Anda di halaman 1dari 3

Nama: Fara Violita Aryadi

NIM: 20201660049/5A
TUGAS Psikososial dan Budaya
1. Dengan cara apa praktik Kesehatan membantu memfasilitasi budaya minoritas dengan
tujuan perawatan Kesehatan yang diinginkan?

◼ Teknologi telah mengurangi banyak hambatan komunikasi termasuk jarak, waktu,


dan biaya. Hal ini memberikan kesempatan yang tepat untuk memulai pengembangan
system terpadu yang mempromosikan dan memfasilitasi globalisasi obat-obatan dan
perawatan kesehatan. Revolusi teknologi informasi yang mencakup komunikasi global,
nirkabel, dan seketika dari manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan bahkan mesin
untuk mesin, tidak hanya mendorong perawatan dan pengobatan namun juga
merupakan konvergensi yang sangat penting. Setelah memahami bahwa klien berasal
dari anggota kelompok minoritas, maka perawat juga harus memahami bahwa si pasien
mungkin sangat sensitif dengan hal-hal, atau isu-isu yang membicarakan sesuatu yang
sifatnya diskriminatif. Oleh karena itu, sepanjang berinteraksi dengan pasien, perawat
sebaiknya mampu berkomunikasi secara sopan, tanpa membicarakan berbagai hal yang
sifatnya sangat sensitif bagi pasien.

2. Bagaimana Perawat mengatasi bias, Prasangka dan ketidak tahuan mereka Ketika bekerja
dengan banyak imigran, pengungsi, dan budaya yang berbeda
➔ Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing
melaluiproses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
budaya yangakhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka. Bila perawat tidak
memahami budayaklien maka akan timbul rasa tidak percaya sehingga hubungan
terapeutik antara perawatdengan klien akan terganggu. Pemahaman budaya klien amat
mendasari efektifitaskeberhasilan menciptakan hubungan perawat dan klien yang
bersifat terapeutik
3. Faktor-faktor apa yang membatasi perawat dalam memberikan perawatan kepada orang
asing budaya,imigran, miskin, dan terlayani ?
➔ Hambatan dalam implementasi tersebut berasal dari berbagai faktor. Pertama, faktor
individu seperti karakter, kompetensi dan komunikasi antar perawat dengan klien.
Kedua, faktor kelompok seperti keterbatasan pengetahuan tenaga secara jelas mengenai
budaya yang ada dalam masyarakat. Kondisi fisik dan kesehatan dari masing-masing
masyarakat di dua pulau yang amat berbeda kontur dan budayanya ini amat unik,
termasuk bagaimana penananganan kesehatan mereka pun juga amat khas. Catatannya
adalah, keragaman dan keunikan budaya yang dimiliki oleh suatu etnis masyarakat
tertentu, adalah wujud dari gagasan, rasa, tindakan dan karya masyarakatnya. Hal itu
semua tentu amat menjiwai aktifitas keseharian, baik itu dalam tatanan sosial, teknis
maupun ekonomi.
4. Faktor keperawatan apa yang membatasi perawat dalam memberikan asuhan berbasis
budaya saat ini ?
➔ Jika telah memahami bahwa proses asuhan keperawatan adalah hal utama dalam
seluruh praktik keperawatan, maka kita pasti akan memahami juga bahwa begitu
banyak kendala yang menjadi tantangan bagi pembangunan kesehatan serta
pelaksanaan asuhan keperawatan itu sendiri, khususnya di negeri ini.
→ Beberapa kendala yang mungkin bisa digambarkan di sini adalah:
a. Jumlah penduduk yang amat besar dan beragam.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk yang amat tinggi.
c. Persebaran penduduk yang tidak merata di beberapa wilayah Indonesia.
d. Tingkat pengetahuan masyarakat yang masih rendah.
e. Keragaman budaya masyarakat, membuat beragamnya kebiasaan masyarakat
yang terkadang menjadi negatif jika dilihat dengan kacamata ilmu kedokteran
modern.
f. Banyak masyarakat yang masih apatis dan tidak peduli untuk berpartisipasi dala
pembangunan bidang kesehatan.
5. Bagaimana cara terbaik mempersiapkan perawat untuk perubahan saat ini dan masa depan
di dunia global melalui Pendidikan dan praktik keperawatan transkutural?
➔ Cara terbaik untuk mempersiapkan perubahan terhadap dunia global dengan
keperawatan transcultural itu sendiri yaitu perawat harusmempunyai gambaran
mengenai budaya yang melekat pada masyarakat. Hal ini terjadi karena perawatlah
yang bertugas melayani pasien. Pasien diposisikan sebagai klien, atau seseorang yang
dengan kata lain menyewa jasa seorang perawat untuk merawat diri mereka. Di sini,
posisi pasien menjadi lebih berkuasa dari perawat, walau sebenarnya, saat proses
keperawatan berlangsung, si pasien bisa jadi akan sangat patuh pada perawat. Agar
proses keperawatan berlangsung lancar, dan tidak terjadi salah paham antara perawat
dan pasien, perawat harus memahami kebiasaan hidup sehari-hari pasien, seperti tidur,
makan, kebersihan diri, pekerjaan, pergaulan sosial, praktik kesehatan, latar
pendidikan, atau bagaimana si pasien dididik, ekspresi perasaan, hubungan
kekeluargaaan, serta bagaimana si pasien melihat tentang peranan setiap elemen yang
ada dalam proses keperawatan tergantung umur dan statusnya.

6. Cari perbedaan dan kesamaan antara budaya Indonesia dan beberapa negara lainnya yang
ada kaitannya dengan pelayanan Kesehatan ?
→ Pelayanan Kesehatan:
- Amerika ; jenis bentuk dan jumlah penyebarannya tidak diatur dengan jelas. Tidak jelas
pembagian tugas dan hubungan antar satu dengan yang lain, Mutu pelayanan Kesehatan
telah memuaskan, penegakan diagnosis yang akurat dan cepat.
- Indonesia ; jenis, bentuk dan jumlah penyebarannya diatur dengan jelas. Jelas pembagian
tugas dan hubungan antar satu dengan yang lainnya, Mutu pelayanan Kesehatan belum
memuaskan, Penegakan diagnosis yang akurat dan cepat

Anda mungkin juga menyukai