Anda di halaman 1dari 12

6

SMA N 3 Singkawang

11 IPA 3 SEJARAH INDONESIA


Home ► My courses ► 11 IPA 3 SEJARAH INDONESIA ► KD 3.1 KOLONIALISME DAN IMPERIALISME ►
PBM 1 KEDATAGAN BANGSA EROPA

PBM 1 KEDATAGAN BANGSA EROPA

SEJARAH INDONESIA (WAJIB) KELAS 11 PERTEMUAN 1

Mata Pelajaran       :


Sejarah Indonesia (Wajib)

Kompetensi Dasar      :
3.1        Menganalisis  proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia.
4.1       Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan  bangsa Eropa 
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia  dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat :
1.        Mendefinisikan arti kata kolonialisme dan imperialisme
2.  Menganalisis faktor pendorong bangsa Eropa masuk Indonesiapada abad 15 -17 M.
4.        Menganalisis tujuan kedatangan bangsa Barat ke Indonesia pada abad 15-17 M
5.        Menyebutkan tokoh pimpinan penjelajahan samudera oleh bangsa Eropa yang sampai di Indonesia pada
abad 15-17 M
6.   Menjelaskan jalur pelayaran bangsa Portugis pimpinan D'Albuquerque menuju Kepulauan
Nusantara (Indonesia)
7.        Menjelaskan jalur pelayaran bangsa Spanyol pimpinan Magellan menuju Kepulauan
Nusantara (Indonesia)
8.   Menyebutkan isi perjanjian Tordesilas  tahun 1493
9.   Menjelaskan jalur pelayaran bangsa Belanda pimpinan Cornelis de Houztman menuju
Kepulauan Nusantara (Indonesia)
10. Menjelaskan jalur pelayaran bangsa Inggris pimpinan Francis Drake dan Thomas Cavendish
menuju Kepulauan Nusantara (Indonesia)
11. Mengalaisis sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa  Eropa pada abad 15-17 M
12. Menggambar peta  jalur penjelajahan samudera yang dilalui bangsa Eropa
      pada abad 15-17 M
11.      Menyajikan hasil analisis tentang proses masuknya bangsa Eropa ke Indonesia dalam bentuk tulisan
cerita sejarah

/
Judul Materi      :
Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Serta
Kedatangan Bangsa Eropa Di Nusantara (Indonesia)
Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Apa arti kata kolonialisme ?


• Kata Koloni berasal dari bahasa Latin yaitu Colonia yang artinya tanah, tanah pemukiman,
atau tanah jajahan. Negara yang dikuasai disebut dengan koloni.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolonialisme adalah paham tentang
penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara itu.
• Kolonialisme adalah penjajahan atau penguasaan terhadap suatu daerah milik suatu
bangsa oleh bangsa lainnya.

Apa arti kata Imperialisme ?


• Imperialisme berasal dari kata imperator yang artinya memerintah.
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imperialisme adalah sistem politik
yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang
lebih besar.
• Imperialisme merupakan suatu penjajahan langsung suatu negara terhadap negara lain.
Penjajahan dilakukan dengan membentuk pemerintah jajahan atau dengan menanamkan
pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan.

Faktor Pendorong Bangsa Eropa Ke Kepulauan Nusantara (Indonesia)


a. Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) yang berjudul Imago mundi. Yang menceritakan
KEAJAIBAN DUNIA di Dunia Timur; misalnya kekayaan alam yang melimpah berupa rempah-
rempah, emas.
b. Jatuhnya Konstantinopel ibu kota Romawi Timur di kawasan Laut Tengah ke
kekuasaan Turki Usmani tahun 1453 M. Menyebabkan terputusnya jalur hubungan dagang
Eropa - Asia terputus, sehingga bangsa Barat berusaha untuk mencari jalan lain menuju daerah
pusat penghasil rempah-rempah (lada, cengkih, kopi, pala, kayu manis).
c. Adanya semangat Reconquesta untuk menaklukan (Reconquesta) untuk
menaklukkan kerajaan-kerajaan Islam sebagai kelanjutan Perang Salib.
d. Berkembangnya teknik pelayaran dan penemuan kompas. Mereka menciptakan kapal
yang lebih mudah dan lebih cepat digerakkan dan dibantu dengan alat penunjuk arah.
e. Pendapat Copernicus dan Galileo-Galilei yang menyatakan bahwa bumi ini bulat.
f. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke dunia Timur
tidak akan tersesat. Semakin ke Timur akan sampai ke tempat semula.
g. Bangsa Eropa memiliki Rasa ingin tahu yang tinggi. Adanya keinginan untuk mengetahui
lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi dan bangsa-bangsa yang tinggal
di daerah lain.
h. Keinginan untuk kaya.
i. Bangsa Barat serakah, ingin memperoleh keuntungan / kekayaan sebanyak-banyaknya
bahkan ingin menguasai dunia

Tujuan Bangsa Eropa ke Kepulauan Nusantara (Indonesia)

Untuk mendapatkan Tiga G, yaitu:


/
1. Gold (Emas) = memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak dan bahan tambang serta barang lain yang sangat berharga
yaitu rempah-rempah (lada, kopi, cengkeh, kayu manis, pala).
2. Glory (Kejayaan) = memburu superioritas, kejayaan, dan kekuasaan. Dalam kaitannya
ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya
(memperluas wilayah kekuasaan).
3. Gospel (Kitab Suci) = menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama Katolik,
Protestan.

Mengenai ketiga jenis tujuan: gold, glory, dan gospel itu sebenarnya lebih dimiliki dan digelorakan
oleh Portugis dan Spanyol.
Kedatangan Bangsa Eropa di Kepulauan Nusantara (Indonesia)
Berikut ini akan dijelaskan petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudra (kedatangan)
bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.
1. Kedatangan Bangsa Portugis di Kepulauan Nusantara (Indonesia)

Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil sampai di kepulauan Maluku, aktif mengadakan
perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangan Portugis ini telah mendorong perdagangan
rempah-rempah semakin meluas. Jalur perdagangan antara timur (Indonesia, Maluku) dengan
Eropa semakin berkembang. Bahkan Lisabon dalam waktu singkat berkembang menjadi pusat
perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil
keuntungan besar dalam perdagangan rempah-rempah. Inggris dapat memperoleh rempah-
rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan
di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik
dengan Portugis dan Spanyol apalagi setelah Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol,
maka Inggris pun mulai tidak bebas untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon. Oleh karena
itu, Inggris berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempahrempah. Banyak anggota
masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang justru
mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-
rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempahrempah,
Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan Portugis yang
dipimpin oleh Vasco da Gama. Untuk memperkuat daya saing para pedagang Inggris
perdagangannya di dunia timur ini kemudian dibentuk kongsi dagang yang diberi nama East India
Company (EIC) pada tahun 1600. Orang-orang Inggris juga sampai ke Indonesia pertama kali
tahun 1579 dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.

Inggris juga membentuk beberapa kantor dagang di Indonesia pada tahun 1604, misalnya di
Ambon, Makasar, Jepara, Jayakarta.

Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis
(sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l. Raja Portugis tersebut kemudian
memanggil pelaut ulung Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi
menjelajahi samudra mencari Tanah Hindia yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah.

Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat sampai di Tanah Hindia yang merupakan
tempat penghasil rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco da Gama mendapatkan perintah dari
Raja Manuel l, sudah ada pelaut Portugis bernama Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran
mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan
ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu ujung selatan Benua Afrika. Tempat
tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi
/
memilih bertolak kembali ke negerinya.

Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai penjelajahan
samudera. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz tersebut, Vasco da Gama juga berlayar
mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga
singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya,
rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika
kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun
1498 rombongan Vasco da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India.

Ada pemandangan yang menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama ini. Mereka
ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah diberi pahatan
lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang patok batu padrao
sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India itu Vasco
da Gama berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan
ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas
nama pemerintahan Portugis.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India ternyata
bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan kota
pusat perdagangan rempahrempah. Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah
pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat
untuk menguasai Malaka.Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Portugis
mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang disebutnya juga sebagai tanah India (Hindia).

Orang-orang Portugis pun segera mengetahui tempat buruannya "mutiara dari timur" yakni
rempah-rempah yang ada di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku. Tentang
rempah-rempah di Maluku (Ternate dan Tidore), pernah digambarkan oleh Luis vaz de Cam
sebagai berikut.

"Lihatlah, betapa laut-laut di Timur ditebari pulau-pulau tidak terkira banyaknya. Tengoklah Tidore
lalu Ternate dengan puncak gunung yang membara dan meluncurkan api. Pandanglah kebun-
kebun cengkeh yang panas. Dibeli oleh Portugis dengan darah mereka. Dan burung cenderawasih
yang terbang tidak pernah melangit. Tetapi jatuh ke bumi ketika mereka berhenti terbang." Luis
vaz de Cam-cs. The Lusiads (1572). Canto. 132. (Taufk Abdullah & AB. Lapian. Indonesia dalam
Arus Sejarah. 2012).

Perlu ditambahkan bahwa dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah
menyebabkan perdagangan orang-orang Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi
bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan monopoli
perdagangan. Akibatnya para pedagang Islam harus menyingkir ke daerah-daerah lain. Tindakan
Portugis yang memaksakan monopoli dalam perdagangan itu telah mendapatkan protes dan
perlawanan dari berbagai pihak. Sebagai contoh pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang
dilancarkan seorang pemuka masyarakat yang bernama Pate Kadir (Katir). Pate Kadir merupakan
tokoh masyarakat (kepala suku) Jawa yang ada di Malaka. Ia dikenal sangat pemberani. Ia
melancarkan perlawanan terhadap keserakahan Portugis di Malaka. Dalam melancarkan
perlawanan ini Pate Kadir berhasil menjalin persekutuan dengan Hang Nadim. Perlawanan Pate
Kadir terjadi di laut dan kemudian menyerang pusat kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata
yang lebih unggul, pasukan Kadir dapat dipukul mundur. Kadir semakin terdesak dan kemudian
berhasil meloloskan diri sampai ke Jepara dan selanjutnya ke Demak. Tindak monopoli yang
dipaksakan Portugis juga mendapatkan protes dari penguasa Kerajaan Demak. Demak telah /
menyiapkan pasukan untuk melancarkan perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Pasukan
Demak ini dipimpin oleh putera mahkota, Pati Unus. Pasukan Demak ini semakin kuat setelah
bergabungnya Pate Kadir dan pengikutnya. Tahun 1513 pasukan Demak yang berkekuatan 100
perahu dan ribuan prajurit mulai melancarkan serangan ke Malaka. Tetapi dalam kenyataannya
kekuatan pasukan Demak dan pengikut Kadir belum mampu menandingi kekuatan Portugis,
sehingga serangan Demak ini juga belum berhasil. Posisi Portugis menjadi semakin kuat. Portugis
terus berusaha memperluas monopolinya, hingga sampai ke Indonesia

Ringkasan:
Pelayaran Bangsa Portugis ke Kepulauan Nusantara (Indonesia)
a. Pelayaran Pangeran Henry sampai di pantai Barat Afrika.
b. Pelayaran Bartholomeus Diaz pada tahun 1487 sampai di Tanjung Harapan.
c. Pelayaran Vasco da Gama (1497- 1499) dari Portugis sampai di Goa (India).
d. Pelayaran Alfonso d' Albuquerque dari Portugis sampai Malaka dan berhasil
menguasai Malaka tahun 1511

Perhatikan peta berikut ini !

Gambar: Peta jalur pelayaran bangsa Portugis mencari dunia Timur menuju Kepulauan
Nusantara.

Peta wilayah Eropa, Afrika, Asia, Australia

/
2. Kedatangan Bangsa Sepanyol di Kepulauan Nusantara (Indonesia)

Sebelum orang-orang Portugis berangkat memulai penjelajahan samudra, sebenarnya sudah lebih
dulu Spanyol berangkat berlayar mencari tempat penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol
dan Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan samudra untuk
mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut tanah Hindia).

Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol umumnya memeluk agama Katolik. Kedua bangsa ini sama-
sama ingin menguasai wilayah lain di dunia. Hal ini menimbulkan keprihatinan Paus Yulius II.
Untuk menjaga kerukunan antara keduanya, maka Paus turun tangan untuk bermusyawarah
dengan kedua bbangsa tersebut. Diadakanlah kemudian perjanjian pembagian wilayah. Perjanjian
ini diadakan di Tordesillas, Spanyol pada tanggal 7 Juni 1494. Isinya adalah wilayah di luar Eropa
dibagi menjadi dua dengan garis meridian 1550 km sebelah barat Kepulauan Tanjung Verde.
Belahan sebelah timur dimiliki oleh Portugis dan belahan sebelah barat dikuasai Spanyol.

Orang-orang Spanyol yang diprakarsai Christhoper Columbus merencanakan melakukan


penjelajahan samudra untuk menemukan tanah penghasil rempahrempah. Sebelum berangkat
Columbus menghadap kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk fasilitas. Ratu
Isabella mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala perlengkapannya. Ratu Isabella
juga menyediakan hadiah apabila misi Colombus ini berhasil.

Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan. Atas dasar keyakinan bahwa
bumi itu bulat maka Columbus dengan rombongannya bertolak dari Spanyol berlayar menuju ke
arah arat. Mereka optimis berhasil menemukan daerah baru di timur. Pada tanggal 6 September
tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika.
Ekspedisi penjelajahan samudra dilanjutkan dengan mengarungi lautan luas yang dikenal ganas,
yakni samudra Atlantik. Salah satu kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa.
/
Namun Columbus terus memberi semangat bagi anggota rombongannya. Setelah sekitar satu
bulan lebih berlayar, tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di pantai
bagian dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini sudah sampai di
Tanah Hindia.
Oleh karena itu, penduduk yang menempati daerah itu disebut orang-orang Indian. Tempat
mendarat Colombus ini kemudian dinamakan San Salvador. Berikutnya rombongan Columbus
kembali berlayar dan mendarat di Haiti. Merasa ekspedisinya telah berhasil maka rombongan
Columbus bertolak kembali ke Spanyol untuk melapor kepada Ratu Isabella. Tahun 1493
Columbus sampai kembali di Spanyol.

Kedatangan Columbus dan rombongan disambut dengan suka cita. Bahkan dengan
keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama dan Haiti, Columbus diakui sebagai penemu
daerah baru yakni Benua Amerika.

Keberhasilan pelayaran Columbus menemukan daerah baru telah mendorong para pelaut lain
untuk melanjutkan penjelajahan samudra ke timur. Apalagi Columbus belum berhasil menemukan
daerah penghasil rempahrempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellan/Magalhaes
atau umum menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama Yan
Sebastian del Cano Berdasarkan catatan-catatan yang telah dikumpulkan Columbus, Magellan
mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus. Setelah terus berlayar Magellan beserta
rombongan mendarat di ujung selatan benua yang ditemukan Columbus (Amerika).

Di tempat ini terdapat selat yang agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan. Melalui
selat ini rombongan Magellan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan memasuki
Samudra Pasifik dengan lautan yang relatif tenang. Setelah sekitar tiga bulan lebih rombongan
Magellan berlayar akhirnya pada Maret 1521 Magellan mendarat di Pulau Guam.

Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April 1521 sampai di
Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan Filipina. Magellan menyatakan bahwa daerah
yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan Magellan dan rombongan ini mendapat
tantangan penduduk setempat (orang-orang Mactan). Terjadilah pertempuran antara kedua belah
pihak. Dalam pertempuran dengan penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan
Magellan sendiri terbunuh.

Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Mereka di bawah pimpinan
Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di
Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-
kapal rombongan del Cano ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke
Spanyol.

Dikisahkan bahwa atas petunjuk pemandu orang Indonesia kapal-kapal rombongan del Cano ini
berlayar menuju ke arah barat, sehingga melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan
diteruskan menuju Spanyol.

Dengan penjelajahan dan pelayaran yang dipimpin oleh Magellan itu maka sering disebut-sebut
bahwa tokoh yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali adalah Magellan.

/
Ringkasan:
Pelayaran Perdinand de Magellan dan Juan Sebastian del Cano.
Pada tanggal 10 Agustus 1519, berlayar ke arah barat daya menebrangi Samudera
Atlantik terus ke arah selatan menuju Selat Magelhaens terus kearah barat laut
menyebrangi Samudera Pasifik terus ke arah barat akhirnya tiba di kepulauan Filipina.
Namun karena terjadi konflik dengan penduduk setempat mengakibatkan Magelhaens
tewas sehingga pucuk pimpinan pelayaran digantikan oleh Yuan Sbastian del Cano
berlayar ke arah tenggara dan akhirnya sampai di Tidore (Maluku) pada tahun 1521.
Selanjutnya berlayar ke arah selatan menuju Sambudera Hindia terus ke arah barat
singgah di Tanjung Harapan (Aprika Selatan) terus berlayar menyebrangi Samudera
Atlantik dan akhirnya tiba di Spanyol pada tahun 1522 M bersama anak buahnya sebanyak
17 orang saja.

Perhatikan peta berikut !

Gambar: Peta jalur pelayaran bangsa Sepanyol mencari dunia Timur dipimpin Ferdinan de Magelhaens dan
Yuan Sbastian del Cano tahun 1519-1522.

3. Kedatangan Bangsa Belanda di Nusantara (Indonesia)


Portugis sudah memasuki wilayah Kepulauan Nusantara tahun 1511, kemudian sampai ke Maluku
tahun 1521. Begitu juga Spanyol memasuki Maluku pada tahun 1521. Tetapi Belanda datang ke
wilayah Nusantara baru pada tahun 1596.

Mengapa Belanda sangat terlambat datang ke Indonesia bila dibandingkan dengan Portugis dan
Spanyol? Perlu diketahui bahwa pada abad ke-15 Belanda masih menjadi vasal Spanyol.
Berbagai gerakan terus dilakukan Belanda untuk melepaskan diri dari Spanyol yang kemudian
dikenal Revolusi 80 tahun. Revolusi ini
dimulai tahun 1566.

Di tengah-tengah revolusi, kegiatan perdagangan orang-orang Belanda di Eropa terutama di pusat


perdagangan di Lisabon, terus berkembang dan masih berjalan normal. Belanda juga tidak
menemui kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon. Tetapi pada saat Portugis
berada di bawah kekuasaan Spanyol, maka Belanda dilarang lagi berdagang di Lisabon. Dengan
/
demikian, Belanda menemui kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah. Belanda harus
berusaha untuk mendapatkan rempah-rempah seperti yang telah dilakukan Portugis dan Spanyol.

Orang-orang Belanda mulai mencari jalan untuk pergi ke dunia Timur atau Tanah Hindia. Pada
tahun 1594 Willem Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia
melalui daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa bumi bulat maka sekalipun dari utara
atau barat akan sampai pula di timur. Ternyata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal
melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub utara sedang
membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha kembali ke
negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.

Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman dan Pieter de Keyser
memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan kekuatan empat kapal dan 249
awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk
mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui orang-orang Portugis. Tahun
1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara.

Ia dan rombongan mendarat di Banten. Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran
Cornelis de Houtman diterima baik oleh rakyat Banten. Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan
dengan masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir.

Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu strategis dan adanya hasil tanaman rempah-
rempah di wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten.
Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda memaksakan
kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan penguasa Banten. Oleh karena itu,
rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir orang-orang Belanda itu. Cornelis de
Houtman dan armadanya segera meninggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.

Ekspedisi penjelajahan berikutnya dipimpin antara lain oleh Jacob van Heemskerck. Tahun
1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di
Banten. Heemskerck dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun
kembali menerima kedatangan orang-orang Belanda.

Belanda mulai melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan
singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di bawah pimpinan
Jacob van Neck dan Van Warwijk mereka sampai di Maluku pada tahun 1599. Kedatangan
orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku
sedang konflik dengan oran-gorang Portugis. Oleh karena itu, kedatangan Belanda ini diterima
dengan baik dan diberi kebebasan untuk berdagang.

Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang
berlipat. Dengan demikian semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.

Uraian tersebut menunjukkan bahwa rakyat wilayah Nusantara/Indonesia senantiasa mau


bersahabat dan berdagang dengan siapa saja atas dasar persamaan. Tetapi kalau para pedagang
asing itu ingin memaksakan kehendak dan melakukan monopoli perdagangan di wilayah
Nusantara tentu harus ditolak karena tidak sesuai dengan martabat rakyat Indonesia yang ingin
/
berdaulat dalam hidup dan kehidupan termasuk dalam kegiatan perdagangan.

Ringkasan:
a. Pada tahun 1594 Willem Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia
Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Karena keyakinannya
bahwa bumi bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai pula di timur.
Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha
kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.

b. Pada 25 - 4 - 1595 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan Pieter de


Keyzer berangkat berlayar dan tiba di Banten hari Rabu 27 Juni 1596 namun
karena terjadi permusuhan maka kapal Belanda tersebut kembali ke negeri
Belanda pada tahun 1597.

c. Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara


dan juga mendarat di Banten. Heemskerck dan anggotanya bersikap hati-hati
dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun kembali menerima kedatangan orang-
orang Belanda.
d. Pada 1 Mei 1598 berangkat 8 kapal pimpinan Jacob Van Neck dan Van
Warwijk pada tahun 28 Nop. 1598, tiba di Banten dengan sikap hormat dan
akhirnya tiba di Maluku pada Maret 1599. Selanjutnya berhasil mendapat
rempah-rempah dan mengangkutnya ke negeri Belanda pada tahun 1600.

Perhatikan peta berikut !

Gambar: Peta pelayaran bangsa Belanda mencari dunia Timur

/
Gambar: Peta Dunia

4. Kedatangan Bangsa Inggris di Nusantara (Indonesia)


Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil sampai di kepulauan Maluku, aktif mengadakan
perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangan Portugis ini telah mendorong perdagangan
rempah-rempah semakin meluas. Jalur perdagangan antara timur (Indonesia, Maluku) dengan
Eropa semakin berkembang. Bahkan Lisabon dalam waktu singkat berkembang menjadi pusat
perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil
keuntungan besar dalam perdagangan rempah-rempah. Inggris dapat memperoleh rempah-
rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon. Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan
di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik
dengan Portugis dan Spanyol apalagi setelah Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol,
maka Inggris pun mulai tidak bebas untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon. Oleh karena
itu, Inggris berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempahrempah. Banyak anggota
masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang justru
mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-
rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempahrempah,
Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan Portugis yang
dipimpin oleh Vasco da Gama.

Untuk memperkuat daya saing para pedagang Inggris perdagangannya di dunia timur ini
kemudian dibentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC) pada tahun 1600.

Orang-orang Inggris juga sampai ke Nusantara (Indonesia) pertama kali tahun 1579
dipimpin oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Inggris juga membentuk beberapa kantor
dagang di Indonesia pada tahun 1604, misalnya di Ambon, Makasar, Jepara, Jayakarta.

Demikianlah materi pada pertemuan kali ini, dan untuk mengetahui pemahaman kalian setelah
membaca materi di atas maka jawablah soal latihan berikut ini !

Soal Latihan

Petunjuk:
Soal dikerjakan di buku tugas masing-masing !

Soal: /
1. Pengertian kolonialisme adalah ....
2. Pengertian imperialisme adalah ....
3. Faktor pendorong bangsa Eropa mencari Dunia Timur dan akhirnya masuk ke Indonesia
adalah ....
4. Tujuan bangsa Eropa ke Nusantara (Indonesia) adalah ....
5. Jalur pelayaran bangsa Portugis pimpinan D'Albuquerque menuju Kepulauan Nusantara
(Indonesia) adalah........................
6. Jalur pelayaran bangsa Spanyol pimpinan Magellan menuju Kepulauan Nusantara (Indonesia)
adalah........................
7. Jalur pelayaran bangsa Belanda pimpinan Cornelis de Houztman menuju Kepulauan
Nusantara (Indonesia) adalah........................
8. Jalur pelayaran bangsa Inggris pimpinan Francis Drake dan Thomas Cavendish menuju
Kepulauan Nusantara (Indonesia) adalah .............

Penilaian diri
Dari materi dan soal yang telah dibahas siswa dapat:

Membaca materi

Mencatat materi

Saya memahami materi tersebut

Mengerjakan soal latihan di buku

Submit

◄ Announcements

Jump to...

ABSEN PERTEMUAN 1 ►

NAVIGATION
Home
Dashboard
Site pages
My courses
11 ipa 3
/

Anda mungkin juga menyukai