Persaingan dagang antara Portugis dan Kerajaan Islam Aceh makin lama makin
meruncing. Kemudian meningkat menjadi permusuhan. Bila armada Portugis
berjumpa dengan patroli-patroli angkatan laut Aceh, terjadilah pertempuran di laut.
Pertempuran semacam itu tidak hanya terjadi di Selat Malaka, tetapi juga di lautan
internasional, antara lain Laut Merah.