Anda di halaman 1dari 15

Nama : komamg geby cantika putri

Kelas : XI MIPA 1

No absen : 13

1. Uraikan latar belakang perburuan “Mutiara dari Timur” dan perebutan hegemoni!

Jawaban :
Latar Belakang Perburuan “Mutiara dari Timur”
Sejarah mencatat bahwa kejayaan kepulauan nusantara begitu luar biasa.
Kekayaan Nusantara di ibaratkan sebagai “mutiara dari timur”, hal ini lah yang
menarik perhatian bangsa Eropa untuk menjajah Indonesia. Dalam sejarah, Bangsa
bangsa yang ada di dunia dikenal saat masa penjelajahan samudra. Yang dimana
aktivitas penjajahan samudra ini Dalam rangka untuk menemukan dunia baru.
Ativitas penemuan dunia baru ini tidak lepas dari motivasi dan keinginan untuk
bertahan hidup, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bukan
hanya sekedar motivasi, namun juga munculnya nasfu untuk menguasai dunia baru
untuk memperoleh keuntuangan. Yang dimana, dunia baru merupakan wilayah timur
eropa yang menghasilkan banyak rempah rempah. Rempah- rempah ini menjadi
komoditas perdagangan yang sangat laris di Eropa.
Daerah penghasil rempah- rempah adalah kepulauan Nusantara. Orang eropa
menyebutnya “Hindia”. Bagaikan “memburu mutiara dari timur” orang orang
eropa berusaha dating ke kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah rempah.
Seiring perkembangannya, maraknya penjelajahan samudra orang eropa ke
dunia timur menyebabkan kehidupan gelobal semakin berkembang. Begitu juga
pristiwa datangnya bangsa Eropa ke Indonesia, telah ikut meningkatkan kehidupan
global. Pristiwa datangnya bangsa Eropa ke Indonesia dilatarbelakangi oleh :
1. Prtistiwa jatuhnya Konstantinople di kawasan laut tengah pada tahun 1453
2. Banyakanya penemuan di bidang teknologi , merupakan factor penting
untuk melakukan pelayaran bagi bangsa barat menuju Tanah Hindia/
Kepulauan nusantara
3. Semangat dan dorongan untuk melanjutkan perang Salib

Petualangan, Penjelajahan dan Perebutan Hegemoni

laut tengah sudah lama menjadi pusat perdagangan Internasional antara para
pedagang dari Barat dan Timur. Salah satu kota pusat perdagangan yang terkenal
adalah Kontantinopel. Namun pada tahun 1453, saat Konstantinopel jatuh ke tangan
Turki Usmani, membuat akses bangsa Eropa untuk mendapat rempah rempah yang
murah di kawasan laut tengah di tutup sehinggga harga rempah rempah di pasar Eropa
menjadi sangat tinggi. Dari sanalah mereka berusaha mencari dan menemukan daerah
penghasil rempah rempah ke timur. Dan mulailah periode petualangan, penjelajahan
dan penemuan dunia baru. Tujuan kedatangan bangsa eropa ke wilayah timur tidak
hanya untuk mencari keuntungan melalui perdagangan nammun ada tujuan yang
lebih luas terkait dengan :

a. Gold :memburu kejayaan dan keuntungan dengan mencari dan mengumpulkan


emas, perak dan bahan tambang
b. Glory : memburu kejayaan, superioritas dan kekuasaan
c. Gospel : menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama
2. Analisis dan uraikan proses datangnya bangsa barat ke Indonesia!

Jawaban :
Bangsa barat atau Eropa pertama yang mencapai Nusantara, yang bertujuan
untuk mencari rempah rempah adalah Bangsa Portugis yang sampai pada tahun 1512.
Portugal/Portugis merupakan plopor perdagangan laut dengan benua Afrika,
beberapa tahun sebelum jatunya Kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani.
Sehingga ketika kota Konstantinopel ini jatuh dan jalur rempah di laut tengah
tertutup, Portugal sudah berada di posisi utama untuk melakukan penjelajahan
mencari jalur perdagangan baru. Protugal mencapai keberhasilan pada tahun 1483,
yang dimana pada saat itu Bartolomeu Diaz meneukan jalur mengitari benua Afrika
di Tanjung Harapan. Kemudian pada tahun 1498, Vasco Da Gama menemukan jalur
ke India, dan pada tahun 1511, Afonso de Albuquerque menaklukkan kota Malaka
dari Kesultanan Malaka. Portugis kemudian sampai di Maluku pada tahun 1512.
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh
bangsa Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada
tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima
baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan.
Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol, sebab dalam peperangan
ini Magelhaen terbunuh. Setelah Ferdinand Magellan tewas di pulau Mactan,
Filipina, wakilnya Sebastian del Cano melanjutkan usahanya untuk menemukan
daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati Kepulauan Cagayan dan Mindanao
akhirnya sampai di Maluku (1521).
Proses kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dimulai dengan datangnya
eksedisi Cornelis De Houtman pada tahun 1595 di Banten. Kesuksesan ekspedisi De
Houtman ini diikuti dengan lahirnya VOC pada tahun 1602.
Bangsa barat terakhir yang dating keindonesia adalah Inggris. Inggris sampai
di Indonesia ketika ekspedisi pertama Inggris yang dipimpin oleh Sir James Lancaster
sampai di Banten pada tahun 1602. Lancaster membuka pusat dagang pertama
Inggris di Indonesia terutama di Banten. Inggris juga berupaya mencari sendiri jalur
perdagangan rempah-rempah karena pada saat itu bangsa Ingris sedang terjadi
perperangan dengan Bangsa Spanyol.

3. Uraikan dan jelaskan petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra bangsa-


bangsa Eropa menuju kepulauan Nusantara!

Jawaban:

a. Portugis

Manuel I. raja Portugis memanggil Vasco Da Gama untuk melakukan


ekspedisi menjelajahi samudra mencari tanah HIndia, Vasco da Gama mencari
jalan agar lebih cepat sampai ke tanah Hindia. Sebelum Vasco da Gama mendapat
perintah melkukan ekspedisi, sudah ada pelaut Portugis (Bartholomeus Diaz)
yang melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan Menlusuri pantai Barat
Afrika. Kemudian pada tahun 1488, karena adanya serangan ombak besar,
terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu ujung selat Bneua Afrika,
kemudian tempat tersebut dinamakan Tanjung Harapan. Barhtolomeus Diaz tidak
melanjutkan penjelajahannya dan memilih kembali ke negaranya. .

Pada bulan juli 1497, Vasco da Gama memulai penjlajahannya dari Plabuhan
Lisabon. Vasco da Gama juga mengambil rute yang pernah dilalui Bartholomeus
Diaz. Pada tahun 1498, Vasco da Gama sampai di Kalikut (Kalkuta), India, dan
juga Goa di Pnati Barat India. Pada saat itu, setiap daerah yang disinggahi portugis
diberi batu Padrao sebagai penanda bahwa tempat tersebut milik portugis.

Setelah bertahun tahun tinggal di India, mereka kembali melakukan ekspedisi


di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque untuk menguasai Malaka. Dan pada
tahun 1511 protugis berhasil menguasai Malaka. Namun saat itu, portugis banyak
mendapat protes dan perlawanan dari berbagai pihak, seperti pada tahun 1512,
terjadi perlawanan yang dilancarkan oleh seorang pemuka masyrakat bernama
Pate Kadir. Namun Portugis dapat mengalahkan perlawanan itu.

b. Spanyol

Bangsa Spanyol dan Porugis dapat dikatakan sebagai plopor dalam pelayaran
dan penjelajahan untuk mencari daerah baru penghasil rempah rempah. Pada
perkembangannya terjadi perseteruan antara Bangsa Spanyol dan Potugis yang
ingin menguasai wilayah lain di dunia. Hal itu mengundang keprihatinan Paus
Yulius II.

Untuk menjaga kerukunan kedua Ngera tersebut, pada tanggal 7 Juni 1494
dibuatlah sutatu perjanjian yang berlangsung di Tordesillas, Spanyol. Isinya yaitu
wilayah luar eropa dibagi menjadi dua dengan garis Meridian 1.550km sebelah
barat kepulauan Tanjung Verde, belahan timur dimiliki oleh Portugis dan belahan
Barat dikuasai oleh Spanyol.
Dengan di prakarsai oleh Christophorus Columbus, bangsa spanyol
merencanakan melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah
penghasil rempah rempah. Selanjutnya ekspedisi tersebut dipimpin oleh Magellan
(Ferdinand Magelhaens) beserta kapten kapal yang bernama Sebastian Del Cano.
Dari catatan catatan yang telah dikumpulkan Columbus, Magelhaens mengambil
jalur yang mirip dengan Columbus. Setelah belayar, Magelheans beserta
rombongan mendarat di ujung selat benua yang ditemukan Columbus (Amerika),
kemudian dinamakan Selat Magellan.

Setelah belayar selama tiga bulan , pada bulan maret 1521 Magelhaens
mendarat di Pulau Guam, kemudian melanjutkan penjelajahannya, dan pada april
1521 sampai di kepulauan Massava (Filipina). Tidakan Magelhaens mendapat
dari orang Mactan dan terjadi pertempuran. Dalam pertempuran tersebut,
Magelhaens tersedak dan terbunuh. Selanjutnya penjelajahan dilanjutkan
dibawah pimpinan Sebastian Del Cano. Pada tahun 1521, mereka sampai di
kepulauan Maluku yang merupakan tempat penghasil rempah rempah, dan
rombongan Sebastian balik ke Spanyol ketika kapalnya sudah terpenuhi oleh
rempah rempah.

c. Belanda

Setelah mendengar keberhasilan Portugis dan Spanyol menemukan daerah


baru (daerah penghasil rempah-rempah), para pelaut dan pedagang belanda tidak
mau ketinggalan . Pada tahun 1594, Barents mencoba berlayar untuk mencari
tanah Hindia melalui daerah Kutub Utara, namun karena kurang mengetahui
medan, lalu ia gagal.

Pada tahun 1595 penjelajahan dilanjutkan oleh Cornelis de Houtman dan


Pieter de Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama armadanya
dengan kekuatan empat kapal dan 249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam
melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari tanah Hindia yang
dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Cornelis de Houtman mengambil jalur
laut yang sudah biasa dilalui orang-orang Portugis. Tahun 1596 Cornelis de
Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan
rombongan mendarat di Banten. Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka
kehadiran Cornelis de Houtman diterima baik oleh rakyat Banten. Melihat
pelabuhan banten yang begitu strategis dan adanya hasil rempah rempah Cornelis
de Houtman berusaha untuk memonopli perdagangan di Banten, tindakan tersebut
tidak diterima oleh masyarakat Banten, dan kemudan masyarakat banten
mengusir orang orang Belanda, lalu rombongan Cornelis meninggalkan Banten.

Kemudian ekpedisi selanjutnya dipimpin oleh Van Heemskerck pada tahun


1598, dan berhasil mendarat di kepulauan Nusantara yaitu Banten. Kedatangan
rombongan ini disambut baik oleh masyarakat Banten karena lebih bersahabat
dan Belanda pun melakukan perdagangan, yang berlayar dari arah timur menuju
Tuban ,dan dari Tuban menuju Maluku.
Pada tahun 1599 Jacob Van Neck sampai di Maluku, dan diterima baik oleh
rakyat Maluku pada saat itu. Perdagangan Belanda di Maluku mendapat
keuntungan yang banyak.

d. Inggris

Saat itu Inggris terlibat konflik dengan Portugis sebagai bagian dari Perang 80
Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan rempah-
rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris kemudian berusaha mencari
sendiri negeri penghasil rempah-rempah.

Sejak abat ke 17M para pedagang Inggris sudah berdagang sampai ke daerah
India. Para pedagang Inggris di India Timur mendirikan kongsi dayang yaitu East
India Company (EIC) pada tahun 1600.

Daerah operasi EIC di India pusatnya di Kalikut, India. Dari kota iniliah
kemudian Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara. Pada abad ke-18 M
Para pedagang Inggris Sudah banyak berdagang di Indonesia dan menjadi saingan
VOC ( Belanda), bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Prancis, Inggris selalu
mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. Di bawah pemerintah Gubernur
Jenderal Lord Minto (berkedudukan di Kalkuta) dibentuk ekspedisi Inggris untuk
merebut daerah-daerah kekuasaan Belanda di Indonesia.
4. Analisis dan uraikan kekuasaan kongsi dagang VOC!

Jawaban :
a. Lahirnya VOC

Tujuan kedatangan bangsa eropa datang ke wilayah timur adalah untuk


mendapatkan keuntungan dan kekayaan dengan mencari rempah rempah.
Sehingga saat itu banyak bangsa barat berdatangan ke wilayah timur terutamanya
kepulaunan Nusantara. Hal ini menyebabkan persaingan ketat pedagang antar
bangsa, baik itu Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris. Persaingan ini tidak
hanya terjadi antara pedagang dan penguasaha bangsa lain, ,namun ketika
Belanda datang ke Indonesia dengan tujuannya adalah Berdagang rempah rempah
dan berhasil menemukan keuntungan besar, kemudian keberhasilan tersebut
akhirnya mendorong pedagang Belanda yang lain untuk berdagang di Indonesia
sehingga terjadi persaingan di antara pedagang pedagang Belanda.

Hal ini mendapat perhatian khusus dari Bangsa belanda, sebab akan
merugikan Bangsa Belanda Sendiri. Atas Prakarsa dari Pangeran Maurit dan
Johan Van Oldenbarnevelt pada tahun 1602 di Amsterdam Belanda membentuk
kongsi dagang yang disebut VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau
Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur dengan pengurus pusat VOC
yang terdiri dari 17 orang. Kantor pertamanya berada di Banten dan dikeplaai oleh
Francois Wittert. Dimana gubernur Jendral VOV yang pertama adalah Pieter
Both.
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap
perdagangan rempah-rempah di Nusantar. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk
menghindari persaingan di antara pedagang Belanda sehingga mendapatkan
keuntungan yang maksimal, memperkuat posisi Belanda dalam persaingan
dengan bangsa eropa ataupun bangsa Asia lainnya, dan membantu pemerintah
Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol (dalam bidang keuangan).

b. Keserakahan dan Kekejaman VOC

Seiring dengan perkembangannya, VOC terus berusaha memperluas daerah-


daerah di Nusantara sebagai wilayah kekuasaan dan monopolinya. VOC juga
memandang bangsa-bangsa Eropa yang lain sebagai musuhnya. Saat itu jendral
gubernur yang pertama adalah Pieter Both (1602-1614) mulai menata organisasi
kongsi dagang dan menempatkan monopoli perdagangan di Hindia Timur.
Kemudain Pieter Both mendiriikan pos perdagangan di Banten pada 1610. Pieter
Both kemudian meninggalkan Banten dan berhasil memasuki Jayakarta.
Keberhasilan itu dapat dilihat dengan pembelian sebidang tana seluas 50 x 50
vedem (1 Vedem = 182cm) yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung.
Tanah tersebut merupakan cikal bakal hunian dan daerah kekuasaan VOC di jawa
dan menjadi cikal bakal kota Batavia.

Selanjutnya kepemimpinan VOC digantikan oleh J.P.Coen yang terkenal


sebagai gubernur jendral yang bernai dan kejam serta ambisius, bahkan dapat
dikatakan bahwa J.P Coen sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia.
J.P Coen berusaha meningkatkan eksploitasi kekayaan bumi Nusantara untuk
kepentingan pribadi dan negaranya. Saat menjalankan kekuasaannya, J.P Coen
sangat congkak dan kejam. Berbagai bentuk tindakan kekerasan, tipu mushilat
dan politik Devide Et Impera tersu dilakukn oleh J.P Coen. Akibatnya rakayat
semakin menderita. Pengaruh VOC pun semakin meluas. Armada VOC diperkuat
untuk mempertahankan kebijakan monopoli di setiap yang di pandang strategis.
VOC membangun benteng- benteng pertahanan, seperti benteng Duurstede di
Sapurau, benteng Nasau di Banda, Benteng Nieuw Victora di Ambon, benteng
Oranye di Ternate dan benteng Rotterdam Di Makasar.

Dalam waktu yang singkat VOC terus dberkemabng dengan pesat dan
menguasai pusat pusat perdagangan. Adapun tindakan yang dilakukan VOC
dalam melaksanakan monopoli perdagangan yaitu:
1. Ekstirpasi, menebang tanaman rempah rempah milik penduduk supaya produksi
rempah rempah tidak berlebihan
2. Hongi Tochen (pelayaran hongi), yaitu pelayaran menyusuri pantai yang dilenghkapi
dengan angkatan perang untuk mengawasi para pedagang maluu agar tidak menjual
rempah rempahnya kepada pedagang lain. Apabila diketahui ada yang melanggar
mereka mendapatkan hukuman berat
3. Verplichte leverantie, yaitu rakyat wajib menyerahkan pajak berupa hasil bumi di
daerah yang dikuasai VOC
4. Preanger stelsel, kewajiban bagi rakyat untuk menanam kopi di daerah Pringan.
Hasil kopi nantinya akan dibeli dengan harga yang telah di tetapkan VOC
5. Contingenten, rakyat diwajibkan membayar pajak berupa hasil bumi.

c. VOC Gulung Tikar

karena keserakahan dan kekejaman VOC terhadap masyarakat Indonesia,


membuat rakyat sangat menderita. Dengan keadaan tersebut, mendorong
terjadinya perlawanan bangsa Indonesia di berbagai daerah untuk melawan
VOC. Adanya perlawanan- perlawanan tersebut menyebabkan keruntuhan VOC
yang akhirnyaVOC di bubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Sebelumnya
pada tahun 1795 dibentuk panitia pembubaran VOC dan penghapusan Hak
Oktroi. Berikut ini merupakan hal- hal yang menyebabkan kemunduran dan
kebangkurtan VOC.:
1. Banyaknya korupsi yang dilakukan oleh VOC
2. Amggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semkin luasnya Wilayah
kekuasaan VOC
3. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
4. Persaingan dengan dagang lain
5. Utang VOC yang sangat besar
6. Pemberian dividen kepada pemegang saham walaupun usahanya
mengalami kemunduran
7. Berkembangnya paham liberalisme sehingga monopoli perdagangan yang
ditetapkan VOC tidak sesuai untuk diteruskan
8. Pendudukan Prancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795

5. Analisis dan uraikan penjajahan pemerintah Belanda!

Jawaban :

a. Masa Pemerintahan Republik Bataf

pada tahun 1795 terjadinya perubahan , yaitu munculnya kelompok yang


menanamakan dirinya kaum patriot. Kaum patriot tersebut terpengaruh oleh
semboyan Revolusi Prancis. Berdasarkan hal tersebut, kaum patriot menghendaki
perlunya negara kesatuan. Kemudian pasukan Prancis menyerbu Belanda. Raja
willem V melarikan diri ke Inggris dan Belanda di kuasai Inggris.

Raja William V ditempatkan di kota kew oleh pemerintah inggris. Selanjutnya


Raja William V mengeluarkan perintah yang terkenal dengan “Surat- Surat Kew”
yang isinya agar para penguasa di negeri jajahan Belanda Menyerahkan
Wilayahnya kepada Inggris bukan kepada Prancis. Dengan perintah tersebut
kemudian pihak inggris bertindak cepat dengan mengambil alih beberapa daerah
di Hindia.

Selanjutnya Herman Willem Daendels yang merupakan seorang kaum patriot


yang berpadangan liberlar yang di tunjuk untuk memimpipn Hindia memerintah
di Nusantara pada tahun 1808-1811 Ia berasal dari Belanda yang sangat
dipengaruhi oleh ajaran Revolusi Perancis. Tugas utama Daendels yaitu
mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai Inggris.mengatur pemerintahan
Indonesia dan membereskan keuangan. Banyak perbaruan yang dilakukan oleh
Daendels selama menjabat di Indonesia , baik itu dalam bidang pertahanan dan
keamanan, politik dan pemerintahan, ekeonomi dan keuangan, hokum dan
peradilan serta dalam bidang social.

Saat itu Daendels ingin menanamkan jiwa kemerdekaan, persamaan dan


persaudaraan di lingkungan masyarakat Hindia. Namun Pada bulan Mei 1811,
Daendels dipanggil pulang ke negerinya dan digantikan oleh Jan Willem Janssen.
Jan Williem Janssen dikenal sebagai seorang politikus yang berkebangsaan
Belanda, sebelumnya ia merupakan gubernur jendral di Tanjung Harapan. Namun
pada tahun 1806 Janssen di usir karena daerah Tanjung Harapan jatuh ke tangan
Inggris. Lalu Pada tahun 1810 Janssen diperintah pergi ke tanah jawa dan
akhirnya menggantikan Daendels pada tahun 1811. Janssens berusaha
memperbaiki keadaan yang telah ditinggalkan Daendels.

b. Perkembangan Kolonialsime Inggris Belanda

Penguasa Inggris di India, Lord Minto telah memerintahkan Thomas


Stamford Raffles yang berkedududkan di Pulau Penang Untuk segera menguasai
Jawa. Pada tanggal 4 Agustus 1811 sebanyak 60 kapal inggris di bawa komando
Rffles telah muncul di perairan Batavia. Pada tangga 26 Agustus 1811 Batavia
AKhirnya jatuh ke tangan Inggris. Janssens berusaha menyingkir dan bergabung
dengan Legiun Mangkunegara dan Prajurit dari Yogyakarta dan Surakarta.
Namun, karena pasukan inggris lebih kuat, Janssens berhasil di pukul mundur
bersama dengan para prajuritnya. Janssens mundur ke Salatiga dan akhirnya
menyerah di Tuntang, penyerahan Janssens tersebut di tandai dengan adanya
Kapitulasi Tundang pada tanggal 18 September 1811, yang dimana dalam
penandatangannannya Inggris diwakili oleh S.Auchmuty dan Belanda Di wakili
oleh Janssens.

Sejak penandatanganan Kapitulasi Tuntang, wilayah Indonesia menajdi


Jajahan EIC, badan perdagangan Inggris yang terpusat di India yang dipimpin
oleh Gubernur Jnedral Lord Minto. Untuk wilayah Indonesia, Lord Minto
mengangkat Thomas .S. Raffles sebagai pemegang pemerintahan. Masa
pemerintahan Raffles berlangsung selama 5 tahun dengan pusat Pemerintahan
Inggris di Batavia.

Sebagai penguasa di Hindia, Raffles memulai melakukan langkah langkah


untuk memperkuat keududkan Inggris di tanah jajahan. Raffles berpegangan pada
3 prinsip yaitu:
1. Kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus diganti dengan penanaman
bebas oleh rakyat
2. Pernanan bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati
dimasukkan sebagai bagian pemerintah colonial
3. Ayas dasar padangan bahwa tanah itu milik pemerintah, rakyat penggarap
dianggap sebagai penyewa
Selama masa pemerintahannaya, Raffles banyak mengeluarkan kebijakan-
kebijakan baik itu dibidang pemerintah, bidang ilmu pengetahuan dan bidang
ekonomi. Dalam bidang ekonomi, Raffles menerapkan kebijakan ekonomi seperti
yang dijalankan inggris di India. Alasannya, India dan Indonesia sama sama bangsa
agraris. Kebijakan ekonomi Rfles ini dikenal sebagai sisitem pajak tanah (ladernt
system)

Hal ini dilakukan Raffles untuk memperbaiki tanah jajahan termasuk ingin
meningkatkan kemakmuran rakyat. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan,
Raffles menghadapi banyak kendala. Pada saat itu juga, raffles masih melaksanakan
kerja rodi, perbudakan, dan monopoli. Secara umum raffles bias dikatakan kurang
berhasil dalam mengendalikan tanah jajahan sesuai dengan idenya. Pemerintah
inggris tidak mendapat keuntungan dan rakyat teap menderita. Pemerintahan raffles
berakhir di Indonesia di tandai dengan adanya Konvensi London pada tahun 1814
yang ditandatangani oleh wakil wakil Belanda dan Inggirs, dan pada tahun 1816
Rffles mengakhiri pemerintahan Di Hinida.

c. Dominansi Pemerintahan Belanda

Salah satu isi konvensi London adlaah Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
Sesuai dengan hal tersebut, pada tahun 1816 Kepulauan Nusantara Kmebali dikuasai
Belanda.
1. Pemerintahan Komisaris Jendral.
Pada mulanya pemerintahan kolektif yang terdiri dari tiga orang yaitu, Flout,
Buyskess dan Van Der Capellen yang berpangkat komisaris jendral.
Pemerintahan kolektif tersebut bertugas menormalisasikan keadaan lama (masa
inggris) ke keadaan baru (masa belanda) pada tahun 1819, kepala pemerintah
mulai dipegang oleh seorang gubernur jendral yaitu Van der Capellen (1816-
1824)

Pada tahun 1816-1830 di negara belanda terjadi pertentangan dalam tubuh


perlemen anatara kaum liberal dan kaum Konservatif, mengenai maslaah
penguasaan tanah jajahan yang dpaat memberikan keuntungan yang besar bagi
negara induk. Kemudian komisaris jendral mengambil jalan tengah, yaitu
pemerintah tetap berusaha menangani pengeksploitasian kekayaan tanah jajahan
bagi keuntungan negeri induk dan mencari jalan dengan melaksanakan dasar-
dasara kebebasan. Namun hak tersebut kurang memberikan keuntungan,
kemudian Van den Bosch mengusulkan pelaksanaan culturstelsel (tanam paksa)

2. System Tanam Pakas (Culuurstelsel)


Isitilah Cultuurstelsel sebenarnya berarti system tanam. Pengertian yang umum
didengar adalah kewajiban rakyat (jawa) untuk menanam tanaman ekspor yang
laku dijual di Eropa. Rakyat pribumi mengertikan Cultuurstelsel dengan sebutan
tanam paksa karena dalam pelaksanaannnya penanaman dilakukan dengan cara
paksa dan bagi yang melanggar akan dihukum fisik. Penanaman tanaman tersebut
menjadikan Indonesia sebagai produsen tanaman ekspor.

Dalam pelaksanaan system tanam paksa terjadi banyak penyimpangan, seperti:


a. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu yang
ditentukan
b. Jatah tanah untuk tanaman berkkualitas ekspor melebihi seperlima dari lahan
garapan
c. Lahan yang disetiakan untuk tanaman wajib tetap dikenai pajak tanah
d. Setiap kelebihan panen tidak dikembalikan lagi kepada petani
e. Kegagalan panen tanaman wajib menajdi tanggung jawab rakyat

Dalam perkembangan nya pemerintah belanda juga mengembangkan system usaha


swasta, yang bertujuan memebrikan keleluasan kepada pihak swasta untuk mengolah
kegiatan ekonominya. Selian itu pemerintah juga berperan sebagai pelindung warga,
mengatur teganya hokum dan membangun saranan prasarana agar semua kegiatan
masyarakat berjalan dengan lancer, dan pada saat itu akhirnya pelaksanaan system tanam
paksa diakhiri.

Pemerintah belanda juga mengembangkan system politik ekonomi liberal (1870)


sebagai bukti penghapusan tanam paksa dan kemenangangn kaum liberal dala perlemen
belanda. Kaum liberal menuntut penghapusan tanam paksa karena alasan kemanusiaan.
Namun dibalik itu, ada tujuan tersembunyi ingin yaitu ingim menggantikan peran pemerintah
belanda untuk menanamkan modal di Indonesia. Sejak tahun 1870 pemerintah belanda di
indoensia didominasi oleh golongan liberal. Dengan demikian, politik yang dijalankan adalah
politik liberal, tujuannya memajukan usaha swasta.

Anda mungkin juga menyukai