Anda di halaman 1dari 34

LK.

Rencana Aksi 1
Nama : Wiwit Oktaviani
No UKG : 201698314540

MODUL AJAR

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas
Nama : Wiwit Oktaviani S.Pd
Sekolah : SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Fase/Kelas : E/X
Jenjang : SMK
Mata Pelajaran : Sejarah
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha
Materi Pokok : Teori dan Pengaruh Hindu- Budha di Indonesia
Alokasi Waktu : 2 JP X 45 Menit

2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik adalah mampu
mengemukakan negara/daerah dari kepercayaan Hindu-Budha dan kasta-kasta yang
dimilliki oleh masyarakat Hindu

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, dikembangkan
dengan doa yang dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran dan bersikap jujur
dalam mengerjakan soal formatif
b. Gotong Royong, dikembangkan dengan kegiatan diskusi kelompok
c. Bernalar Kritis, dikembangkan dengan memcahkan masalah yang diberikan guru

4. Sarana dan Prasarana


a. Internet
b. Smartphone
c. LCD/Proyektor
d. Laptop

5. Target Peserta Didik


Siswa Reguler

6. Model/Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi, Penugasan, Ceramah
Media : PPT, Video, Bahan Ajar
7. Materi Ajar
Teori-teori Masuk agama Hindu Budha
1. Teori Brahmana
2. Teori Ksatria
3. Teori Waysia
4. Teori Sudra
5. Teori Arus Balik

Pengaruh diberbagai bidang


1. Agama
2. Politik
3. Pendidikan
4. Satrra
5. Kesenian (seni tari, seni relief, seni arca patung)

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat
a. Menemukan konsep-konsep terkait proses masuknya kepercayaan Hindu-Budha di
Indonesia
b. Menjelaskan teori-teori masuk kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
c. Menganalisis kelemahan dan kelebihan teori-teori masuknya agama Hindu-
Budhadi Indonesia
d. Menganalisis pengaruh Hindu-Budha di Indoensia dari berbagai aspek atau
bidang

2. Pemahaman Bermakna
Memahami tentang teori dan pengaruh Agama Hindu-Budha dapat memberikan
pengetahuan tentang dari mana asal-usul kepercayaan Hindu-Budha dan
mengaitkanya dengan keberadaan Agama Hindu-Budha di Indonesia saat ini.

3. Pertanyaan Pemantik
a. Pernahkah Ananda mengunjungi Candi Borubudur?
b. Diwilayah manakah keberadaan Candi Borubudur ?
c. Jika kita kaitkan dengan Periodesasi ejarah Indonesia, kira-kira dimasa apakeberadaan Candi
Borubudur?
4. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

Kegiatan Awal (10 Menit)


1. Guru memberi salam pembuka dan berdoa bersama peserta
didik (Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia)
2. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dan memberikan motivasi
3. Guru memeriksa kehadiran siswa (Presensi)
4. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
5. Guru memberikan pertanyaan pemantik
• Pernahkah Ananda mengunjungi Candi Borubudur?
• Diwilayah manakah keberadaan Candi Borubudur ?
• Jika kita kaitkan dengan Periodesasi Sejarah Indonesia, kira-
kira dimasa apakeberadaan Candi Borubudur
Kegiatan Inti (100 Menit)
Sintak 1 : Mengorientasi siswa pada masalah
6. Siswa duduk berkelompok menonton dan mecermati materi yang
terdapat pada video yang telah di download dari
https://www.youtube.com/watch?v=cfPY4mmypwM&list=PLuRp8ak
sIKZx16c Dry0 rwHMhhR7ERucdu&index=3
7. Guru menanyakan Informasi apa yang terdapat pada video
tersebut (diharapkan anak dapat menjawab tentang teori-teori
kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
8. Coba perhatikan kelemahan dari masing-masing teori seperti
Teori Brahmana, yang pantang menyeberang lautan, sementara
waysia dan ksatria yang tidak paham bahasa sansekerta, lalu
sudra yang tidak punya uang, kenapa mereka sampai ke
Indonesia ya?
Dari teori-teori yang ada kira-kira teori yang mana paling
mendekati kebenaran.

Sintak 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar


9. Guru memberikan penjelasan bagaimana teknis pembelajaran pada hari
ini (Adapun yang disampaikan guru, Model PBL, Metode), tugas yang
hendakdikerjakan, teknis presentasi)
10. Guru membagikan bahan Ajar yang memuat LKPD yang sudah
dilengkapi dengan langkah-langkah pengerjaan tugas, sementara
kegiatan siswa mencermati dan memahami Bahan Ajar dan LKPD
kemudian mendiskusikan termasuk diskusi pembagian tugas
dimasing-masing kelompok
Sintak 3 : membimbing penyelidikan kelompok /Individu
11. Guru memerintahkan peserta didik untuk menggali informasi terkait
teori-teori kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia melalui Bahan
Ajar atau Sumber lain kemudian menuangkan Informasi tersebut
kedalam tulisan
12. Guru memastikan setiap anggota kelompok dapat terlibat aktif
dalam pengerjaantugas

Sintak 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya


13. Guru melihat hasil pengerjaan tugas kemudian mengomentari hal-
hal yang perlu diperbaiki, sementara kelompok lain memperbaiki
tugas sesuai arahan dan bimbingan guru
14. Guru memastikan setiap kelompok sudah selesai sesuai dengan
waktu masing-masing
15. Guru mempersilahkan bagi siswa untuk menampilkan hasil
pengerjaan tugasmasing-masing sesuai
Sintak 5 : menganalisis dan menevaluasi proses pemecahan masalah
16. Guru melakukan proses evaluasi terhadap aktivitas dan hasil
penyajian darimasing-masing kelompok

Kegiatan Penutup (25 Menit)


17. Guru melakukan evaluasi mengenai aktivitas pembelajaran yang telah
dilakukan
18. Guru memberikan arahan untuk aktivitas berikutnya
19. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan salam
penutup

Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 Menit)
1. Guru memberi salam pembuka dan berdoa bersama peserta didik
2. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dan memberikan motivasi
3. Guru mereview kembali kegiatan kelompok minggu kemaren
kemudianmenyampaikan hal-hal yang harus dilakukan hari ini
Kegiatan Inti (100 Menit)
4. Guru memutarkan video yang telah di download dari
https://www.youtube.com/watch?v=x0LRw4X0G5wsementara
kegiatan siswa menonton dan mecermati materi yang terdapat pada
video tersebut
5. Guru menanyakan Informasi apa yang terdapat pada video tersebut
(diharapkan anak dapat menjawab tentang pengaruh kepercayaan
Hindu-Budha)
6. Guru membagikan bahan Ajar yang memuat LKPD yang sudah
dilengkapi dengan langkah-langkah pengerjaan tugas, sementara
kegiatan siswa mencermati dan memahami Bahan Ajar dan LKPD
kemudian mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Guru memerintahkan peserta didik untuk menggali informasi terkait
pengaruh kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia melalui Bahan Ajar
atau Sumber lain kemudian menuangkan Informasi tersebut kedalam
tulisan berbasis karton
8. Guru memastikan setiap anggota kelompok dapat terlibat aktif dalam
pengerjaan tugas masing-masing
9. Guru melihat hasil pengerjaan tugas kemudian mengomentari hal-hal
yang perlu diperbaiki, sementara kelompok lain memperbaiki tugas
sesuai arahan dan bimbingan guru
10.Guru memastikan setiap kelompok sudah selesai sesuai dengan waktu
masing-masing

11.Guru mempersilahkan bagi siswa untuk menampilkan hasil


pengerjaan tugas masing-masing
12.Guru melakukan proses evaluasi terhadap aktivitas dan hasil
penyajian dari masing-masing kelompok
13.Guru melakukan evaluasi terkait hasil penyajian masing-masing
kelompok
Kegiatan Penutup (25 Menit)
14.Guru melakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan
15.Guru memberikan penguatan materi
16.Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait
pelaksanaan pembelajaran
17.Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa dan salam penutup
5. Asesmen
Pengetahuan
Asesmen Diagnostik : Untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki peserta didik
Asesmen Formatif : Untuk mengetahui pengetahuan peserta didik selama
proses pembelajaran
Asesmen Sumatif : Untuk mengetahui pengetahuan peserta didik setelah
mendapatkan pembelajaran penuh dikelas
Keterampilan
Berdasarkan hasil diskusi dan pengerjaan lembar kerja
Sikap
Berdasarkan lembar pengamatan guru selama proses pembelajaran berlangsung

6. Pengayaan dan Remedial


Remedial : Peserta didik mempelajarai kembali tentang proses masuknya dan
berkembang agama dan kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
Pengayaan : Peserta didik mempelajari lebih lanjut peta pesebaran-pesebaran agama Hindu
Budha di Indonesia dengan berbagai sumber (mengakses internet yang web
akan dshare oleh Guru, Buku paket atau elektronik)
7. Glosarium
Kasta : pelapisan sosial yang mengikat masayarakat Hindu
Brahmana : golongan pertama dalam kasta hindu terdiri dari para pendeta
Ksatria : golongan kedua dalam kasta hindu terdiri dari para prajurit
Waysia : golongan ketiga dalam kasta hindu terdiri dari para pedagang
Sudra : golongan keempat dalam kasta hindu terdiri dari rakyat
Arus Balik biasa/jelata
: teori proses masuknya agama Hindu yang didukung oleh bangsa
Indonesia sendiri
Politeisme : percaya pada banyak dewa
8. Daftar Pustaka
Sumber Buku:
• Gunanto, Adi. 2021. Sejarah Indonesia SMA/MAK. Jakarta: Bumi Aksara
• M.Tarunesa.2009. Sejarah untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Internet
• https://www.youtube.com/watch?v=cfPY4mmypwM&list=PLuRp8aksIKZx16cDry0rwHMhh
R7ERucdu&index=3
• https://haloedukasi.com/kasta -di-bali

Mengetahui,
Sintuk, September 2022
Kepala SMKN 1 Sintuk Toboh Gadang Guru Mata Pelajaran

Drs. Busraini Wiwit Oktaviani S.Pd


NIP. 19641115 198803 1 003 NIP-
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

A. Proses lahir agama Hindu dan Budha


1. Lahirnya Agama
dan Hindu di India berkaitan sistem
bangsa Arya masuk ke India pada 1500 S.M. Kebudayaan Arya di
Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya dan sistem
yang sesuai yang dimilikinya. Sistem itu berupa
terhadap Banyak Dewa atau disebut juga dengan (Politeisme)
Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya banyak dewa yang dewa
memiliki masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam agama yang disebut
terdiri dari Dewa Brahma (dewa Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Siwa (dewa

Sistem yang oleh Arya adalah sistem kasta. Sistem


kasta sosial bangsa Arya yang Sistem ini
masyarakat Golongan Brahmana (pendeta)
Ksatria prajurit) kedua. dan petani)
ketiga, Sudra (rakyat biasa) atau
Sistem dan kasta menjadi dasar
Hinduisme. seperti inilah disebut

Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 S.M. Agama ini lahir sebagai reaksi agama Hindu
karena kasta. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta S.M),
seorang putra dari Raja dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari
hidup, ia Istana Kapilawastu dan menuju ke hutan di Bodh Gaya. Ia di
bawah pohon (semacam pohon beringin) dan bodhi, yaitu semacam
atau yang Pohon itu kemudian dikenal pohon Sejak saat itu, Sidharta
dikenal sebagai Sang artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM.
Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun. Wejangan yang disampaikan di Rusa di Desa
Sar
Dalam ajaran Buddha manusia akan lahir berkali-kali Hidup adalah samsara,
dan Menurut ajaran Buddha, hidup manusia karena
adanya tresna atau cinta, yaitu (hasrat/nafsu) akan dapat caranya
adalah menindas tresna melalui delapan
B. Teori-Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia

Agama dan Hindu-Buddha di Indonesia. Satu bukti adalah


arca Buddha di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan. Menurut ciri-cirinya, arca Sempaga
langgam seni arca Amarawati India Selatan. Arca sejenis juga di daerah
Jember, dan daerah Bukit Siguntang Sumatra Selatan. daerah Bangun Kutai,
Kalimantan r juga arca Buddha. Arca Buddha itu ciri seni area dari India
Utara. Kalau begitu kapan agama dan Hindu-Buddha dari India masuk ke Kepulauan

Proses masuknya Hindu-Buddha atau sering Hindunisasi di Kepulauan Indonesia masih


ada berbagai Sampai saat ini masih ada cara jalur proses
masuk dan Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia. Beberapa (teori)
pada uraian
1. Teori Brahmana.
ini dikemukakan oleh J.C. van Leur, Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah kaum Brahmana atau Pendeta.
prasati yang bahasa Sanskerta dan
pallawa. Bahasa dan huruf hanya dikuasai oleh Brahmana. Selain itu adanya
dari para para Brahmana India. Mereka ke Asia
untuk keperluan upacara
Seperti upacara inisiasi yang dilakukan oleh para kepala suku agar
menjadi ksatria. ini sejalan yang dikemukan oleh Paul Wheatly
bahwa para lokal di Asia sangat India guna
status sosial

2. Teori Ksatria.
ini dikemukakan oleh R.C. Majundar Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah kaum Ksatria atau Prajurit.
Hal ini diperkuat dengan dugaan bahwa Para prajurit diri dari India dan mendirikan
di Indonesia dan Asia pada umumnya. Namun, teori Ksatria yang
oleh R.C. Majundar ini kurang disertai bukti-bukti yang Selama
belum ada ahli arkeolog dapat bukti-bukti yang adanya dari
prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Kekuatan ini terletak pada untuk
para kaum
Teori Waisya.
ini dikemukakan oleh N.J. Krom Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah kaum Waisya atau Pedagang.
Teori ini diperkuat dengan dugaan Pada mulanya para India berlayar untuk
Pada saat itu jalur melalui lautan yang adanya musim angin
mereka pada kondisi alam. Bila angin tidak maka
mereka akan lebih untuk musim baik. Para India pun
pribumi dan melalui mereka
India. Menurut Coedes, yang memotivasi para India untuk ke Asia
adalah keinginan untuk barang emas dan hasil
4. teori sudra
Teori ini dikemukakan oleh Van Faber Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke
Indonesia adalah kaum Sudra atau Pedagang.
Teori ini diperkuat dengan anggapan kaum Sudra merupakan orang-orang buangan. Namun teori ini
dibantah oleh beberapa ahli , karena kasta sudra tidak mengetahui seluk beluk agama Hindu. Dalam ajaran
agama Hindu yang mempunyai dasar kepercayaan kitab weda, tidak memperbolehkan sembarang orang
meyentuh kitab itu palagi membaca dan mengetahui isinya.
teori Arus
ini dikemukakan oleh Bosch Menurut teori ini yang membawa Hindu-Budha ke Indonesia
adalah bangsa Indonesia sendiri yang belajar di India kemudian pulang menyebarkanya di Indonesia.
Lebih lanjut Bosch bahwa proses Indianisasi adalah yang kuat

C. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia


Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan
sejarah dalam berbagai bidang, antara lain sebagai berikut
1. Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuk pengaruh
India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat
pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatankekuatan benda -
benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatan-kekuatan alam. Dengan masuknya pengaruh
Hindu- Buddha, kepercayaan asli bangsa Indonesia ini kemudian berakulturasi dengan agama Hindu-
Buddha. Hal ini terbukti dari beberapa upacara keagamaan Hindu-Buddha yang berkembang di
Indonesia walaupun dalam beberapa hal tidak seketat atau mirip dengan tata cara keagamaan yang
berkembang di India. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam tatacara pelaksanaan upacara keagamaan
mengalami proses
2. Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-
kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di
Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem
pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerahdaerah
yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya
pengaruh India, membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu Buddha di Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri,
Majapahit dan Bali sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya. Hal yang
menarik diIndonesia adalah adanya kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yaitu Kerajaan Mataram
lama.

3. Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun


lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu
keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi
cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.

4. Bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta
dan huruf Pallawa. Pada masa kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, seni sastra sangat
berkembang terutama pada aman kejayaan kerajaan Kediri

5. Bidang seni tari. Berdasarkan relief-relief yang terdapat pada candi candi, terutama candi Borobudur
dan Prambanan memperlihatkan adanya bentuk tari-tarian yang berkembang sampai sekarang. Bentuk-
bentuk tarian yang digambarkan dalam relief memperlihatkan jenis tarian seperti tarian perang, tuwung,
bungkuk, ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut tampaknya diiringi dengan gamelan
yang terlihat dari relief yang memperlihatkan jenis alat gamelan yang terbata s seperti gendang,
kecer, gambang, saron, kenong, beberapa macam bentuk kecapi, seruling dan gong.

6. Seni relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat. Hiasan pada candi atau sering disebut
relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang
dalam kesusastraan yang bercorak Hindu ataupun Buddha. Pemilihan epik sebagai hiasan relief candi
dikenal pertama kali pada candi Prambanan yang dibangun pada permulaan abad ke-10. Epik yang
tertera dalam relief candi Prambanan mengambil penggalan kisah yang terdapat dalam cerita
Ramayana. Hiasan relief candi Penataran pada masa Kediri mengambil epik kisah Mahabharata.
Sementara itu, kisah Mahabharata juga menjadi epik yang dipilih sebagai relief pada dua candi
peninggalan kerajaan Majapahit, yaitu candi Tigawangi dan candi Sukuh.

7. Seni Arca dan Patung, sebagai akibat akulturasi budaya pemujaan arwah leluhur dengan agama Hindu
- Buddha maka beberapa keluarga raja diperdewa dalam bentuk arca yang ditempatkan di ca ndi
makam. Arca arca dewa tersebut dipercaya merupakan lambang keluarga raja yang dicandikan
dan tidak mustahil termasuk di dalamnya kepribadian dan watak dari keluarga raja tersebut. Oleh
karena itu, arca dewa tersebut sering diidentikkan dengan arca keluarga raja. Seni arca yang
berkembang di Indonesia memperlihatkan unsur kepribadian dan budaya lokal, sehingga bukan
merupakan bentuk peniruan dari India. Beberapa contoh raja yang diarcakan adalah Raja Rajasa yang
diperdewa sebagai Siwa di candi makam Kagenengan, Raja Anusapati sebagai Siwa di candi
makam Kidal, Raja Wisnuwardhana sebagai Buddha di candi makam Tumpang, Raja Kertanegara
sebagai Wairocana Locana di candi
makam Segala dan Raja Kertarajasa Jayawardhana sebagai Harihara di candi makam Simping

8. Bidang seni bangunan merupakan salah satu peninggalan budaya Hindu Buddha di Indonesia yang
sangat menonjol antara lain berupa candi dan stupa. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan lain
yang berkaitan erat dengan kehidupan keagamaan, seperti: ulan dan satra merupakan semacam
pesanggrahan atau tempat bermalam para pe iarah; sima adalah daerah perdikan yang berkewajiban
memelihara bangunan suci di suatu daerah; patapan adalah tempat melakukan tapa; sambasambaran
yang berarti tempat persembahan; meru merupakan bangunan berbentuk tumpang yang melambangkan
gunung Mahameru sebagaitempat tinggal dewa dewa agama Hindu
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Pengaruh Hindu-Budha di Indoensia

Mata Pelajaran : Sejarah

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menemukan konsep-konsep terkait proses masuknya


kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
2. Menjelaskan teori-teori
masuk kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
3. Menganalisis kelemahan dan kelebihan teori-teori masu knya agama u-
Budha di Indonesia Hind
4. Menganalisis pengaruh Hindu-Budha dari berbagai aspek atau bidang

LANGKAH KERJA

1. Silahkan duduk berkelompok kemudian bacalah bahan ajar yang ada


pada kelompokmu masing-masing
2. Pecahkanlah masalah yang telah dikemukakan Guru adapun masalah
sebagai berikut
“Coba perhatikan kelemahan dari masing-masing teori seperti Teori
Brahmana, yang pantang menyeberang lautan, sementara waysia dan
ksatria yang tidak paham bahasa sansekerta, lalu sudra yang tidak
punya uang, kenapa mereka sampai ke Indonesia ya?
a. Kelompok I Teori Brahmana, Dalam teori Brahmana dijelaskan,
para pendeta dilarang menyeberangi lautan, lalu bagaimana
mereka sampai ke Indonesia
b. Kelompok II teori Waysia, dalam teori waysia dijelaskan bahwa
para pedagang tidak dapat menguasai Bahasa sensekerta dan huruf
palawa lalu bagaimana mereka menyebarkan Hindu di Indonesia
selain itu tugas waysia berdagang
c. Kelompok III teori Ksatria dalam teori ksatria seorang prajurit
adalah garda terdepan menjaga istana kerajaan lalu bagaimana
mereka bisa dianggap penyebar agama Hindu di Indonesia
d. Kelompok IV teori sudra dalam teori sudra dijelaskan kehidupan
golongan sudra adalah rakyat jelata yang tidak memiliki uang lalu
bagaimana mereka sampai ke Indonesai dan dianggap sebagai
penyebar agama Hindu budha di Indonesia
e. Kelompok V Teori arus balik, dijelaskan pada teori ini yang
menyebarkan ajaran hindu-budha adalah orang Indonesia asli,
menurutmu msih adakah bentuk penyebaran agama berdasarkan
penjelasan teori ini, berikan analisisnmu?

3. Setelah mendapatkan penyelesaian masalah tersebut,, silahkan


tuangkan kedalam bentuk tulisan
4. Tampilkan hasil tulisan mu didepan kelas atau didepan teman-temanmu
5. Buatlah pertanyaan yang akan diajukan kepada teman-teman mu yang sedang tampil

Menganalisis kedatangan Golonngan pembawa Hindu-Budha ke Indonesai


berdasarkan kelemahan-kelemahan teori-teori masuknya Hindu-Budha ke
Indonesia

PENILAIAN

Kesesuaian dan kelengkapan materi beserta ketepatan waktu


Tuliskan Analisimu disini

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….
Tuliskan Analisimu disini

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………….
Tuliskan Analisimu disini

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………….
Tuliskan Analisimu disini

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………
Tuliskan Analisimu disini

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………
JAWABAN

Tuliskan Analisimu disini

Menurut F.D.K. Bosch, pada masa lampau di


India sering terjadi perang antargolongan.
Para prajurit yang kalah kemudian
meninggalkan India. Rupanya para prajurit
tersebut ada yang sampai ke wilayah
Indonesia. Para prajurit
itulah yang kemudian berusaha mendirikan
koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya.
Di tempat baru tersebut terjadi proses
penyebaran agama dan budaya Hindu. Masuk
dan berkembangnya agama Hindu di
Indonesia bisa dilihat pada berdirinya
beberapa kerajaan bercorak Hindu, contohnya
seperti Kerajaaan Tarumanegara, Kerajaan
Kutai, dan Kerajaan Mataram. Berdirinya
kerajaan tersebut diduga
melibatkan para Ksatria yang berasal dari India.
Tuliskan Analisimu disini

Cara kaum Brahmana sampai di Indonesia adalah,


menggunakan kapal, meski ada kepercayaan bahwa jika
Kaum Brahmana menyebrangi laut, ilmunya akan hilang.
Namun, saat itu transportasi paling maju untuk bepergian ke
negara lain baru ada kapal laut.
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Ia
berpendapat bahwa Hindunisasi di Indonesia disebabkan oleh
peranan kaum Brahmana, golongan pemuka agama di India.
Bukti konkrit yang dijadikan dasar dari teori Brahmana adalah
prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha yang
berhasil ditemukan di Indonesia. Kebanyakan prasasti yang
ditemukan terdapat tulisan yang dibuat dengan huruf Pallawa
dan bahasa Sanskerta. Di India sendiri bahasa dan huruf
tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Kemudian
dikutip dari wikipedia, para Brahmana menyebarkan agama
Hindu Budha dengan cara mereka datang ke Nusantara atas
undangan dari kepala suku dan raja. Pada awal masehi, dunia
kemaritiman sudah berkembang dengan baik, terbukti banyak
pedagang Cina dan India yang datang ke Indonesia
menggunakan kapal. Dengan demikian, cara kaum Brahmana
sampai di Indonesia adalah dengan menggunakan kapal,
meski ada kepercayaan bahwa jika Kaum Brahmana
menyebrangi laut, ilmunya akan hilang. Namun, saat itu
transportasi paling maju untuk bepergian ke negara lain baru
ada kapal laut
Tuliskan Analisimu disini

Berdasarkan teori Waisya yang diungkapkan oleh N.J. Krom


masuknya agama dan kebudayaan Hindu Buddha dibawa oleh para
pedagang yang asalnya dari India. Para pedagang itu bukan hanya
membawa barang-barang dagangannya, tetapi juga membawa adat
dan kebiasaan dari negaranya.

Bukan hanya itu, N.J. Krom juga mengatakan bahwa para pedagang
datang ke Indonesia sesuai dengan angin musim. Dengan kata lain,
jika angin musim menunjukkan atau meperlihatkan dalam keadaan
tidak baik, maka para pedagang tidak akan datang ke Indonesia.
Mereka menunggu enam bulan berikutnya untuk berdagang. Maka
dari itu, dapat dikatakan bahwa para pedagang yang datang ke
Nusantara sangat bergantung dengan arah angin laut.

Agama dan kebudayaan Hinddu Buddha semakin berkembang


karena para pedagang menetap di Indonesia. Mereka biasanya
menetap berkisar enam bulan untuk melakukan transaksi
perdagangan. Selama menetap itulah agama dan kebudayaan Hindu
Buddha mulai disebarkan kepada masyarakat Nusantara. Semakin
lama, masyarakat Nusantara mulai terbiasa dengan agama dan
kebudayaan Hindu Buddha, sehingga perkembangan agama dan
kebudayaan tersebut semakin cepat.

Menurut N.J. Krom bukan hanya menetap saja, mereka para pedagang
juga melakukan perkawinan dengan perempuan- perempuan asli
Indonesia. Dengan adanya perkawinan itu, maka agama dan
kebudayaan Hindu Buddha berkembang cukup pesat. Terlebih lagi,
anak yang dilahirkan dari perkawinan antara pedagang dan
perempuan Indonesia akan meneruskan perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu Buddha atau bisa dikatakan sebagai generasi dari
agama dan kebudayaan Hindu Buddha.

N.J. Krom mengatakan bahwa para pedagang yang termasuk kasta


Waisya adalah kasta yang paling berperan dalam penyebaran agama
dan kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia. Kasta Waisya ini
merupakan masyarakat yang berperan dalam memajukan kemakmuran
rakyat, seperti petani, pedagang, dan sejenisnya.
Tuliskan Analisimu disini

Alasan mengapa para golongan dari Sudra

menyebarkan ajaran agama Hindu ke Indonesia, yaitu

karena mereka ingin mengubah nasib, berupa dapat

hidup lebih baik, dan layak. Oleh karena itulah, para

golongan sudra memilih untuk meninggalkan negara

India, dan pergi ke negara lainnya

Apabila di negara India, mereka menjadi seorang

budak, setelah sampai di negara Indonesia mereka

memperoleh kedudukan yang lebih baik, serta

dihargai oleh masyarakat sebab tidak ada sistem

kasta yang mengikatnya. Hal ini barangkali membuat

para ahli menyatakan bahwa sudra lah membawa

ajaran Hindu di IndonesIa


Tuliskan Analisimu disini

Menurut Teori Arus Balik, masuk dan


penyebaran agama Hindu-Budha disebabkan
oleh ketertarikan masyarakat Indonesia
terhadap ajaran agama Hindu-Budha yang
dibawa oleh para intelektual dari India yang
bersemangat menyebarkan dan mengajarkan
agama Hindu-Budha dengan menumpang
kapal-kapal dagang. Teori Arus Balik ini
didukung oleh bukti sejarah yang berasal dari
Prasasti Nalanda. Dalam Prasasti Nalanda
disebutkan bahwa Balaputradewa yang
merupakan Raja Sriwijaya mengajukan
permintaan kepada raja di India untuk
membangun wihara di Nalanda yang
digunakan para tokoh dari Sriwijaya untuk
menimba ilmu. Permintaan tersebut
dikabulkan sehingga para tokoh dan pelajar
Sriwijaya dapat menuntut ilmu agama di India
untuk kemudian kembali ke Indonesia dan
menyebarkan dan mengajarkan agama
Hindu-Budha.
……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

…………………………………………………………………
NO TEORI TOKOHNYA KELEMAHAN KELEBIHAN
Para Ksatria tidak Kaum Ksatria menunjukan rasa
memahami bahasa semangat dalam berpetualang ke
1 Teori Ksatria R.C. Majundar sangsekerta dan seluruh dunia
huruf pallawa

Para Pedagang Banyak Sumber Daya


tidak mengerti Alam (SDA) di Indonesia dan para
2 Teori Waisya N.J Krom bahasa sangsekerta pedagang yang berasal dari India dan
dan huruf pallawa menyebarkan agama Hindu-Budha
ketika berdagang

Budak dan tawanan Para budak atau tawanan lebih


tidak memahami cepat
3 Teori Sudra Van Faber bahasa sangsekerta akrab dengan masyarakat sekitar
dan huruf pallawa sehingga lebih mudah komunikasi

Dalam tradasi Di Indonesia, banyak prasasti


Hindu-Budha kaum Hindu-Budha
4 Teori Brahmana pantang yang menggunakan bahasa
Brahmana Van Leur menyebrang lautan sansekerta dan
huruf pallawa. Bahasa tersebut pada
saat itu
hanya dikuasi oleh kaum
Brahmana
Kemungkinaan Ada kemungkinaan para bangsawan di
orang Indonesia Indonesia
5 Teori Arus F.D.K Bosch untuk belajar pergi ke India untuk belajar agama
Balik agama Hindu- Hindu-
Budha ke india Budha dan Budaya, tujuanya agar
sulit, karena pada dengan
masa itu orang ilmu yang mereka dapat dari india,
indonesia masih para bangsawan bisa membuat
bersifat pasif. kekuasaan di Indonesi dengan
mencotoh kebudayan
Hindu-Budha
Kisi-kisi, instrumen, dan rubrik penilaian

1. Kisi-kisi penulisan soal

Jenjang Pendidikan : SMK


Mata pelajaran : Sejarah
Kurikulum : Kurikulum Merdeka
Bentuk soal : Uraian

Capaian Materi BAHAN INDIKATOR LEVEL


Pembelajaran KELAS

Memahami Hindu- X Disajikan teks tentang kehidupan Bali C4


konsep dasar Budha Peserta didik dapat menganalisis
kerajaan keterkaitan proses masuknya agama hindu-
Hindu- Budha dengan keberadaan agama
Buddha Hindu di Indonesai khususnya Bali beserta
golongan yang membawa kepercayaan
tersebut

2. Instrumen Penilaian

Asesmen Diagnostik

Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu senang bekerja
dalam kelompok?
2. Apakah kamu bersemangat untuk
belajar materi ini?
3. Apa harapanmu setelah mempelajari
materi ini?
4. Apa kamu mengetahui negara/daerah
asal kepercayaan-kepercayaan yang ada
diindonesia saat ini terutama Hindu
5. Apakah kamu pernah mendengar istilah
kasta, Jika ada tuliskan nama-nama kasta
Asesmen Formatif
Tugas Berkelompok
Menunjukan bukti-bukti pengaruh Hindu Budha di Indonesia kemudian menempelkanya
dikarton.

Tugas Mandiri
Siswa disuruh membaca teks yang termuat dalam https https://haloedukasi.com/kasta-di-bal

Adapun uraian teks tersebut sebagai berikut !

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam budaya dan
toleransi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang ada di Bali, membuatnya menjadi salah
satu iconic wisata di Indonesia. Selain memiliki beragam budaya, Bali juga mempunyai sistem
kasta yang sudah ada semenjak runtuhnya Kerajaan Majapahit. Kasta di Bali di wariskan
secara turun temurun berdasarkan garis keturunan. Sistem kasta digolongkan berdasarkan
pekerjaan leluhur mereka. Sistem kasta di Bali dibagi menjadi empat. Berikut
pembahasannya.

1. Sudra
Sekitar 90% penduduk Bali berkasta sudra. Kasta ini yang paling banyak ada di Bali.
Orang- orang dari kasta Sudra, dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja sebagai
petani. Biasanya orang-orang yang berkasta Sudra memiliki nama Putu, Wayan, Gede,
Made, Kadek, Komang, Nyoman, dan Ketut.
2. Waisya
Orang-orang dari kasta Waisya dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja sebagai
pedagang. Biasanya orang-orang dari kasta Waisya memiliki nama Si, Sang, Ngakan,
dan Kompyang.
3. Ksatria Orang-orang dari kasta Ksatria dulunya memiliki nenek moyang yang bekerja
di kerajaan seperti prajurit, bangsawan, dan raja. Orang-orang dari kasta Ksatria
memiliki
nama Anak Agung, Gusti, Cokorda, Desak, dan Dewa Ayu. Perbedaan kasta sudah terasa
pada kasta ini, rumah mereka disebut Puri dan Jero.
4. Brahmana
Orang-orang dari kasta Brahmana dulunya memiliki nenek moyangnya adalah pemuka
agama atau orang-orang yang dianggap suci. Nama orang-orang dari kasta Brahmana
adalah Ida Bagus dan Ida Ayu. Rumah mereka disebut Geria. Kasta Brahmana ini
merupakan kasta yang paling tinggi di Bali. Di Bali, ketika seorang wanita menikah
anaknya harus meingikuti nama kasta dari suaminya. Jika wanita Bali ‘berkasta‘ menikah
dengan pria yang
‘tidak berkasta’ maka anaknya harus mengikuti kasta ayahnya. Maka garis keturunan
wanita ‘berkasta’ tersebut akan hilang. Sebaliknya, jika pria ‘berkasta’ menikah dengan
wanita ‘tidak berkasta’, maka garis keturunannya akan tetap ada karena sang anak
pasti mengikuti kasta ayahnya

Dari penjelasan teks berikut ini berikanlah analisis mu terkait teks tersebut dengan
proses masuknya agama Hindu Budha di idonesia ?
1. Menurutmu, apakah hanya Bali yang menjadi sentralnya pesebaran agama Hindu di
Indonesia?
2. Berikan analisamu melihat hanya beberapa wilayah yang menganut agama
Hindu, kenapa demikian, padahal Ananda tahu Agama Hindu dulunya merupakan
agama Mayoritas kemudian dalam perkembanganya saat ini menjadi agama
minoritas?
3. Melihat Mayoritas penduduk Bali yang memiliki kasta Sudra, Apakah ini dapat dijadikan
Bukti bahwa yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia adalah Sudra?
3. Rubrik Penilaian
Tugas kelompok
Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan dan Sikap
Rubrik Penilaian Diskusi
Kriteria
No Nama Gagasan(0- Kesesuaian Kata dan Jumlah
100) Konsep istilah Skor
0-100 (0-100)
1
2
3

Rubrik Penilaian Presentasi

No Nama JumlahSkor
Penguasaan Penyampaian Jumlah
Materi (0-100) Skor
(0-100)
1
2
3

Kriteria penilaian (Skor)


Nilai = (Jumlah Skor X 100): 300
Keterangan Nilai:
90-100: Sangat Baik
80-90 : Baik
70-80 : Cukup
< 70 : Kurang

Tugas Mandiri

No Pedoman skor skor


soal
1 Dapat Memberi Alasan dan menunjukan Bukti dan 30
menguraikan sesuai kaidah Bahasa Indonesia
2 Dapat Memberi Alasan dan menunjukan Bukti dan 40
menguraikan sesuai kaidah Bahasa Indonesia
3 Dapat Memberi Alasan dan menunjukan Bukti dan 30
menguraikan sesuai kaidah Bahasa Indonesia
Rubrik Penilaian Sikap

Kriteria
No Nama Gotong Bertanggu Kerjasa Jumlah
Royong ng Jawab ma Skor
(0-100) (0-100)
(0-100)
1
2
3
Refleksi Peserta Didik dan Guru

Refleksi Guru Pertanyaan Refleksi Siswa


1. Guru meminta siswa 1. Apakah Siswa sudah memahami konsep-konsep yang terdapat
mengisi form refleksi pada proses masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia
(form di susun) 2. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori
2. Guru mengajukan Brahmana
pertanyaan pengalaman 3. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori
yang menarik dan berharga Ksatris
selama murid melakukan 4. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori
proses pembelajaran Waysia
bersama guru
5. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori
3. Guru mengecek sudra
kembali partisipasi semua
6. Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori
siswa dalam proses
Arus Balik
pembelajaran
7. Apakah siswa dapat membuktikan pengaruh Hindu-budha di
Indonesia

Form Refleksi siswa

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya Sudah memahami konsep-konsep yang terdapat pada proses dan
masuknya kepercayaan Hindu-Budha di Indonesia
2 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Brahmana
3 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Ksatris
4 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Waysia
5 Saya sudah memahami kelemahan dan kebihan teori sudra
6 Apakah siswa sudah memahami kelemahan dan kebihan teori Arus Balik
7 Saya Sudah dapat membuktikan pengaruh Hindu-budha di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai