Anda di halaman 1dari 9

KOMKEP B RATNA

INTERAKSI SOSIAL DAN KONSEP DIRI


Interaksi sosial merupakan modal dalam hubungan sosial dengan orang lain.
Hubungan-hubungan sosial tersebut menyangkut hubungan antar individu, individu dengan kelompok,
dan kelompok dengan kelompok.

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL


.. Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu
dengan individu,individu dengan suatu kelompok, suatu kelompok dengan kelompok lain.
 Interaksi berasal dari kata Action yang berarti tindakan, Inter artinya berbalas-balasan.
 Sumber-sumber proses sosial adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya proses sosial
dalam kehidupan bermsyarakat itu sendiri
 Interaksi sosial dapat disebut juga proses orang-orang yang berkomunikasi, saling mempengaruhi
dalam pikiran dan tindakan. Interaksi dapat terjadi karena danya kontak sosial dan komunikasi.

Jadi, Interaksi sosial adalah proses di mana orang-orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling
pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan
individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Yang terpenting
dalam interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL


Jenis kelamin Kepribadian ekstrovert. Besar kelompok. Keinginan untuk mempunyai status.
Interaksi orang tua. Pendidikan.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL


Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Simpati

BENTUK2 INTERAKSI SOSIAL : Kerjasama, Persaingan, Konflik, Akomodasi

Proses Pembentukan dan aturan dalam interaksi social :


- Proses asosiatif, mendukung interaksi social yakni yang mengarah kepada bentuk –
bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama.
b. Akomodasi  Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan
kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau menyelesaikan konflik.
1) Arbitration
Arbitration merupakan suatu pengendalian atau penyelesaian konflik yang menunjuk pihak ketiga
untuk memutuskan konflik atau pertentangan tersebut. Dalam bentuk ini, pihak yang bertikai berusaha
untuk mencari pihak ketiga untuk mengendalikan konflik tersebut.
2) Mediation
Mediation merupakan penyelesaian konflik yang dilakukan melalui suatu jasa perantara yang
bersikap netral. Pada mediasi, terdapat pihak yang berusaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang
bertikai antara dua belah pihak.
3) Coercion
Coercion merupakan pengendalian konflik yang dilakukan dengan tindakan kekerasan. Sehingga,
konflik tersebut tidak diselesaikan dengan cara damai tetapi dengan cara keras.
4) Conciliation
Conciliation merupakan suatu pengendalian konflik dengan cara melalui lembaga tertentu. Pada
bentuk ini, lembaga tertentu melakukan persetujuan pada kedua pihak yang bertikai sehingga tidak
terulang kembali konflik tersebut.
5) Ajudication
Ajudication merupakan suatu pengendalian konflik yang diselesaikan dengan cara pengadilan atau
diselesaikan di pengadilan.
6) CompromiseCompromise merupakan suatu persetujuan yang dilakukan dengan cara perdamaian
untuk saling bersama-sama mengurangi tuntutan.
7) Toleration
Toleration merupakan suatu sikap saling menghargai perbedaanperbedaan yang terdapat dalam
masyarakat. Dalam bentuk ini, masyarakat harus saling menghargai satu sama lainnya. Apa yang
dianutnya, apa yang dipercayainya, dan sebagainya.
8) Stalemate
Stalemate merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kekuatan yang seimbang di antara
kedua pihak yang bertikai. Sehingga, pertikaian tersebut terhenti pada titik tertentu.

C. Asimilasi  Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun
kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai
kebudayaan campuran.
D. Akulturasi  Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa
sehingga lambat laun unsur -unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri,

- Proses disosiatif, Oposisi


a. Persaingan  Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial
tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi  Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi
maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur -
unsur kebudayaan golongan tertentu
c. Konflik  Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat
adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya
semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial diantara mereka yang bertikaitersebut

3 Jenis Peraturan : Peraturan mengenai ruang, waktu, serta gerak tubuh.

KONSEP DIRI
pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya dari aspek diri, aspek fisik, aspek sosialdan aspek
psikologis yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi dengan orang lain

FAKTOR2 YG MEMENGARUHI :
a. Orang tua, b. Kawan sebaya, c. Masyarakat, Pengalaman, Kompetensi, Aktualisasi diri

KOMPONEN DALAM KONSEP DIRI : POSITIF DAN NEGATIF


Positif  penerimaan diri. Kualitas ini lebih vmengarah kepada kerendahan hati dan kedermawanan dari
pada keangkuhan dan keegoisan. Orang yang mengenal dirinya dengan baik merupakan orang yang
mempunyai konsep diri yang positif
Nrgatif  evaluasi diri yang negatif, benci pada diri sendiri, merasa inferior dan kurangnya perasaan
berharga dalam penerimaan diri.

TEORI KONSEP JOHARY WINDOW


Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-
awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita.
 Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk
mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.

Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsepJohari Window sebagai perwujudan
bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela.
„Jendela‟ tersebut terdiri darimatrik 4 sel,masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang
terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik,daerahbuta, daerah
tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari

PERAN INTERAKSI SOSIAL DAN ONSEP DIRI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN


A. Faktor Internal
1. Manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri.
2. Manusia memiliki banyak kekurangan.
3. Manusia terlahir berbeda-beda.
4. Keinginan manusia untuk senantiasa berhubungan dengan yang lain.
5. Keinginan untuk melanjutkan keturunan.
6. Tuntutan kebutuhan yang harus dipenuhi
B. Faktor Eksternal
1. Imitasi
Imitasi sering disebut juga sebagai kegiatan meniru. Dalam hal ini imitasi diartkan
sebagai tindakan seseorang yang meniru segala sesuatu yang dialakukan oleh
orang lain.
2. Identifikasi
Identifikasi ini merupakan tindak lanjut dari imitasi. Jika imitasi ini hanya meniru
maka identifikasi ini lebih dari itu yakni sampai kepada tahap ingin menjadi sama
dengan orang lain. Tidak hanya cara perilaku aum sampai pada tahap kepribadian
dan penjiwaan untuk menjadi sama dengan orang lain.
3. Simpati
Simpati dapat diartikan sebagai sikap tertarik terhadap orang lain. Sikap ini
didorong oleh berbagai kesamaan dalam diri seseorang. Mulai dari cara berfikir,
keyakinan, nilai yang dianut dan lain sebagainya.
4. Sugesti
Sugesti merupakan stimulus yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain
yang membuat orang yang tersugesti tersebut meyakininya sebagai satu hal yang
harus dilakukan.
5. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang diberikan oleh orang terhadap orang
lain yang menjadikan orang tersebut memiliki kemauan di dalam dirinya untuk
melakukan saru hal tertentu.
6. EmpatiEmpati merupakan sikap ketertarikan terhadap orang lain ataupun hal tertentu
yang didasarkan pada perasaan yang bersifat emosional.
HUBUNGAN INTERPERSONAL

•Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki
ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten (Sarwono, 2009)
• hubungan interpersonal adalah hub dua orang/ lebih yang perilakunya saling bergantung dalam
arti bahwa perubahan perilaku seseorang kemungkinan besar akan menghasilkan perubahan
perilaku yang lainnya ( Gross, 2013
• Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki
ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten (Dian,
2012)
• Hubungan interpersonal yang baik adalah hubungan yang didalamnya terdapat saling
mempercayai, mempunyai rasa simpati dan empati yang tinggi, dapat terbuka antar individu,
dan sebagainya menurut kemampuan dalam hubungan interpersonal

TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL


1. Menemukan Diri sendiri
- belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain
- berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri.
- membicarakan diri kita dengan orang lain, memberikan feed back pada perasaan, pikiran, dan
tingkah laku kita
2. Menemukan dunia luar
- Meningkatnya informasi dari berbagai media masa yang masuk dalam diri kita
3. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan
dengan orang lain
4. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
5. Untuk Bermain Dan Kesenangan
6. Untuk Membantu

FAKTOR YANG MEMMPENGARUHI HUBUNGAN INTERPERSONAL


 FAKTOR INTERNAL kebutuhan untuk berinteraksi, pengaruh perasaan
 FAKTOR EKSTERNAL  Kedekatan (proximity), Daya Tarik fisik, Kesamaan (Similarity),
Kemampuan (competence/ ability), Kesukaan secara timbal balik.

KARAKTERISTIK HUBUNGAN INTERPERSONAL


- Dimulai dari diri sendiri ,
- bersifat transaksional,
- Adanya kedekatan fisik antara pihak2 yang berinteraksi yang dapat berupa fisik atau psikis
- Menyangkut aspek pesan dan hubungan antar pribadi
- Interdependensi  salingbergantung 1 dengan yg lain/ saling memberikan kepercayaan

TAHAP HUBUNGAN INTERPERSONAL


1. Pembentukan  Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia,
pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya
2. Peneguhan Hubungan Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu
berubah.Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-
tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan

ADA 4 FAKTOR DALAM MEMELIHARA KESEIMBANGAN


 Keakraban
 Kontrol
 Respon yang tepat
 Nada emosional yang tepat

ADA 5 KONFLIK PENYEBAB PEMUTUSAN HUBUNGAN INTERPERSONAL


 Kompetisi
 Kegagalan
 Provokasi
 Perbedaan nilai

JENIS HUBUNGAN INTERPERSONAL


Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal
1. Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
2. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
3. Berdasarkan jangka waktu ( serta berdasarkan kedalaman dan keintiman

KETERAMPILAN MENDENGAR
Menurut Courtland dan John (2013:66) mendengarkan merupakan ketrampilan paling penting yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja.
Keterampilan mendengarkan yang efektif tidak hanya dalam mengembangkan hubungan, tetapi juga
efektif dalam menghindari konflik

TUJUAN MENDENGARKAN DAN BERTANYA


Mendorong klien untuk berbicara.
Menunjukkan minat dan perhatian kitaterhadap klien.
Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien.
Untuk memperoleh informasi.
Memberi suatu arahan percakapan

PERILAKU DASAR DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK (SOLER)


S :Face your clients squarely (menghadap ke klien) dan smile/Nod at client (senyum/mengangguk ke
klien )
O :Open and non-judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak
menilai)
L :Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
E :Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata /tatap mata sesuai cara yang diterima
budaya setempat )
R :Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat

KOMUNIKASI PD ANAK
Anak merupakan individu yg unik, bukan miniatur orang dewasa, pribadi dengan haknya sendiri dan
kapasitas untuk menjadi orang dewasa yang unik.
Kemampuan komunikasi pd anak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat perkembangan dan intelektual.

KOMUNIKASI SESUAI DGN TUMBUH KEMBANG


Bayi (0-1) tahun
- Bahasa yang digunakan non verbal : Mengerakan tangan, kaki,dan badan ( usia <6 bln )
- Stranger anxiety atw cemas dgn org asing yg tdk dikenalnya adlh ciri pada dirinya & ibunya ( >
6 bulan )
Toddler (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th
- Anak belum mampu bicara secara fasih, sangat egosentris
- Kata-kata sederhana, singkat, istilah familiar
- Memberitahu apa yang terjadi pada dirinya.
- Pandangan sejajar
- Reinforcement positif
- Memberi kesempatan untuk bereksplorasi
- Bicara pelan
- Bergambar atau bercerita.
Anak usia 5-8 tahun
- Anak sangat peka terhadap stimulus
- Anak sering bertanya dan ingin penjelasan Jelaskan arti, fungsi dan prosedur tindakan
- Gunakan kata sederhana yang spesifik sesuai dengan kemampuan kognitifnya.
- Gunakan bahasa yang dapat dimengerti anak dan berikan contoh yang jelas sesuai dengan
kemampuan kognitifnya.
Anak usia 8-12 tahun
- Sudah lebih mampu berkomunikasi dengan orang dewasa.
- Mampu berkomunikasi dengan orang dewasa, pembedaharaan kata >3000 kata dikuasai dan
mampu berpikir konkret
- Apabila akan melakukan tindakan, perawat dapat menjelaskannya dengan mendemonstrasikan
pada mainan anak.

USIA REMAJA
- Berdiskusi atau curah pendapat sama teman sebaya.
- Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu.
- Jaga kerahasiaan dalam komunikasi ( masa transisi dlm bersikap dewasa ).
- fase transisi, pola pikir &tngkah lku peralihan dr anak2 menjadi dewasa
TEKNIK KOMUNIKASI KREATIF PD ANAK
Menurut whaley & Wong’s(1995) :
1. Teknik verbal
a. pesan “saya”
b. teknik org ketiga (biasa digunakan pd px. Infant/toddler)
c. fasilitative responding (libatkan teknik mendengar dg perhatian & cerminkn kmbli pd px
perasaan & maksud mreka)
d. Storrytelling (bercerita)
gunakan bhs anak utk masuk ke area berpikir mrk.
e. Saling bercerita  tunjukan pikiran anak dan upayakan utk mengubah persepsi anak atau rasa
takutnyua dgn menceritakan kembali suatu cerita yg berbeda dgn situasi yg sama.
f. Biblioterapi
digunakan dlm proses terapeutik dan suportif. pedoman umum utk menggunakan biblioterapi
adlh sbg berikut:
- kaji perkembangan emosi dan kognitif anak utk memahami kesiapan memahami pesan dr buku
- kenali isi buku (pesan yg disampaikan atw tujuannya) dan usia yg sesuai utk buku itu.
- bacakan buku tsbt bila si anak tdk dpt membaca.

TEKNIK NON VERBAL  WRITING , MENGGAMBAR, PLAY


CARA KOMUNIKASI DG ANAK
Melalui org ketiga : tdk lgs bertanya pd anak.
Bercerita : pergunakan bahasa yg mudah dimengerti,perlihatkan gambar
Biblioterapi: melalui pemberian buku/majalah anak mengekpresikan perasaan dan aktivitas sesuai cerita
dlm buku.

Meminta untuk menyebutkan keinginan : mengetahui apa keinginan / keluhan anak.


Pro/kontra :mengetahui perasaan anak dan pikiran anak (mengajukan pertanyaaan hal positif dan
negatif )
Menulis : bila anak tidak dpt mengungkapkan perasaan secara verbal.
Menggambar : anak akan mengungkapkannya apabila gbr yg ditulisnya ditanya ttg maksudnya.
Bermain : sangat efektif dalam membantu berkomunikasi, dapat menjalin hub. interpersonal dgn teman
dan peraw

FAKTOR2 YG MEMENGARUHI KOMUNIKASI PD ANAK


- Pendidikan
- Pengetahuan
- Sikap
- Usia Tukem
- Status kes anak
- Sistem sosial
- Saluran
- Lingkungan
KOMUNIKASI PADA REMAJA

Masa remaja merupakan masa transisi


Masa ini adalah masa yang penuh konflik dan dilema
Remaja dihadapkan pada dua situasi yang bertentangan, yaitu berpikir dan berperilaku antara
anak dan orang dewasa
Kelompok ini sering mengalami ketegangan karena sulitnya menentukan sikap antara
berperilaku anak dengan berperilaku sebagai orang dewasa.

Konflik yang terjadi dapat berhubungan dengan perubahan- perubahan dalam dirinya, sedangkan
dilema yang terjadi dapat berhubungan dengan perbedaan nilai, persepsi, atau keyakinan antara dirinya
dengan orang dewasa.
Perkembangan komunikasi pada usia remaja dapat ditunjukkan dengan kemampuan berdiskusi
atau berdebat.
Pada usia remaja, pola perkembangan kognisinya sudah mulai berpikir secara konseptual
mengingat masa ini adalah masa peralihan anak menjadi dewasa, sedangkan secara emosional sudah
mulai menunjukkan perasaan malu.
Anak usia remaja sering kali merenung kehidupan tentang masa depan yang direfleksikan dalam
komunikasi.

Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan dalam
komunikasi karena akan menimbulkan ketidakpercayaan remaja.
Remaja sering tidak mendapat tempat untuk mengekspresikan ungkapan hatinya dan
cenderung tertekan
Hal ini akan dapat mempengaruhi komunikasi remaja terutama komunikasi dengan
orang tua atau orang dewasa lainnya.
Dalam berkomunikasi dengan remaja perawat atau orang dewasa lain harus mampu bersikap
sebagai “SAHABAT” buat remaja.
SIKAP KOMUNIKASI DG REMAJA
- Menjadi pendengar yang baik
- Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran, dan sikapnya.
- Jangan memotong pembicaraan
- Memberikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja.
- Perawat harus dapat menjadi sahabat buat remaja, tempat berbagi cerita suka dan duka.

SUASAN KOMUNIKASI KONDUSIF PD REMAJA


Suasana hormat menghormati
Suasana saling menghargai
Suasana saling percaya
Suasana saling terbuka Terbuka

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PD REMAJA

- Mendengar aktif
tidak hanya sekadar mendengar, tetapi juga memahami dan menghargai apa yang diutarakan
remaja. Terima dan refleksikan emosi yang ditunjukkan, misalnya dengan mengatakan, “Ibu
tahu kamu merasa kesal karena diejek seperti itu.”
- Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja. Jika sedang tidak bisa, katakan
terus terang daripada Anda tidak fokus dan memutus komunikasi dengan remaja
- Jangan memaksa remaja untuk mengungkapkan sesuatu yang dia rahasiakan karena akan
membuatnya tidak nyaman dan enggan berkomunikasi.
- Utarakan perasaan Anda jika ada perilaku remaja yang kurang tepat dan jangan memarahi atau
membentak.
- Dorong remaja untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya.

KOMUNIKASI PD LANSIA
MENURUT WHO LANSIA DI KELOMP MENJADI:
1. Usia pertengahan ( middle age) 45 – 59 tahun
2. Usia lanjut ( elderly) 60- 70 tahun
3. Usia lanjut usia ( old) 75- 90 tahun
4. Usia Tua ( Very Old) >90tahun
Aging proses :
Lansia akan mengalami berbagai perubahan dan penurunan baik struktur anatomisnya
maupun fungsi dari organ tubuhnya
Perubahan mental emosional
Interaksi Sosial
Spiritual

Dibutuhkan pendekatan dan teknik komunikasi dalam pelayanan keperawatan lansia

Perubahan emosi Terjadinya penolakan terhadap kondisi yang terjadi :


Gejala :
Tidak percaya thd diagnosa, gejala, keterangan yang di berikan oleh petugas kesehatan
Mengubah keterangan shg diterima dgn keliru
Menolak pembicaraan
Menolak ikutserta dalam perawatan dirinya secara umum
Menolak nasehat ( bed rest, diet , dll)

Pendekatan Perawatan Lansia dalam konteks Komunikasi :


- Pendekatan fisik
Cari inform obyektif, kebutuhan, kejadian yg dialami, dan perub fisik
- Pendekatan Psikologis
Sifatnya abstrak dan butuh waktu perawat sebagai konselor, supporter
- Pendekatan Sosial
Utk meningkatkan interaksi dg lingkungan
- Pendekatan Spiritual
TEHNIK KOMUNIKASI DG LANSIA
- Tehnik Asertif ( Menerima, memahami lawan bicara) Peduli, sabar, mendengarkan
- Responsif
- Fokus
- Supportif ( Motivasi)
- Klarifikasi ( Mengulangi pertanyaan da memberi penjelasan
- Sabar dan Ikhlas
HAMBATAN KOMUNIKASI :
1. AGRESIF
a. Berusaha mengontrol dan mendominai orang lain
b. Mempertahankan haknya dan menyerang org lain
c. Menonjolkan diri sendiri
d. Mempermalukan orang lain di depan umun
2. NON ASERTIF
a. Menarik diri saat diajak bicara
b. Rendah diri
c. Merasa tidak berdaya
d. Membiarkan orang lain membuat keputusan utk dirinya
e. Tidak berani mengungkan keyakinan
f. Tampil diam ( pasif)
g. Mengikuti kehendak org lain
h. Mengobankan kepentingan diriya utk menjaga hub baik dgn org lain
i. Beri waktu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan anda
j. Jika ada kesalahan jangan langsung tegus secara langsung
k. Jadilah pendengar yang baik
l. Arahkan pada satu topik pada saat itu
m. Jika mungkin ikutkan keluarga saat berkomunikasi

Anda mungkin juga menyukai