Semester : X/ 1
Materi Pokok : Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Waktu :2x 45’ (1x pertemuan)
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spritual dan Sikap Sosial
1.2.1.1 Siswa mampu mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman Hindu-Budha
dengan mengambil ajaran toleransi dan saling menghargai
2.1.1.1 Siswa mampu mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan hasil budaya
Hindu-Buddha di Indonesia
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
3.5.2.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis proses masuk dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
3.5.2.2 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha
yang masuk ke Indonesia
4.5.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mencoba menganalisis kelemahan dan kelebihan teori
masuknya Agama Hindu ke Indonesia
4.5.1.2 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menyajikan hasil –hasil peninggalan Agama Hindu-
Budha di Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan I
a. Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha di India
2. Pertemuan 2
a. Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
b. Bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
3. Pertemuan 3
a. Wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa bahasa, ekonomi dan politik
b. Wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa religi, organisasi sosial kemasyarakatn,
sistem pengetahuan teknologidankesenian
E. Alokasi Waktu
(2x 45 menit)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Take and Give
Metode : Ceramah,tanya jawabdan penugasan
Pertemuan Kedua 2 JP (4 x
45menit)
Pendahulua Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 10 menit
n untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,
memberikan salam, menanyakan kehadiran peserta didik,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan
sumber belajar
Guru menyampaikan informasi tentang indikator, tujuan
pembelajaran dan materi pembelajaran melalui power point
Guru membuka pembelajaran dengan memberikan
pertanyaan tenntang materi sebelumnya: “ dengan lahir dan
berkembangnya Agama Hindu - Budha di India, apakah
makna yang dapat kita peroleh?
Inti a. Mengamati
1. Peserta didik mengamati peta, dengan kaitan pelayaran dan 60 menit
perdagangan dengan penyebaran agama dan kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia.
2. Peserta didik mengamati tampilan infocus yang disajikan
guru mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan
Hindu ke Indonesia.
3. Peserta didik mengamati contoh gambar candi yang
bercorak Hindu dan Budha di Indonesia
Nilai yang dikembangkan : mencari informasi, melatih
kesungguhan
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan gurutentang
Model pembelajaran yang akan digunakan “”Take and
give”, Guru membagi siswa dalam 3 kelompok, 1
kelompok 3/ 4 orang
b. Menanyakan
Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi kelompok
mengajukan atau menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan, seperti:
a. Kelompok 1:
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan teori Ksatria, serta
waisya sehubungan dengan proses masuknya Agama
Hindu ke Indonesia.
b. Kelompok 2 :
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan teori Brahmana,
serta Sudra sehubungan dengan proses masukknya agama
Hindu ke Indonesia
c. Kelompok 3 :
Menjelaskan teori arus balik sehubungan dengan proses
masuknya agama Hindu ke Indonesia, serta menganalisis
Bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke
Indonesia
Nilai yang dikembangkan : Mengembangkan Kreatifitas,
rasa ingin tahu.
Mengumpulkan informasi
e. Mengkomunikasikan
1. Dengan bimbingan guru, masing-masing
siswa mempresentasikan jawaban, dan siswa yang lainnya
memberikan penilaian, tanggapan dan saran atas presentasi
yang telah disampaikan terhadap masing-masing jawaban
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan tugas yang belum di mengerti
3. Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang
dipandu oleh guru.
Nilai yang dikembangkan: mengembangkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar
Penutup a. Guru menanyakan tentang materi yang kurangdimengerti 20
siswa
b. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar
mengajar serta membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
c. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat
aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
d. Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan
berdasarkan masukan dan saran pada saat presentasi yang
telah dikonfirmasi guru.
e. Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa
syukur
I. Penilaian
il belajar
1. Kompetensi Sikap Spritual
a. Teknik Penilaian: Observasi
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran
2. Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan
kegiatan pembelajaran
3. Menghargai dan menghormati sesama
4. Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas
5. Menjaga kebersihan lingkungan kelas
Total Skor
Petunjuk Penskoran:
4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
skor yang diperoleh
Skor akhir = -------------------------- x
4
skor maksimum
Score
No Indikator
SB B C K
1 Menunjukkan ketekunan dan
tanggung jawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu
maupun berkelompok
3. Kompetensi Pengetahuan
1. Non test
Nama
Nilai Nilai
NO Sikap Aspek yang dinilai peserta
Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian Kelompok
1 Partisipasi/keaktifan
2 Kerjasama dalam diskusi
3 Antusiasbertanya/menjawab
Kemampuan
4
mengemukakanpendapat
Jumlah Nilai Kelompok
2. TES:
Pengetahuan: Objective test
Jumlah jawaban benar X 10 = Nilai
4. Kompetensi Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
Kisi-kisi
Nilai Nilai
NO aspekyang dinilai. Nama Siswa Jml
kulitatif kuantitatif
1. Keaktifan siswa dalam
diskusi.
Keterangan:
Sikap sosial, spiritual, keterampilan: Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 –4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 –3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 –2,65
Kurang : apabila memperoleh skor kurang1,66
1. Tokoh yang berpendapat bahwa golongan Ksatria (tentara) dari India yang membawa agama
dan kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah …
a. Mookerji
b. Van Leur
c. NJ. Krom
d. Von Van Faber
e. F.D.K Bosch
2. Tokoh yang menyatakan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh kaum
Waisya adalah …
a. Mookerji
b. Van Leur
c. NJ. Krom
d. Von Van Faber
e. F.D.K Bosch
3. Kelemahan teori Ksatria dalam proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu ke Indonesia adalah ….
a. Peta persebaran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia yang lebih banyak berada di pedalaman.
b. Tidak ditemukan dalam sumber-sumber tertulis baik India maupun di Indonesia tentang
kolonisasi yang dilakukan oleh golongan ksatria tentunya akan dicatat sebagai suatu
kemenangan.
c. Menurut ajaran agama Hindu golongan ksatria dilarang menyeberangi laut.
d. Orang Indonesia sendiri berperanan penting dalam proses penyebaran agama dan kebudayaan
Hindu.
e. Ditemukannya peninggalan wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu bagi para
mahasiswa dari Nusantara.
4. Bukti adanya peranan bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu adalah …
a. Prasasti Nalanda menyebutkan bahwa Balaputradewa telah meminta kepada raja di India untuk
membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para mahasiswa dari
Sriwijaya.
b. Ditemukannya Prasasti Tanjore yang menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh
kerajaan Cola di India.
c. Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi perkapalan yang
masih banyak tergantung pada angin musim.
d. Prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, pada mulanya
menggunakan bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa.
e. Adanya upacara khusus untuk menghindukan orang Indonesia yang disebut dengan
upacara vratyastoma.
5. Tokoh yang mengemukakan pentingnya peranan bangsa Indonesia sendiri dalam penyebaran
agama dan kebudayaan Hindu yang dikenal dengan teori arus balik adalah …
a. Mookerji
b. Van Leur
c. NJ. Krom
d. Von Van Faber
e. F.D.K Bosch
2. Soal Uraian
Jml
No. Instrumen Bobot Skor skor=
bobotx10
1. Tuliskan 5 Teori mengenai proses masuknya agama 1 10
dan kebudayaan Hindu ke Indonesia
2. Teori mana yang paling kuat dari beberapa teori 1 10
masuknya agama dan budaya Hindhu-
Budha! Jelaskan alasannya!
3. Kekurangan dan kelebihan teori-teori yang 1 10
berhubungan dengan proses masuknya agama
Hindu ke Indonesia
4. Jelaskan,mengapa rakyat Indonesia mudah 1 10
menerima ajaran Hindu-Budha
5. Perbedaan Candi Hindu dan Candi Budha 1 10
1. Kunci Jawaban:
1. A
2. C
3. B
4. A
5. B
2. Teori yang paling kuat dari beberapa teori masuknya agama dan budaya Hindhu-
Buddha!
Dari empat teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, teori Waisya dan teori
Brahmana bisa dikatakan teori paling kuat. Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat
para Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat
itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat
agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu
dan Buddha. Sedangkan teori Brahmana juga dikatakan teori yang kuat karena di Indonesia
banyak ditemukan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasaSanskerta dan huruf Pallawa yang
pada saat itu bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.
Teori Ksatria kurang tepat karena belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti
yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia.
Sedangkan pada teori arus balik, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia pergi ke India
untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih
bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk menuntut ilmu agama &
budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu mereka.
18. Candi Jawa Tengah Utara : ciri-ciri Hindu, kelompok candi tidak beraturan, gugusan
candi berdiri sendiri, hiasan candi relatif lama
Contoh : Candi Gunung Wukir, Candi Badut, Candi Dieng, Candi Gedong Songo
Candi Jawa Tengah Selatan : ciri-ciri Budha, kelompok candi beraturan, letak candi induk
ditengah dikelilingi candi perwara, hiasan candi relatif mewah
Contoh: Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Sewu, Candi mendut, Candi Plaosan, Candi
Roro Jonggrang, Candi Borobudur
Contoh Candi Jawa Timur :
Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singosari, Candi Panataran, Candi Jabung, Candi Tikus
19. Yang termasuk candi Hindu
1. Candi Prambanan (Jateng)
2. Candi Dieng (Jateng)
3. Candi Badut
4. Candi Kidal
5. Candi Singhasari
6. Candi Panataran
7. Candi Jajawi
8. Candi Bajang Ratu
9. Candi Jago
10. Candi wringin lawang
20. Candi Budha
1. Candi Borobudur
2. Candi Mendut
3. Candi Pawon
4. Candi Muara Takus
5. Candi Sewu
6. Candi Kalasan
7. Candi Kalasan
8. Candi Plaosan Lor
9. Candi Plaosan Kidul
10. Candi Lumbung
11. Candi Jabung
MATERI AJAR
Proses masuk dan berkembangnya Agama Hindu-Budha diIndonesia
Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi
beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati
selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak
dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses
masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.
B. Beberapa teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia,
adalah sebagai berikut :
1. Teori Kesatria
Diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu
ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan
politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan
menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.Inti teori ini
adalah munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh
peranan kaum ksatria atau para prajurit India
• Kekuatan teori ini terletak pada semangat untuk petualangan pada saat itu umumnya dimiliki
oleh para kaum ksatria
• Kelemahan teori ini adalah kurang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung. Selama ini
belum ada ahli akelog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya ekspansi
dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Selain itu Para Ksatria tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
2. Teori Waisya
Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya
hubungan perdagangan, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah menjadi jalur
perdagangan antara India dan Cina. Pelayaran Menggunakan Angin, Maka mereka menetap
sementara waktu. Selama para pedagang India tersebut tinggal menetap, memungkinkan
terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi .
a. Kelemahan teori ini adalah para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana
3. Teori Brahmana
J.C. Van Leur
Agama dan kebudayaan Hindu-Budha yang datang ke Indonesia dibawa oleh golongan
Brahmana (golongan agama) yang sengaja diundang oleh penguasa Indonesia. Dengan
Bukti ... Prasasti yang Ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanksekerta., serta sisa-
sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia
Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan.
Hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut
Kelemahan teori ini adalah di India ada peraturan bahwa brahmana tidak bolehkeluar
dari negerinya. Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana
untuk menyeberangi lautan Jadi, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke
Indonesia
.
4. Teori Sudra
Von Van Faber
Menurut teori ini penyebaran agama dan kebudayaan Hindu ke Indoesia dibawa olehorang-orang
India yang berkasta sudra. Di India sebagai golongan kasta paling rendah mereka merasa tersisih
dan hanya hidup sebagai budak. Oleh karena itu mereka datang ke Indonesia dengan tujuan
untuk mengubah kehidupannya.Inti teori ini adalah agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang
datang di Nusantara untuk memperbaiki nasib karena peperangan yang terjadi di India telah
menyebabkan mereka menjadi orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.