Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

BAB 2 INDIVIDU, KELOMPOK, DAN


HUBUNGAN SOSIAL

Disusun oleh:
Annisa Nur Zhavira
Restu Ummul Khaerah
Muhammad Richo
Muhammad Adri
Danu Lanag Digdaya
A. INDIVIDU DAN KELOMPOK

1. Pengertian individu
Individu merupakan bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan ke bagian kecil. Istilah individu ini berasal dari bahasa yunani, yakni
individium yang artinya tidak terbagi. Adapun secara terminologi, istilah individu
memiliki makna seorang manusia yang memiliki peran dalam lingkungan sosialnya
serta memiliki kepribadian yang dapat dituangkan dalam karakter dirinya sendiri.
Dalam ilmu sosiologi, individu juga diartikan sebagai sebuah organisasi atau
perorangan yang bebas dan tidak terikat dengan organisasi yang lain, baik itu
tindakan, pikiran, atau tingkah laku.

2. Pengertian kelompok
Kita mungkin tidak menyadari bahwa sejak lahir sampai saat ini kita
senantiasa menjadi anggota berbagai jenis kelompok. Anda cek WhatsApp, ada
berapa kelompok yang anda sebagai anggota di dalamnya? Tentu lebih dari
satu, hal tersebut merupakan salah satu contoh kelompok. Kita semua
dibesarkan dalam sebuah kelompok yang terdiri atas satuan uni terkecil, yaitu
keluarga. Setelah itu, dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal sekolah,
lingkungan pekerjaan, dan lingkungan masyarakat yang di dalamnya terdapat
berbagai jenis kelompok. Hal mendasar yang menjadi acuan manusia
membentuk kelompok, yaitu ia tidak bisa hidup seorang hidup seorang diri,
adanya rasa ingin berbaur dengan manusia lainnya, serta untuk memenuhi
kebutuhannya sehari hari.

3. Status dan peran


Status dan peran merupakan bagian yang tidak terpisah dalam seorang individu
maupun kelompok. Status dan peran erat hubungannya dengan interaksi sosial, sebab
status dan peran seseorang memengaruhi bentuk interaksi sosialnya.

a. Status ( kedudukan)
Status sosial adalah kedudukan seseorang didalam masyarakat. Menurut Ralph
Linton status sosial dibagi menjadi tiga, diantaranya Ascribed status yakni status
sosial yang diperoleh secara otomatis melalui keturunan. Achieved status yakni
kedudukan yang diperoleh seseorang melalui usaha dan assigned status yakni
kedudukan yang di dapatkan oleh seseorang melalui usaha dan pemberian
kepercayaan dari masyarakat
b. Peran
Menurut soejarno soekanto peran sosial merupakan serangkaian tingkah laku
individu yang memantaskan suatu kedudukan tertentu. Dalam peranan sosial
terdapat hak dan kewajiban. Hal tersebut terjadi berkaitan dengan status sosial
yang disandangnya.

4. Identitas sosial
Istilah identitas sosial memiliki makna bagian dari suatu individu yang tidak bisa
dipisahkan. Identitas melekat pada diri individu bergantung di mana ia bergabung
dalam suatu kelompok sosial masyarakat. Identitas sosial terbentuk melalui proses
sosial. Sehingga mempunyai ciri pembeda antara individu dengan individu lainnya.
Berikut merupakan definisi identitas sosial menurut para ahli
a. Tajfel (1982), identitas sosial adalah bagian dari konsep diri seseorang yang
berasal dari pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok
sosial bersamaan dengan nilai dan emosional dari keanggotaannya tersebut.
b. Barker (2004), identitas sosial adalah berbicara mengenai personal dan sosial, apa
yang kita miliki secara bersama-sama dengan beberapa orang, dan apa yang
membedakan kita dengan orang lain.
c. Hogg dan Abram (1990), identitas sosial adalah rasa keterkaitan, peduli dan
bangga yang berasal dari pengetahuan seseorang dalam berbagai kategori
keanggotaan sosial dengan anggota lain bahkan tanpa perlu memiliki hubungan
personal yang dekat, mengetahui, atau memiliki berbagai minat.

B. INTERAKSI BERBAGAI HUBUNGAN SOSIAL

a. Pengertian interaksi sosial


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi
antarindividu, individu dengan kelompok, ataupun antarkelompok. Berikut akan
dijelaskan beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli :

a .Gilin dan Gilin interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antarindividu, antar kelompok manusia, maupun antara
individu dengan kelompok manusia
b. Chaplin Interaksi sosial adalah satu pertalian sosial antarindividu sehingga individu
yang bersangkutan saling memengaruhi.

c. Soejarno Soekanto Interaksi sosial adalah sebuah proses mengenai individu dan
kelompok dalam membangun sebuah hubungan untuk melancarkan sebuah system
dalam hubungan sosial.
d. Walgito Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain;
individu satu dapat memengaruhi individu yang lain atau sebaliknya sehingga
terdapat hubungan yang saling timbale balik.

E. Basrowi Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan antara


satu orang dengan orang lain, kelompok dengan kelompok,atau orang dengan
kelompok. Interaksi sosial berbentuk kerja sama, tetapi juga tindakan, persaingan, dan
pertikaian.

b. Syarat terjadinya interaksi sosial


Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak
sosial bisa terjadi tanpa adanya komunikasi. Akan tetapi tanpa komunikasi kontak
sosial tidak ada maknanya karena masing-masing pihak tidak saling memahami
maksud dari interaksi tersebut.

1) Kontak sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara dua pihak yang saling bereaksi dan
menjadi awal terjadinya interaksi sosial, dapat terjadi secara langsung
atau tidak langsung.

Berikut ini merupakan sifat-sifat kontak sosial :


1) Kontak sosial bersifat positif atau negatif. Bersifat positif jika mengarah pada
kerja sama (asosiatif) dan bersifat negative jika menfarah pada konflik
(disosiatif).
2) Kontak sosial bersifat primer atau sekuder. Dikatakan primer jika kontak
tersebut terjadi secara langsung, contohnya berjabat tangan dan guru sedang
menjelaskan materi kepada peserta didik dikelas contohnya dilaksanakannya
pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui aplikasi Zoom atau Google Meet karena
pandemi Covid-19

2) Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman pesan atau symbol- simbol
yang mengandung arti dari seseorang komunikator kepada komunikan
dengan tujuan tertentu.

Berikut adalah komponen dalam proses komunikasi.


1. Komunikator, pihak yang mengirimkan informasi atau pesan.
2. Komunikan, pihak yang menerima informasi atau pesan.
3. Pesan, sesuatu yang disampaikan oleh komunikator.
4. Media, alat untuk menyampaikan pesan.
5. Respons atau tanggapan adalah perubahan yang diharapakan terjadi pada
komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

Charles P. Loomis mengemukakan ada ciri interaksi sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Terdapat tujuan yang akan dicapai;
2. Jumlah pelaku dua orang atau lebih;
3. Terdapat komunikasi menggunakan simbol-simbol atau lambang; dan
4. Terdapat dimensi waktu yang meliputi masa laku, masa kini, dan masa depan.

c. Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial


Interaksi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya
sebagai berikut

a) Imitasi
Imitasi adalah proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik
orang lain. Menurut Dr, A.M.J. Chorus ada syarat yang harus dipenuhi dalam
melakukan imitasi, yaitu perhatian terhadap objek atau subjek yang akan ditiru,
sikap menghargai, mengagumi,dan memahami seuatu yang akan ditiru.
b) Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Hal yang membedakan antara imitasi dan
identifikasi dilihat dari prosesnya. Identifikasi merupakan proses meniru lebih
mendalam dan secara keseluruhan serta dapat membentuk kepribadian seseorang.
c) Sugesti
Sugesti adalah proses menerima sikap, pandangan dan pendapat orang lain tanpa
dipikir ulang. Hal tersebut biasanya muncul ketika seseorang yang menerima
sugesti tidak berpikir rasional/akal sehat. Sugesti dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor, sebagai berikut.
1. Tokoh kharismatik, orang berwibawa atau berpengaruh terhadap masyarakat.
Contohnya,ketua desa,pemimpin agama,orang tua,dan pemangku adat;
2. Orang yang lebih memiliki kedudukan lebih tinggi dari penerima sugesti.
Contohnya, kakak terhadap adiknya dan kepala sekolah terhadap guru.
d) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, stimulus, baik dari dalam diri maupun
dari orang lain. Motivasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap proses interaksi
sosial. Karena adanya dorongan dari individu terhadap individu lainnya.
Contohnya,seorag siswa selalu bersemangat saat belajar Sosiologi karena gurunya
selalu memberikan stimulus positif dan pembelajaran yang meyenangkan.
e) Simpati
Simpati adalah proses ketika seseorang tertarik kepada pihak lain atas dasar
perilakunya maupun penampilannya. Proses simpati ini melibatkan perasaan,
sebab saat kita bersimpati terhadap orang lain, kita akan memosisikan diri sebagai
orang yang kita berikan simpati. Perasaan yang timbul dalam simpati memiliki
efek yang besar karena memiliki alasan untuk memahami posisi orang tersebut.
Contohnya, seseorang yang divonis terkena covid-19, keluarga dan teman-
temannya bersimpati dengan cara mendoakan orang tersebut agar lekas sembuh.
f) Empati
Empati adalah rasa simpati yang mendalam. Perbedaannya adalah empati sudah
melibatkan tindakan. Rasa empati tidak hanya Melibatkan perasaan, namun
kondisi fisik juga. Empati dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyadari
diri sendiri atas apa yang dirasakan orang lain dan membantu sebisa mungkin
untuk meringankan beban orang tersebut.

d. Bentuk-bentuk interaksi sosial


Proses interaksi sosial merupakan serangkaian kegiatan interaksi yang terjadi pada
kehidupan bermasyarakat. Gilin menjelaskan ada dua bentuk interaksi sosial yang terjadi
pada masyarakat, yaitu sebagai berikut.

a) Proses sosial asosiatf


Proses sosial asosiatif adalah suatu keadaan di mana interaksi yang dilakukan
mengarah pada persatuan, meningkatkan solidaritas, baik antarindividu maupun
kelompok. Proses sosial asosiatif ini bisa dikatakan sebagai proses sosial yang bersifat
positif. Proses sosial asosiatif dibagi ke dalam beberapa macam, di antaranya sebagai
berikut.

1 Kerja sama (cooperation)


Menurut syarbaini dan fakhturi, kerja sama adalah suatu usaha bersama antara
perorangan atau kelompok untukmencapai tujuan bersama. Berikut merupakan bentuk
kerja sama.
A. Tawar-menawar (cooperation)  Tawar-menawar yaitu bentuk perjanjian
mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih. Contohnya,
transaksi jual beli di pasar, biasanya di pasar selalu ada tawar-menawar.
B. Kooptasi (Bargainin)  Kooptasi yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan
dengan cara menyepakati pimpinan yang ditunjuk untuk mengendalikan
jalannya organisasi/kelompok. Contohnya, adanya kesepakatan class rules antara
guru sosiologi dengan siswa saat pembelajaran jarak jauh [PJJ].
C. Koalisi (coalition)  Koalisasi yaitu kerja sama yang dilakukan oleh dua
organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
D. joint venture  Joint ventute yaitu kerja sama yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atas dasar bagi hasil [patungan]. Contohnya, adanya kerja sama yang
dilakukan oleh dua perusahaan besar. Ada juga beberapa kerja sama yang sering
terjadi di masyarakat, seperti
5. kerja sama spontan;
6. Kerja sama langsung;
7. Kerja kontrak; dan
8. Kerja sama tradisional

2 Akomodasi
adalah cara untuk meredakan suatu pertentangan atau konflik. Akomodasi
merupakan keadaan di mana adanya keseimbangan nilai dan norma yang ada
dalam suatu masyarakat. Berikut merupakan bentuk-bentuk dari akomodasi.

a) koersi (coercion )
Bentuk akomodasi yang dilaksanakan menggunakan tekanan dan paksaan,
baik secara fisik maupun psikologis.
b) kompromi (compromise )
Kompromi yaitu bentuk akomodasi dengan cara saling mengurangi tuntutan
agar tercapai suatu penyelesaian. Contohnya seorang adik berebut ponsel
dengan kakaknya untuk bermain game.
c) Arbitrase (Arbitration )
Arbitrase yaitu bentuk akomodasi dengan bantuan pihak ketiga yang dipilih
oleh kedua belah pihak yang berkonflik. Pengambilan keputusan ditentukan
oleh pihak ketiga. Adapun pihak ketiga ini kedudukannya 8 lebih tinggi dari
pada kedua belah pihak yang berkonflik.
d) Mediasi (Mediation )
Mediasi yaitu bentuk akomodasi dengan bantuan pihak ketiga, tetapi bersifat
netral. Pengambilan keputusan tetap dikembalikan kepada pihak yang
bersangkutan. Contohnya, guru BK menjadi mediator terjadinya konflik antar
kelas
e) Konsiliasi (Conciliation)
Konsiliasu yaitu bentuk akomodasi dengan cara mempertemukan puhak yang
berkonflik untuk mencapai suatu kesepakatan.
Contohnya, mempertemukan kepala suki dari kedua desa yang berkonflik dan
membuat kesepakatan bersama
f) Toleransi
Bentuk akomodasi ini dilakukan dengan cara bersikap untuk
menghargai perbedaan. Biasanya toleransi muncul secara spontan akibat reaksi
individu atau kelompok untuk menghargai konflik. Seorang non-muslim
menghormati temannya yang beragama muslim
g) Ajudikasi
Bentuk akomodasi dilakukan dengan cara menyelesaikan konflik melalui
jalur pengadilan. Contohnya, suami istri yang berkonflik, lalu diselesaikan
melalui jalur pengadilan hingga pada akhirnya bercerai, dan kedua belah pihak
menerima hasil tersebut.

3 Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran kebudayaan yang mengakibatkan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli dan membentuk kebudayaan baru. Hal ini terjadi ketika golongan
masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda bergaul secara intensif
dalam waktu yang lama

4 Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan
kelompok itu sendiri.

b. Proses sosial disosiatif


Proses sosial ini mengarah perpecahan dan bersifat negatif. Bentuk dari proses sosial
disosiatif, di antaranya sebagai berikut.

1) Kontravensi Kontravensi adalah bentuk proses sosial antara


persaingan dan pertentangan. Hal ini mengakibatkan adanya upaya untuk menghalangi dan
menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Contohnya fitnah, provokasi, dan intimidasi.

2) Persaingan/kompetisi Persaingan adalah proses sosial yang


dilakukanoleh individu atau kelompok untuk memperoleh kemenangansecara kompetitif
tanpa menimbulkan bentrok atau kekerasan secara fisik.

3) Pertentangan/konflik Pertentangan adalah suatu proses sosial di


mana individu atau kelompok menentang pihak lawan untuk memenuhi
tujuannya. Konflik ini bisa terjadi secara sadar maupun tidak sadar
menentang pihak lawan, boleh jadi disertai dengan ancaman dan
kekerasan untuk mendapatkan tujuan atau keinginan tersebut.

C. LEMBAGA SOSIAL
Lembaga sosial memiliki makna suatu wadah yang di dalamnya terdapat
nilai dan norma untuk mengatur kehidupan bermasyarakat agar tercipta
Ketertiban dan keteraturan. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosialmemiliki
arti sebagai sistem tata kelakuan dan hubungan yang didirikan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Lembaga sosial dibentuk agar manusi dapat
memenuhi kebutuhannya dalam berbagai sektor.

1. Pengertian Lembaga Sosial Menurut Para Ahli


a. Peter L. Berger Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan
perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui
jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat
b. Koentjaraningrat Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas
kebutuhan khusus dalam kebutuham manusia.
c. Mayor Polak Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-
peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.

2. Karakteristik Lembaga Sosial Lembaga


sosial memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan norma yang
tidak melembaga, diantaranya sebagai berikut
a. Lembaga sosial memiliki simbol sendiri;
b. Memiliki tata tertib dan tradisi;
c. Usianya lebih lama sehingga turun dari generasi ke generasi d. Memiliki alat kelengkapan;
d. Memiliki ideologi sendiri; dan
e. Memiliki kekebalan/daya tahan agar tidak akan lenyap begitu saja

3. Fungsi Lembaga Sosial


Lembaga sosial memiliki fungsi, di antaranya sebagai berikut.
a. Fungsi manifes (nyata), fungsi yang diharapkan oleh masyarakat.
b. Fungsi laten merupakan fungsi secara intrinsik (tidak tampak dari luar),
tetapi memiliki makna

4. macam-macam lembaga sosial


A. Lembaga Keluarga

Keluarga disebut sebagai lembaga karena memiliki aturan yang


harus dipatuhi oleh seluruh anggotanya meskipun aturan setiap
keluarga berbeda-beda. Lembaga keluarga juga memiliki fungsi
sebagai berikut.
1) Fungsi agama;
2) Fungsi sosial budaya;
3) Fungsi cinta kasih;
4) Fungsi perlindungan;
5) Fungsi reproduksi;
6) Fungsi sosialisasi pendidikan;
7) Fungsi ekonomi; dan
8) Fungsi Lingkungan

B. Lembaga pendidikan
merupakan institusi, media forum, atau situasi yang memungkinkan
terselenggaranya proses pembelajaran. Lembaga pendidikan masuk ke dalam
fungsi yang nyata (manifes), karena dalam pendidikan, seseorang akan
dibentuk karakternya. Adapun jenis-jenis pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.

1) Lembaga pendidikan formal adalah pendidikan yang menyelenggarakan


pendidikan secara formal (terstruktur) dalam sebuah sekolah yang terdiri
atas jenjang sekolah dasar, sekolah menengah, dan pendidikan tinggi
2) Lembaga pendidikan nonformal adalah pelengkapan yang dibutuhkan
masyarakat. contohnya, pendidikan kursus dan bimbingan belajar.
3) Lembaga pendidikan informal adalah pendidikan yang dilaksanakan
secara tidak resmi oleh keluarga, biasanya pendidikan informal ini adalah
proses sosialisasi nilai dan norma dalam sebuah keluarga.

Selain itu, pendidikan memiliki beberapa, fungsi di antaranya :


1) transfer ilmu pengetahuan dan mengasah keterampilan;
2) Mengembangkan potensi minat dan bakat individu yang akan berguna
untuk memenuhi kebutuhan kelak;
3) Mengembangkan cara berfikir ilmiah serta berakal sehat; dan 4) Sarana
melestarikan kebudayaan.

C. Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga yang sangat penting karena mengatur
kehidupan manusia bukan hanya secara lahiriah, tetapi secara batin juga.
Agama inilah yang menjadi media bagi manusia untuk berhubungan dengan
tuhan sehingga manusia tidak kehilangan arah saat menjalani kehidupannya.
Adapun fungsi dari lembaga agama, yaitu sebagai berikut
1) Pedoman menjalani kehidupan umat manusia;
2) Adanya seperangkat aturan dan tata cara bagaimana umat manusia
berkomunikasi dengan tuhannya;
3) Pedoman keberadaan (existence );
4) Pedoman keindahan (estetika ); dan
5) Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama
(misalnya umat islam, kristen, katolik, hindu, buddha, dan konghucu).

D .Lembaga Ekonomi

Kegiatan perekonomian yang diatur dalam lembaga ekonomi meliputi


transaksi jual beli, perdagangan, ketenagakerjaan, pertumbuhan industri serta
proses pemasaran yang menunjang pemenuhan kebutuhan masyarakat. Berikut
merupakan fungsi dari lembaga ekonomi.
1) Sebagai pedoman dalam melakukan transaksi jual beli;
2) Mengatur sistem regulasi barang dan jasa;
3) Mengatur laju pertumbuhan ekonomi suatu negara;
4) Memenuhi kebutuhan masyarakat; dan 13 5) Menetapkan harga jual
suatu barang dan jasa

E .Lembaga Hukum

Lembaga hukum merupakan suatu lembaga yang sah dan legal menurut
undang-undang. Tujuan lembaga hukum agar kehidupan masyarakat berjalan
tertib, teratur, dan mematuhi hukum yang berlaku. Berikut merupakan fungsi
dari lembaga hukum
1) Mengatur perilaku masyarakat agar hidup sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku;
2) Melindungi hak individu dan menegakkan keadilan;
3) Memberi sanksi bagi siapa saja yang melanggar hukum; dan
4) Sarana untuk menciptakan perdamaian

Anda mungkin juga menyukai