Anda di halaman 1dari 4

Materi sejarah

* Kekaisaran romawi

Pada masa pemerintahan Theodosius, Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua bagian, yaitu Roma
Barat dengan ibu kota di Roma dan Roma Timur dengan ibu kota di Konstantinopel.

Kekaisaran Romawi benar-benar runtuh pada 476 M akibat serangan Suku Barbar yang dipimpin
oleh Odoacer. Sementara Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium yang berpusat di
Konstantinopel justru semakin makmur dan tidak tersentuh oleh serangan dari manapun hingga
sekitar seribu tahun kemudian.

* konstatinopel

Dinasti Utsmani ingin menguasai jalur perdagangan dan perekonomian internasional yang berpusat
di Konstantinopel Muhammad Al-Fatih ingin menghancurkan kekuasaan Byzantium Romawi
Timur Menegakkan pengaruh Islam di kancah internasional Dengan seluruh alasan tersebut,
Muhammad Al-Fatih pun mulai menggerakan pasukannya untuk menghancurkan Konstantinopel
yang dimulai pada 6 April 1453 Masehi.

Dampak Penaklukan Konstantinopel


1. Muncul era penjelajahan samudera oleh Bangsa Eropa untuk mencari komoditas perdagangan
internasional
2. Perdagangan internasional dunia pada masa itu dikuasai oleh Utsmani
3. Munculnya reformasi gereja, renaissance, dan aufklarung di Eropa
4. Kekuasaan imperium Romawi berakhir dan menandakan abad pertengahan di Eropa berakhir

Maka dengan jatuhnya konstatinopel di tangan turki utsmani bangsa eropa dilarang untuk melewati
jalur pedagangan tersebut

* lisaboa

Lisabon adalah ibu kota Portugal yang pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa
pada abad ke-16. Kesuksesan ini berhasil dicapai Lisabon setelah bangsa Portugis, di bawah
kepemimpinan Alfonso de Albuquerque, berhasil menaklukkan Malaka pada 1511.

Setelah Malaka berhasil ditaklukkan, Alfonso segera mengirim ekspedisi ke Maluku yang dipimin
oleh Antonio de Abreu dan Fransisco Serrao pada 1512.

* revolusi 80 tahun
Pada revolusi 80 tahun belanda memberanikan diri untuk merdeka dari spanyol. Saat itu belanda
dibantu oleh inggris dalam memisahkan diri dari jajahan spanyol. Namun akibat dari revolusi ini
pusat perdagangan di lisabon ditutup oleh spanyol, belanda tidak diperbolehkan berdagang di
lisabon.

* bangsa eropa ke indonesia


Bangsa eropa datang ke indonesia bukan hanya untuk menguasai rempah rempah, namun bangsa
eropa ingin balas dendam terhadap islam karena jatuhnya konstatinopel di tangan islam. Bangsa
eropa benci terhadap umat muslim dan menyebar luaskan agama kristen di nusantara.

* jatuhnya malaka ke tangan portugis


Perdagangan di malaka pada abad ke 13-16 merupakan era penting bagi sejarah perdagangan asia
tenggara. Namun pada 24 juli, tahun 1511 malaka jatuh di tangan portugis. Karena beberapa faktor
yaitu
1. Malaka mengalami masalah ekonomi dan politik internal.
2. Portugis memiliki keunggulan teknologi perang.
Jatuhnya malaka ke tangan portugis memiliki dampak besar, yaitu membuka jalan bayi penguasaan
eropa selama berabad abad. Selain itu juga membantu memperkuat kolonialisme dan imperialisme
eropa yang mempengaruhi sejarah dunia.

* Perlawanan bangsa indonesia terhadap kolonialisme

1. Kesultanan demak melawan portugis

Demak menyerang malaka karena ingin mengembalikan tanah islam yang terhempas dan juga ingin
menguasai selat malaka.
Pada masa pemerintahan raden patah, kesultanan demak mengadakan perlawanan terhadap
portugis.

Raden Patah mengirim pasukannya di bawah pimpinan Pati Unus putranya yang menjadi Bupati
Jepara untuk menyerang Portugis di Malaka. Ekspedisi pertama Pati Unus untuk menyerang
Portugis terjadi pada tahun 1512. Namun, serangan besar-besaran tersebut gagal mengusir Portugis
dari Malaka. Sementara itu, keberanian Pati Unus dalam memimpin penyerangan ke Malaka yang
dikuasai Portugis menyebabkan dirinya mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor.

Takhta Kesultanan Demak kemudian diteruskan oleh tokoh yang bergelar Sultan Trenggana yang
merupakan putra lain dari Raden Patah. Dalam rangka memperluas ekspansinya ke daerah barat,
Sultan Trenggono mengirim Fatahillah yang didampingi Maulana Hasanuddin putra Sunan Gunung
Jati untuk menggagalkan rencana kerja sama antara Portugis dan Pajajaran. Pada tahun 1527,
Fatahillah-Maulana Hasanuddin menyerang kedudukan Portugis di Sunda Kelapa. Serangan
tersebut berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Selanjutnya pada 22 Juni 1527 nama
Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta atau Jakarta yang berarti kemenangan yang
sempurna. Fatahillah diangkat oleh Sultan Trenggana sebagai wakil Sultan Demak yang
memerintah di Jayakarta, pasangan Maulana Hasanuddin memerintah di Banten.

2. Perlawanan kesultanan aceh


Pada tahun 1523 portugis melakukan serangan kepada aceh. Namun semua serangan berhasil
dipatahkan, portugis tidak menyerah sehingga kapal kapal portugis mengganggu kapal dagang aceh.
Hal ini menyebabkan pelawanan dari pihak aceh. Sebagai persiapan untuk menyerang Portugis,
Sultan Alaudin Riayat Syah (1537-1568) mulai mempersenjatai kapal-kapal dagangnya dengan
meriam dan prajurit terlatih

Setelah semua persiapan selesai, Aceh melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka, yang
bersekutu dengan Johor. Namun Portugis berhasil selamat dan melakukan serangan balik pada 1569.
Serangan balik tersebut dapat dipatahkan pasukan Aceh.. Di bawah kepemimpinan sultan iskandar
muda, Aceh melakukan serangan terhadap kedudukan Portugis sebanyak dua kali. Serangan
pertama terjadi pada tahun 1615, sedangkan serangan kedua terjadi tahun 1629. Pada serangan kedua,
armada laut Aceh mengalami kekalahan besar di Pelabuhan Malaka.

3. Perlawanan rakyat ternate

Akibat monopoli perdagangan rempah rempah oleh portugis, rakyat ternate hidup sengsara.
Akibatnya, rakyat ternate melakukan perlawanan terhadap portugis Pada awalnya, rakyat Ternate
meraih kemajuan besar, namun kemudian berbalik terdesak setelah Portugis mendapat bantuan
pasukan dari Malaka. Kemudian penyerangan kembali terjadi karena Portugis sering melakukan
pemerasan. Kali ini perlawanan dipimpin oleh Sultan Khairun atau Hairun. Melalui tipu muslihat,
orang Portugis berhasil membunuh Sultan Khairun dalam suatu perundingan. Meskipun demikian,
perlawanan rakyat Ternate terus berlanjut di bawah pimpinan Sultan Baabullah penerus takhta
Ternate pada tanggal 28 Desember 1577. Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari
negerinya.

4. Sultan Agung Raja Mataram melawan VOC

Sultan Agung Senapati ing Alaga Ngabdurrahman (1613-1645) memiliki cita-cita mempersatukan
seluruh Jawa di bawah kendali Mataram dan mengusir VOC dari Jawa. Untuk mewujudkan
cita-cita tersebut, Sultan Agung bermaksud membendung usaha-usaha VOC menjalankan penetrasi
politik dan monopoli perdagangan. Salah satu upayanya adalah menghancurkan loji VOC di Jepara
pada tanggal 18 Agustus 1618. Pihak VOC membalas dengan menghantam pertahanan Mataram di
Jepara. Sejak itu, sering terjadi pertempuran di antara keduanya. Sultan Agung juga bermaksud
mengusir VOC dari Batavia. Untuk itu dilakukan serangan besar-besaran terhadap
Batavia. Namun, sayang serangan tersebut mengalami kegagalan. Sultan Agung wafat pada 1645
dan sepeninggalnya pengaruh VOC mulai masuk Mataram.

5. Sultan Ageng Tirtayasa melawan VOC

Keinginan VOC untuk melakukan monopoli perdagangan lada menjadi sumber konflik antara
Banten dan VOC. Puncak konflik terjadi ketika Kesultanan Banten dipimpin Sultan Ageng
Tirtayasa (1651-1684). Perlawanan terhadap VOC mereda setelah terjadi perselisihan antara Sultan
Ageng dan putranya, Sultan Haji (Pangeran Abu Nashar Abdul Qahar). Kesempatan ini tidak
dilewatkan oleh VOC untuk melancarkan taktik devide et impera. VOC membantu Sultan Haji dan
berhasil menangkap Sultan Ageng. Sultan Haji diangkat oleh VOC sebagai penguasa Banten
dengan menandatangani konsensi yang merugikan Banten.

6. Sultan Hasanuddin melawan VOC

Peperangan pertama antara VOC dan Kerajaan Makassar dipicu oleh Peristiwa Enkhuizen.
Peristiwa itu diawali ketika Kerajaan Makassar menolak permintaan monopoli oleh
VOC. Akibatnya, VOC menawan beberapa bangsawan Makassar di Kapal Enkhuizen. Walaupun
kemudian para bang sawan tersebut dilepaskan. Mulai saat itu bibit permusuhan muncul di
kalangan bangsawan dan rakyat Makassar. Buktinya pada tanggal 10 Desember 1616 ketika kapal
VOC De Eendracht merapat di Pelabuhan Somba Opu, awak kapalnya dibunuh oleh orang-orang
Makassar. Konflik sempat mereda, tetapi akhirnya membesar di kala Makassar dipimpin oleh
Sultan Hasanuddin. Perang besar VOC melawan Kerajaan Makassar dikenal sebagai "Perang
Makassar" yang berlangsung pada kurun waktu 1660-1669. Sultan Hasanuddin memimpin
pasukan Makassar dengan daya juang yang tinggi. Bahkan orang orang VOC menyebutnya De
Haantjes van Het Oosten atau "Ayam Jantan dari Timur".

VOC dengan dibantu Aru Palaka petinggi Kerajaan Bone dan beberapa petinggi Kerajaan
Makassar yang berkhianat, akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Sultan Hasanuddin. Akibat
kekalahan tersebut, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.

* Perang diponogoro

Penyebab Perang Diponegoro atau Perang Jawa adalah sikap Pangeran Diponegoro yang tidak
menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.
Di sisi lain, kerajaan seakan tidak berdaya menghadapi campur tangan politik pemerintah kolonial,
namun kalangan keraton justru hidup mewah dan tidak memperdulikan penderitaan rakyat.
Kondisi para petani lokal menderita akibat penyalahgunaan penyewaan tanah juga menjadi salah
satu faktor yang membuat Pangeran Diponegoro geram.
Kekecewaan Pangeran Diponegoro memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda
memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.
Pangeran Diponegoro yang muak dengan sikap Belanda kemudian menciptakan sebuah gerakan
perlawanan dan menyatakan sikap perang.

* mataram islam
* Mataram kuno
* Voc
* Sumpah pemuda

Anda mungkin juga menyukai