PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolonialisme dan imperialisme sudah dilakukan oleh bangsa Eropa sejak abad ke-15 di
seluruh dunia, sampai akhirnya masuk ke nusantara (Indonesia). Pada saat itu, latar belakang
bangsa Eropa masuk ke wilayah nusantara disebabkan oleh beberapa hal, seperti jatuhnya
Konstantinopel di kawasan Laut Tengah ke kekuasaan Turki Usmani pada tahun 1453,
merosotnya ekonomi dan perdagangan bangsa Eropa, serta terjadinya revolusi industri.
Perlu diketahui, kolonialisme dan imperialisme modern muncul setelah terjadinya revolusi
industri karena bertujuan untuk mengembangkan perekonomian bangsa Eropa. Revolusi industri,
membuat bangsa Eropa menciptakan kapal laut yang digunakan untuk menjelajah samudra demi
mencari sumber daya di belahan dunia lain. Disamping itu, misi ini juga dilakukan untuk
melanjutkan semangat Perang Salib.
Dalam upaya tersebut, bangsa Eropa mulai menyebar ke seluruh dunia, sampai akhirnya
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia pun terjadi. Di sisi lain, kejatuhan Konstantinopel ke
tangan Turki Usmani pada tahun 1453, menyebabkan akses bangsa Eropa dalam mendapatkan
rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup dan membuat harga
rempah-rempah di Eropa meningkat tajam. Bangsa Eropa kemudian terdorong untuk mencari
dan menemukan wilayah-wilayah penghasil rempah-rempah ke dunia baru yang ada di timur
Eropa.
Lama-kelamaan, mereka semakin berambisi menguasai berbagai negara untuk
keuntungan ekonomi dan kejayaan politik mereka, terutama pada wilayah-wilayah seperti
Indonesia yang merupakan penghasil rempah-rempah, seperti lada, cengkih, pala, dan lain-lain.
Rempah-rempah yang dihasilkan di Indonesia mendorong mereka untuk melakukan kolonialisme
dan imperialisme karena rempah-rempah pada masa itu menjadi komoditas yang sangat laris di
Eropa. Bangsa Eropa kemudian menyebut nusantara sebagai Hindia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan
makalah ini adalah “ Bagaimana Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imprealisme dan
Kolonialisme”.
C. Tujuan
Berdasarkan permaslahan yang ada maka yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana respon bangsa Indonesia terhadap Imprealisme dan
Kolonialisme.
2. Sebagai salah satu tugas pada mata pelajaran Sejarah Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Gerakan Mesianisme
Gerakan mesianisme merupakan gerakan yang berasal dari harapan akan datangnya ratu
adil atau imam mahdi sebagai juru selamat rakyat. Dalam gerakan ini biasanya terdapat seorang
pimpinan yang dianggap sebagai juru selamat, pimpinan agama, atau bahkan nabi. Gerakan ini
bersandar pada dasar-dasar kekuatan gaib sang pemimpin dan menghadapkan munculnya era
baru dan datangnya zaman keemasan yang meniadakan penderitaan rakyat dan hilangnya konflik
serta ketidakadilan.
Beberapa contoh dari gerakan mesianisme adalah Kasan Mukmin (1903), Gerakan
Darmojo (1907), dan dukun yang mengaku keturunan Sultan Hamengku Buwono V dan akan
bertindak sebagai ratu adil dan calon sultan Yogyakarta (1918).
4. Aspek Pendidikan
Perjuangan para pahlawan Indonesia dalam bidang pendidikan merupakan salah satu
perjuangan paling penting dalam melawan kolonialisme dan imperialisme Belanda. Para tokoh
pendidikan di masa penjajahan Belanda membangun sekolah-sekolah swasta untuk memajukan
pola pikir dan menumbuhkan semangat nasionalisme masyarakat pribumi.
Sekolah-sekolah swasta ini kemudian dianggap sebagai “sekolah liar” oleh pemerintah
kolonial Hindia Belanda karena dianggap mengancam kedaulatan dan kekuasaan mereka di
Indonesia. Dua di antara sekolah swasta yang dibangun pada masa itu adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terdahulu maka kesimpulan yang diambil dari penulisan makalah
ini adalah Ada empat aspek utama yang terjadi di Indonesia setelah merespon sistem
kolonialisme dan imperialisme, antara lain
1. Aspek ekonomi dan politik,
Bangsa Indonesia pada masa kolonialisme dan imperialisme dirugikan dalam bidang
ekonomi dan politik. Oleh karena itu, bangsa Indonesia melakukan perlawanan terhadap
Portugis, VOC, dan pemerintahan Hindia Belanda. Beberapa perlawanan berupa perang
akibat ekonomi dan politik in, di antaranya:
a) Perlawanan Terhadap Portugis
b) Perlawanan Terhadap VOC
c) Perlawanan Terhadap Pemerintahan Hindia Belanda
2. Aspek sosial dan budaya,
Perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme juga dilakukan
dalam bentuk gerakan sosial-budaya. Beberapa gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Gerakan Sosial di atas Tanah Partikelir
b) Gerakan Mesianisme
3. Aspek seni dan sastra,
Karya-karya sastra pada masa itu juga membangkitkan semangat kemerdekaan bagi para
pembacanya. Beberapa sastrawan pada masa itu dan karya sastra mereka adalah sebagai
berikut:
a) Eduard Douwes Dekker: Max Havelaar
b) Mas Marco Kartodikromo: Student Hidjo dan Rasa Merdeka
c) Soewarsih Djojopoespito: Manusia Bebas
4. Aspek pendidikan.
Sekolah-sekolah swasta ini kemudian dianggap sebagai “sekolah liar” oleh pemerintah
kolonial Hindia Belanda karena dianggap mengancam kedaulatan dan kekuasaan mereka
di Indonesia. Dua di antara sekolah swasta yang dibangun pada masa itu adalah sebagai
berikut:
a) Indisch Nederlandse School Kayu Tanam
b) Taman Siswa
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka kami menyarankan agar sebagai generasi
penerus bangsa patutlah kita mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.porosilmu.com/2016/04/perlawanan-ternate-terhadap-portugis.html.Unduh pukul
20.57.
https://pahamify.com/blog/kolonialisme-dan-imperialisme-di-indonesia/. Unduh Pukul 20.57.
http://repository.uph.edu/7999/4/Chapter1.pdf. unduh pukul 20.27
http://makalahaccomputindo.blogspot.com/2015/02/makalah-sejarah-indonesia-terhadap.html.
unduh pukul 20.57.