Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaiakn makalah ini dengan baik dan lancar. Serta tak lupa pula saya
ucapakn terima kasih pada ibu selaku Guru Sosiologi yang membimbing dan mengajarkan saya
untuk menulis makalah ini yang berjudul Hubungan Sosial dan semoga bermanfaat bagi
pembaca.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu
saya selaku penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca makalah ini.

Saumlaki, Februari 2023

Patrisia Kesya Huninhatu


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sosiologi di tinjau dari sifatnya di golongkan sebagai ilmu pengetahuan murni bukan ilmu
pengetahuan tarapan. Sosiologi dimaksud untuk memberikn kompetensi kepada peserta didk
dalam memahami konsep-konsep sosial seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,
lembaga sosial, perubahan sosial, dn konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Sosiologi
mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi
merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyakarat dan kebudayaan yang disusun secara
sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir
untuk mengungkapakan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori
yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu
sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secra teoritis sosiologi
memiliki posisi stategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-polotik dan
budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif
menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi di tuntut untuk
tanggap terhadap isu globalisasi yang didalamnya mencangkup demokratisasi dan otonomi,
penegakan HAM emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang
berdemokratis. Pembelajaran sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan
pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari. Materi pembelajaran mencangkup konsep-
konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan
permasalahan yand di temui dalam kehidupan nyata di masyarakat.

II. Rumusan Masalah


1. Memahami konsep dasar hubungan sosial
2. Memahami teori yang digunakan untuk mengkaji hubungan sosial
3. Memahami syarat hubungan sosial
4. Memahami faktor pendorong hubungan sosial
5. Memahami sifat hubungan sosial
6. Memahami hubungan sosial individu dan kelompok

III. Tujuan
Agar kita bisa mengerti apa itu hubungan sosial baik itu, individu dengan individu, individu
dengan kelompok,maupun kelompok dengan kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hubungan Sosial


Hubungan sosial adalah kegiatan yang dialakukan seseorang untuk berinteraksi dengan
orang lain. Hubungan sosial dapat terbentuk atas dasar kebutuhan pribadi atau
kelompok. Dengan demikian, hubungan sosial membentuk hubungan timbal balik antar
individu, antar kelompok, serta antar individu dan kelompok.
Hubungan sosial merupakan realitas sosial yang sengajah dibangun oleh individu atau
kelompok sebagai dorongan alami manusia yang pada hakikatnya saling membutuhkan.
Individu merupakan aktor dalam hubungan sosial yang sengajah dibangun oleh
perseorangan. Sementara itu, kelompok merupakan aktor dlam hubungan sosisal, yaitu
kumpulan yang terdiri atas beberapa individu. Dengan demikian, hubungan sosial yang
terjalin secara intensif akan membentuk struktur/kelembagaan yang mengatur
hubungan sosial individu dan kelompok.

2. Teori yang Digunakan untuk Mengkaji Hubungan Sosial


Teori menjadi landasan untuk menganalisis fenomena sosial atau realitas sosial yang
terjadi dalam lingkungan masyarakat. Hubungan sosial sebagai fenomena sosial dapat dikaji
menggunakan teori berikut ini.

a. Tindakan Sosial
Hubungan sosial merupakan fenomena sosial yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Max Weber melihat fenomena sosial sebagai sesuatu yang
didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosial. Sebagai fenomena
sosial, dalam hubungan sosial yang terjalin antara individu/kelompok lain. Dengan
demikian, dalam proses hubungan sosial terdapat tindakan-tindakan sosial yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat.
Tindakan sosial adalah seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar atau
pun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Max Weber membagi tindakan sosial
sebagai berikut.
1) Tindakan rasional instrumental, yaitu tindakan yang dilakukan dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan.
2) Tindakan rasional berorientasi nilai, yaitu tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai
dasar dalam masyarakat.
3) Tindakan tradisional, yaitu tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan
rasional.
4) Tindakan efektif, yaitu tindakan yang dilakukan berdasarkan perasaan/emosi.

b. Interaksionalisme Simbolis
Menurut Charon, simbol adalah objek sosial yang digunakan untuk
mempresentasiakan kejadian melalui tanda-tanda yang muda dimengerti orang lain.
Gerak isyarat merupakan bagian dari simbol yang disampaiakan oleh individu
kepada individu lain.
Manusia memilki kemampuan berinteraksi. Interaksi tersebut dilakukan melalui
penggunaan simbol. Herbert Mead menyatakan bahwa simbol verbal tidak hanya sebagai
sarana dalam mengadakan proses komunikasi antar pribadi, tetapi juga untuk berpikir.
Menurut Herbert Mead, gesture akan menjadi simbol-simbol signifikan ketika hal
tersebut membangkitakan respons dari dalam diri pelaku.

3. Syarat Hubungan Sosial


Hubungan sosial berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh individu kelompok untuk
menjalin interaksi dengan individu/kelompok lain.Hubungan sosial terbentuk melalui kontak
sosial dan komunikasi.

a. Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa Latin, yaitu con atau cum yang memiliki arti bersama-
sama dan tango berarti menyentuh. Dapat disimpulkan secara harfiah kontak sosial
memiliki arti bersama-sama menyentuh. Dalam kegiatan sehari-hari kontak sosial dapat
terbentuk melalui kontak fisik.
Kontak sosial dapat dilkukn secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan media
telekomunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi yang ada dalam masyarakat harus
disikapi secara positif.

b. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan, ide, dn gagasan dari komunikator
kepada komunikan.
Komunikasi berperan penting dalam proses penyampaian informasi.
Komunikator mengirim pesan kepada komunikan untk menafsirkan pesan atau informasi
yang disampaikan. Pesan atau informasi tersebut dapat berupa pembicaraan secara
langsung atau menggunakan tanda.
Komunikasi melalui pembicaraan langsung maupun menggunakan tanda sering anda
lakukan ketika melakukan hubungan sosial.

4. Faktor Pendorong Hubungan Sosial


Hubungan sosial hanya terjadi apabila ada pihak lain yang memberikan reaksi.
Adapun faktor pendorong terjadinya hubugan sosial sebagai berikut.
a. Imitasi
Imitasi dapat mendorong individu untuk berbuat positif jika sumbr imitasi
merupakan orang-orang yang mempunyai sifat baik.Sebaliknya imitasi dapat mendorong
individu untuk membuat negatif jika sumber imitasi merupakan orang-orang yang
mempunyai sifat negatif dari sudut pandang masyarakat.
b. Sugesti
Sugesti merupakan sikap, pandangan, dan pendapat orang lain yang diterima tampa
dipikir ulang atau dipikir panjang. Sugesti dapat terbentuk akibat pengaruh wibawah dan
kekuasaan yang dimiliki seseorang. Sugesti tidak selalu diberikan oleh orang lain, tetapi
dpat berasal dari diri sendiri.
Sugesti yang dilakukan oleh diri sendiri lebih sering mengalah pada proses motivasi.
Sugesti yang muncul dari diri sendiri atau orang lain dapat mempengaruhi perilaku
individu.
c. Simpati
Simpati merupakan proses ketertarikan seeorang pada pihak lain yang berkaitan
dengan perilaku atau penampilan. Simpati muncul berdasarkan dorongan perasaan.
d. Identifikasi
Identifikasi menunjukan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam jika dibandingkan
imitasi. Proses indntifikasi belangsung dengan sendirinya atau tidak sengajah.
e. Empati
Empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengolah emosi seakan mengalami
kondisi yang dirasakan oleh orang lain.
f. Motivasi
Motifasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang. Motivasi muncul dari diri
sendiri ataupun orang lain.

5. Sifat Hubungan Sosial


Hubungan sosial melibatkan dua manusia atau lebih. Hubungan sosial yang terjalin bisa
bersifat positif dan negatif
a. Hubungan Sosial Bersifat Positif
1) Mengembangkan sikap toleransi antar individu.
2) Mengedepankan sikap saling menolong
3) Menghormati pendapat orang lain
4) Menyelesaikan permasalahan melalui musyawarah dan mufakat
5) Menjadi media penyatu pola pikir dan tujuan yang berbeda
b. Hubungan Sosial Bersifat Negatif
1) Mengedepankan sikap emosional
2) Mengutamakan kepentingan pribadi
3) Mengabaikan nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat
4) Tidak adanya sikap menghormati pendapat dan kepentingan orang lain

B. Hubungan Sosial Individu dan Kelompok


Hubungan sosial menunjukkan interaksi timbal balik antara individu dan individu,
individu dan kelompok, serta kelompok dengan kelompok.

C. Proses dan Dampak Terjadinya Hubungan Sosial

1. Proses Terjadinya Hubungan Sosial


Proses sosial merupakan kegiatan interaksi sosial yang berlangsung dalam jangka
waktu tertentu. Proses sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu proses asosiatif
dan disosiatif
a. Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada persatuan dan
dapat meningkatkan hubungan solidaritas antar individu/kelompok. Macam-
macam proses asosiatif dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Kerja sama
Manusia sebagai makhluk sosial, sepanjang hidupnya selalu membutuhkan
orang lain. Kondisi tersebut merupakan faktor utama terbentuknya kerja
sama. Berbagai jenis kerja sama sebagai berikut.
a) Tawar menawar
b) Kooptasi
c) Koalisi
d) Patungan
2) Akomodasi
Akomodasi adalah hubungan sosial yang terjadi antara individu dan
kelompok untuk menyelesaikan pertentangan antar dua belah pihak yang
bersengketa.
3) Asimilasi
Proses asimilasi terjadi melalui perkawinan.
4) Amalgamasi
Amalgamasi adalah meleburnya dua kelompok budaya menjadi satu dan
melahirkan kondisi baru. Proses amalgamasi mempertegas hilangnya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
5) Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengelolahan unsur-unsur
kebudayaan asing.
b. Proses Disosiatif
Proses disosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada perpecahan. Tiga
bentuk proses sosial disosiatif sebagai berikut.
1) Persaingan atau Kompetisi
Persaingan/kompetisi adalah proses sosial yang dilakukan
individu/kelompok untuk mengujutkan keinginan melalui bidang-bidang
kehidupan tertentu. Persaingan dapat menimbulkan dampak positif dan
negatif. Dampak positif terjadinya persaingan sebagai berikut.
a) Mendorong seseorang untuk besaing secara sehat.
b) Mewujudkan tujuan hidup seseorang.
c) Menjadi sarana seleksi dan penilaian untuk memperoleh prestasi.
Sementara itu dampak negatif yang muncul akibat persaingan atau
kompetisi adalah terjadi disorganisasi sosial.
2) Pertentangan atau Konflik
Pertentangan atau konflik adalah proses sosial yang terjadi ketika
seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain.
Secara umum faktor penyebab pertantangan/ konflik sebagai berikut.
a) Perbedaan kepentingan antar individu
b) Perbedaan kebudayaan dalam masyarakat
c) Kesenjangan sosial
3) Kontravensi
Kontravensi berasal dari kata latin, contra dan venire yang berarti
menghalangi atau menentang. Kontravensi adalah usaha untuk merintangi
atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain.

2. Dampak Hubungan Sosial


a. Dampak positif
1) Terbentuknya keteraturan sosial
2) Muncul penemuan baru
3) Peran nilai dan norma sosial terjaga
b. Dampak Negatif
1) Timbul sosidaritas sosial yang berlebihan
2) Timbul kelompok-kelompok manajemuk.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manusia menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalakan dirinya sendiri
dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain, maka dar itu manusia disebut makhluk
sosial. Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau
sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan harmonis, baik itu kehidupan didesa
maupun di perkotaan. Tentunya itu harapan kita bersama tetapi fenomena apa yang kita saksikan
sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangun Nasional negara ini, kesenjangan
sosial, yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin melarat,dan masih banyak lagi fenomena
kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin fenomena itu ada pada
lingkungan dimana kita tingal.

Saran
Pertama-tama saya berterima kasih atas penyertaan Tuhan yang Maha Esa saya bisa menulis
makalah ini. Dan saya sangat butuh usul saran dari orang lain untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga makalah ini berguna bagi teman-teman.
Daftar Pustaka

Charon, Simbol adalah objek sosial yang digunakan untuk


mempresentasikan kejadian mulai dari tanda-tanda.

Herbert Mead, gesture akan menjadi simbol-simbol.

Max Weber, melihat fenomena sosial sebagai sesuatu yang di dasarkan pada
motivasi individu dan tindakan-tindakan sosial.
MAKALAH SOSIOLOGI

HUBUNGAN SOSIAL

NAMA : PATRISIA HUNINHATU


KELAS : X(1)

Anda mungkin juga menyukai