang lain. Tidak hanya cara
perilaku aum sampai pada tahap kepribadian dan penjiwaan untuk menjadi sama dengan orang lain.
3. Simpati
•Simpati dapat diartikan sebagai sikap tertarik terhadap orang lain. Sikap ini didorong oleh berbagai
kesamaan dalam diri seseorang. Mulai dari cara berfikir, keyakinan, nilai yang dianut dan lain sebagainya.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Selain itu, ada pula beberapa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial, yaitu :
B. Faktor eksternal

4. Sugesti
•Sugesti merupakan stimulus yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang membuat
orang yang tersugesti tersebut meyakininya sebagai satu hal yang harus dilakukan.

5. Motivasi
•Motivasi merupakan suatu dorongan yang diberikan oleh orang terhadap orang lain yang
menjadikan orang tersebut memiliki kemauan di dalam dirinya untuk melakukan saru hal tertentu.

6. Empati
•Empati merupakan sikap ketertarikan terhadap orang lain ataupun hal tertentu yang didasarkan
pada perasaan yang bersifat emosional.
Manfaat Mempelajari Proses Interaksi Sosial

Sebagai individu yang senantiasa dan tak terlepas dari berbagai interaksi dengan orang lain
tentu menuntut kita untuk paham bagaimana berinteraksi dengan baik. Nah kiranya hal
tersebutlah yang menjadi manfaat bagi kita dalam mempelajari bahasan keilmuan kali ini.
Disamping itu, kita juga menjadi paham bagaimana interaksi ini juga dapat berujung pada hal
yang negatif bahkan menimbulkan konflik. Dengan mempelajari proses interaksi sosial ini kita
menjadi paham dan dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan konflik.

Anda mungkin juga menyukai