Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA

KEDATANGAN BANGSA-BANGSA BARAT KE INDONESIA

(PORTUGIS, SPANYOL, BELANDA, INGGRIS)

Anggota Kelompok 1 :

1. Glenn Gustavo S.
2. Fathimah Annasywa M.H.
3. M. Firdaus
4. M. Haikal
KEDATANGAN PORTUGIS KE INDONESIA

1. Sejarah dan Latar Belakang Masuknya Portugis ke Indonesia

Rombongan penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis pertama kali sukses masuk wilayah
Indonesia pada tahun 1511 Masehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah
mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah
Nusantara, tepatnya di kesultanan Malaka.

Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memiliki armada laut
yang kuat. Keberhasilan Spanyol menemukan wilayah baru membuat Raja Portugis yakni
Manuel I penasaran dan ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya
akan rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal
Portugis untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera.

Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang
mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat,
parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan.
Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba. Oleh
karena itu, ekpedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari
pelabuhan Lisabon.

Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari wilayah sumber


rempah-rempah (nusantara) lewat rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama
terakhir merupakan penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan Benua
Afrika dan singgah di Tanjung Harapan.

Maka, rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawali


penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di
Tanjung Harapan, Vasco da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar ke
Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk arah.

Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut dan Goa,
yang merupakan wilayah India. Di negeri ini, Portugis membangun kantor dagang beserta
benteng pertahanan. Vasco da Gama diberikan hak kuasa atas daerah Goa oleh Raja
Portugis. Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira daerah tersebut adalah
Hindia Timur, negeri penghasil rempah. Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia
menyadari bahwa tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang sebenarnya.

2. Masuknya Portugis ke Indonesia

Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan


Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke
Malaka dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan perang yang lengkap,
seperti senapan dan meriam. Pelayaran Alfonso de Albuquerque akhirnya sampai di Malaka,
kawasan barat Nusantara. Tahun 1511 Portugis menaklukkan Malaka dan memonopoli
perdagangan di sana.

Timbul sejumlah konflik. Portugis berulangkali mendapatkan perlawanan dari bangsa


Melayu di Malaka maupun dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk dari Jawa. Namun,
Portugis mampu menandingi dan meredam perlawanan-perlawanan tersebut.

Setelah menguasai Malaka, Portugis mengirim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan


d’Abreu untuk mendatangi kawasan Indonesia Timur, wilayah yang kala itu kaya akan
rempah-rempah.

Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima dengan baik oleh
Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore.
Sultan Ternate meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap untuk
membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan, Portugis diizinkan mendirikan
benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang
dikuasai Ternate.

Dari Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah,


terutama yang berasal dari Indonesia Timur. Mereka kemudian melakukan ekspedisi
lanjutan di tahun 1522 ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau Jawa.

Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga


aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh penyebar agama Katolik dari Portugis yang
terkenal adalah Franciscus Xaverius.

Portugis termasuk salah satu bangsa Barat yang menjamah Nusantara, selain Spanyol,
Inggris, Perancis, Belanda, dan Jepang, hingga Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17
Agustus 1945.

Dengan demikian, apabila diperinci, riwayat masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia


adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Bangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah, memonopoli


perdagangan rempah di nusantara, dan menyebarkan agamanya. Tujuan ini biasa terangkum
dalam slogan Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan dan kekuasaan), dan
Gospel (menyebarkan agama).

2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan (Afrika


Selatan). Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India.
Diteruskan dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada
tahun 1511. Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai
wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun 1512.

3. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia

Dari Pelabuhan Lisabon (ibukota Portugal), para penjelajah Portugis menuju Tanjung
Harapan (Afrika Selatan), lalu ke India (Kalkut), kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai
di Maluku. Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah: Lisabon-
Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku.
KEDATANGAN SPANYOL KE INDONESIA

1. Sejarah Singkat Spanyol

Spanyol merupakan salah satu negara bekas jajahan kekaisaran Romawi pada 218 SM
– 400 Masehi dalam misi mereka untuk memperluas wilayah kekuasaan. Dengan periode
penjajahan selama itu, tentu saja banyak sekali hal yang “diromawikan” oleh mereka, seperti
budaya dan bangunan.
Sekitar 4 abad setelah berakhirnya kekuasaan kekaisaran Romawi di Hispania,
datanglah orang-orang Muslim pada abad ke 8 (sekitar tahun 711 Masehi) dengan tujuan
ekspansi teritori kerajaan dan penyebaran agama Islam dengan kepemimpinan Kekhalifahan
Ummayah. Kekuasaan Muslim berlangsung sekitar 7 abad dan jelas sekali memberi banyak
pengaruh seperti yang diberikan dari kekaisaran Romawi sebelumnya.
Tahun 1217 adalah awal mula perlawanan secara besar-besaran yang digagas Kerajaan
Kristen Kastilia kepada Bani Umayyah. Pertempuran lebih dari 200 tahun melawan
Andalusia membuat dua kerajaan paling berpengaruh Spanyol saat itu, Kerajaan Kastilia dan
Kerajaan Aragón bersatu pada tahun 1469, dan pada tahun 1492 berakhirlah kekuasaan
kerajaan Islam Bani Umayyah di Spanyol.
Masa unifikasi tersebut juga merupakan masa modernisasi negara Spanyol dari semua
aspek kehidupan, sehingga pada abad ke 17 mereka menjadi negara super power dan
menjadi salah satu kerajaan di dunia dengan wilayah kekuasaan terbesar ke-4 sepanjang
masa
2. Sejarah dan Latar Belakang Masuknya Spanyol ke Indonesia

Pada akhir abad ke-15, Spanyol mengirim pasukannya untuk berlayar menemukan
tanah baru. Pada 1943, terdengar keberhasilan Colombus yang merupakan penjelajah terbaik
dari Spanyol menemukan benua Amerika. Dengan penemuan tersebut, Spanyol meminta
Paus untuk mengakui kekuasaan Spanyol. Spanyol juga meminta Portugis dan negara
saingan lainnya untuk tidak mengambil bagian dari benua yang beru ditemukan itu. Maka
dari itu, dibuatlah Perjanjian Tordesillas pada tanggal 7 juni 1494 di kota Tordesillas,
Spanyol. Paus Alexander VI membagi dunia lewat garis demarkasi atau garis pemisah, yaitu
Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan dari barat Kepulauan Tanjung Verde.
Spanyol mendapat hak ekslusif menguasai tanah dari sisi barat garis. Sementara Portugis di
sisi timur.

Meski penemuan tersebut merupakan sebuah keberhasilan besar, Spanyol belum


berhasil menemukan kepulauan rempah-rempah. Runtuhnya Konstatinopel akibat serangan
Turki Usmani pada 1453 Masehi berdampak pada harga rempah-rempah di Eropa, sehingga
banyak bangsa imperialis dari Barat, termasuk Spanyol mencari komoditas di negeri-negeri
di Kawasan Timur Jauh. Maka dilanjutkanlah penjelajahan tersebut.
Penjelajahan Bangsa Spanyol dipelopori oleh tiga tokoh besar, dimulai dari Chrisoper
Columbus, yang kemudian dilanjutkan oleh Ferdinand Magheallans. Rombongannya
berlayar pada tanggal 10 Agustus 1519 dengan lima buah awak kapal ke barat. Pada tahun
1520, setelah menyeberangi Samudera Pasifik, sampailah rombongan Magellan di
Kepulauan Massava (Fillipina). Rombongan Magellan kemudian mendirikan batu
peringatan dan mengklaim sebagai daerah kekuasaannya. Magellan diterima baik oleh Raja
Cebu, sebab saat itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Ia menyebarkan agama
Khatolik dan berhasil mengajak Raja Cebu. Dalam pertempuran melawan orang Mactan,
Magellan gugur dan rombongannya bergegas meninggalkan Filipina. Pelayaran tersebut
dipimpin oleh tokoh berikutnya, Juan Sebastian Elcano menuju Maluku, hingga tiba di
Kerajaan Tedore, salah satu kerajaan terbesar Maluku pada 6 November 1521.

3. Masuknya Spanyol ke Indonesia

Sesampainya di Maluku, Spanyol disambut baik oleh Sultan Al-Mansur, Sultan


Tidore. Hal ini dikarenakan persaingan ketat antara Kesultanan Tidore dan Kesultanan
Ternate terutama di bidang politik dalam rangka menguasai hegemoni Maluku. Untuk itu,
masing-masing kerajaan selalu siap berebut mitra asing. Ketika Portugis tiba di Ambon pada
1512, Tidore kalah cepat dari Ternate dalam menjemput Portugis. Oleh karena itu, ketika
Spanyol mendarat di Kepulauan Maluku pada sembilan tahun kemudian, Sultan Al Mansur
segera memikatnya dengan mengundang mereka ke istana untuk jamuan makan siang.

Pada awalnya, Sultan mengizinkan bangsa Spanyol menggelar dagangan di pasar dan
membantu mereka membuatkan tempat berjualan. Kerja sama Spanyol dan Tidore pun
menyita perhatian Kerajaan Ternate dan Portugis. Bangsa Spanyol, yang merasa telah
memperoleh cukup banyak keuntungan dari transaksinya di Tidore, pun segera bersiap
kembali ke negaranya. Pada akhir Desember 1521, orang-orang Spanyol bertolak dari
Tidore, setelah Sang Kapten berjanji akan ada ekspedisi lanjutan yang menggantikan
mereka.

Kehadiran Spanyol di Tidore menimbulkan ketegangan bagi Ternate dan Portugis.


Kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai ancaman bagi Portugis yang sedang
memonopoli perdagangan rempah. Keduanya kemudian bersaing untuk menduduki Maluku.

Pada 1524, Tidore pernah digempur oleh pasukan gabungan Kerajaan Ternate-
Portugis sejumlah 600 tentara. Meski Ternate-Portugis akhirnya mundur, ibu kota Tidore
berhasil diobrak-abrik. Ketika Sultan Al Mansur wafat pada 1526, sempat terjadi
kevakuman di Tidore, yang membuat Spanyol dan Portugis sama-sama ingin menjalankan
kekuasaannya.

Saat itu, armada Spanyol yang terdiri dari lima kapal dengan 300 prajurit tiba di
Tidore di bawah pimpinan Martin Ignatius Karkafe. Kehadiran Karkafe membuat Gubernur
Portugis di Ternate, Jorge de Menezes, marah dan mengirim utusan ke Tidore. Karkafe
mengaku tidak membuat kesalahan, karena mereka melalui jalur Magellan dan tidak
mengikuti rute pelayaran Portugis, seperti kesepakatan mereka dalam Perjanjian Tordesillas.
Kemelut Spanyol-Portugis itu akhirnya diselesaikan dengan Perjanjian Saragoza, Spanyol,
pada 22 April 1529. Bangsa Spanyol akhirnya mau mundur dari Maluku ke Filipina dengan
kompensasi sebesar 350.000 ducats.

Kendati demikian, perjanjian itu tidak sepenuhnya menghilangkan keberadaan bangsa


Spanyol dari Maluku. Armada Spanyol tetap datang untuk berdagang dan baru benar-benar
angkat kaki ketika Belanda menguasai hegemoni di Kepulauan Maluku.
KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA

1. Sejarah Negeri Belanda

Sejarah Negeri Belanda adalah sejarah bangsa maritim yang tumbuh dan berkembang
di daerah tanah rendah delta sungai yang bermuara ke Laut Utara di kawasan barat laut
benua Eropa. Catatan sejarah Negeri Belanda bermula dengan kurun waktu empat abad
manakala daerah ini menjadi perbatasan wilayah Kekaisaran Romawi yang dijaga militer.
Daerah perbatasan ini kian lama kian terdesak serbuan suku-suku rumpun Jermanik yang
berpindah ke arah barat. Seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya Abad
Pertengahan, tiga suku terbesar dari rumpun bangsa Jermanik tampil menguasai daerah ini,
yakni orang Frisia di sebelah utara serta kawasan pesisir, orang Saksen Hilir di sebelah timur
laut, dan orang Franka di sebelah selatan.

Pada Abad Pertengahan, wangsa Karoling berhasil menguasai daerah ini, dan
memperluas wilayah kekuasaan mereka hingga mencakup hampir seluruh kawasan barat
Eropa. Negeri Belanda kala itu merupakan bagian dari Kadipaten Lotharingia Hilir di dalam
wilayah Kekaisaran Romawi Suci yang didirikan dan diperintah orang Franka. Selama
beberapa abad, Negeri Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal, antara lain
Brabant, Holland, Zeeland, Friesland, dan Gelre, dengan garis perbatasan yang terus-
menerus berubah. Belum ada wilayah kesatuan yang setara dengan wilayah negara Belanda
sekarang ini.

Pada 1433, Adipati Burgundia berhasil menguasai seluruh daerah tanah rendah di
Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja Negeri Belanda Burgundia. Wilayah
swapraja ini meliputi kawasan yang sekarang menjadi wilayah Negeri Belanda, Belgia,
Luksemburg, dan sebagian Prancis.

Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik menindak keras penyebaran agama Kristen
Protestan, yang menimbulkan perseteruan antarkelompok masyarakat di dua kawasan yang
kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah Holland di Negeri Belanda. Pemberontakan
rakyat Belanda yang berkobar sesudahnya mengakibatkan swapraja Negeri Belanda
Burgundia pecah menjadi Negeri Belanda Spanyol dan Perserikatan Provinsi-Provinsi.
Negeri Belanda Spanyol adalah wilayah di sebelah selatan yang warganya memeluk agama
Kristen Katolik dan menuturkan bahasa Prancis maupun bahasa Belanda (kurang lebih
meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara
Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah di sebelah utara yang mayoritas warganya
beragama Kristen Protestan dan hanya sedikit yang beragama Kristen Katolik penutur
bahasa Belanda. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang menjadi cikal bakal
Negeri Belanda modern.

Pada Zaman Keemasan Negeri Belanda yang mencapai puncaknya sekitar tahun
1667, terjadi perkembangan di bidang usaha dagang, industri, seni rupa, dan ilmu
pengetahuan. Negari Belanda berkembang menjadi sebuah imperium makmur yang
menguasai koloni-koloni di berbagai pelosok dunia, dan Kongsi Hindia Timur atau Kompeni
Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang
berasaskan kewirausahaan dan usaha dagang.

Pada abad ke-18, kedigdayaan dan kemakmuran Negeri Belanda merosot. Negara ini
melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangga yang lebih kuat,
yakni Inggris dan Prancis. Kerajaan Inggris merebut Nieuw Amsterdam, koloni Belanda di
Amerika Utara, dan mengganti namanya menjadi New York. Kerusuhan dan perseteruan
sengit timbul di antara kaum pendukung Willem van Oranje dan kaum Patriot. Revolusi
Prancis merembet sampai ke Negeri Belanda selepas tahun 1789, dan bermuara pada
pembentukan negara Republik Batavia pada tahun 1795. Napoleon menjadikan Republik
Batavia sebagai salah satu negara satelit Prancis dengan nama Kerajaan Holland pada tahun
1806, namun kemudian hari hanya menjadi salah satu provinsi Kekaisaran Prancis.

Setelah rezim Napoleon tumbang pada kurun waktu 1813–1815, berdiri Kerajaan
Belanda Serikat dengan wilayah yang diperluas, dan diperintah wangsa Oranje selaku kepala
monarki yang juga berdaulat atas Belgia dan Luksemburg. Raja Belanda menerapkan
pembaharuan-pembaharuan ala Kristen Protestan secara paksa di Belgia, sehingga rakyat
Belgia bangkit memberontak pada tahun 1830, dan akhirnya merdeka pada tahun 1839.
Setelah beberapa waktu tunduk pada pemerintah yang berhaluan konservatif, Negeri
Belanda menjadi negara demokrasi parlementer yang dikepalai seorang kepala monarki
konstitusional berdasarkan konstitusi tahun 1848. Negara Luksemburg modern secara resmi
merdeka dari Negeri Belanda pada tahun 1839, namun masih mengakui Raja Belanda
sebagai kepala negara sampai dengan tahun 1890. Mulai dari 1890, jabatan kepala negara
Luksemburg beralih ke cabang lain dari wangsa Nassau.

Negeri Belanda bersikap netral pada Perang Dunia I, tetapi tetap saja diserbu dan
diduduki Jerman Nazi pada Perang Dunia II. Jerman Nazi beserta antek-anteknya menciduk
dan membunuh hampir semua warga Yahudi Belanda (yang paling terkenal adalah Anne
Frank). Manakala perlawanan rakyat Belanda semakin sengit, Jerman Nazi menghambat
pasokan pangan ke daerah-daerah, sehingga menimbulkan bencana kelaparan dahsyat pada
kurun waktu 1944–1945. Pada tahun 1942, Hindia Belanda direbut Jepang, tetapi orang-
orang Belanda sudah lebih dahulu menghancurkan sumur-sumur minyak yang sangat
dibutuhkan Jepang. Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945.
Suriname mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1975. Pada tahun-tahun pascaperang,
Negeri Belanda mengalami pemulihan ekonomi (berkat penerapan Rencana Marshall yang
dicetuskan Amerika Serikat), dan selanjutnya menerapkan konsep negara berkesejahteraan
pada kurun waktu yang aman dan makmur. Negeri Belanda membentuk persekutuan baru di
bidang ekonomi dengan Belgia dan Luksemburg, yang dinamakan Uni Beneluks. Ketiga
negara ini kelak menjadi anggota pendiri Uni Eropa dan NATO. Pada beberapa dasawarsa
terakhir ini, ekonomi Negeri Belanda telah terjalin rapat dengan ekonomi negara Jerman,
dan kini sangat makmur.

2. Sejarah dan Latar Belakang Masuknya Belanda ke Indonesia

Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia awalnya dilatarbelakangi tujuan untuk


mencari rempah. Kapal-kapal bangsa Belanda pertama kali masuk perairan kepulauan
Indonesia pada 1596 masehi, berpuluh-puluh tahun setelah kedatangan Portugis dan
Spanyol. Sebagaimana 2 bangsa Eropa terakhir, kedatangan kapal bangsa Belanda ke
nusantara semula dilatarbelakangi tujuan untuk mencari rempah. Usaha pencarian rempah
oleh Belanda tidak terlepas dari dominasi Spanyol dan Portugis, dua imperium terbesar
daratan Eropa pada masanya. Tadinya, Belanda mendapat suplai rempah dari Lisboa, ibu
kota Portugis. Namun, sejak Spanyol menguasai wilayah Belanda, Negeri Oranje dilarang
menerima suplai rempah dari Portugis. Padahal, menurut sejarawan M. C. Ricklefs dalam
buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, rempah merupakan bahan baku yang sangat
penting bagi peradaban bangsa Eropa pada abad ke-15.

Oleh orang-orang Eropa, rempah digunakan sebagai bahan obat-obatan, parfum,


bumbu masakan, alat ritual agama, dan yang terpenting adalah pengawet makanan. Fungsi
pengawet sangat dibutuhkan karena orang Eropa biasa menyembelih semua binatang ternak
ketika musim dingin tiba. Jika tidak, ternak akan mati karena suhu dingin. Daging hasil
penyembelihan massal tersebut mesti diawetkan untuk memenuhi kebutuhan selama musim
dingin, dan rempah sangat dibutuhkan untuk itu. Oleh karena itu, Belanda kemudian
mencari jalan lain untuk mendapatkan pasokan rempah. Orang-orang Belanda pun kemudian
memulai penjelajahan samuderanya.

Meskipun pencarian sumber rempah merupakan faktor utama pendorong pelayaran


bangsa Belanda ke nusantara, penjelajahan samudera yang mereka lakukan sejak abad 15 M,
tidak hanya didasari tujuan itu. Mengutip buku Sejarah Indonesia Kelas IX terbitan
Kemendikbud, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa yang lain, pelayaran para pelaut Belanda
ke berbagai belahan dunia didorong beberapa peristiwa politik dan perkembangan teknologi
pada abad-15. Penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa dilakukan
setidaknya karena 2 peristiwa politik penting, yakni kekalahan kerajaan-kerajaan Katolik
Eropa dalam Perang Salib dan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani. Perang
Salib memporak-porandakan jalur perdagangan Eropa dan Asia karena berlangsung di
perbatasan 2 benua tersebut. Selain jalur perdagangan, keadaan ekonomi kerajaan-kerajaan
Eropa pun menjadi terpuruk. Kas mereka menyusut drastis karena besarnya biaya perang.
3. Masuknya Belanda ke Indonesia

Sebenarnya, baik Spanyol dan Portugis mencoba merahasiakan keberadaan


kepulauan Nusantara dari bangsa lain di Eropa. Namun, terdapat awak kapal asal Belanda
dalam kapal Portugis yang melakukan penjelajahan. Orang-orang inilah yang membuat
catatan terperinci tentang seluk-beluk strategi, kelebihan, dan kekurangan pelayaran yang
dilakukan Portugis. Tiga gelombang pelayaran orang-orang Belanda ke Nusantara membuat
terdapat beberapa perusahaan dagang yang saling bersaing di Nusantara. Akibatnya,
keuntungan perdagangan rempah di pasar Eropa berkurang. Untuk menanggulangi dampak
persaingan tersebut, pada 1602, dibentuklah Vereenig de Oost Indische Compagnie (VOC)
sebagai perserikatan dagang Belanda. Lewat VOC, perusahaan dagang swasta bersatu dan
menghilangkan persaingan sesama pedagang Belanda. Berdirinya VOC juga menjadi
tonggak dominasi Belanda di nusantara. Setelah berhasil memonopoli perdagangan rempah,
menguasai Batavia dan sebagian Jawa, hingga mengendalikan raja-raja lokal, VOC menjadi
representasi awal dari kolonialisme Belanda di nusantara.
KEDATANGAN INGGRIS KE INDONESIA

1. Sejarah dan Latar Belakang Masuknya Inggris ke Indonesia

Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa lainnya,


didorong kondisi semakin sulitnya mendapatkan rempah-rempah. Padahal, rempah-rempah
merupakan salah satu kebutuhan vital di Eropa, terutama sebagai bahan pengawet makanan
saat musim dingin tiba.

Setelah jatuhnya Konstatinopel (Istanbul) ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada


era Sultan Mehmed II, para pedagang Eropa harus mencari jalan lain demi mendapatkan
rempah-rempah. Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menyambungkan
pedagang Eropa dengan Asia, termasuk urusan pembelian rempah-rempah. Setelah
menguasai kota itu, Turki Usmani melarang para pedagang dari Eropa melewati
Konstatinopel sehingga mereka kesulitan mengakses suplai barang dari Asia. Akibatnya,
harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi

2. Masuknya Inggris Ke Indonesia

Penjelajahan Bangsa Inggris ke nusantara (Hindia Timur) yang paling awal dilakukan
salah satunya oleh rombongan yang berada di bawah komando Francis Drake. Pada Juli
1579, rombongan Drake berlayar menuju ke barat. Setelah 68 hari perjalanan mereka
berhasil melintasi Samudera Pasifik dan menemukan sejumlah gugus pulau kecil.

Drake melanjutkan perjalanan ke Filipina. Drake akhirnya dapat menemukan Maluku,


mendapatkan izin dari sultan setempat, dan berhasil membawa pulang rempah-rempah. Dia
kembali berlayar menuju Inggris lewat Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Keberhasilan
Drake menemukan Maluku dan membeli rempah-rempah dari sana membuat Inggris mulai
menaruh perhatian terhadap perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur.
SOAL PILIHAN GANDA

1. Negara-negara yang pernah menjajah Indonesia yaitu :

a. Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, India, Malaysia

b. Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, Vietnam, Jepang

c. Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, Cina, Amerika

d. Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, Perancis, Jepang

Jawaban : d

2. Apa tujuan bangsa-bangsa barat ke Indonesia :

a. Menjajah

b. Menjual

c. Bermain

d. Berdiplomasi

Jawaban : a

3. Motivasi Bangsa-Bangsa Barat keIndonesia yaitu :

a. Semangat 3G (Gold, Gospel, Glory)

b. Mencari rempah

c. Perjanjian-perjanjian

d. Berdagang

Jawaban : a
4. Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia adalah :

a. Belanda

b. Jepang

c. India

d. Portugis pada abad ke 16 M

Jawaban : d

5. Kerajaan di Nusantara yang pertama kali bekerja sama dengan Portugis adalah :

a. India

b. Arab

c. Spanyol

d. Portugis

Jawaban : d

6. Apa latar belakang bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera dan datang ke Nusantara :

a. Membangun peradaban yang lebihmaju

b. Mencari rempah dan bekerjasama

c. Jatuhnya Konstatinopel pada 1453, dari Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur ke
Kesultanan Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Mehmed II.

d. Menguasai Nusantara demi kejayaan bangsa mereka sendiri

Jawaban : c

7. Kedatangan awal bangsa Jepang pada 8Maret 1942 kepada Indonesia untuk:

a. bersikap baik dan berencana membantu memerdekakan Indonesia


b. memerangi Belanda yang sudah menduduki Indonesia

c. mengambil rempah dan menjual kebangsa lain

d. membantu Indonesia untuk pertukaran budaya dan teknologi

Jawaban : a

8. Pada tahun berapakah Spanyol menduduki Indonesia

a. antara 1806 – 1811

b. antara 1509 – 1595

c. antara 1602 – 1942

d. antara 1521 – 1692

Jawaban : d

9. Di bawah kepemimpinan siapakah, Portugis berhasil menguasai Goa pada 1510 dan Malaka
pada 1511.

a. Jendral Yamamoto

b. Vasco da Gama

c. Ferdinan Magellan

d. Alfonso de Albuquerque

Jawaban : d

10. Belanda tiba di Indonesia tepatnya di…

a. pelabuhan Banten melalui selat sunda pada tahun 1596

b. 1602 didirikannya VOC di Batavia

c. menyusuri ujung selatan Afrika dibawah pimpinan Cornelis de houtman pada tahun 1595

d. di Tidore untuk mengisi bahan makanan dan mengisi kapalnya dengan rempah-rempah
Jawaban: a

11. Siapakah tokoh yang memimpin ekspedisi Spanyol hingga akhirnya tiba di Tidore, Maluku?

a. Christoper Columbus

b. Sultan Al Mansur

c. Sebastian del Cano

d. Ferdinan Magellan

Jawaban : c

12. Mengapa Kesultanan Tidore menyambut baik Spanyol?

a. Sultan Tidore tertarik dengan Spanyol

b. Kesultanan Tidore terlibat persaingan ketat dengan Kesultanan Ternate

c. Sultan Tidore ingin tahu sejarah bangsa Spanyol

d. Kesultanan Tidore ingin memonopoli bangsa Spanyol

Jawaban : b

13. Apa yang menjadi penyebab kemelut antara Spanyol dan Portugis di Maluku?

a. Portugis merasa terancam mengenai monopoli perdagangannya di Ternate karena


kedatangan Spanyol

b. Portugis diperintahkan oleh Kesulanan Ternate untuk menyerang Spanyol

c. Spanyol berusaha memikat hati Kesultanan Ternate

d. Spanyol tidak membayar hutang kepada Portugis

Jawaban : a

14. Dengan cara apa kemelut antara Spanyol dan Portugis diselesaikan?
a. Perjanjian Tordesillas

b. Perjanjian Saragosa

c. Perjanjian Renggasdengklok

d. Perjanjian Linggarjati

Jawaban : b

15. Berapa besar kompensasi yang diminta spanyol sebagai syarat mundur dari Maluku ke
Filipina?

a. 40.000 ducats

b. 50.000 ducats

c. 60.000 ducats

d. 350.000 ducats

Jawaban : d

16. Pada tahun berapa Portugis datang ke Indonesia?

a. 1512

b. 1556

c. 1523

d. 1566

Jawaban : a

17. Siapa yang memimpin kedatangan Portugis ke Indonesia?

a. Hitoshi Imamura

b. Agung

c. Windah basudara
d. Afonso de Albuquerque

Jawaban : d

18. Tujuan datangnya Portugis ke Indonesia untuk mencari?

a. Tembaga

b. rempah-rempah

c. Emas

d. mixue

Jawaban : b

19. Portugis aktif menyebarkan agama katolik di Maluku, tokoh terkenal yang menyebarkan
agama tersebut ialah?

a. Franciscus Xaverius

b. Afonso de albuquerque

c. Christoper Columbus

d. Sebastian del Cano

Jawaban : a

20. Berikut bangsa barat yang pernah menjamah Nusantara selain Portugis, kecuali…

a. Amerika

b. Inggris

c. Belanda

d. Spanyol

Jawaban : a

Anda mungkin juga menyukai