PENYUSUN:
DEVID FISSABIL M (30)
XI GB 1
PEMBAHASAN
Keberhasilan misi dagang kedua, berdampak makin banyak kapal dagang Belanda ke
Indonesia. Disusul misi dagang bangsa Denmark, Inggris dan Perancis. Diantara mereka
saling bersaing, sehingga keuntungan makin kecil, bahkan ada yang rugi. Atas saran Yohan
van Olden Barnevelt Belanda mendirikan kongsi dagang yang diberi nama VOC (Vereenigde
Oost Indische Compagnie) dengan tujuan mengatasi persaingan antardagang Belanda dan
mengatasi persaingan dengan pedagang bangsa Eropa lainnya.
Oleh pemerintah Belanda VOC diberikan hak istimewah (oktroi) berupa hak monopoli
dagang membuat mata uang sendiri, mendirikan benteng, mengadakan perjanjian dengan
raja-raja di Indonesia serta di beri hak membentuk tentara.
Guna mempertahankan diri dari berbagai ancaman VOC mendirikan benteng-benteng seperti
benteng kota intan (fort peelwijk) diBanten, benteng Victoria diAmbon, benteng Rotterdam
diMakassar, benteng Oranye di Ternate dan benteng Nasao di Banda.
Pieter Both adalah gubernur jenderal VOC pertama dengan garis politiknya devide et impera
(memecah belah,) monopoli dagang. Untuk mengatasi penyimpangan monopoli dagang, voc
melakukan pelayaran hongi (kapal dagang yang dilengkapi dengan prajurit) serta melakukan
eksterpasi (pengurangan tanaman rempah-rempah).
Dengan politik memecah belah bangsa Indonesia,voc mulai dengan fase baru menjadi
penguasa daerah di Indonesia.
Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian Danckaerts,
Adriaan Hulsebos, dan Hernius.
Kegiatan zending di Indonesia meliputi:
Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli, dan
kota-kota besar di Jawa dan Sumatra.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dilatarbelakangi perubahan politik, ekonomi, social, agam dan
teknologi di Eropa pada abad ke-15 tujuan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia ialah untuk
menyebarkan agama Nasrani(Katolik dan Protestan), mencari emas, serta mendapat dagangan
rempah-rempah dan barang dagangan lain seperti sutera dari Cina. Tujuan tersebut
mendorong termotivasinya konsep imperialisme kuno yang cirri-cirinya: gospel, gold, dan
glory. Glory adalah konsep untuk menyebarkan agama Nasrani baik Katolik maupun
Protestan, gold adalah konsep mencari emas termasuk rempah-rempah yang dapat
mendatangkan kekayaan bagi negara(merkantilisme) dan yang ketiga adalah glory atau
konsep penguasaan daerah lain akan memberikan kejayaan bagi negerinya.
B. SARAN
Dalam makalah ini, penulis berharap supayakita sebagai bangsa Indonesia dapat memehami
peristiwa sejarah tentang masuknya bangsa Eropa ke Indonesia. Selain itu agar kita dapat
menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah berperan dalam upaya melawan Belanda. Cara
untuk menghargainya ialah dengan mewujudkannya dalam sikap dan perilaku dengan
melestarikan serta menjaga peninggalan pahlawan kita.