Portugis ke Indonesia
Rumusan Masalah :
Latar belakang
kedatangan portugis ke
indonesia
Sejarah kedatangan
portugis ke indonesia
2 .W i l a y a h ke k u a s a a n s p a n y o l
m e m b e n t a n g m e k s i ko ke a r a h
b a r a t s a m p a i ke ke p u l a u a n
F i l i p i n a d a n w i l a y a h ke k u a s a a n
portugis membentang dari
B r a z i l l i a ke a r a h ti m u r s a m p a i ke
ke p u l a u a n M a l u k u
1. Bartolomeus Diaz
Dia Seorang bangsa Portugis. Bartolomeos Diaz
merupakan orang Portugis pertama yang mencoba
mencari jalan baru ke Indonesia. pada tahun 1486
mulai melakukan perjalanan menuju Indonesia.
Bertolak dari Lisabon (Portugis), bergerak kearah
selatan menyusuri pantai barat Afrika, sampai di ujung
selatan benua Afrika, yang kemudian diberi nama
Tanjung Harapan, kemudian Bartolomeos Diaz kembali
lagi ke Portugis karena ada gelombang/badai yang
besar. Selanjutnya upaya mencari jalan menuju
Indonesia diteruskan oleh pelaut-pelaut portugis
berikutnya.
2.Vasco Da Gama.
Dia seorang penyelidik portugis yang berhasil
menemukan jalur laut ke dunia timur (India) dengan
menyusuri mengelilingi benua Afrika. Vasco Da
Gama bongkar untuk pertama pada tanggal 8 juli
1497. Alur yangditempuh adalah Kepulauan Tanjung
Verde, terus kearah selatan menembus samudera
Atlantik, berbelok kearah timur langsung
mencapai Tanjung Harapan, Gama meneruskan
pelayaran menyusur pantai timur Afrika
menembus daerah kekuasaan muslim Mombasa dan
Malindi (kenya). Pada tahun 1498 Vasco Da Gama
sampai di kalikut (India).
3. Alfonso de albuquerque
Alfonso de Albuquerque (1453 – 1515) adalah seorang
penjelajah dan bangsawan Portugis, yang menjadi
Gubernur Jenderal wilayah Portugis di India dari tahun
1509 hingga kematiannya. Alfonso de Albuquerque
dianggap sebagai orang yang berjasa membangun
kekuasaan Portugis di Asia, karena merupakan pendiri kota
Goa (tahun 1509), basis kekuasaan Portugis di India, dan
penakluk kota Malaka (tahun 1511) di Asia Tenggara dan
pulau Homruz di Iran (tahun 1507).
Perlawanan Sultan Baabullah terhadap Portugis
Perlawanan kerajaan Aceh dipimpin Sultan Ali Mughayat Syah dan dilanjutkan
Sultan Iskandar Muda. Perang tersebut disebabkan persaingan antara Kerajaan
Aceh dan Portugis dalam memperebutkan jalur perdagangan di Selat
Malaka.Usaha Aceh untuk menyingkirkan Portugis dilakukan dengan cara
melengkapi kapal dagangnya dengan prajurit dan persenjataan. Selain itu, Aceh
menjalin kerja sama dengan Kerajaan Demak dan meminta bantuan
persenjataan ke Turki, Inggris, Goa, dan Gujarat. Dalam perang tersebut tidak
ada pihak yang menang dan kalah. Perang berakhir setelah pelabuhan Malaka
jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1641.
Perlawanan kerajaan demak terhadap portugis