Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama. Banyak para pahlawan

yang gugur demi mempertahankan bumi perti tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa

dan raga untuk mengejar sebuah kata merdeka. Sebelum tahun 1908, telah banyak bangsa

lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Mereka banyak memeras, menindas, dan

merampas hak-hak rakyat Nusantara. Banyak perlawanan dari pahlawan-pahlawan kita yang

masih bersifat kedaerahan. Muncul banyak tokoh-tokoh yang memegang andil besar dalam

perlawanan terhadap penjajahan yang bangsa lain lakukan.

Kebangkitan Nasional adalah masa dimana bangkitnya rasa dan semangat

persatuan,kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.

Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat indonesia yang menginginkan adanya

perubahan dari masyarakat indonesia yang selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain

seperti belanda,jepang,dll. Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya

organisasi Budi Utomo. Sedangkan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai dengan ad anya

peristiwa Sumpah Pemuda. Kedua peristiwa itu merupakan bagian dari peristiwa yang

menjadi tonggak sejarah kemerdekaan negara indonesia.

Dan kini,tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan kemerdekaan ini.

Jadi untuk mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan kita terdahulu pada masa

sebelum dan sesudah Kebangkitan Nasional (1908), maka disusunlah makalah ini dengan

judul “ Perjuangan Bangsa Indonesia melawan sistem penjajah pada masa sebelum dan

sesudah Kebangkitan Nasional 1908 ”.


1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan system penjajah pada masa

sebelum Kebangkitan Nasional 1908 ?

2. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia melawan system penjajah pada masa

sesudah Kebangkitan Nasional 1908 ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas Sekolah
2. Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa
melawan penjajah sebelum Kebangkitan Nasional 1908
3. Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa melawan
penjajah sesudah Kebangkitan Nasional 1908
1.4. Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang sejarah perjuangan bangsa
melawan penjajah sebelum Kebangkitan Nasional 1908
2. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang sejarah perjuangan bangsa
melawan penjajah sesudah Kebangkitan Nasional 1908
BAB II
PEMBAHASAN

1. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM KEBANGKITAN NASIONAL


TAHUN 1908

1.1.Pe rjuangan M e lawan Portugis

Perjuangan pertama dlakukan oleh rakyat malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak

dan Sunda Kelapa.

a) Perjuanagn Rakyat Malaka

Pada tahun 1511 dibawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan

terhadap Portugis namun Malaka dapat di desak hingga menyingkir ke pulau

Bintan. Akhirnya Malaka jatuh ke portugis pada 1511. Pada 1526 pulau Bintan

diserbu oleh Portugis Sultan Mahmud Syah I lari ke pulau Kampar hingga wafatnya

1528.

b) Perjuangan Rakyat Johor

Dipimpin oleh Alaudin Ri’ayat Syah II mulai tahun 1530 kemudian dilanjutkan

Abdul Jalil Syah I (1580-1597) dapat menangkis serangan Portugis.

c) Perjuangan Rakyat Demak

Dipimpin oleh Dipati Unus. Pada tahun 1512-1523. Melakukan perlawanan

terhadap Portugis, dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan. Berusaha

merebut keembali Malaka namun tidak berhasil

d) Perjuangan Rakyat Maluku

Berhasil menaklukkan Malaka tahun 1511 kemudian menuju ke Maluku Utara karena

sebagai penghasil rempah-rempah. Tahun 1512 Portugis mengadakan hubungan

dagang dengan Sulatan Harun dari Ternate. Portugis ternyata memonopoli

perdagangan, memeras dan menindas rakyat, penyebaran agama Kristen secara


paksa sehingga membuat rakyat melakukan perlawanan. Tahun 1550 rakyat

Ternate dibawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan. Portugis menipu dan

membunuh Sultan Hairun dnegan dalih untuk mengadakan perundingan. Perjuangan

diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Tahun 1570-1575 Ternate,

Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis. Tanggal 18 Desember 1577

rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate.

e) Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa

Fatahillah seorang ulama dari Demak yang menyebarkan agama islam di Jawa

Barat memimpin rakyat melakukan perlawanan terhadap Portugis. Tahun 1527

Fatahilla menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil

mengalahkannya. Portugis terusir kembali ke Malaka. Sunda Kelapa diganti menjadi

Jayakarta oleh Fatahillah kemudian berdirilah kerajaan Banten.

1.2.Pe rjuangan M e ne ntang Pe njajah Be landa

Perjuangan menentang Belanda menggunakan kekerasan senjata dimulai sejak awal abad

ke tujuh belas sampai abad dua puluh. Pada abad ke-16 penentangan dilakukan oleh :

1. Sultan Agung dari Mataram (1613-1645).

2. Sultan Hasanuddin dari kerajaan Goa Sulawesi Selatan (1667)

3. Sultan Ageng Tirtayasa (1684)

4. Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635)

5. Untung Suropati dan Trunojoyo (1670)

6. Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680)

Yang berjuang pada abad ke-19 antara lain:

1. Pattimura dari Maluku (1817)

2. Pangeran Diponegoro (1825-1830)

3. Imam Bonjol dari Minangkabau (1822-1837)


4. Sultan Badaruddin dari Palembang (1817)

5. Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860)

6. Jelantik dari Bali (1850)

7. Anak Agung Made dari Lombok (1895)

8. Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien (1873-1904)

9. Si singamangaraja dari Batak (1900)

Perlawanan membawa kerugian besar bagi pihak Belanda. Pengorbanan harta benda

dan jiwa sangat besar juga dari Indonesia. Sampai awal abad ke-20 Belanda tidak dapat terusir

dari tanah air Indonesia.

1.3.Kelemahan perjuangan Bangsa Indonesia :

1. Perlawanan secara sporadic dan tidak serentak

2. Perlawanan dipimpin oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada yang

melanjutkan

3. Sebelum masa 1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata

2. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SETELAH KEBANGKITAN NASIONAL


1908

2.1.Penjajahan Jepang 1942-1945

Kedatangan Jepang semula disambut gembira karena dianggap sebagai tentara pembebas

yang akan melepaskan belenggu rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan belanda

propagandanya menyatakan bahwa jepang (Nippon) adalah saudara tua, pemimpin asia,

pelindung asia, dan untuk kemakmuran asia. Pada awalnya memperoleh simpati rakyat

namun pada akhirnya menjajah dan mengeksploitas dengan sangat kejam, masa

penjajahannya hanya 3,5 tahun namun membuat bangsa Indonesia sangat menderita.

Penjajahan Jepang berakhir saat jepang harus menyerah tanpa syarat terhadap sekutu pada

tanggal 14 agustus 1945 setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom

atom oleh amerika serikat tanggal 6 dan 9 agustus 1945.


2.2.Penderitaan di Bawah Penjajahan

Selama berabad-abad mendatangkan penderitaan bangsa Indonesia bangsa penjajah

memperlakukan rakyat Indonesia semena-mena tidak lagi ada kemerdekaan, kebebasan, dan

kedaulatan hanya ada pemaksaan, penindasan, eksploitasi tenaga manusia, eksploitasi

kekayaan tanah air yang keuntungannya untuk kepentingan bangsa penjajah. Portugis

pertama kali datang ke Indonesia memonopoli perdagangan di Indonesia selalu memaksakan

keinginannya dengan jalan kekerasan mereka menaklukan kerajaan-kerajaan yang tak mau

tunduk.

Bergantinya penjajahan dari Portugis ke Belanda hasilnya semakin buruk jauh lebih

buruk dan lebih lama dan penjajahan yang dilakukan oleh VOC menerapakan beberapa

kebijakan yang sangat merugikan, antara lain :

1. Sistem monopoli perdagangan ( menguasai seluruh perdagangan)

2. Kerja rodi ( kerja paksa tanpa upah)

3. Pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat

4. Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC

5. Pelayaran Hongi ( mendayung perahu kora-kora di perairan maluku)

6. Ekstripasi ( penebangan tanaman yang melanggar aturan monopoli )

7. Tanam paksa ( menanam tanaman keperluan ekspor VOC ke Eropa)

Rakyat sangat menderita karena harus kerja rodi menyerahkan semua hasil tanamn dan

itu berlangsung lama rakyat akhirnya kelaparan dan akhirnya meninggal dunia. Penyerahan

pajak ke VOC harus dalam bentuk barang yaitu hasil pertanian mereka bukan dalam bentuk

uang seperti sistem pajak tanah. Vandenbosch berpendapat bahwa sistem ini dapat menaikan

tanaman dagangan yang dikirim ke Belanda, menguntungkan rakyat tidak lagi harus

membayar pajak tanah.

Ketentuan tanam paksa sebagai berikut :


a) Menyediakan sebagian dari tanahnya untuk menanam tanaman yang dapat dijual

di pasaran eropa.

b) Bagian dari tanah pertanian untuk tujuan ini tidak boleh melebihi sperlima

dari tanah pertanian.

c) Waktu pengerjaan tanaman wajib tidak boleh melebihi waktu penanaman padi.

d) Bagian dari tanah untuk menanam tanamamn wajib dibebaskan dari pembayaran

pajak tanah.

e) Tanaman wajib diserahkan kepada pemerintah hindia belanda jika ditaksir

melebihi pajak tanah yang harus dibayar maka selisih akan dikembalikan.

f) Panen yang gagal akan dibebankan pada pemerintah.

g) Pengerjaan tanah di bawah pengawasan kepala pemerintah.

Dalam prakteknya ketentuan-ketentuan tersebut diselewengkan oleh para pegawai

pemerintah Hindia Belanda dan para pemimpin pribumi yang mencari keuntungan untuk

kepentingan mereka sendiri tanam paksa sangat menyengsarakan rakyat.

2.3.Perjuangan Setelah Kebangkitan Nasional

Tanggal 20 Mei 1908 adalah hari lahirnya organisasi social pertama di Indonesia, yaitu

Budi Oetomo. Tangggal kelahiran Budi Oetomo dianggap sebagai dimulainya Kebangkitan

Nasional karena menggunakan strategi perjuangan yang baru dan berbeda dengan perjuangan

sebelumnya

Ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia setelah tahun 1908 :

1. Perjuangan dlakujan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan

2. Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan

3. Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat

kedaerahan lagi.

Menurut Ismaun (1986:42), tumbuhnya kesadaran kebangsaan bangsa Indonesia di

percepat oleh faktor:


1. Perlawanan bangsa Filipina terhadap Spanyol pada tahun 1989

2. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1885

3. Kegiatan Partai Kongres di India melawan Inggris tahun 1885

4. Bangkitnya Kemal Pasha di Turki pada tahun 1881

5. Keberhasilan dr. Sun Yat Sen dalam mendirikan Republik Cina pada tahun 1911

6. Pecahnya Perang Dunia I

7. Didirikannya Volksraad (DPR) oleh Belanda tahun 1911

Sejak Budi Oetomo berdiri pada tahun 1908, di Indonesia kemudian berdiri beberapa

organisasi yang bercorak budaya, politik, maupun keagamaan. Budi Oetomo berdiri pada

tanggal 20 Mei 1908. Didirikan oleh para mahasiswa STOVIA di Jakarta. Diprakarsai oleh

gerakan dr. Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya memulai kampanye untuk

meningkatakan martabat rakyat dengan cara membentuk dana pelajar. Ketuanya dipilih

Sutomo.

Budi Oetomo tidak pernah mendapat dukungan massa sehingga kedudukannya di politik

kurang penting. Namun Budi Oetomo dipandang sebagai induk Kebangkitan Nasional karena

Budi Oetomo pelopor berdirinya organisasi nasional.

1. Sarekat Islam

Sarekat Islam semula bernama Sarekat Dagang Islam. Berdiri pada tahun 1911 di

Solo oleh Haji Samanhudi. Sarekat Islam didirikan untuk melawan pedagang Cina

dan untuk menentang penghinaan terhadap rakyat Bumiputra. Sarekat Islam

juga didirikan untuk menentang kristenisasi dan melakukan perlawanan terhadap

kecurangan para pejabar Eropa dan Bumiputra. Gerakan Sarekat Islam berani

memperjuangkan kebenaran dan keadilan terhadap penindasan penjajah kepada

pihak Indonesia. Sehingga Sarekat Islam dapat dengan cepat menarik massa.

Sarekat Islam merupakan organisasi massa yang pertama di Indonesia. Penggerak


Sarekat Islam yang terkenal adalah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji

Samanhudi, dan Suryopranoto.

2. Indische Partij

Didirikan pada 25 Desember 1912. Pendirinya adalah Douwes Dekker yang

terkenal dengan nama Danudirdja Setyabudi. Tokoh Indische Partij lainnya adalah dr.

Tjipto mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.

Indische Partij berpijak pada asas nasionalisme yang mencita-citakan Indonesia merdeka,

sehingga menarik banyak massa. Paham nasionalismenya dikenal dengan istilah Indische Nationalisme.

Indische Partij dikenal sebagai partai politik pertama di Indonesia. Organisasi ini bersifat agak

radikal sehingga pemerintah Hindia Belanda bersifat tegas dan dianggap sebagai organisasi

terlarang. Para pemimpin Indische Partij juga dibuang ke Belanda. Setelah itu Indische Partij

diganti namanya menjadi Partai Insulinde, namun tidak berpengaruh lagi terhadap rakyat.

3. Gerakan Pemuda

Gerakan pemuda sebelumnya oleh Budi Oetomo, namun karena lebih didominasi oleh

golongan tua, maka para golongan muda keluar. Dan gerakan pemuda sebenarnya adalah Tri Koro

Darmo yang berdiri di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1915 oleh dr. R. Satiman Wiryosandjojo,

Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo memiliki arti tida tujuan mulai, yaitu: sakti, budhi, dan

bakti. Tujuan perkumpulan ini adalah mencapai Jawa Raya dengan memperkokoh rasa persatuan

anatara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Azas Tri Koro Darmo adalah :

1. Menumbuhkan pertalian antara murid-murid Bumiputra pada sekolah menengah, dan

kurus- kursus perguruan kejuruan dan sekolah rakyat.

2. Menambah pengetahuan umu bagi anggota-anggoatanya

3. Membangkitkan dan mempertajam perasaan unutk segala bahasa dan buadaya Indonesia.

Dalam Kongres di Solo, mulai 12 Juni 1918 Tri Koro Darmo berubah nama menjadi

Jong Java. Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya agar dapat mebnagun Jawa Raya

dengan cara mempererat persatuan, menambah pengetahuan anggota dan menumbuhkan cinta
pada budaya sendiri. Organisasi Pemuda Indonesai di luar negeri yang paling terkenal adalah

Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia berpusat di Belanda dan menyampaikan

informasi ke dunia luar tentang perjuangan rakyat Indonesia. Perhimpunan Indonesia mempunyai

arah ke politik terutama ketika dipimpin oleh Muhammad Hatta dan A. Subardjo.

4. Partai Nasional Indonesia

PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Partai

ini bersifat radikal. Tujuan dari PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia yang akan

dicapai dengan asas percaya pada diri sendiri. Dengan asas ini PNI bersikap nonkoperatif,

artinya tidak mau bekerjasama atau iku serta dengan dewan-dewan bentukan Belanda. Dalam

kongres PNI pertama tanggal 27-30 Mei di SurabayaIr. Soekarno terpilih sebagai ketua Pengurus

Besar PNI. Cita-cita PNI untuk menggalang persatuan bukan hanya mempengruhi pikirn

organisasi-organisasi politik lainnya, melainkan juga berpengaruh positif pada organisasi

pemuda yang kemudian mengadakan sumpah pemuda, dan organisasi persatuan wanita yang

kemudian membentuk Perserikatan perempuan Indonesia. Kemajuan PNI dalam membawa rakyat

untuk memperjuangkan kemerdekaan membuat pemerintah kolonial Belanda merasa cemas.

Akhirnya mereka menangkapi para tokoh dan anggota PNI pada 29 Desember 1929.

5. Fraksi Nasional

Fraksi nasional dalan volksraad didirakan pada 27 Januari 1930 di jakarta

yang beranggotakan 10 orang anggota volksraad dengan ketua Moh. Husni Thamrin. Fraksi nasional

mempunyai tujuan untuk menjamin adanya kemerdekaan nasional yakni :

a) Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.

b) Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual

sebagai antithese colonial.

c) Mengusahakan kedua hal tersebut di atas dengan cara-cara yang tidakbertentangan

dengan hukum.
2.4.Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Ketika Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 8 Maret 1942, maka berakhirlah

masa pemerintahan kolonial Belanda dan dimulainya pemerintahan Jepang. Kedatangan

Jepang di Indonesia disambut baik oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan

diri dari penderitaan yang berkepanjangan.

Factor yang mendorong rakyat Indonesia mau bekerjasama dengan Jepang antara lain

karena Jepang yang kuat diharapkan dapat membantu Indonesia yang lemah, selain itu sikap keras

pemerintah koloniah Belanda menjelang akhir masa kekuasaanya yang tidak memberikan harapan

kemerdekaan kepada para pejuang pergerakan nasional.

Keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka memuncak pada tahun 1945. Akan tetapi

terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua. Golongan tua menginginkan

kemerdekaan yang tanpa pertumpahan darah dan tetap bekerjasama dengan Jepang. Sementara

golongan muda menginginkan kemerdekaan yang tanpa campur tangan dari Jepang.

Akhirnya setelah mendengar berita penyarahan Jepang kepada sekutu, golongan muda

langsung mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Akan tetapi , Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta malah menginginkan masalah itu dibicarakan

dulu dalam rapat PPKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur

No. 56, teks proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh

para tokoh pejuang Indonesia. Dengan dibacakanya teks proklamasi itu, maka bangsa Indonesia

resmi menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, dan lepas dari belenggu penjajahan.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas maka dapat penulis tarik

kesimpulan sebagai berikut :

Mengenang sejarah tidaklah sesempit memahami gurauan. Namun mempelajari sejarah

adalah jauh lebih mendalam daripada kita memahami realitas saat ini. Karena sejarah adalah

salah satu dari bagian bangunan waktu, yang darinya kita dapat berdiri saat ini dan

mendirikan serangkaian peristiwa baru yang lain. Sejarahlah yang menjadi pondasi waktu,

karena sejarahlah kita ada saat ini. Dan tidak hanya kita, bahkaan bangsa kita serta dunia

sekalipun adalah dibangun oleh sejarah-sejarah luar biasa umat manusia.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari perjuangan kemerdekaan masa kebangkitan

nasional, pastilah sangat banyak dan beragam tergantung bagimana kita memandangnya. Dan

setidaknya tiga pelajaran penting dari sejarah kebangkitan nasional ini.

Yang pertama adalah bahwa apabila kita menginginkan satu cita-cita bersama, kita

tidak bias meraihnya dengan hanya sekelompok orang atau bahkan sendirian.namun yang kita

perlukan adalah persatuan seluruh kekuatan manusia yang ada guna menuju pencapaian tujuan

bersama tersebut. Seperti perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia ini dulu, ketika kedaerahan

membawa kegagalan, maka jawabannya adalah persatuan yang membawa keberhasilan.

Kedua, persatuan tidak akan terwujud begitu saja. Persatuan tidak bermakna hanya

sekedar berkumpulnya beberapa atau banyak orang, namun persatuan adalah lebih kepada

tersinergikannya suatu kelompok kekuatan secara rapi. Hal tersebut disebut terkoordinasi secara

baik. Dalam realitasnya, koordinasi tersebut terwujud dalam wadah perjuangan masyarakat

berupa organisasi. Jadi jika kita hendak bertindak pada arah cita-cita, kita harus berorganisasi.

Organisasi pun tidak bermakna hanya sekedar organisasi yang merupakan wadah bagi

beberapa orang yang bervisi sama, namun juga berarti kepada setiap pribadi setiap orang.
Karena organisasi adalah berarti senantiasa mengorganisir segala sesuatu secara rapi dan teratur,

memiliku rencana-rencana dan strategi yang jelas untuk melangkah pada suatu tujuan. Tanpa

adanya suatu organisasi yang baik, langkah kita dalam mencapai suatu cita-cita adalah sulit.

Seperti tujuan kemerdekaan Indonesia ini dulu, bangsa Indonesia telah menyusun rencananya

dalam wadah-wadah organisasi yang rapi berupa partai-partai nasional sehingga pada akhirnya

tercapailah mimpi proklamasi kemerdekaan Indonesia Kemudian yang ketiga adalah kemauan

yang membawa perwujudan. Keinginan yang tinggi bangsa Indonesia untuk merdeka,

sesungguhnya bukanlah sekedar hanya keinginan , namun senantiasa di wujudkan dalam

perjuangan-perjuangan nyata. Oleh karena itu dalam mewujudkan suatu impian ,kita harus

mau bertinda k segera karna mimpi akan tindakan hanyalah akan berupa mimpi dalam pikiran

kita ,jika ingin melihatnya sebgai kenyataan maka kita harus membangunnya.

3.2. SARAN

Adapun dari penulisan makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada generasi

muda agar tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam

mengisi kemerdekaan Indonesia dan mencontoh semangat para pahlawan terdahulu dalam

kehidupan sehari-hari. Seluruh warga Indonesia wajib menghargai dan menghormati jasa-jasa

para pahlawan Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

http://gita-risda2.blogspot.com/2013/10/makalah-perjuangan-bangsa-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai