Anda di halaman 1dari 18

Sen

RPP Sejarah Teori masuk dan berkembangnya agama dan


kebudayaan hindu budha
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah                    : SMA N 1 Semarang
Pelajaran          : Sejar ah

Semester         : X/ 1
Materi Pokok          :        Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Waktu         :2x 45’ (1x pertemuan)

A.    Kompetensi Inti (KI)


KI.3   Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.           
KI.4   Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),santun, respontif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai serminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


1.2  Menghayati keteladanan 1.2.1
para        Mengamalkan nilai-nilai keteladanan  pemimpin
pemimpin dalam toleransi antar pada zaman Hindu-Budha dengan mengambil
umat beragama dan ajaran toleransi dan saling menghargai.
mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1  Menunjukkan sikap tanggung
2.1.1        Mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli
jawab, peduli terhadap berbagai terhadap peninggalan hasil budaya Hindu-Buddha
hasil budaya pada masa Hindu- di Indonesia
Budha
3.5  Menganalisis berbagai teori tentang
3.5.1   Memahamiproses lahir dan berkembangannya
proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu–Budha di  India
agama dan kebudayaan Hindu- 3.5.2   Menganalisis proses masuk dan
Budha di Indonesia. berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia
3.5.3   Menganalisis bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-
Budha yang masuk ke Indonesia
3.5.4   Memahami wujud akultrasi masa Hindu-Budha di
Indonesia berupa bahasa, ekonomi dan politik
3.5.5    Memahami wujud akultrasi masa Hindu-Budha di
Indonesia berupa religi, pengetahuan, peralatan
hidup atau teknologi dan kesenian
4.5  Mengolah informasi mengenai4.5.1        Menalar proses masuknya agama Hindu-Budha di
proses masuk dan perkembangan Indonesia serta bentuk pengaruh peninggalan
kerajaan Hindu-Budha dengan agama Hindu-Budha di Indonesia
menerapakan cara berfikir
kronologis dan pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini serta mengemukakannya
dalam bentuk tulisan.

C.      Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spritual dan Sikap Sosial
1.2.1.1  Siswa mampu  mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman Hindu-Budha
dengan mengambil ajaran toleransi dan saling menghargai
2.1.1.1  Siswa mampu mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan hasil budaya
Hindu-Buddha di Indonesia
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
3.5.2.1  Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis proses masuk dan berkembangnya agama
dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
3.5.2.2  Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha
yang masuk ke Indonesia
4.5.1.1  Melalui diskusi kelompok siswa mencoba menganalisis kelemahan dan kelebihan teori
masuknya Agama Hindu ke Indonesia
4.5.1.2  Melalui diskusi kelompok siswa mampu menyajikan hasil –hasil peninggalan Agama Hindu-
Budha di Indonesia

           
D.    Materi  Pembelajaran
1.    Pertemuan I
a.         Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha di India

2.    Pertemuan 2
a.         Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
b.        Bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
3.    Pertemuan 3
a.         Wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa bahasa, ekonomi dan politik
b.         Wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa religi, organisasi sosial kemasyarakatn,
sistem  pengetahuan teknologidankesenian
E.     Alokasi Waktu
(2x 45 menit)
F.     Metode Pembelajaran
Pendekatan     : Saintifik
Strategi            : Take and Give                                                                                  
Metode            : Ceramah,tanya jawabdan penugasan

G.    Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran               


Media              :Peta, kartu take and give, Gambar foto candi Hindu dan Budha
Alat/Bahan      :Laptop, LCD, Pensil, Penggaris, Papan tulis, kartu take and give
Sumber Belajar :
1.      Kementrian PendidikandanKebudayaanRepublikIndonesia. 2013. Sejarah Indonesia:Kelas X.
Jakarta : KementrianPendidikandanKebudayaan
2.      RatnaHapsari. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

H.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran  :

Pertemuan Kedua 2 JP (4 x
45menit)
Pendahulua  Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 10 menit
n untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,
memberikan salam, menanyakan kehadiran peserta didik,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan
sumber belajar
  Guru menyampaikan informasi tentang indikator, tujuan
pembelajaran dan materi pembelajaran melalui power point
  Guru membuka pembelajaran dengan memberikan
pertanyaan tenntang materi sebelumnya: “ dengan lahir dan
berkembangnya Agama Hindu - Budha di India, apakah
makna yang dapat kita peroleh?
Inti a.    Mengamati
1.      Peserta didik mengamati peta, dengan kaitan pelayaran dan 60 menit
perdagangan dengan penyebaran agama dan kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia.
2.      Peserta didik mengamati tampilan infocus yang disajikan
guru mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan
Hindu ke Indonesia.
3.      Peserta didik  mengamati  contoh gambar candi yang
bercorak Hindu dan Budha  di Indonesia
Nilai yang dikembangkan : mencari informasi, melatih
kesungguhan
4.         Peserta didik mendengarkan penjelasan gurutentang
Model pembelajaran yang akan digunakan “”Take and
give”, Guru membagi siswa dalam 3 kelompok, 1
kelompok 3/ 4 orang

b.   Menanyakan
  Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi kelompok
mengajukan atau menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang telah disampaikan, seperti:
a.      Kelompok 1:
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan  teori Ksatria, serta
waisya sehubungan dengan proses masuknya Agama
Hindu ke Indonesia.
b.      Kelompok 2 :
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan teori Brahmana,
serta Sudra sehubungan dengan proses masukknya agama
Hindu ke Indonesia
c.       Kelompok 3 :
Menjelaskan teori arus balik sehubungan dengan proses
masuknya agama Hindu ke Indonesia, serta menganalisis
Bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke
Indonesia
  Nilai yang dikembangkan : Mengembangkan Kreatifitas,
rasa ingin tahu.

Mengumpulkan informasi
 

1.        Siswa mengumpulkan informasi, dengan diskusi


kelompoknyatentang materi yang mereka kuasai dan
menginformasikan kepada tiap tim anggota kelompok lain.
(take and give)
2.        Untuk memantapkan penguasaan materi, guru menyuruh
siswa berdiri didepan kelas.,tiap siswa diberi masing-
masing satu kartu untuk dipelajari.
3.        Dengan membaca buku teks, berdiskusi, penelusuran
internet, tiap peserta dapat saling memberi dan menerima
materi masing-masing
Nilai yang dikembangkan:Mengembangkan sikap jujur,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi
d.         Menganalisis / mengolah informasi
1.        Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk
saling menginformasi.
2.        Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling
memberi dan menerima materi masing-masing (take and
give)
3.        Siswa dibawah bimbingan guru mencari jawaban serta
siswa meneliti kembali jawabannya sebelum disajikan di
depan kelas
  Nilai yang ditanamkan: mengembangkan sikap taat
aturan,  jujur, kerja keras

e. Mengkomunikasikan
1.        Dengan bimbingan guru, masing-masing
siswa  mempresentasikan jawaban, dan siswa yang lainnya
memberikan penilaian, tanggapan dan saran atas presentasi
yang telah disampaikan terhadap masing-masing  jawaban
2.        Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan  tugas yang belum di mengerti
3.      Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang
dipandu oleh guru.
  Nilai  yang dikembangkan: mengembangkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar
Penutup a.    Guru menanyakan tentang materi yang kurangdimengerti 20
siswa
b.    Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar
mengajar serta membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
c.    Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat
aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
d.   Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan
berdasarkan masukan dan saran pada saat presentasi yang
telah dikonfirmasi guru.
e.     Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa
syukur
I.       Penilaian
il belajar
1.    Kompetensi Sikap Spritual
a.       Teknik Penilaian: Observasi

Nama Peserta Didik    : ………………….


Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok/Tema     : …………………..

Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran
2. Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan
kegiatan pembelajaran
3. Menghargai dan menghormati sesama
4. Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas
5. Menjaga kebersihan lingkungan kelas
Total Skor

Petunjuk Penskoran:
4  =  selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3  =  sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2  =  kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1  =  tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
skor yang diperoleh
Skor akhir =  -------------------------- x
4
                          skor maksimum

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

2.         Kompetensi Sikap Sosial


a.       Teknik Penilaian          : Observasi
b.      Bentuk Instrumen       : Lembar Penilaian Observasi
c.       Kisi-kisi                       :

Score
No Indikator
SB B C K
1 Menunjukkan ketekunan dan
tanggung jawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu
maupun berkelompok

2 Menerima saran dan kritik dari


kelompok lain
3 Menghargai dan menghormati
teman sekelas yang berbeda agama

4 Memiliki rasa ingin tahu, dan peduli


terhadap kelestarian peninggalan
agama Hindu-Budha yang ada di
Indonesia

3.             Kompetensi Pengetahuan
1.             Non test

Nama
Nilai Nilai
NO Sikap Aspek yang dinilai peserta
Kualitatif  Kuantitatif
didik
Penilaian Kelompok
1 Partisipasi/keaktifan
2 Kerjasama dalam diskusi
3 Antusiasbertanya/menjawab
Kemampuan
4
mengemukakanpendapat
Jumlah Nilai Kelompok

Penilaian Individu peserta didik

Menyelesaikan hafalan materi


1
dengan baik
Berani mengemukakan hasil
2
pendapat
3 Berani menjawab pertanyaan
4 Inisiatif
5 Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Nilai
Indikator Kualitatif Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang 1
cukup
 

2.      TES:
         Pengetahuan: Objective test
Jumlah jawaban benar X 10 = Nilai

4.         Kompetensi Keterampilan
a.    Teknik Penilaian   :  Observasi
b.   Bentuk Instrumen            :  Lembar observasi
Kisi-kisi

Nilai Nilai
NO aspekyang dinilai. Nama Siswa Jml
kulitatif kuantitatif
1. Keaktifan siswa dalam
diskusi.

2. Keaktifan siswa dalam


menjawab.
3 Keaktifan siswa dalam
mencari sumber belajar

Keterangan:
Sikap sosial, spiritual, keterampilan: Sangat Baik       : apabila memperoleh skor  3,34 –4,00
Baik                  : apabila memperoleh skor  2,66 –3,33
Cukup              : apabila memperoleh skor  1,66 –2,65
Kurang             : apabila memperoleh skor kurang1,66

Mengetahui :                                                                                       Semarang, 9 Maret 2014


Dosen Pembimbing                                                                            
                                                                                   

____________________                                                                    Maria Fransisca Laura, S.Pd

1.        Soal Pilihan Ganda :


Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e!

1.         Tokoh yang berpendapat bahwa golongan Ksatria (tentara) dari India yang membawa agama
dan kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah …
a.         Mookerji
b.        Van Leur
c.         NJ. Krom
d.         Von Van Faber
e.          F.D.K Bosch

2.         Tokoh yang menyatakan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh kaum
Waisya adalah …
a.         Mookerji
b.        Van Leur
c.          NJ. Krom
d.        Von Van Faber
e.          F.D.K Bosch

3.         Kelemahan teori Ksatria dalam proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu ke Indonesia adalah ….
a.         Peta persebaran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia yang lebih banyak berada di pedalaman.
b.        Tidak ditemukan dalam sumber-sumber tertulis baik India maupun di Indonesia tentang
kolonisasi yang dilakukan oleh golongan ksatria tentunya akan dicatat sebagai suatu
kemenangan.
c.         Menurut ajaran agama Hindu golongan ksatria dilarang menyeberangi laut.
d.        Orang Indonesia sendiri berperanan penting dalam proses penyebaran agama dan kebudayaan
Hindu.
e.         Ditemukannya peninggalan wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu bagi para
mahasiswa dari Nusantara.

4.         Bukti adanya peranan bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu adalah …
a.         Prasasti Nalanda menyebutkan bahwa Balaputradewa telah meminta kepada raja di India untuk
membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para mahasiswa dari
Sriwijaya.
b.        Ditemukannya Prasasti Tanjore yang menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh
kerajaan Cola di India.
c.         Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi perkapalan yang
masih banyak tergantung pada angin musim.
d.        Prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, pada mulanya
menggunakan bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa.
e.         Adanya upacara khusus untuk menghindukan orang Indonesia yang disebut dengan
upacara vratyastoma.

5.                Tokoh yang mengemukakan pentingnya peranan bangsa Indonesia sendiri dalam penyebaran
agama dan kebudayaan Hindu yang dikenal dengan teori arus balik adalah …
a.    Mookerji
b.    Van Leur
c.    NJ. Krom
d.   Von Van Faber
e.     F.D.K Bosch

2.      Soal Uraian

Jml
No. Instrumen Bobot Skor skor=
bobotx10
1. Tuliskan 5 Teori mengenai proses masuknya agama 1 10
dan kebudayaan Hindu ke Indonesia
2. Teori mana yang paling kuat dari beberapa teori 1 10
masuknya agama dan budaya Hindhu-
Budha! Jelaskan alasannya!
3. Kekurangan dan kelebihan teori-teori yang 1 10
berhubungan dengan proses masuknya agama
Hindu ke Indonesia
4. Jelaskan,mengapa rakyat Indonesia mudah 1 10
menerima ajaran Hindu-Budha
5. Perbedaan Candi Hindu dan Candi Budha 1 10

Mengetahui :                                                                                       Semarang, 9 Maret 2014


Kepala Sekolah                                                                                  
                                                                                   
____________________                                                                    Maria Fransisca Laura, S.Pd

1.      Kunci Jawaban:
1.             A
2.             C
3.             B
4.             A
5.             B

2.      Kartu Take and Give

1.        Teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia


a.        Teori KsatriaJ.L.Moens
b.        Teori WaisyaNJ. Krom
c.         Teori BrahmanaJ.C. Van Leur
d.        Teori SudraVon Van Faber
e.         Teori Arus BalikF.D.K Bosch

2.        Teori yang paling kuat dari beberapa teori masuknya agama dan budaya Hindhu-
Buddha!
Dari empat teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, teori Waisya dan teori
Brahmana bisa dikatakan teori paling kuat. Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat
para Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat
itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat
agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu
dan Buddha. Sedangkan teori Brahmana juga dikatakan teori yang kuat karena di Indonesia
banyak ditemukan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasaSanskerta dan huruf Pallawa yang
pada saat itu bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.
Teori Ksatria kurang tepat karena belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti
yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia.
Sedangkan pada teori arus balik, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia pergi ke India
untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih
bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk menuntut ilmu agama &
budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu mereka.

3.      Menjelaskan Teori Brahmana : Van Leur


 Penyebaran agama dan kebudayaan India ke Indonesia dilakukan oleh golongan
brahmana
han                  :Di Indonesia, banyak ditemukan prasasti-prasasti Hindu-Buddha yang menggunakan
bahasa Sanskerta dan hurufPallawa. Bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa tersebut pada saat itu
hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Hanya kaum brahmana yang tau tentang ajaran weda
                               Kelemahan                : Kitab Weda adalah pelajaran yang sangat sulit
Dalam tradisi Hindu-Buddha, kaum Brahmana pantang menyeberangi lautan.
4.         Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C. Berg, Moekrji, dan J.L Moens
Munculnya kerajaan atau pengaruh  Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh
peranan kaum ksatria atau para prajurit India
Kelebihan: Tiga ahli mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dari teori Ksatria.
1.      C.C Berg
Mengemukakan bahwa para ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan
kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan akan di beri hadiah apabila menang, yaitu dinikahkan
dengan seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinan ini, tradisi hindu
berkembang dengan mudah.
2.      Mookerji
Mengemukakan bahwa para ksatria ini membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang
menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan India.
* J.L. Moens
Mengemukakan bahwa pada abad ke-5, banyak para ksatria yang melarikan diri karena
peperangan di India. Para ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru
di Indonesia.
Kelemahan: Para ksatria tidak menguasai bahasa sanskerta dan huruf dan pallawa.
Apabila daerah Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan-kerajaan India, pastinya ada
prasasti. Sedangkan di Indonesia tidak ada satupun prasasti yang menjelaskan bahwa daerah
Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan-kerajaan India.

5.      Teori Waisya : N.J Krom


Kelebihan: Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya (kelompok
pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan pedagang
yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika
mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha.
Kelemahan: Para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.
6.             Teori Sudra : Von Van Veber
Agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang datang di Nusantara untuk memperbaiki
nasib karena peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan mereka menjadi orang
buangan dan hanya hidup sebagai budak.
Di India terjadi perang. Indonesia dijadikan tempat pembuangan tawanan perang yang
menyebarkan agama Hindu
•      Sanggahan:
Kasta Sudra adalah kasta terendah yang tidak mungkin menyebarkan agama agama Hindu
7.      Teori Arus Balik : F.D.K Bosch
                                     Kelebihan:  Ada kemungkinan putra para bangsawan di Indonesia pergi ke India untuk
belajar agama & kebudayaan Hindu-Buddha, tujuannya agar dengan ilmu yang mereka dapat
dari India, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di Indonesia dengan mencontoh
kebudayaan Hindu-Buddha di India.
                                     Kelemahan:   Pada teori arus balik ini, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia
pergi ke India untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat
Indonesia masih bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk
menuntut ilmu agama & budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk
menyebarkan ilmu mereka.

8.         Proses Masuknya Agama Budha Di Indonesia


   Agama Budha masuk ke Indonesia melalui Pendeta Agama  Budha (BIKSU)
   Para Biksu datang ke seluruh Dunia melalui jalur perdagangan
   Dalam agama Budha, Para Biksu wajib menyebarkan agama Budha ke seluruh dunia

9.         Kitab sucinya Agama Budha : Tripitaka


1.        Winayapitaka          : Aturan dan hukum yang mengatur cara hiduppemeluknya
2.        Sutrantapittaka       : Wejangan-wejagan sang Budha
3.        Abhidharmapittaka : Penjelasan dan kupasan mengenai soal keagamaan
10.     Kitab Suci Agama Hindu        : Weda
a.       Rigweda                                    : Pujian pada Dewa
b.      Samaweda                     : nyanyian-nyanyian suci upacara agama
c.       Yajurweda                     : Do’a untuk mengantar sesaji pada dewa
d.      Atharwaweda                : Mantra dan jampi untuk sihir dan ilmu ghaib

11.     Ikrar Agama Budha :


a.       Saya berlindung pada Budha
b.      Saya berlindung pada Dharma
c.       Saya berlindung pada Sangha

12.     Aliran dalam Budha

Aliran Hinayana Aliran Mahayana


Biksu berhak mencapai nirwana Seluruh umat Budha bisa mencapai
Tujuan akhir hidup mencapai nirwana nirwana
Budha dipuja seperti dewa Tujuan akhir hidup menjadi Budha
Calon Budha (Bodhisatwa) sudah dipuja

13.     Dewa tertinggi agama Hindu


a.       Dewa Brahma                : Dewa Pencipta
b.      Dewa Siwa                    : Dewa Perusak
c.       Dewa Wisnu                  : Dewa Pemelihara

14.     Fungsi Candi pada umumnya:


•         Untuk memuliakan orang yang telah wafat
( Raja, Bangsawan )
•          Menyimpan benda-benda (saji-sajian)
•          Lambang zat-zat jasmaniah  Raja, disimpan dalam “ Pripih”

15.         Perbedaan Candi Hindu dan Candi Budha

Candi Hindu Candi Budha


Sebagai tempat Pemakaman. Sebagai tempat Pemujaan.
Di dalam candi Hindu biasanya Arca yang ada dalam candi Buddha
terdapat patung-patung dari para penguasa bukanlah arca perwujudan dari raja
(raja) atau orang-orang terkenal yang
dijelmakan sebagai dewa.

Di Bekas reruntuhan ditemukan"Pripih" Pada candi Buddha, tidak terdapat


Benda yang dikuburkan atau dicandikan ”pripih” dan arca perwujudan raja. Abu
adalah macam-macam benda yang disebut jenazah raja ditanam di sekitar candi
pripih. Pripih ini dianggap sebagai lambang dalam bangunan stupa
zat jasmaniah yang rohnya sudah bersatu
dengan dewa penitisnya

16.     Perbedaan Candi Langgam Jawa Tengah - Jawa Timur

Jenis Langgam Jawa Tengah Langgam Jawa Timur


Bentuk Tambun Ramping
Bahan pembuatan Batu Andesit Batu Bata
Atap Candi Jelas tingkatnnya Tidak jelas tingkatannya
Puncak Candi Ratna/ Stupa Kubus
Relief Candi Timbul, tinggi, naturalis Timbul, agak tinggi,
simbolis
Hiasan gawang pintu Kala Makara Kala
Menghadap candi Ke timur Ke barat
Letak candi induk Di tengah halaman Di belakang bagian
halaman

17.              Bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia


1.                Adanya arca Buddha bergaya amarawati (gaya India Selatan) di Sempaga,
Sulawesi Selatan, dan di Jember. Arca di Sempaga merupakan yang tertua. Selain itu,
ditemukan pula arca bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan)
dan Kota Bangun, Kutai.
2.                Adanya prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
3.                Adanya penganut agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
4.                Berkembangnya seni patung di Indonesia.
5.                Penggunaan istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
6.                Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
7.                Penggunaan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
8.                Adanya sistem kemaharajaan.
9.                Adanya kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.

18.         Candi Jawa Tengah Utara : ciri-ciri Hindu, kelompok candi tidak beraturan, gugusan
candi berdiri sendiri, hiasan candi relatif lama
Contoh : Candi Gunung Wukir, Candi Badut, Candi Dieng, Candi Gedong Songo
Candi Jawa Tengah Selatan : ciri-ciri Budha, kelompok candi beraturan, letak candi induk
ditengah dikelilingi candi perwara, hiasan candi relatif mewah
Contoh: Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Sewu, Candi mendut, Candi Plaosan, Candi
Roro Jonggrang, Candi Borobudur
Contoh Candi Jawa Timur :
Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singosari, Candi Panataran, Candi Jabung, Candi Tikus
19.  Yang termasuk candi Hindu
1.      Candi Prambanan (Jateng)
2.      Candi  Dieng  (Jateng)
3.      Candi Badut
4.      Candi Kidal
5.      Candi Singhasari
6.      Candi Panataran
7.      Candi Jajawi
8.      Candi Bajang Ratu
9.      Candi Jago
10.  Candi wringin lawang

20.  Candi Budha
1.        Candi Borobudur
2.        Candi Mendut
3.        Candi Pawon
4.        Candi Muara Takus
5.        Candi Sewu
6.        Candi Kalasan
7.        Candi Kalasan
8.        Candi Plaosan Lor
9.        Candi Plaosan Kidul
10.    Candi Lumbung
11.    Candi Jabung

MATERI AJAR
       Proses masuk dan berkembangnya Agama Hindu-Budha diIndonesia

A.      Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia


Agama Hindu- Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis,
yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik)
yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelasnya,
silahkan amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara yang di atas.

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi
beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati
selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.

Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia


dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab
masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.

Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak
dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses
masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.

B.            Beberapa teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia,
adalah sebagai berikut :
1.    Teori Kesatria
Diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu
ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan
politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan
menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.Inti teori ini
adalah  munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh
peranan kaum ksatria atau para prajurit India
•      Kekuatan teori ini terletak pada semangat untuk petualangan pada saat itu umumnya dimiliki
oleh para kaum ksatria
•      Kelemahan teori ini adalah kurang disertai dengan  bukti-bukti yang mendukung. Selama ini
belum ada ahli akelog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya ekspansi
dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Selain itu Para Ksatria tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa

2.         Teori Waisya
Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya
hubungan perdagangan, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah menjadi jalur
perdagangan antara India dan Cina.  Pelayaran Menggunakan Angin, Maka mereka menetap
sementara waktu. Selama para pedagang India tersebut tinggal menetap, memungkinkan
terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi .
a.       Kelemahan teori ini adalah para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai
bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana

3.         Teori Brahmana
J.C. Van Leur
  Agama dan kebudayaan Hindu-Budha yang datang ke Indonesia dibawa oleh golongan
Brahmana (golongan agama) yang sengaja diundang oleh penguasa Indonesia. Dengan
Bukti ... Prasasti yang Ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanksekerta., serta sisa-
sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia
  Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan.
  Hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut
  Kelemahan teori ini adalah di India ada peraturan bahwa brahmana tidak bolehkeluar
dari negerinya. Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana
untuk menyeberangi lautan Jadi, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke
Indonesia
.
4.         Teori Sudra
Von Van Faber
Menurut teori ini penyebaran agama dan kebudayaan Hindu ke Indoesia dibawa olehorang-orang
India yang berkasta sudra. Di India sebagai golongan kasta paling rendah mereka merasa tersisih
dan hanya hidup sebagai budak. Oleh karena itu mereka datang ke Indonesia dengan tujuan
untuk mengubah kehidupannya.Inti teori ini adalah agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang
datang di Nusantara untuk memperbaiki nasib karena peperangan yang terjadi di India telah
menyebabkan mereka menjadi orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.

5.    Teori Arus Balik


 Dalam teorinya ini F.D.K Bosch mengemukakan bahwa:
 Menjelaskan peran aktif orang-orang Indonesia dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia dilihat dari Prasasti Nalanda
  Orang India Datang ke Indonesia, dan menyebarkan agama Hindu Budha.
  Karena Ketertarikannya, Masyarakat Indonesia akhirnya yang pergi ke India dan Belajar
disana.  Kembali ke Indonesia dan menyebarkan agama Hindu Budha.

C.       Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia


Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan
Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah
di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat
ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5
Masehi.Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di
Kota Bangun, Kutai (Kaltim).

D.      Bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia


Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah membawa pengaruh terhadap
perkembangan kebudayaan di Indonesia.Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki
kebudayaan asli, banyak mengadopsi dan mengembangkan budaya India dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, masyarakat tidak begitu saja menerima budaya-budaya
baru tersebut. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian
dengan kebudayaan yang ada di Indonesia yang disebut dengan proses akulturasi
kebudayaan.

1.      Adanya arca Buddha bergaya amarawati (gaya India Selatan) di Sempaga,


Sulawesi Selatan, dan di Jember. Arca di Sempaga merupakan yang tertua. Selain itu,
ditemukan pula arca bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan)
dan Kota Bangun, Kutai.
2.      Adanya prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
3.      Adanya penganut agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
4.      Berkembangnya seni patung di Indonesia.
5.      Penggunaan istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
6.      Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
7.      Penggunaan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
8.      Adanya sistem kemaharajaan.

Anda mungkin juga menyukai