Anda di halaman 1dari 57

WELCOME!

Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
OUR TEAM
Agustina Monica Wea (2020.01.001)

Asri Danga Leo (2020.02.003)

Berliana Ananta (2020.01.005)

B Timon Aleksander (2020.01.007)

Chyndi Yohana (2020.01.009)

Devia Nur Safitri (2020.01.011)

Fernandus Aldo T (2020.01.013)

Ignasia Juana Botoor (2020.01.015)

Indri Maulida (2020.01.017)

Krisna Bayu Agroika (2020.01.019)


Table of contents

01. About the disease


You can describe the topic of
the section here
04. Pathology
You can describe the topic of
the section here

02. Diagnosis
You can describe the topic of
the section here
05. Treatment
You can describe the topic of
the section here

03. Recommendations
You can describe the topic of
the section here
06. Conclusions
You can describe the topic of
the section here
LAB.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Apa itu Pemeriksaan Diagnostik Laborat?

Pemeriksaan diagnostik laborat


merupakan suatu tindakan dan
prosedur pemeriksaan khusus dengan
mengambil bahan maupun sampel
dari pasien.
TUJUAN

Untuk menentukan dan menegakkan Untuk memantau perkembangan


diagnosis sebuah penyakit pengobatan

Untuk menambah data penunjang Dilakukan kepada pasien yang data


pasien penunjangnya kurang lengkap

Kepada pasien yang terdapat


Untuk menentukan resiko indikator untuk dilakukan
pemeriksaan laborat
Untuk memantau perkembangan Dilakukan oleh pasien yang sehat
penyakit atas kemauannya sendiri.
MACAM-MACAM
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
LABORATORIUM
01. PEMERIKSAAN DARAH
Suatu jenis pemeriksaan penyaring untuk
menunjang diagnosis suatu penyakit.
Tujuan Pemeriksaan Darah 1. 2. 3.
Untuk mengetahui jumlah Untuk mengetahui fungsi Untuk memantau zat kimia
sel darah merah, sel darah organ tubuh, seperti : darah,seperti : gula darah,
putih, trombosit dan plasma ginjal, hati, pankreas, kolesterol, asam urat, zat
darah empedu dan kelenjar tiroid besi dan elektrolit

4. 5. 6.
Untuk menganalisa gas Untuk mendeteksi Untuk memantau
darah pertumbuhan yang tidak perkembangan dari proses
normal dari sel, jaringan pengobatan
dan organ
Hemoglobin (Hb) Pria: 13 - 18 g/dL
Wanita: 12 - 16 g/d
Nilai Normal Pemeriksaan Darah Leukosit (sel darah 3200 – 10.000/mm3
putih)
Trombosit (platelet) 170 – 380. 103/mm3
Glukosa Darah Puasa < 100 mg/dL
Glukosa Darah 2 jam PP 76 – 140 mg/dL

Kreatinin 0,6 – 1,3 mg/dL


Asam Urat Pria ≥ 15tahun: 3,6 - 8,5 mg/dL
Wanita: >18 tahun: 2,3 – 6,6 mg/dL
Albumin 3,5 – 5,0 g%
Bilirubin Total ≤ 1,4 mg/dL
Kolesterol LDL < 130 mg/dL
Trigliserida 40 – 160 mg/dL
Kolesterol Total < = 200 mg/dL
Kolesterol HDL 30 – 70 mg/dL
Natrium (Na+) 135 – 144 mEq/L
Kalium (K+) 0 - 17 tahun: 3,6 - 5,2 mEq/L
≥ 18 tahun: 3,6 – 4,8 mEq/L
Klorida (Cl-) 97 – 106 mEq/L
Calsium (Ca++) 8,8 – 10,4 mg/dL
Persiapan Pasien

01. Puasa
Dua jam setelah makan
02. Obat
Penggunaan
mempengaruhi
obat dapat
hasil
sebanyak kira-kira 800 kalori pemeriksaan hematologi,
akan mengakibatkan misalnya : asam folat, Fe,
peningkatan volume plasma, vitamin B12, dan lainnya.
sebaliknya setelah berolahraga Pemberian transfusi darah akan
volume plasma akan mempengaruhi komposisi
berkurang. Perubahan volume darah sehingga menyulitkan
plasma akan mengakibatkan pembacaan morfologi sediaan
perubahan susunan kandungan apus darah tepi maupun
bahan dalam plasma dan penilaian hemostasis.
jumlah sel darah.
Persiapan Pasien

03. Waktu Pengambilan


Umumnya bahan pemeriksaan
04. Obat
Posisi berbaring kemudian
berdiri mengurangi volume
laboratorium diambil pada pagi hari
terutama pada pasien rawat inap. plasma 10 % demikian pula
Kadar beberapa zat terlarut dalam sebaliknya. Hal lain yang
urine akan menjadi lebih pekat pada penting pada persiapan
pagi hari sehingga lebih mudah penderita adalah menenangkan
diperiksa bila kadarnya rendah. dan memberitahu apa yang
Kecuali ada instruksi dan indikasi
khusus atas perintah dokter.
akan dikerjakan sebagai sopan
Pemeriksaan yang tidak melihat santun atau etika sehingga
waktu berhubung dengan tingkat membuat penderita atau
kegawatan pasien dan memerlukan keluarganya tidak merasa asing
penanganan segera disebut atau menjadi obyek.
pemeriksaan cito.
Prosedur Kerja

Pasang perlak/kain alas di bawah Ikat bagian di atas daerah


Cuci tangan daerah/tempat yang akan diambil yang akan diambul
darahnya. darahnya dengan karet
pembendung (tourniquet),
pasien dianjurkan
mengepalkan tangannya.

Tusukkan jarum ke dalam


vena dengan tangan Disinfeksi kulit yang akan
Tegangkan kulit dengan
dominan, lalu aspirasi ditusuk dengan kapas
tangan yang tidak dominan.
apakah jarum sudah masuk alkohol secara sirkuler.
vena.
Prosedur Kerja
A picture is worth a
Buka karet pembendung,
lepaskan kepalan tangan Tarik jarum bersama spuitnya
Masukkan darah dalam
kemudian hisap sesuai lalu bekas tusukan tekan dengan
spuit ke dalam tabung/botol
kebutuhan. kapas alkohol kemudian beri
yang tersedia (memasukkan

thousand words
plester.
agak miring dan tidak
terlalu keras saat
menyemprotkannya).

Setelah selesai, penghisap spuit Beri label pada tabung/botol dan


Cuci Tangan dikeluarkan dan diletakkan ke siap dibawa ke laboratorium
dalam bengkok. untuk pemeriksaan.
02.
Pemeriksaan Urine
(Air Kencing)
Pengertian
Apa yang dimaksud
pemeriksaan urin?
Pemeriksaan Berbagai uji urinalisis rutin
urine/urinalisis adalah dilakukan seperti warna,
analisa fisik, kimia dan tampilan dan bau urine
mikroskopis terhadap diperiksa, serta pH, protein,
urine, urine diperiksa keton, glukosa dan
secara manual terhadap bilirubin diperiksa secara
berbagai kandungannya strip reagen.
dan menggunakan strip
reagen untuk melakukan Alat yang digunakan
skrining kimia dengan adalah urinometer
cepat.
Tujuan Pemeriksaan Urin
1. 2. 3.
Untuk Menilai fungsi ginjal
Untuk mendiagnosa Untuk mendeteksi adanya
penyakit ginjal atau infeksi penyakit metabolik yang
saluran kemih tidak berhubungan dengan
ginjal

4. 5.
Pemeriksaan mikroskopis Untuk memantau
urine sedimen urine perkembangan kehamilan,
dilakukan untuk seperti kehamilan tidak
mendeteksi eritrosit, normal (diabetes
leukosit, epitel, kristal dan gestasional).
bakteri.
Indikasi pemeriksaan

1. Untuk memantau kondisi 3. Untuk perkembangan penyakit


kesehatan pasien secara rutin, pada orang yang telah di diagnosis
seperti : penderita diabetes, menderita suatu penyakit
penyakit ginjal dan hipertensi.

4) Untuk memantau efektivitas


2. Untuk melakukan suatu pengobatan/terapi

diagnosis gangguan kesehatan 5) Untuk mendeteksi kehamilan


pada orang yang mengalami
gejala atau tanda penyakit,
seperti : nyeri perut atau buang
air kecil berdarah.
Nilai Normal Pemeriksaan urine
Ph urine normal berada di angka 4,5 - 8,0 dengan nilai
rata-rata 6,0. sedangkan nillai Ph urine netral adalah
7,0. PH urine dinyatakan asaam saat berada di bawah
angka 5,0 dan di nyatakan basa saat berada di atas
angka 8,0.
Persiapan pasien

1. Cuci area di sekitar lubang kemih.


2. Mulailah berkemih
3. berhenti dan tahan pipis
4. tamping urine dalam wadah
5. tuntaskan buang air kecil
1
Prosedur kerja Cuci tanyagn denggan air bersih
2
Bersihkan organ kelamin dengan tisu
pembersih, bagi pria, bersihkan bagian lubang
saluran kemih di ujung penis. Sementara bagi
Wanita, usapkan tisu pembersih dari arah
vagina menujuanus.
3
saat buang air kecil, buanglah urine di
wadah steril khusus yang sudah di
sediakan. Usahakan agar tidak
menyentuh bagian dalam wadah sampel
karena dapa menyebabkan kontaminasi.
03
Pemeriksaan feses (pup)
Pemeriksaan Feses (Pup)

Pengertian
Pemeriksaan feses merupakan prosedur yang
dilakukan untuk memeriksa sampel feses/tinja.
Pemeriksaan ini diawali dengan mengambil sampel
tinja pasien yang kemudian akan dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan penelitian. Sampel
akan dinilai konsistensi, warna, bau, serta berlendir
atau tidak.
1) Untuk mendeteksi penyakit maupun gangguan pada sistem
pencernaan
2) Untuk memeriksa keberadaan darah, gula, lemak,
mikroorganisme penyebab infeksi, cairan empedu, sel darah
putih

—Tujuan
3) Untuk mengukur tingkat pH asam pada sampel tinja
4) Untuk mengetahui penyebab gejala gangguan saluran
pencernaan
5) Untuk mendeteksi kanker atau polip pra kanker pada usus besar
dengan melihat ada tidaknya darah pada sampel tinja
6) Untuk mengidentifikasi penyakit liver, pankreas, atau saluran
pencernaan dengan memeriksa kadar enzim pada tinja pasien
Macam Pemeriksaan 1
Tes darah samar atau Fecal Occult
Blood Test (FOBT). Tes ini untuk
menemukan ada tidaknya darah di 2
tinja dengan menggunakan zat Kultur feses. Pemeriksaan ini
kimia. untuk mendeteksi ada tidaknya
bakteri penyebab infeksi pada
saluran pencernaan.
Terjadi alergi atau peradangan di saluran
Indikasi pemeriksaan pencernaan.

Terjadi infeksi, baik yang disebabkan oleh


bakteri, jamur, cacing, maupun virus.

Gangguan pencernaan gizi/sindrom


malabsorbsi.
Nilai Normal Pemeriksaan Pada pemeriksaan
FOBT

Hasil dapat berupa positif atau negatif.

- Hasil negatif, menunjukkan bahwa tidak ada darah pada sampel


tinja pasien. Hasil negatif bukan berarti pasien tidak mempunyai
risiko terkena kanker usus kolon di kemudian hari.
- Hasil positif menandakan adanya darah pada sampel tinja pasien.
belum tentu pasien menderita kanker usus. Bisa jadi hal itu karena
polip, wasir, maupun peradangan. Oleh karena itu, biasanya pasien
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tambahan seperti
kolonoskopi.
Mars
Pada pemeriksaan kultur feses

Hasil dikatakan normal apabila tidak ditemukan


pertumbuhan bakteri yang abnormal pada sampel
tinja pasien.

- Apabila ternyata terdapat pertumbuhan bakteri yang


abnormal, hal ini menunjukkan bahwa terdapat infeksi pada
saluran pencernaan.
- Ketika pasien mendapatkan hasil abnormal, biasanya
dianjurkan untuk melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut
atau langsung mendapat penanganan kesehatan yang sesuai
dengan hasil tes.
Persiapan Pasien Persiapan Pasien

Pada pasien yang hendak menjalani kultur feses, dapat


makan, minum, serta mengonsumsi obat seperti biasa. Akan
tetapi, jika akan dilakukan pemeriksaan FOBT, pasien
dianjurkan untuk tidak mengonsumsi daging merah, buah,
sayur, suplemen, vitamin C selama 3-7 hari sebelum
pemeriksaan.
Hal yang Perlu Diketahui Pada
Pemeriksaan Feses
1. Pemeriksaan feses tidak boleh dilakukan pada saat menstruasi atau
ketika sedang menderita pendarahan akibat wasir.
2. Pemeriksaan FOBT hanya untuk mendeteksi keberadaan darah pada
tinja, tidak dapat mengetahui penyebab pendarahan itu.
3. Pemeriksaan FOBT tidak selalu akurat dalam mendeteksi kanker usus
besar. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan FOBT yang menunjukkan
adanya darah disampel harus disertai kolooskopi.
4. Sampel tinja yang digunakan untuk pemeriksaan tidak boleh sampel
yang telah jatuh ke dasar kloset, terkena urine, atau terkena tisu toilet.
5. Apabila sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen, maupun
vitamin, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter
mungkin akan meminta pasien untuk menghentikan konsumsi obat-
obatan, suplemen, maupun vitamin sebelum pemeriksaan dilakukan
Tahapan pengambilan sampel
Prosedur Kerja
 Cuci tangan.
 Pasien dianjurkan untuk berkemih dahulu, untuk menghindari
kontaminasi feses dengan urine.
 Meletakkan plastik pembungkus di kloset saat hendak buang air
besar, sehingga tinja tidak berceceran atau jatuh ke dasar kloset
untuk menghindari kontaminasi.
 Menggunakan sendok khusus/spatula untuk mengambil sampel
feses kira-kira seukuran biji kurma, kemudian memindahkan ke
dalam wadah.
 Memastikan bahwa sampel tinja tidak tercampur dengan air
maupun tisu toilet.
References
 LANJUTAN

 Ketika sampel sudah terkumpul, sampel segera


dimasukkan ke dalam kantong plastik dan di tutup
rapat.
 Menuliskan nama, tanggal lahir, dan tanggal
pengambilan sampel pada wadah.
 Cuci tangan.
 Wadah yang sudah berisi sampel segera dibawa ke
laboratorium tidak lebih dari 24 jam setelah
pengambilan sampel. Hal ini bertujuan untuk
mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat
memengaruhi hasil pemeriksaan.
Pemeriksaan Sputum

Pengertian

Pemeriksaan sputum merupakan pemeriksaan dahak untuk


mendeteksi adanya bakteri penyebab infeksi pada saluran
pernafasan, terutama infeksi paru-paru (pneumonia).
Selain bakteri, pemeriksaan ini juga digunakan untuk
mendeteksi infeksi dari jamur.
Tujuan :
1. Pemeriksaan sputum bersifat mikroskopik dan penting
untuk diagnosis etiologi berbagai penyakit pernapasan.
Pemeriksaan mikroskopik dapat menjelaskan organisme
penyebab penyakit pada berbagai pneumonia bacterial
tuberkulosa, serta berbagai jenis infeksi jamur.
2. Pemeriksaan sitologi pada sputum dapat membantu
diagnosis karsinoma paru. Sputum dikumpulkan untuk
pemeriksaan dalam mengidentifikasi organisme patogenik
dan menentukan apakah terdapat sel-sel maligna atau
tidak.
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Macam Pemeriksaan  Indikasi
1. Kepada pasien yang mengalami pneumonia, abses
paru, tuberkolosis dengan gejala seperti batuk,
demam, nyeri otot, lemas, nyeri dada dan sesak
napas.
2. Pemeriksaan ini dapat dilakukan setelah pasien
menjalani pemeriksaan foto rontgen dada untuk
mengetahui mikroba penyebab infeksi.
1. Pewarna gram (Memberikan informasi mengenai jenis
Jenis pemeriksaan mikoorganisme)
2. Kultur sputum (Mengidentifikasi organisme spesifik)
3. Sensitivitas (Sebagai pedoman terapi antibiotik dengan
mengidentifikasi antibiotik yang mencegah pertumbuhan
organisme yang terdapat dalam sputum
4. Basil Tahan Asam (BTA). (Menentukan adanya Mycobacterium
tuberculosa)
5. Sitologi (Mengidentifikasi adanya keganasan (karsinoma) pada
paru-paru)
6. Tes kuantitatif pengumpulan sputum selama 24-72 jam.
(Menentukan apakah sekresi merupakan saliva, lendir, pus, atau
bukan. Bila bahan yang dikeluarkan berwarna kuning-hijau,
biasanya menandakan adanya infeksi parenkim paru
(pneumonia) )
Instructions for use (free users)
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Delete the “Thanks” or “Credits” slide.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

DM Serif Text
(https://fonts.google.com/specimen/DM+Serif+Text)

Anaheim
(https://fonts.google.com/specimen/Anaheim)

#232323 #ffffff #f1812f #d94a1f #e9dcc9 #31cbf1


Storyset
Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost
your presentation. Check out How it Works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
Medical Infographics
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai