A. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif, dan pro aktif, dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menenrapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
1.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengemabngan dari yang dipelajarinya di Sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif,
dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar:
3.6 Menganalisis peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator:
3.6.1 Menjelaskan peran dan nilai-nilai keteladanan dari para tokoh nasional dan daerah
dalam memperjuangkan kemerdekaan
3.6.2.Mengidentifikasi nilai-nilai keteladanan para tokoh nasional dan daerah
3.6.3.Menerapkan keteladanan para tokoh nasional dan daerah
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti proses pemblajaran peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi riwayat hidup tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia minimal 2 orang tokoh dengan tepat
2. Menganalisis peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
minimal 2 orang tokoh dengan tepat
3. Mempersentasikan hasil diskusi tentang peran tokoh daerah dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dalam bentuk cerita sejarah
4. Menuliskan sejarah tentang salah satu tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan
penjajah dalam bentuk portofolio
Alat:
1. Laptop
2. LCD projector
Sumber Belajar
1. Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Alfian dkk.2007. Sejarah untuk SMA dan MA kelas XI Program Ilmu Pengetahuan
Sosial.Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
3. Iternet:
I. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Menyiapkan peserta didik secara psikis fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Absensi siswa
Guru menyampaikan topik dan tujuan pebelajaraan
tentang peran tokoh-tokoh daerah dalam
Pendahuluan 15 menit
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Guru menanyakan kembali materi sebelumnya
Guru menjelaskan tentang konsep yang berkaitan
dengan materi
No Skor
Aspek yang Diamati
. 1 2 3 4
1. Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran
Total Skor
Petunjuk Penskoran:
4 =
selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 =
sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 =
kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
skor yang diperoleh
Skor akhir = -------------------------- x 4
skor maksimum
3. Kompetensi Pengetahuan
1. Non test
Nama
Nilai Nilai
NO Sikap Aspek yang dinilai peserta
Kualitatif Kuantitatif
didik
Penilaian Kelompok
1 Partisipasi/keaktifan
2 Kerjasama dalam diskusi
3 Antusiasbertanya/menjawab
Kemampuan
4
mengemukakanpendapat
Jumlah Nilai Kelompok
Kriteria Penilaian :
Kriteria Nilai Nilai
Indikator Kualitatif Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang 1
cukup
2. TES:
Pengetahuan: Objective test
Jumlah jawaban benar X 10 = Nilai
4. Kompetensi Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
Kisi-kisi
1. Penilaian pengetahuan
No. BUTIR INSTRUMEN
1 Identifikasilah secara singkat riwayat hidup tokoh-tokoh daerah Jogyakarta
dalam memeperjuangkan kemerdekaan Indonesia minimal 2!
2 Analisislah peran tokoh daerah Jogyakarta dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia minimal 2!
Petunjuk pemberian skor
No. Rubrik Pemberian Skor
10 = jika peserta didik menjawab dengan benar dan lengkap.
5 = jika peserta didik menjawab dengan benar namun tidak lengkap
2 = jika peserta didik menjawab tetapi salah
0 = jika peserta didik tidak menjawab
Materi Ajar
Riwayat hidup tokoh daerah dan peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dan Peran tokoh daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Tokoh ki Hajar Dewantoro
Riwayat Hidup
Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soeryaningrat adalah bapak pendidikan
nasional yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889. Ki hajar Dewantara berasal dari
lingkungan keluarga Kraton Yogyakarta.
Peran
Peran
Tokoh Hamengkubuwana IX
Riwayat Hidup
Lahir di Yogyakarta dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngasem,
Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan permaisuri
Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX
tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di Europeesche Lagere School di
Yogyakarta. Pada tahun 1925 ia melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool di
Semarang, dan Hoogere Burgerschool te Bandoeng 𝐴 = 𝜋𝑟 2 - HBS Bandung. Pada tahun 1930-an
ia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").
Peran
Penyatuan dua negara, antara negara Kesultanan Yogyakarta dan negara Republik Indonesia.
Sri Sultan HB IX sangat penting karena dia merelakan keratonnya sebagai tempat
persembunyian tentara Republik Indonesia ketika mereka dikejar-kejar oleh Belanda.
menanggung seluruh biaya pemerintahan, termasuk gaji Soekarno-Hatta dan seluruh
kabinetnya, juga operasional TNI, dan pengiriman-pengiriman delegasi Indonesia ke
konferensi Internasional.
Peranan Sri Sultan HB IX Dalam Kepramukaan Keberadaan Sri Sultan memang seakan-akan
menyusup di segala macam kegiatan masyarakat. Tidak hanya dalam bidang politik dan
olahraga, akan tetapi juga dalam gerakan Pramuka. Dalam bidaang ini peranan Sri Sultan
sebagai peletak tonggak-tonggak penting di sepanjang sejarah kepramukaan di Indonesia
sangat besar. Tonggak-tonggak sejarah tersebut ialah semangat demokrasi, pengindonesiaan
kepaduan yang disesuaikan dengaan nafas bangsa Indonesia
kebijakannya membangun selokan mataram untuk irigasi dan menghindari kerja paksa
(Romusha) masa penjajahan Jepang, berdiplomasi, sampai mendirikan sekolah bagi warga
pribumi dan ikut menggagas berdirinya suatu universitas yakni Universitas Gadjah Mada.
Selain itu, dalam pembinaan masyarakat sultan memajukan pendidikan yakni dengan
berdirinya sekolah rakyat (SR), lalu mendirikan SMP dan kemudian mendiirikan sekolah
menengah tinggi (SMT).
menawarkan Yogyakarta sebagai pusat dan tempat kedudukan pemerintahan republik