Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Randi Elpadri. S. Pd
Institusi : SMP Negeri 24 Padang.
Tahun Pembuatan : 2023
Mata Pelajaran : IPS
Jenjang : SMP
Kelas : VII (Tujuh)
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan X 2 JP X 35 Menit : 90 Menit
Fase Capaian Pembelajaran : Fase D
Kata Kunci, Topik / Konten Inti :Kebudayaan, Hindu Budha.
Materi :Masuknya Kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia.

Kompetensi Awal Profil Pelajar Pancasila


1. Mengidentifikasi Kehidupan Masyarakat 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Indonesia pada masa pra aksara berakhlak mulia
2. Menjelaskan Makna Kebudayaan . 2. Berkebinekaan global
3. Mandiri
4. Bergotong Royong
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
7. Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan.
8. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
Sarana dan Prasarana
(Materi ajar, Alat dan bahan)
Materi Media Metode Sumber
5 Teori Masuknya Agama Hindu Laptop, Computer, Menyimak,  Buku Panduan Guru
Dan Budha Ke Indonesia Jaringan internet, diskusi kelompok, IPS Kelas VII Revisi
Teori Waisya Proyektor/LCD, studi pustaka, Tahun 2021
Dilansir dari buku Sejarah Politik Rekaman untuk role- play,  Buku Panduan Peserta
dan Kekuasaan (2019) oleh Tappil Listening, Loud penugasan didik IPS Kelas VII
Rambe dan teman-teman. Speaker, individu dan Revisi Tahun 2021
Teori Brahmana Film/gambar, Power kelompok.  Audio CD/VCD/DVD
Teori ini diungkapkan oleh Jc. Van Point Presentation,  Suara guru
Leur Layar dan Alat  Koran/majalah
Teori Ksatria Penunjuk
Ada tiga pendapat mengenai ini
yaitu Pendapat C.C. Berg, morjeki
dan Pendapat J.L Moens J.L.
Moens
Teori Arus Balik
Pendapat ini menjelaskan peran
aktif dari orang-orang Indonesia
yang mengembangkan kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia.
Teori Sudra
Teori ini oleh Von Van Faber.
Target Peserta Didik Jumlah Peserta didik
 Peserta didik reguler/tipikal 32 Peserta didik
 Peserta didik dengan pencapaian
tinggi:

Model Pembelajaran
 Proses pembelajaran dijalankan secara student-centered learning dengan prinsip inquiry-based learning,
problem based learning, dan project based learning.
 Model pembelajaran yang digunakan Inquiry dalam mode tatap muka

II. KOMPONEN INTI


A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan Mengenai Masuknya Hindu Budha Keindonesia.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi mengenai Teori Masuknya Hindu Budha Keindonesia
B. Pemahaman Bermakna
Ada % Teori Masuknya Hindu Budha di Indonesia.Teori Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra dan Arus Balik.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apai itu agama?
2. Apa Saja Agama yang di akui di Indonesia
3. Tahukah kamu apa Itu Hindu?
4. Apa itu Budha?
D. Persiapan Pembelajaran
Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:
1. Membaca materi pembelajaran
2. Menyiapkan lembar kerja Peserta didik
3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

E. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1 Waktu
Kegiatan Pendahuluan
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
(PPK : religious)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
 Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
10
 Peserta didik diberikan wawasan mengenai Lokasi Indonesia melalui Peta.
menit
 Guru menyampaikan kepada Peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari Yaitu
Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia.
 Pembagian kelompok belajar dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
 Guru menampilkan dan Gambar –gambar Peninggagalan Hindu Budha di Indonesia.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan ini mengenai Masuknya Hindu
Budha Ke Indonesia
 Menjelaskan Teori Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia.
Kegiatan Inti 40
Sintaks ! menit
Perumusan Masalah
 Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik melalui
PERTEMUAN KE 1 Waktu
kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
 Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar aktivitas kelompok untuk
mengidentifikasi Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia.yang disertai dengan contoh.
 Kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa Masuknya Hindu
Hindu Budha Ke Indonesia melalui beberapa Proses.
Sintaks 2
Merumuskan Hipotesis
 Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dilakukan dalam waktu singkat, setelah itu
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identifikasi.
 Setelah peserta didik mengidentifikasi terkait Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia.
 selanjutnya guru mendorong peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan yang
mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya :
 Apa pengaruh masuknya Hindu Budha di Indonesia.?
 Mengapa Hindu Budha ada di Indonesia.?
 Mengapa Masuknya Hindu Budha di Indonesia Perlu Di pelajari?

Sintaks 3
Merancang Hipotesis
 Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru.
 Guru membimbing peserta didik untuk membuka buku LKS
 Setelah itu peserta didik di arahkan untuk mengerjakan Tugas Kelompok.
Sintaks 4
Melakukan Percobaan untuk memperoleh data
 Peserta didik diminta menuliskan beberapa pertanyaan terkait materi, masuknya Hindu
Budha di Indonesia.
 Guru Menyediakan LKPD untuk di bahas setiap Kelompok.
Sintaks 5
Mengumpulkan data dan menganalisisnya

 Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan Tugas Setiap Kelompok.


 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab terkait dengan masuknya Hindu Budha di
Indonesia.
 Setiap Peserta Didik merumuskan pertanyaan yang akan menjadi bahan diskusi.
 Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan mengenai Teori
masuknya Hindu Budha di Indonesia.? Peserta didik diminta menganalisis informasi yang
sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat, misalnya untuk
menjawab pertanyaan Teori apa saja yang mengemukakan masuknya Hindu Budha di
Indonesia.?
 Peserta didik diminta mendiskusikan jawaban yang telah dikumpulkan dengan anggota
kelompoknya.
 Peserta didik diminta mempresentasikan hasil analisis dan diskusi dari pertanyaan yang
dirumuskan. Peserta Didik lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi Peserta didik
lain yang melakukan presentasi.

Sintaks 6
Membuat Kesimpulan

 Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang masuknya Hindu Budha di
Indonesia.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap Peserta didik dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
PERTEMUAN KE 1 Waktu
tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
 Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru menyebutkan kembali
intisari materi pembelajaran hari ini.
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya.
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk 10
mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku di menit
perpustakaan atau mencari di internet.hal yang menghambat
 Guru Meminta Peserta didik untuk menulis haal Positif,
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama semoga apa
yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

F. Asesmen/Penilaian
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Nama Peserta didik : ……………………………………………………………………


Kelas : ……………………………………………………………………
Pertemuan Ke- : ……………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

Berilah penilaian terhadap aspek pengamatan yang diamati dengan membubuhkan tanda ceklis (√)
pada berbagai nilai sesuai Indikator.
SKOR PENILAIAN
SANGAT
NO ASPEK YANG DIAMATI KURANG CUKUP BAIK
BAIK
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Melakukan do’a sebelum belajar
Mencermati penjelasan guru berkaitan
dengan materi yang akan dibahas
2 Kegiatan Inti
Keaktifan Peserta didik dalam pembelajaran
Keaktifan dalam diskusi
Mengajukan pertanyaan
Menyampaikan pendapat
Menghargai pendapat orang lain
Menggunakan alat peraga pembelajaran
3 Penutup
Menyampaikan refleksi pembelajaran
Mengerjakan latihan soal secara mandiri
Memperhatikan arahan guru berkaitan materi
selanjutnya

Keterangan Penskoran:
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik

REKAPITULASI PORTOFOLIO LEMBAR KERJA HASIL DISKUSI KELOMPOK

Kelas : …………………………………………………………………
Jumlah Pertemuan : …………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………

NO NAMA KELOMPOK PERTEMUAN

1 Kelompok 1. ……………………………………………..

2 Kelompok 2. ……………………………………………..

3 Kelompok 3. ……………………………………………..

4 Kelompok 4. ……………………………………………..

5 Kelompok 5. ……………………………………………..

6 Kelompok 6. ……………………………………………..

7 Kelompok 7. ……………………………………………..

8 Kelompok 8. ……………………………………………..
PENILAIAN TES TERTULIS

Nama Peserta didik : ……………………………………………………………………


Kelas : ……………………………………………………………………
Pertemuan Ke- : ……………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

Rumusan Butiran Soal


1.
Kunci Jawaban
No
Soa Kunci Jawaban Skor
l
1
2
3
4

Penskoran Soal Uraian

No
Penyelesaian/Kunci Jawaban Skor
Soal

1 Peserta didik dapat menyebutkan jawaban dengan,lengkap dan benar. 3

2 Peserta didik dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang lengkap. 2

3 Peserta didik dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 1

4 Peserta didik tidak dapat menjawab dengan benar 0

Skor maksimum 6

(total skor perolehan )


Nilai= X 100
( total skor maksimum )

G. Remedial dan Pengayaan (Program Tindak Lanjut)


Remedial
 Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi tugas untuk membaca beberapa teks Invitation
dan atau menuliskan sesuai dengan situasi yang diberikan selama dua minggu. Setelah dua minggu
guru mengevaluasi kemajuan kompetensi peserta didik ,Kemudian guru melaksanakan penilaian
remedial.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan
hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di
luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
 Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya
 Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian

Pengayaan
 Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 75 diberi pengayaan berupa tugas mandiri untuk
membaca dan atau menuliskan berbagai Invitation Kemudian mempublikasi dengan ditempel di
madding.
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang
dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas
misalnya :
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi antara lain dalam
bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku
referensi dan mewawancarai narasumber

H. Refleksi
Refleksi Untuk Peserta didik
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
 Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
 Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap Peserta didik pada akhir pertemuan
setelah pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
Sikap
 Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
 Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
 Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
 Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Pengetahuan
 Apa hasil kebudayaan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
 Apa hasil Kebudayan pada masa Bercocok tanam ?
Keterampilan
 Apakah aku sudah berhasil mengidentifikasi Hasil Kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa
pra aksara?

Refleksi Untuk Guru


 Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang
disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh Peserta didik?
 Keberhasilan apa saja yang dicapai pada bab ini?
 Apa yang harus menjadi perhatian khusus dalam pelaksanan pembejaran pada materi ini?
 Apa yang harus diperbaiki?
 Bagaimana tanggapan Peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan
penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
 Apakah 100% Peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%) yang
belum tercapai ?
 Apakah materi dapat tersampaikan dengan baik?
 Apakah ada sesuatu yang menarik pada pembelajaran materi ini?
 Materi mana yang ingin Anda dalami untuk kepentingan pembelajaran berikutnya?
III. Lampiran
mpir

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama :
Kelompok :

Dilakukan dengan menggunakan Kartu-Kartu yang di Tempel Berpasangan.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA HINDU BUDDHA

A. MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

Setelah masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru yaitu masa
Hindu Buddha masa ini disebut dengan masa klasik yaitu awal masuknya unsur budaya india di
kepulauan Indonesia. Di masa perdagangan kuno, wilayah pesisir Sumatera dan Jawa menjadi
pusat perdagangan yang cukup besar. Banyak pedagang yang singgah, baik dalam maupun luar
negeri. Hal ini karena Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal tersebut juga
yang menyebabkan Indonesia menjadi daerah yang dilewati jalur perdagangan dan pelayaran
internasional. Adanya perdagangan internasional yang terjadi di Indonesia, muncul beberapa
teori mengenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia
1. Teori Ksatria 
Menurut teori ksatria (kaum prajurit) agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh
kaum militer atau prajurit dan bangsawan yang saat itu memegang kekuasaan di wilayah
India. Teori ksatia dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens, teori ini
menyatakan agama Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum ksatria yang melalukan
ekspedisi militer ke Indonesia.
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang
dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
Pendapat C.C Berg C.C. Berg
Menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah
perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini
sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di
Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara
mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau
kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah
menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi.
Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
Pendapat Mookerji
Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan bahwa
golongan ksatria dari India yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha
ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang
berkembang menjadi sebuah kerajaan.
Pendapat J.L Moens
J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan- kerajaan di
Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad
yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di
India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami
kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
2. Teori Waisya
Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang
India ke Indonesia. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India.
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom, yang berpendapat bahwa agama Hindu-Buddha
masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India. Agama Hindu dan Buddha
disebarkan dengan cara pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi dengan penduduk
setempat saat pedagang dari India dan bermukim di Nusantara yang secara spesifik
merujuk kepada Indonesia atau kepulauan Indonesia di masa sekarang.
Kaum pedagang (Waisya) India yang berdagang di Indonesia mengikuti angin
musim. Jika angin musim tidak memungkinkan mereka untuk kembali, dalam waktu
tertentu mereka menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di
Indonesia, mereka memanfaatkannya dengan menyebarkan agama Hindu Buddha.
3. Teori Brahmana
Teori brahmana (Raja – Raja atau Pendeta) pertama kali dikemukakan oleh
Jc.Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum
brahmana dengan dua cara, yaitu kaum brahmana dari India diundang raja-raja Indonesia
dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang ke Nusantara.
Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti
yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Golongan Brahmana dikenal
menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, sehingga jelas bahwa ada peran
Brahmana dalam masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia.
4. Teori Arus Balik
Teori yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch menyatakan bahwa agama Hindu
Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan ketika kembali dari
India, mereka menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia.
Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang
mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan
orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus
Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama
Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke
Indonesia untuk menyebarkannya.
5. Teori Sudra
Teori sudra (budak) dikemukakan oleh Van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa
penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia diawali oleh para kaum
sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah Indonesia . Bahwa peperangan yang terjadi
di India pada saat itu menyebabkan golongan Sudra menjadi buangan.  Kemudian mereka
meninggalkan India dan mengikuti kaum Waisya dan diduga golongan Sudra yang
memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu-Buddha ke Indonesia. Karena saat itu
jumlah mereka sangat besar.   
URUTAN KASTA DI HINDU BUDDHA

C. GLOSARIUM
Pithecantropus = Jenis Manusia Pra Aksara
= Lokasi relatif merupakan letak tempat yang dapat berubah
karena keadaan di sekitarnya

D. DAFTAR PUSTAKA
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN, BUKU PANDUAN GURU
IPS KELAS VII TAHUN 2021
 BUKU PANDUAN PESERTA DIDIK IPS KELAS VII TAHUN 2021
 LKS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP KELAS 7 SEMESTER 1.
 https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/06/10/hasil-kebudayaan-
masyarakat-indonesia- pada-masa-praaksara?page=2.
 https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/05/220000669/5-teori-masuknya-
kebudayaan-hindu-buddha-ke-indonesia?page=all
 Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/447731/ini-teori-masuknya-agama-
hindu-dan-budha-ke-indonesia
 https://www.ruangguru.com/blog/proses-masuknya-agama-hindu-buddha-ke-
nusantara

Anda mungkin juga menyukai