bertindak kasar yaitu membunuh Sultan Hairun (Raja ternate) yang akhirnya membangkitkan
perlawanan rakyat ternate.
2. Tujuan bangsa Portugis ke Indonesia
-Portugis ingin menguasai Ternate yang merupakan daerah penghasil rempah rempah
-Melakukan penyebaran Agama Katholik
3. Kedudukan bangsa Portugis di Indonesia
-Malaka
-Maluku
-Ternate
4. Dampak Kedatangan Portugis di Indonesia
-Agama
Xarverius
-Ekonomi
-Politik
terdapat di Maluku
5. Berakhirnya kekuasaan bangsa Portugis di Indonesia
Kekuasaan Portugis di Indonesia berakhir ketika terjadi perlawanan oleh rakyat Maluku
dan pada abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir
Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak
1515).
6. PERJANJIAN SARAGOZA
Perjanjian saragoza adalah perjanjian yang dilatar belakangi oleh pertemuan orang
Portugis dan Spanyol di Kepulauan Maluku yang pada saat itu, Portugis mendarat di Ternate
sedangkan Spanyol mendara di Tidore. Perjanjian ini dibuat pada 22 April 1529 dengan
pencetusnya oleh Paus.
Isi Perjanjian Saragoza adalah sebagai berikut.
1.Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaoti pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis
2.Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke arah barat sampai Kepulauan
Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brasil kearah timur sampai
Kepulauan Maluku. Daerah sebelah barat garis Saragoza adalah penguasaan Portugis. Daerah
disebelah timur garis Saragoza adalah penguasaan Spanyol.
7. Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan
Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513
mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun
1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Suda
Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia
kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar,
yang kemudian menjadi Jakarta.
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis
mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa,
Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis
berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena
keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan
rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir
Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat
kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh
Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin
oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau
Timor.
Dalam masa kekuasaan Bangsa Bangsa barat di Indonesia terdapat nilai nilai yang dapat
kita teladani, yaitu sikap membela keadilan, sikap patriotisme dan nasionalisme, sikap
pantang menyerah, sikap berpegang teguh dalam kepercayaan (Iman) dan sikap cinta tanah
air dengan arti siap mempertahankan keutuhan kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
8. Berakhirnya Penjajahan Portugis
Begitu
cepat
Portugis
tidak
lagi
menjadi suatu
kekuatan
yang revolusioner. Keunggulan teknologi mereka yang terdiri atas teknik-teknik pelayaran
dan militer berhasil dipelajari dengan cepat oleh saingan-saingan mereka dari Indonesia.
Seperti meriam Portugis yang dengan cepat berhasil direbut oleh orang-orang Indonesia.
Portugis menjadi suatu bagian dari jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan Aceh
berlomba-lomba untuk saling mengalahkan Portugis agar bisa menguasai Malaka.