Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan
Kemerdekaan
Alokasi Waktu : 2x45 menit.

A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif, dan pro aktif, dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menenrapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
1.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengemabngan dari yang dipelajarinya di Sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif,
dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar:
3.6 Menganalisis peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia

C. Indikator:
3.6.1 Menjelaskan peran dan nilai-nilai keteladanan dari para tokoh nasional dan daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan
3.6.2.Mengidentifikasi nilai-nilai keteladanan para tokoh nasional dan daerah
3.6.3.Menerapkan keteladanan para tokoh nasional dan daerah
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti proses pemblajaran peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi riwayat hidup tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia minimal 2 orang tokoh dengan tepat
2. Menganalisis peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
minimal 2 orang tokoh dengan tepat
3. Mempersentasikan hasil diskusi tentang peran tokoh daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dalam bentuk cerita sejarah
4. Menuliskan sejarah tentang salah satu tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan
penjajah dalam bentuk portofolio

E. Materi dan Proses Pembelajaran


 Riwayat hidup tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
 Peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
(2 x 45 menit)
G. Metode dan Langkah – Langkah Pembelajaran
1. Pendekatan : scientifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : studi literatur, diskusi, Tanya jawab dan penugasan
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media:
1. Slide contoh peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
2. Tampilan gambar materi peran tokoh nasional dan tokoh daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia

Alat:
1. Laptop
2. LCD projector
Sumber Belajar
1. Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Alfian dkk.2007. Sejarah untuk SMA dan MA kelas XI Program Ilmu Pengetahuan
Sosial.Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
3. Iternet:
I. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
 Menyiapkan peserta didik secara psikis fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
 Absensi siswa
 Guru menyampaikan topik dan tujuan pebelajaraan
tentang peran tokoh-tokoh daerah dalam
Pendahuluan 15 menit
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
 Guru menanyakan kembali materi sebelumnya
Guru menjelaskan tentang konsep yang berkaitan
dengan materi

1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


- Menayangkan gambar tentang tokoh-tokoh
daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia
- Peserta didik memperhatikan (mengamati)
gambar tersebut
- Peserta didik mengidentifikasi (mengumpulkan
informasi) tentang gambar yang ditampilkan
2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
- Guru membagi siswa dalam kelompok 5
kelompok
Inti 60 menit
a. Kelompok 1 membahas tentang tokoh ki
Hajar Dewantoro
b. Kelompok 2 membahas tentang tokoh
Pangeran Diponogoro
c. Kelompok 3 membahas tentang tokoh
Hamengkubuwana IX
d. Kelompok 4 membahas tentang tokoh
Amhad Dalhan
3. Data collection (Pengumpulan Data)
Peserta didik melalui berbagai sumber yang
dipelajari dan diskusi dengan teman mengumpulkan
informasi mengenai peran tokoh-tokoh daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
untuk memecahkan masalah yang telah
diidentifikasikan dalam LKPD.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik, menuliskan hasil yang didapat dengan
melakukan pencermatan data (mengasosiasi) dari
berbagai sumber Peran tokoh-tokoh daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia untuk
memecahkan masalah yang telah diidentifikasikan
dalam LKPD.
5. Verification (Pembuktian)
- Peserta didik (secara perwakilan dari sub-sub
materi) diminta mempresentasikan/ menjelaskan
(mengkomunikasikan) pada siswa, siswa yang
lain yang lain mengajukan pertanyaan, saran atau
masukan dan sanggahan.
6. Generalization (menarik kesimpulan/
generalisasi)
- Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
- Guru mengklarifikasi hasil diskusi dengan
menjelaskan menerangkan materi peran tokoh-
tokoh daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia
- Evaluasi
 Peserta didik diberikan soal essay
 Peserta didik diberikan tugas rumah
• Guru bersama peserta didik untuk menggali nilai-nilai
dan moral pentingnya yang terdapat pada materi yang
dibahas tentang peran tokoh-tokoh daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Penutup • Menginformasikan materi pertemuan yang akan 15 menit
datang: peristiwa Rengasdengklok
• Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam.
J. Penilaian Hasil Belajar

1. Kompetensi Sikap Spritual


a. Teknik Penilaian: Observasi

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok/Tema : …………………..

No Skor
Aspek yang Diamati
. 1 2 3 4
1. Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran

2. Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan


kegiatan pembelajaran
3. Menghargai dan menghormati sesama

4. Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas

5. Menjaga kebersihan lingkungan kelas

Total Skor

Petunjuk Penskoran:
4 =
selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 =
sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 =
kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
skor yang diperoleh
Skor akhir = -------------------------- x 4
skor maksimum

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

2. Kompetensi Sikap Sosial


a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi
c. Kisi-kisi :
Score
No Indikator
SB B C K
1 Menunjukkan ketekunan dan
tanggung jawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

2 Menerima saran dan kritik dari


kelompok lain
3 Menghargai dan menghormati teman
sekelas yang berbeda agama

4 Memiliki rasa ingin tahu, dan peduli


terhadap kelestarian peninggalan
agama Hindu-Budha yang ada di
Indonesia

3. Kompetensi Pengetahuan
1. Non test

Nama
Nilai Nilai
NO Sikap Aspek yang dinilai peserta
Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian Kelompok
1 Partisipasi/keaktifan
2 Kerjasama dalam diskusi
3 Antusiasbertanya/menjawab
Kemampuan
4
mengemukakanpendapat
Jumlah Nilai Kelompok

Penilaian Individu peserta didik

Menyelesaikan hafalan materi


1
dengan baik
Berani mengemukakan hasil
2
pendapat
3 Berani menjawab pertanyaan
4 Inisiatif
5 Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Nilai
Indikator Kualitatif Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang 1
cukup

2. TES:
Pengetahuan: Objective test
Jumlah jawaban benar X 10 = Nilai

4. Kompetensi Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi

Kisi-kisi

NO aspekyang dinilai. Nilai Nilai


Nama Siswa Jml
kulitatif kuantitatif
1. Keaktifan siswa dalam
diskusi.
2. Keaktifan siswa dalam
menjawab.
3 Keaktifan siswa dalam
mencari sumber belajar
Keterangan:
Sikap sosial, spiritual, keterampilan: Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 –4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 –3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 –2,65
Kurang : apabila memperoleh skor kurang1,66

Mengetahui : Semarang, 9 Mei 2019


Dosen Pembimbing

____________________ Wahyu Trisnajati

1. Penilaian pengetahuan
No. BUTIR INSTRUMEN
1 Identifikasilah secara singkat riwayat hidup tokoh-tokoh daerah Jogyakarta
dalam memeperjuangkan kemerdekaan Indonesia minimal 2!
2 Analisislah peran tokoh daerah Jogyakarta dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia minimal 2!
Petunjuk pemberian skor
No. Rubrik Pemberian Skor
10 = jika peserta didik menjawab dengan benar dan lengkap.
5 = jika peserta didik menjawab dengan benar namun tidak lengkap
2 = jika peserta didik menjawab tetapi salah
0 = jika peserta didik tidak menjawab
Materi Ajar

 Riwayat hidup tokoh daerah dan peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dan Peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
 Tokoh ki Hajar Dewantoro
Riwayat Hidup
Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soeryaningrat adalah bapak pendidikan
nasional yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889. Ki hajar Dewantara berasal dari
lingkungan keluarga Kraton Yogyakarta.
Peran

 Ki Hajar Dewantara aktif membangkitkan semangat anti kolonial melalui tulisan-tulisannya


misalkan mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was dan Een voor Allen
maar Ook Allen voor Een
 Aktif dalam organisasi sosial dan politik
 Mendirikan Indische Partij bertujuan mencapai Indonesia merdeka
 Membentuk Komite Bumiputra
 Mendiriksn sebuah perguruan yang bercorak Nasional (taman siswa)
 Gigih memperjuangkan hal
 Membentuk Pusat Tenaga Rakyat (PUTRA) pada pemerintahan Jepang
 Di Budi Utomo ia berperan sebagai propaganda dalam menyadarkan masyarakat pribumi
tentang pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia
 Menjabat sebagai Mentri Pendidikan, Pengajaran dsn Kebudayaan yang pertama
 Melahirkan pemikiran tentang tujuan pendidikan
 Melahirkan ajaran Tut Wuri Handayani
 Mendirikan perguruan dengan ciri panca drama

 Tokoh Pangeran Diponogoro


Riwayat hidup
Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubuwana III, raja ketiga di
Kesultanan Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dengan nama
Mustahar dari seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri selir)
yang berasal dari Pacitan. Semasa kecilnya, Pangeran Diponegoro bernama Bendara Raden Mas
Antawirya.

Peran

 Mengusir penjajah Belanda melalu perlawanan


 Diponegoro merupakan tokoh sentral dalam sejarah perang jawa 1825-1830 sekaligus
merupakan dasar perjuangan Bangsa Indonesia untuk membentuk karakter bangsa yang
bermartabat

 Tokoh Hamengkubuwana IX
Riwayat Hidup
Lahir di Yogyakarta dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngasem,
Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan permaisuri
Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX
tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di Europeesche Lagere School di
Yogyakarta. Pada tahun 1925 ia melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool di
Semarang, dan Hoogere Burgerschool te Bandoeng 𝐴 = 𝜋𝑟 2 - HBS Bandung. Pada tahun 1930-an
ia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").

Peran

 Penyatuan dua negara, antara negara Kesultanan Yogyakarta dan negara Republik Indonesia.
 Sri Sultan HB IX sangat penting karena dia merelakan keratonnya sebagai tempat
persembunyian tentara Republik Indonesia ketika mereka dikejar-kejar oleh Belanda.
 menanggung seluruh biaya pemerintahan, termasuk gaji Soekarno-Hatta dan seluruh
kabinetnya, juga operasional TNI, dan pengiriman-pengiriman delegasi Indonesia ke
konferensi Internasional.
 Peranan Sri Sultan HB IX Dalam Kepramukaan Keberadaan Sri Sultan memang seakan-akan
menyusup di segala macam kegiatan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang politik dan
olahraga, akan tetapi juga dalam gerakan Pramuka. Dalam bidaang ini peranan Sri Sultan
sebagai peletak tonggak-tonggak penting di sepanjang sejarah kepramukaan di Indonesia
sangat besar. Tonggak-tonggak sejarah tersebut ialah semangat demokrasi, pengindonesiaan
kepaduan yang disesuaikan dengaan nafas bangsa Indonesia
 kebijakannya membangun selokan mataram untuk irigasi dan menghindari kerja paksa
(Romusha) masa penjajahan Jepang, berdiplomasi, sampai mendirikan sekolah bagi warga
pribumi dan ikut menggagas berdirinya suatu universitas yakni Universitas Gadjah Mada.
 Selain itu, dalam pembinaan masyarakat sultan memajukan pendidikan yakni dengan
berdirinya sekolah rakyat (SR), lalu mendirikan SMP dan kemudian mendiirikan sekolah
menengah tinggi (SMT).
 menawarkan Yogyakarta sebagai pusat dan tempat kedudukan pemerintahan republik

 Tokoh Amhad Dalhan


Riwayat hidup
Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868 dengan menyandang nama
kecil Muhammad Darwis. Ayahnya, KH Abubakar, seorang khatib masjid besar di Kesultanan
Yogyakarta, sedangkan ibunya, Siti Aminah, putri seorang penghulu. Praktis, sejak kecil, dia
mendapat didikan lingkungan pesantren serta menyerap pengetahuan agama dan bahasa Arab.
Ketika menetap di Mekah, di usia 15 tahun, dia mulai berinteraksi dan tersentuh dengan pemikiran
para pembaharu Islam. Sejak itu, dia merasa perlunya gerakan pembaharuan Islam di kampung
halamannya, yang masih berbaur dengan sinkretisme dan formalisme. Mula-mula dengan
mengubah arah kiblat yang sebenarnya, kemudian mengajak memperbaiki jalan dan parit di
Kauman. Robert W Hefner, Indonesianis asal Amerika Serikat, menyebut Dahlan merupakan
sosok pembaharu Islam yang luar biasa di Indonesia, bahkan pengaruhnya melampaui batas
puncak pemikiran Muhammad Abduh dari Mesir.
Peran
mengajarkan agama Islam kepada para anggota Budi Utomo lainnya serta dorongan dan
mereka agar beliau mendirikan sekolah sendiri yang didukung organisasi permanen menjadi
penyemangat beliau untuk melakukan gerakan perubahan. Kyai Dahlan kemudian mendirikan
sebuah organisasi yang diberi nama Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330)
yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan.
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terpenting di Indonesia, didirikan Ahmad
Dahlan pada 18 November 1912. Tujuannya, “menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi
Muhammad SAW kepada penduduk bumiputera” dan “memajukan hal agama Islam kepada
anggota-anggotanya”. Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan, kesehatan, dan
pendidikan ketimbang politik.

Anda mungkin juga menyukai