Rencana Aksi 1
Nama : Wiwit Oktaviani
No UKG : 201698314540
MODUL AJAR
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas
Nama : Wiwit Oktaviani S.Pd
Sekolah : SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Fase/Kelas : E/X
Jenjang : SMK
Mata Pelajaran : Sejarah
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha
Materi Pokok : Teori dan Pengaruh Hindu- Budha di Indonesia
Alokasi Waktu : 2 JP X 45 Menit
2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik adalah mampu
mengemukakan negara/daerah dari kepercayaan Hindu-Budha dan kasta-kasta yang
dimilliki oleh masyarakat Hindu
6. Model/Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi, Penugasan, Ceramah
Media : PPT, Video, Bahan Ajar
7. Materi Ajar
Teori-teori Masuk agama Hindu Budha
1. Teori Brahmana
2. Teori Ksatria
3. Teori Waysia
4. Teori Sudra
5. Teori Arus Balik
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat
a. Menemukan konsep-konsep terkait proses masuknya kepercayaan Hindu-Budha di
Indonesia
b. Menjelaskan teori-teori masuk kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
c. Menganalisis kelemahan dan kelebihan teori-teori masuknya agama Hindu-
Budhadi Indonesia
d. Menganalisis pengaruh Hindu-Budha di Indoensia dari berbagai aspek atau
bidang
2. Pemahaman Bermakna
Memahami tentang teori dan pengaruh Agama Hindu-Budha dapat memberikan
pengetahuan tentang dari mana asal-usul kepercayaan Hindu-Budha dan
mengaitkanya dengan keberadaan Agama Hindu-Budha di Indonesia saat ini.
3. Pertanyaan Pemantik
a. Pernahkah Ananda mengunjungi Candi Borubudur?
b. Diwilayah manakah keberadaan Candi Borubudur ?
c. Jika kita kaitkan dengan Periodesasi ejarah Indonesia, kira-kira dimasa apakeberadaan Candi
Borubudur?
4. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 Menit)
1. Guru memberi salam pembuka dan berdoa bersama peserta didik
2. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dan memberikan motivasi
3. Guru mereview kembali kegiatan kelompok minggu kemaren
kemudianmenyampaikan hal-hal yang harus dilakukan hari ini
Kegiatan Inti (100 Menit)
4. Guru memutarkan video yang telah di download dari
https://www.youtube.com/watch?v=x0LRw4X0G5wsementara
kegiatan siswa menonton dan mecermati materi yang terdapat pada
video tersebut
5. Guru menanyakan Informasi apa yang terdapat pada video tersebut
(diharapkan anak dapat menjawab tentang pengaruh kepercayaan
Hindu-Budha)
6. Guru membagikan bahan Ajar yang memuat LKPD yang sudah
dilengkapi dengan langkah-langkah pengerjaan tugas, sementara
kegiatan siswa mencermati dan memahami Bahan Ajar dan LKPD
kemudian mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Guru memerintahkan peserta didik untuk menggali informasi terkait
pengaruh kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia melalui Bahan Ajar
atau Sumber lain kemudian menuangkan Informasi tersebut kedalam
tulisan berbasis karton
8. Guru memastikan setiap anggota kelompok dapat terlibat aktif dalam
pengerjaan tugas masing-masing
9. Guru melihat hasil pengerjaan tugas kemudian mengomentari hal-hal
yang perlu diperbaiki, sementara kelompok lain memperbaiki tugas
sesuai arahan dan bimbingan guru
10.Guru memastikan setiap kelompok sudah selesai sesuai dengan waktu
masing-masing
Mengetahui,
Sintuk, September 2022
Kepala SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang Guru Mata Pelajaran
Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 S.M. Agama ini lahir sebagai reaksi agama Hindu
karena kasta. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta S.M),
seorang putra dari Raja dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari
hidup, ia Istana Kapilawastu dan menuju ke hutan di Bodh Gaya. Ia di
bawah pohon (semacam pohon beringin) dan bodhi, yaitu semacam
atau yang Pohon itu kemudian dikenal pohon Sejak saat itu, Sidharta
dikenal sebagai Sang artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM.
Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun. Wejangan yang disampaikan di Rusa di Desa
Sar
Dalam ajaran Buddha manusia akan lahir berkali-kali Hidup adalah samsara,
dan Menurut ajaran Buddha, hidup manusia karena
adanya tresna atau cinta, yaitu (hasrat/nafsu) akan dapat caranya
adalah menindas tresna melalui delapan
B. Teori-Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia
2. Teori Ksatria.
ini dikemukakan oleh R.C. Majundar Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah kaum Ksatria atau Prajurit.
Hal ini diperkuat dengan dugaan bahwa Para prajurit diri dari India dan mendirikan
di Indonesia dan Asia pada umumnya. Namun, teori Ksatria yang
oleh R.C. Majundar ini kurang disertai bukti-bukti yang Selama
belum ada ahli arkeolog dapat bukti-bukti yang adanya dari
prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Kekuatan ini terletak pada untuk
para kaum
Teori Waisya.
ini dikemukakan oleh N.J. Krom Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah kaum Waisya atau Pedagang.
Teori ini diperkuat dengan dugaan Pada mulanya para India berlayar untuk
Pada saat itu jalur melalui lautan yang adanya musim angin
mereka pada kondisi alam. Bila angin tidak maka
mereka akan lebih untuk musim baik. Para India pun
pribumi dan melalui mereka
India. Menurut Coedes, yang memotivasi para India untuk ke Asia
adalah keinginan untuk barang emas dan hasil
4. teori sudra
Teori ini dikemukakan oleh Van Faber Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke
Indonesia adalah kaum Sudra atau Pedagang.
Teori ini diperkuat dengan anggapan kaum Sudra merupakan orang-orang buangan. Namun teori ini
dibantah oleh beberapa ahli , karena kasta sudra tidak mengetahui seluk beluk agama Hindu. Dalam ajaran
agama Hindu yang mempunyai dasar kepercayaan kitab weda, tidak memperbolehkan sembarang orang
meyentuh kitab itu palagi membaca dan mengetahui isinya.
teori Arus
ini dikemukakan oleh Bosch Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah bangsa Indonesia sendiri yang belajar di India kemudian pulang menyebarkanya di Indonesia.
Lebih lanjut Bosch bahwa proses Indianisasi adalah yang kuat
4. Bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta
dan huruf Pallawa. Pada masa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, seni sastra sangat
berkembang terutama pada aman kejayaan kerajaan Kediri
5. Bidang seni tari. Berdasarkan relief-relief yang terdapat pada candi candi, terutama candi Borobudur
dan Prambanan memperlihatkan adanya bentuk tari-tarian yang berkembang sampai sekarang. Bentuk-
bentuk tarian yang digambarkan dalam relief memperlihatkan jenis tarian seperti tarian perang, tuwung,
bungkuk, ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut tampaknya diiringi dengan gamelan
yang terlihat dari relief yang memperlihatkan jenis alat gamelan yang terbata s seperti gendang,
kecer, gambang, saron, kenong, beberapa macam bentuk kecapi, seruling dan gong.
6. Seni relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat. Hiasan pada candi atau sering disebut
relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang
dalam kesusastraan yang bercorak Hindu ataupun Buddha. Pemilihan epik sebagai hiasan relief candi
dikenal pertama kali pada candi Prambanan yang dibangun pada permulaan abad ke-10. Epik yang
tertera dalam relief candi Prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita
Ramayana. Hiasan relief candi Penataran pada masa Kediri mengambil epik kisah Mahabharata.
Sementara itu, kisah Mahabharata juga menjadi epik yang dipilih sebagai relief pada dua candi
peninggalan kerajaan Majapahit, yaitu candi Tigawangi dan candi Sukuh.
7. Seni Arca dan Patung, sebagai akibat akulturasi budaya pemujaan arwah leluhur dengan agama Hindu
- Buddha maka beberapa keluarga raja diperdewa dalam bentuk arca yang ditempatkan di ca ndi
makam. Arca arca dewa tersebut dipercaya merupakan lambang keluarga raja yang dicandikan
dan tidak mustahil termasuk di dalamnya kepribadian dan watak dari keluarga raja tersebut. Oleh
karena itu, arca dewa tersebut sering diidentikkan dengan arca keluarga raja. Seni arca yang
berkembang di Indonesia memperlihatkan unsur kepribadian dan budaya lokal, sehingga bukan
merupakan bentuk peniruan dari India. Beberapa contoh raja yang diarcakan adalah Raja Rajasa yang
diperdewa sebagai Siwa di candi makam Kagenengan, Raja Anusapati sebagai Siwa di candi
makam Kidal, Raja Wisnuwardhana sebagai Buddha di candi makam Tumpang, Raja Kertanegara
sebagai Wairocana Locana di candi
makam Segala dan Raja Kertarajasa Jayawardhana sebagai Harihara di candi makam Simping
8. Bidang seni bangunan merupakan salah satu peninggalan budaya Hindu Buddha di Indonesia yang
sangat menonjol antara lain berupa candi dan stupa. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan lain
yang berkaitan erat dengan kehidupan keagamaan, seperti: ulan dan satra merupakan semacam
pesanggrahan atau tempat bermalam para pe iarah; sima adalah daerah perdikan yang berkewajiban
memelihara bangunan suci di suatu daerah; patapan adalah tempat melakukan tapa; sambasambaran
yang berarti tempat persembahan; meru merupakan bangunan berbentuk tumpang yang melambangkan
gunung Mahameru sebagaitempat tinggal dewa dewa agama Hindu
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengaruh Hindu-Budha di Indoensia
TUJUAN PEMBELAJARAN
LANGKAH KERJA
PENILAIAN
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
Tuliskan Analisimu disini
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………….
Tuliskan Analisimu disini
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………….
Tuliskan Analisimu disini
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Tuliskan Analisimu disini
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
JAWABAN
Bukan hanya itu, N.J. Krom juga mengatakan bahwa para pedagang
datang ke Indonesia sesuai dengan angin musim. Dengan kata lain,
jika angin musim menunjukkan atau meperlihatkan dalam keadaan
tidak baik, maka para pedagang tidak akan datang ke Indonesia.
Mereka menunggu enam bulan berikutnya untuk berdagang. Maka
dari itu, dapat dikatakan bahwa para pedagang yang datang ke
Nusantara sangat bergantung dengan arah angin laut.
Menurut N.J. Krom bukan hanya menetap saja, mereka para pedagang
juga melakukan perkawinan dengan perempuan- perempuan asli
Indonesia. Dengan adanya perkawinan itu, maka agama dan
kebudayaan Hindu Buddha berkembang cukup pesat. Terlebih lagi,
anak yang dilahirkan dari perkawinan antara pedagang dan
perempuan Indonesia akan meneruskan perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu Buddha atau bisa dikatakan sebagai generasi dari
agama dan kebudayaan Hindu Buddha.
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………
NO TEORI TOKOHNYA KELEMAHAN KELEBIHAN
Para Ksatria tidak Kaum Ksatria menunjukan rasa
memahami bahasa semangat dalam berpetualang ke
1 Teori Ksatria R.C. Majundar sangsekerta dan seluruh dunia
huruf pallawa
2. Instrumen Penilaian
Asesmen Diagnostik
Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu senang bekerja
dalam kelompok?
2. Apakah kamu bersemangat untuk
belajar materi ini?
3. Apa harapanmu setelah mempelajari
materi ini?
4. Apa kamu mengetahui negara/daerah
asal kepercayaan-kepercayaan yang ada
diindonesia saat ini terutama Hindu
5. Apakah kamu pernah mendengar istilah
kasta, Jika ada tuliskan nama-nama kasta
Asesmen Formatif
Tugas Berkelompok
Menunjukan bukti-bukti pengaruh Hindu Budha di Indonesia kemudian menempelkanya
dikarton.
Tugas Mandiri
Siswa disuruh membaca teks yang termuat dalam https https://haloedukasi.com/kasta-di-bal
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam budaya dan
toleransi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang ada di Bali, membuatnya menjadi salah
satu iconic wisata di Indonesia. Selain memiliki beragam budaya, Bali juga mempunyai sistem
kasta yang sudah ada semenjak runtuhnya Kerajaan Majapahit. Kasta di Bali di wariskan
secara turun temurun berdasarkan garis keturunan. Sistem kasta digolongkan berdasarkan
pekerjaan leluhur mereka. Sistem kasta di Bali dibagi menjadi empat. Berikut
pembahasannya.
1. Sudra
Sekitar 90% penduduk Bali berkasta sudra. Kasta ini yang paling banyak ada di Bali.
Orang- orang dari kasta Sudra, dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja sebagai
petani. Biasanya orang-orang yang berkasta Sudra memiliki nama Putu, Wayan, Gede,
Made, Kadek, Komang, Nyoman, dan Ketut.
2. Waisya
Orang-orang dari kasta Waisya dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja sebagai
pedagang. Biasanya orang-orang dari kasta Waisya memiliki nama Si, Sang, Ngakan,
dan Kompyang.
3. Ksatria Orang-orang dari kasta Ksatria dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja
di kerajaan seperti prajurit, bangsawan, dan raja. Orang-orang dari kasta Ksatria
memiliki
nama Anak Agung, Gusti, Cokorda, Desak, dan Dewa Ayu. Perbedaan kasta sudah terasa
pada kasta ini, rumah mereka disebut Puri dan Jero.
4. Brahmana
Orang-orang dari kasta Brahmana dulunya memiliki nenek moyangnya adalah pemuka
agama atau orang-orang yang dianggap suci. Nama orang-orang dari kasta Brahmana
adalah Ida Bagus dan Ida Ayu. Rumah mereka disebut Geria. Kasta Brahmana ini
merupakan kasta yang paling tinggi di Bali. Di Bali, ketika seorang wanita menikah
anaknya harus meingikuti nama kasta dari suaminya. Jika wanita Bali ‘berkasta‘ menikah
dengan pria yang
‘tidak berkasta’ maka anaknya harus mengikuti kasta ayahnya. Maka garis keturunan
wanita ‘berkasta’ tersebut akan hilang. Sebaliknya, jika pria ‘berkasta’ menikah dengan
wanita ‘tidak berkasta’, maka garis keturunannya akan tetap ada karena sang anak
pasti mengikuti kasta ayahnya
Dari penjelasan teks berikut ini berikanlah analisis mu terkait teks tersebut dengan
proses masuknya agama Hindu Budha di idonesia ?
1. Menurutmu, apakah hanya Bali yang menjadi sentralnya pesebaran agama Hindu di
Indonesia?
2. Berikan analisamu melihat hanya beberapa wilayah yang menganut agama
Hindu, kenapa demikian, padahal Ananda tahu Agama Hindu dulunya merupakan
agama Mayoritas kemudian dalam perkembanganya saat ini menjadi agama
minoritas?
3. Melihat Mayoritas penduduk Bali yang memiliki kasta Sudra, Apakah ini dapat dijadikan
Bukti bahwa yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia adalah Sudra?
3. Rubrik Penilaian
Tugas kelompok
Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan dan Sikap
Rubrik Penilaian Diskusi
Kriteria
No Nama Gagasan(0- Kesesuaian Kata dan Jumlah
100) Konsep istilah Skor
0-100 (0-100)
1
2
3
No Nama JumlahSkor
Penguasaan Penyampaian Jumlah
Materi (0-100) Skor
(0-100)
1
2
3
Tugas Mandiri
Kriteria
No Nama Gotong Bertanggu Kerjasa Jumlah
Royong ng Jawab ma Skor
(0-100) (0-100)
(0-100)
1
2
3
Refleksi Peserta Didik dan Guru
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya Sudah memahami konsep-konsep yang terdapat pada proses dan
masuknya kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
2 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Brahmana
3 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Ksatris
4 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Waysia
5 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori sudra
6 Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Arus Balik
7 Saya Sudah dapat membuktikan pengaruh Hindu-budha di Indonesia