I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Randi Elpadri. S. Pd
Institusi : SMP Negeri 24 Padang.
Tahun Pembuatan : 2023
Mata Pelajaran : IPS
Jenjang : SMP
Kelas : VII (Tujuh)
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan X 2 JP X 35 Menit : 90 Menit
Fase Capaian Pembelajaran : Fase D
Kata Kunci, Topik / Konten Inti :Kebudayaan, Hindu Budha.
Materi :Masuknya Kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia.
Model Pembelajaran
Proses pembelajaran dijalankan secara student-centered learning dengan prinsip inquiry-based learning,
problem based learning, dan project based learning.
Model pembelajaran yang digunakan Inquiry dalam mode tatap muka
E. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1 Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
(PPK : religious)
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
10
Peserta didik diberikan wawasan mengenai Lokasi Indonesia melalui Peta.
menit
Guru menyampaikan kepada Peserta didik bahwa materi yang akan dipelajari Yaitu
Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia.
Pembagian kelompok belajar dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Guru menampilkan dan Gambar –gambar Peninggagalan Hindu Budha di Indonesia.
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan ini mengenai Masuknya Hindu
Budha Ke Indonesia
Menjelaskan Teori Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia.
Kegiatan Inti 40
Sintaks ! menit
Perumusan Masalah
Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik melalui
PERTEMUAN KE 1 Waktu
kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar aktivitas kelompok untuk
mengidentifikasi Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia.yang disertai dengan contoh.
Kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa Masuknya Hindu
Hindu Budha Ke Indonesia melalui beberapa Proses.
Sintaks 2
Merumuskan Hipotesis
Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dilakukan dalam waktu singkat, setelah itu
guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identifikasi.
Setelah peserta didik mengidentifikasi terkait Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia.
selanjutnya guru mendorong peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan yang
mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya :
Apa pengaruh masuknya Hindu Budha di Indonesia.?
Mengapa Hindu Budha ada di Indonesia.?
Mengapa Masuknya Hindu Budha di Indonesia Perlu Di pelajari?
Sintaks 3
Merancang Hipotesis
Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru.
Guru membimbing peserta didik untuk membuka buku LKS
Setelah itu peserta didik di arahkan untuk mengerjakan Tugas Kelompok.
Sintaks 4
Melakukan Percobaan untuk memperoleh data
Peserta didik diminta menuliskan beberapa pertanyaan terkait materi, masuknya Hindu
Budha di Indonesia.
Guru Menyediakan LKPD untuk di bahas setiap Kelompok.
Sintaks 5
Mengumpulkan data dan menganalisisnya
Sintaks 6
Membuat Kesimpulan
Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang masuknya Hindu Budha di
Indonesia.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap Peserta didik dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
PERTEMUAN KE 1 Waktu
tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Guru menggunakan metode tanya jawab, peserta didik bersama guru menyebutkan kembali
intisari materi pembelajaran hari ini.
Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya.
Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk 10
mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku di menit
perpustakaan atau mencari di internet.hal yang menghambat
Guru Meminta Peserta didik untuk menulis haal Positif,
Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama semoga apa
yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
F. Asesmen/Penilaian
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN
Berilah penilaian terhadap aspek pengamatan yang diamati dengan membubuhkan tanda ceklis (√)
pada berbagai nilai sesuai Indikator.
SKOR PENILAIAN
SANGAT
NO ASPEK YANG DIAMATI KURANG CUKUP BAIK
BAIK
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Melakukan do’a sebelum belajar
Mencermati penjelasan guru berkaitan
dengan materi yang akan dibahas
2 Kegiatan Inti
Keaktifan Peserta didik dalam pembelajaran
Keaktifan dalam diskusi
Mengajukan pertanyaan
Menyampaikan pendapat
Menghargai pendapat orang lain
Menggunakan alat peraga pembelajaran
3 Penutup
Menyampaikan refleksi pembelajaran
Mengerjakan latihan soal secara mandiri
Memperhatikan arahan guru berkaitan materi
selanjutnya
Keterangan Penskoran:
Skor 1 = Kurang
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Baik
Skor 4 = Sangat Baik
Kelas : …………………………………………………………………
Jumlah Pertemuan : …………………………………………………………………
Hari/Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………………
1 Kelompok 1. ……………………………………………..
2 Kelompok 2. ……………………………………………..
3 Kelompok 3. ……………………………………………..
4 Kelompok 4. ……………………………………………..
5 Kelompok 5. ……………………………………………..
6 Kelompok 6. ……………………………………………..
7 Kelompok 7. ……………………………………………..
8 Kelompok 8. ……………………………………………..
PENILAIAN TES TERTULIS
No
Penyelesaian/Kunci Jawaban Skor
Soal
2 Peserta didik dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang lengkap. 2
Skor maksimum 6
Pengayaan
Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 75 diberi pengayaan berupa tugas mandiri untuk
membaca dan atau menuliskan berbagai Invitation Kemudian mempublikasi dengan ditempel di
madding.
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang
dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas
misalnya :
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi antara lain dalam
bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku
referensi dan mewawancarai narasumber
H. Refleksi
Refleksi Untuk Peserta didik
Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap Peserta didik pada akhir pertemuan
setelah pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
Sikap
Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?
Pengetahuan
Apa hasil kebudayaan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan?
Apa hasil Kebudayan pada masa Bercocok tanam ?
Keterampilan
Apakah aku sudah berhasil mengidentifikasi Hasil Kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa
pra aksara?
Nama :
Kelompok :
Setelah masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru yaitu masa
Hindu Buddha masa ini disebut dengan masa klasik yaitu awal masuknya unsur budaya india di
kepulauan Indonesia. Di masa perdagangan kuno, wilayah pesisir Sumatera dan Jawa menjadi
pusat perdagangan yang cukup besar. Banyak pedagang yang singgah, baik dalam maupun luar
negeri. Hal ini karena Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal tersebut juga
yang menyebabkan Indonesia menjadi daerah yang dilewati jalur perdagangan dan pelayaran
internasional. Adanya perdagangan internasional yang terjadi di Indonesia, muncul beberapa
teori mengenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia
1. Teori Ksatria
Menurut teori ksatria (kaum prajurit) agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh
kaum militer atau prajurit dan bangsawan yang saat itu memegang kekuasaan di wilayah
India. Teori ksatia dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens, teori ini
menyatakan agama Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum ksatria yang melalukan
ekspedisi militer ke Indonesia.
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang
dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
Pendapat C.C Berg C.C. Berg
Menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah
perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini
sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di
Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara
mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau
kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah
menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi.
Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
Pendapat Mookerji
Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan bahwa
golongan ksatria dari India yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha
ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang
berkembang menjadi sebuah kerajaan.
Pendapat J.L Moens
J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan- kerajaan di
Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad
yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di
India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami
kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
2. Teori Waisya
Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang
India ke Indonesia. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India.
Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom, yang berpendapat bahwa agama Hindu-Buddha
masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India. Agama Hindu dan Buddha
disebarkan dengan cara pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi dengan penduduk
setempat saat pedagang dari India dan bermukim di Nusantara yang secara spesifik
merujuk kepada Indonesia atau kepulauan Indonesia di masa sekarang.
Kaum pedagang (Waisya) India yang berdagang di Indonesia mengikuti angin
musim. Jika angin musim tidak memungkinkan mereka untuk kembali, dalam waktu
tertentu mereka menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di
Indonesia, mereka memanfaatkannya dengan menyebarkan agama Hindu Buddha.
3. Teori Brahmana
Teori brahmana (Raja – Raja atau Pendeta) pertama kali dikemukakan oleh
Jc.Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum
brahmana dengan dua cara, yaitu kaum brahmana dari India diundang raja-raja Indonesia
dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang ke Nusantara.
Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti
yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Golongan Brahmana dikenal
menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, sehingga jelas bahwa ada peran
Brahmana dalam masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia.
4. Teori Arus Balik
Teori yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch menyatakan bahwa agama Hindu
Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan ketika kembali dari
India, mereka menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia.
Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang
mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan
orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus
Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama
Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke
Indonesia untuk menyebarkannya.
5. Teori Sudra
Teori sudra (budak) dikemukakan oleh Van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa
penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia diawali oleh para kaum
sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah Indonesia . Bahwa peperangan yang terjadi
di India pada saat itu menyebabkan golongan Sudra menjadi buangan. Kemudian mereka
meninggalkan India dan mengikuti kaum Waisya dan diduga golongan Sudra yang
memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu-Buddha ke Indonesia. Karena saat itu
jumlah mereka sangat besar.
URUTAN KASTA DI HINDU BUDDHA
C. GLOSARIUM
Pithecantropus = Jenis Manusia Pra Aksara
= Lokasi relatif merupakan letak tempat yang dapat berubah
karena keadaan di sekitarnya
D. DAFTAR PUSTAKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN, BUKU PANDUAN GURU
IPS KELAS VII TAHUN 2021
BUKU PANDUAN PESERTA DIDIK IPS KELAS VII TAHUN 2021
LKS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP KELAS 7 SEMESTER 1.
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/06/10/hasil-kebudayaan-
masyarakat-indonesia- pada-masa-praaksara?page=2.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/05/220000669/5-teori-masuknya-
kebudayaan-hindu-buddha-ke-indonesia?page=all
Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/447731/ini-teori-masuknya-agama-
hindu-dan-budha-ke-indonesia
https://www.ruangguru.com/blog/proses-masuknya-agama-hindu-buddha-ke-
nusantara