Anda di halaman 1dari 11

SMA ISLAM AL-FAJAR BEKASI

MODUL PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI
X

KOMPETENSI DASAR :
3. 1 Mengenali dan mengidentifikasi realitas individu,
kelompok, dan hubungan sosial masyarakat.

4.1 Mengolah realitas individu, kelompok, dan hubungan


sosial sehingga mandiri dalam memposisikan diri dalam
pergaulan sosial di masyarakat.
BAB 2
INDIVIDU, KELOMPOK, DAN HUBUNGAN
SOSIAL

Penyusun: Betha Handini Pradana, S.Pd (085713074241)

3.1 Mengenali dan mengidentifikasi realitas Melalui kegiatan belajar dari rumah (BDR),
individu, kelompok, dan hubungan social
peserta didik dapat mengenali dan
masyarakat.
mengidentifikasi relitas individu, keoompok
4.1 Mengolah realitas individu, kelompok,
dan hubungan sosial, dan mengolah realiats
dan hubungan sosial sehingga mandiri
dalam memposisikan diri dalam pergaulan serta memposisikan diri dalam pergaulan di
sosial di masyarakat.
masyarakat, serta memiliki sikap mandiri,
teliti, rajin, dan disiplin.

URAIAN MATERI
A. INDIVIDU DAN KELOMPOK
1. Individu
Individu berasal dari bahasa Yunani yaitu individium yang artinya tidak terbagi. Dalam
sosiologi, individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Hal ini berarti individu juga
bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Contoh suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu
dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat lagi dibagi kedalam satuan yang lebih
kecil.
2. Kelompok
Secara sosiologis, kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai
hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan
bersama. Kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi sosial.
3. Hubungan Antarindividu dan Pembentukan Kelompok.
Dalam kehidupan masyarakat, individu yang satu dengan yang lainnya akan saling berhubungan
dan berinteraksi, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi sosial merupakan
konsep dasar terpenting dalam mempelajari sosiologi. Interaksi sosial merupakan hubungan dan
pengaruh timbal balik antarindividu, antar individu dan kelompok, dan antar kelompok.
Interaksi sosial tersebut akan menciptakan hubungan sosial di masyarakat.

B. TINDAKAN SOSIAL
Manusia adalah makhluk Tuhan yang unik satu sama lain. Perilaku maupun Tindakan tiap individu
memiliki ciri tersendiri. Namun, Tindakan manusia seunik apapun tidak terlepas dari pengaruh
lingkungan sosialnya. Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 tipe:
1. Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan ini bersifat rasional (masuk akal). Artinya tujuan Tindakan dipertimbangkan dengan
matang dan cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut juga telah
diperhitungkan,
2. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Orang melakukan Tindakan sebab hal tersebut dinilai baik dan benar oleh masyarakat.
3. Tindakan Sosial Tradisional
Tindakan sosial ini dilakukan tanpa perhitungan matang, tetapi lebih karena kebiasaan yang
berlaku selama ini dalam masyarakat.
4. Tindakan Afektif
Tindakan ini tergolong Tindakan irasional, sebab Sebagian besar Tindakan didorong oleh
perasaan (afeksi) ataupun emosi tanpa perhitungan matang.

C. HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan sosial dapat timbul sebagai akibat dari adanya inetraksi
antara sesama individua tau akibat lainnya yang mendorong
hubungan sosial tersebut seperti rasa empati dan simpati.
Hubungan sosial dapat menunjukkan pada suatu bentuk interaksi
sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial, antara dua
orang atau lebih yang memiliki posisi dan peran sosial.
D. INTERAKSI SOSIAL
Sejak manusia hadir ke dunia, manusia melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi sosial erat
kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup Bersama dengan orang lain, dan ingin bersatu
dengan lingkungan sosialnya. Naluri ini kemudian dinamakan gregariousness.
1. Syarat-Syarat Interaksi Sosial
a. Kontak
Dalam sosiologi, kata kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik atau
berhadapan langsung. Kontak dapat terjadi lewat perantara berupa peralatan, seperti telepon,
raduo, surat kabar dan media dalam jaringan.
Dilihat dari wujudnya, kontak sosial dibedakan sebagai berikut:
1) Kontak antar individu

2) Kontak antar kelompok

3) Kontak antar individu, dan suatu kelompok


Berdasarkan bentuknya, kontak sosial juga dapat dibedakan menjadi:
1) Kontak sosial primer
Kontak sosial yang terjadi secara langsung dengan bertatap muka.
2) Kontak sosial sekunder
Kontak sosial yang terjadi tidak secara langsung, melainkan menggunakan media
tertentu, atau perantara (pihak ketiga).

b. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi upaya saling memengaruhi antara keduanya. Komuniasi
dapat dilakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat dimengerti kedua pihak
(komunikasi verbal). Komunikasi juga dapat dilakukan dengan gerak-gerik badan atau kode
tertentu (komunikasi non verbal).
Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik, sedikitnya dibutuhkan komponen sebagai
berikut:
1) Pengirim atau komunikator (sender)
2) Penerima atau komunikan (receiver)
3) Pesan (message)
4) Umpan balik (feedback)

Contoh bagan/alur komunikasi


2. Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial sebagai aksi dan reaksi yang bersifat timbal balik, digerakkan oleh faktor-faktor
dari luar individu.
a. Imitasi
Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik
seseorang secara berlebihan (hanya sebagian).
b. Identifikasi
Indentifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang
lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi disebut idola (sosok yang dipuji).
c. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini
didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak lain demi memahami perasaanny ataupun
bekerjasama dengannya.
d. Empati
Empati mirip dengan perasaan simpati, namun tidak semata-mata merupakan perasaan
kejiawaan saja. Tetapi terdapat tindakan.
e. Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandagan dari suatu pihak ke pihak lain. Akibatnya,
pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh/pandagan itu dan menerimanya.
f. Motivasi
Motivasi adalah rangsangan atau pengaruh yang dapat diberikan oleh seorang individu kepada
individu lain, seorang individu kepada kelompok, atau kelompok kepada kelompok lain.
PENUGASAN 2.1

1. Jelaskan perbedaan antara hubungan sosial dan interaksi sosial!


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
2. Menurut anda, mengapa hubungan sosial dan interaksi sosial penting dalam masyarakat?
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
3. Berikan masing-masing contoh pada setiap bentuk tindakan sosial (tindakan afeksi, tindakan rasional,
tindakan berorientasi nilai, tindakan tradisional), masing-masing 3 contoh!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
4. Berikan masing-masing contoh faktor pendorong interaksi sosial!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
5. Televisi merupakan media yang sangat mudah, cepat, dan efektif untuk melakukan peniruan atau imitasi,
maka ada anggapan bahwa tayangan hiburan, film, dan acara lainnya di televisi seakan-akan dijadikan
sumber atas terjadinya berbagai tindak kekerasan, kejahatan, dan bentuk kriminal lainnya yang terjadi di
masyarakat. Bagaimana menurut pendapatmu? Berilah komentar!
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
1. Bacalah dengan cermat artikel pada buku paket Sosiologi X (yudhistira), halaman 79-80.

2. Jawablah pertanyaan tersebut secara lisan, dengan cara membuat video analisis/penjelasan. (terlebih

dahulu kalian jelaskan secara singkat isi artikel tersebut).

3. Upload video tersebut pada media sosial youtube, dengan Judul ( Nama_Kelas_Tugas

Sosiologi_SMA Islam Al-Fajar)

4. Kirimkan link video kepada guru melalui WhatsApp, untuk dinilai.


SUMBER BELAJAR:
1. Maryati, Kun, Jujun Suryawati. 2014. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X kurikulum 2013.
Jakarta: Erlangga.
2. Muin, Idianto. 2014. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
3. Mulyadi, Yad. 2017. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

REFLEKSI DIRI
1. Berilah tanda ceklis (v) pada kolom keterangan berikut jika Anda sudah memahami materi berikut!
No. Materi Keterangan
1 Individu dan Kelompok
2 Tindakan Sosial
3 Hubungan Sosial
4 Interaksi Sosial

2. Apakah anda mampu belajar mandiri di rumah selama pandemi covid-19 ini?
……………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………...…………
……………………………………………………………………………………….
3. Apakah handout yang disusun ini membantu anda belajar dari rumah?
…………………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
4. Apa saran bagai guru mata pelajaran ini untuk memperbaiki layanan selama belajar dari rumah?
……………………………………………………………………………………………………..…
…………………………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………………………..………
……………………………………………………………………………………………..…………
…………………………………………………………………………………………..……………
………………………………………………………………………………………..………………
……………………………………………………………………………………..…………………
…………………………………………………………………………………..……………………
KRITERIA PENILAIAN
A. Aspek Pengetahuan
Nilai maksimal 100 diambil dari penugasan 1

B. Aspek Keterampilan
1. Nilai maksimal 100 diambil dari Kegiatan 1
2. Nilai maksimal 100 diambil dari analisis artikel dengan kriteria;

• Nilai 95 jika kelengkapan jawaban sesuai intruksi dan konsep materi yang sudah
disampaikan.

• Nilai 90 jika hanya memenuhi 3 kriteria di atas dan konsep materi yang sudah
disampaikan.

• Nilai 85 jika hanya memenuhi 2 kriteria di atas dan konsep materi yang sudah
disampaikan.

• Nilai 80 jika hanya memenuhi 1 kriteria di atas dan konsep materi yang sudah
disampaikan.

C. Aspek Sikap
1. Sangat Baik jika tepat waktu mengumpulkan tugas, jujur menyampaikan data, dan mandiri
dalam belajar.
2. Baik jika memenuhi dua kriteria di atas.
3. Cukup jika memenuhi satu kriteria di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Maryati, Kun, Jujun Suryawati. 2014. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X kurikulum 2013. Jakarta:
Erlangga.

Muin, Idianto. 2014. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi, Yad. 2017. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai