0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas latar belakang penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dan perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah. Bangsa Eropa datang ke Indonesia karena rempah-rempah dan semboyan 3G (emas, kejayaan, agama). Rakyat Indonesia melawan karena ingin mempertahankan tanah air dan kemerdekaan dari sistem kolonialisme yang membelenggu, meski sering gagal karena kurangnya persatuan dan kekuatan. Perlawanan dilakukan
Dokumen tersebut membahas latar belakang penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dan perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah. Bangsa Eropa datang ke Indonesia karena rempah-rempah dan semboyan 3G (emas, kejayaan, agama). Rakyat Indonesia melawan karena ingin mempertahankan tanah air dan kemerdekaan dari sistem kolonialisme yang membelenggu, meski sering gagal karena kurangnya persatuan dan kekuatan. Perlawanan dilakukan
Dokumen tersebut membahas latar belakang penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dan perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah. Bangsa Eropa datang ke Indonesia karena rempah-rempah dan semboyan 3G (emas, kejayaan, agama). Rakyat Indonesia melawan karena ingin mempertahankan tanah air dan kemerdekaan dari sistem kolonialisme yang membelenggu, meski sering gagal karena kurangnya persatuan dan kekuatan. Perlawanan dilakukan
penjajahan bangsa eropa NAMA KELOMPOK 1. Aisyah Olivia 2. Alifiagustina 3. Aliyyah Rahma 4. Alya Quratul 5. Ananda Nashril 6. Andien Muthmainnah 7. Bondan Setyawan 8. Choirul Andra 9. Desinta Dewi Latar Belakang Bangsa Eropa Sejarah mencatat, bangsa Barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke-15 Masehi, termasuk sampai ke Nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa ini kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imperialisme. Apa latar belakangnya? Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang berlayar hingga ke Kepulauan Nusantara. Alfonso de Albuqueque memimpin sekitar 18 kapal yang mengangkut 1.200 orang. Rombongan Portugis ini menaklukkan Malaka pada 1511, lalu menyasar Maluku pada 1512. Dari sini, sejarah kolonialisasi di Indonesia bermula. Rempah-rempah menjadi alasan utama Portugis menyambangi Nusantara. Capaian Portugis ini kemudian diikuti oleh kerajaan tetangga, Spanyol. Di Maluku, Portugis dan Spanyol terlibat konflik. Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate melawan Spanyol yang merangkul Kerajaan Tidore. Tak hanya Spanyol dan Portugis, penjelajahan samudera yang menjelma menjadi kolonialisme dan imperalisme itu nantinya juga diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya, termasuk Belanda, Perancis, Inggris, Italia, Belgia, hingga Jerman. Dan mereka memiliki semboyan 3G yakni Gold (mencari kekayaan dengan berdagang), Glory (mencari kejayaan dengan meluaskan daerah jajahan), dan Gospel (menyebarkan agama Nasrani). Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendorong rakyat Indonesia melakukan perlawanan :
1. Sikap bangsa Barat yang ingin menguasai kekayaan alam dan menjajah rakyat Indonesia 2. Keinginan untuk hidup aman dan tenteram 3. Keinginan untuk berdaulat di wilayah sendiri 4. Sistem kolonialisme dan imperialisme sangat membelenggu kehidupan rakyat Indonesia Walaupun berbagai perlawanan telah dilakukan oleh rakyat dan penguasa di berbagai daerah, namun selalu mengalami kegagalan. Faktor-faktor penyebab kegagalan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya persatuan dan kesatuan antara rakyat dan kerajaan yang ada di Indonesia. 2. Sumber daya manusia bangsa Indonesia yang lemah jika dibandingkan dengan sumber daya manusia bangsa barat (penjajah). Beberapa perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa sampai dengan abad ke-20
A. Perjuangan melawan penjajah portugis
Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan di seluruh wilayah Nusantara terutama di daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan melawan portugis dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Aceh, Maluku, Demak, dan Sunda Kelapa 1. Perjuangan Rakyat Malaka Pada tahun 1511 rakyat Malaka dibawah pimpinan Sultan Mahmud Syah I melakukan perlawanan terhadap pendudukan portugis. Namun akhirnya portugis dapat mendesak pasukan Malaka sehingga mereka terpaksa menyingkir ke pulau Bintan. Malaka akhirnya jatuh ke portugis tahun 1511. Pada tahun 1526 pulau Bintan diserbu oleh portugis. Sultan Mahmud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528. 2. Perjuangan Rakyat Johor Pimpinan Alauddin Ri’ayat Syah II, putra dari Sultan Mahmud Syah I, rakyat Johor melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat menangkis serangan Portugis. 3. Perjuangan Rakyat Demak Dibawah pimpinan Dipati Unus pasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap Portugis. Dengan dibantu oleh armada Aceh, Palembang, dan Bintan, Dipati Unus berusaha merebut kembali Malaka dari kekuasaan Portugis, namun tidak berhasil. 4. Perjuangan Rakyat Maluku Portugis mampu menaklukan Malaka pada tahun 1511, Portugis kemudian menuju ke Maluku utara yang merupakan pusat rempah- rempah. Pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate ternyata sikap Portugis berusaha memonopoli perdagangan, memeras dan menindas rakyat, dan juga melakukan penyebaran agama Kristen secara paksa terhadap penduduk Maluku utara mendorong rakyat Maluku melakukan perlawanan. Pada pimpinan Sultan Hairun rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis mulai tahun 1550. Dengan mengadakan perundingan damai, Portugis menipu dan membunuh Sultan Hairun sehingga membuat rakyat Terante semakin marah. Perjuangan rakyat Ternate kemudian diteruskan oleh Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun. Dibawah pimpinan Sultan Baabullah, rakyat Ternate, Tidore, dan Halmahera bersatu padu melawan Portugis pada tahun 1570 sampai 1575. Pada tanggal 28 Desember 1577 rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis dari Ternate 5.Perjuangan Rakyat Sunda Kelapa Fatahilla atau Paletehan seorang ulama dari Demak yang bertugas menyebarkan agama islam di Jawa Barat memimpin rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1527 pasukan Fatahilla menyerang orang-orang Portugis di Sunda Kelapa dan berhasil mengalahkannya. Portugis akhirnya kembali ke Malaka. Nama Sunda Kelapa oleh Fatahilla kemudian diganti dengan nama Jayakarta (disingkat menjadi Jakarta), yang berarti kemenangan akhir. Setelah kemenangan itu, kemudian kerajaan Banten berdiri. Perjuangan Menentang Penjajah Belanda Perjuangan bangsa menentang penjajah Belanda menggunakan kekerasan senjata dimulai pada abad 17, abad ke 19 dan sampai awal abad ke 20. Perjuangan menentang Belanda pada abad ke 16 antara lain dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram (1613-1645), Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (sampai tahun 1667), Sultan Ageng Tirtayasa (1684), Sultan Iskandar Muda dari Aceh (1635), Untung Suropati dan Trunojoyo (1670), Ibnu Iskandar dari Minangkabau (1680). Sementara itu mereka yang berjuang pada abad – 19 antara lain : a) Pattimura dari Maluku (1817) b) Pangeran Diponegoro (1825-1830) c) Imam Bonjol dari Minagkabau (1822-1837) d) Sultan baddarudin dari Palembang ( 1817) e) Pangeran Antasari dari Kalimantan (1860) f) Jelantik dari Bali (1850) g) Anak Agung Made dari Lombok (1895) h) Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien dari Aceh (1673- 1904) i) Sisimangamaraja dari Batak (1900) Perjuangan yang dilakukan oleh Sultan agung dari Mataram dan Sultan Hasanuddin dari Gowa Sulawesi Selatan membahas tentang beberapa perjuangan kemerdekaan yaitu peperangan yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, perang Padri dan peperangan rakyat Aceh. Terima Kasih