Anda di halaman 1dari 6

6

SMA N 3 Singkawang

11 IPA 3 SEJARAH INDONESIA


Home ► My courses ► 11 IPA 3 SEJARAH INDONESIA ► KD 3.1 KOLONIALISME DAN IMPERIALISME ►
PBM 3 PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA 1

PBM 3 PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA 1

SEJARAH INDONESIA (WAJIB) KELAS 11 PERTEMUAN 3

Mata Pelajaran       :


Sejarah Indonesia (Wajib)

Kompetensi Dasar      :
3.1        Menganalisis  proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia.
4.1       Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan  bangsa Eropa 
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia  dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat :
1. Menjelaskan tugas pokok Daendels tahun 1808-1811.
2. Menjelaskan kebijakan Gubernur Jenderal H.W. Daendels dalam bidang pertahanan, politik, sosial ekonomi,
dan peradilan (hukum).
3. Menganalisis  dampak pemerintahan Gubernur Jenderal H.W. Daendels bagi kehidupan ekonomi dan sosial 
kemasyarakatan.
4. Menganalisis pemerintahan Gubernur Jenderal Jansens.

Judul Materi      :
PENJAJAHAN PEMERINTAH
HINDIA BELANDA I DI INDONESIA
Uraian Materi:

1. Penjajahan Pemerintahan Hindia Belanda I (Pemerintahan Republik Bataav)


Sebenarnya masa itu adalah masa penjajahan Perancis, mengapa demikian ? Situasi di Eropa membawa
perubahan pemerintahan di Belanda. Pada tahun 1795 tentara Perancis menyerbu Belanda sehingga
pangeran Willem V melarikan diri ke Inggris.
/
Belanda dikuasai Perancis. Dibentuklah pemerintahan baru sebagai bagian dari Prancis yang dinamakan
Republik Bataaf (1795-1811). Republik Bataaf dipimpin oleh Louis Napoleon yang merupakan saudara dari
Napoleon Bonaparte. Sementara itu, Raja Willem van Oranye (Raja Willem V) oleh pemerintah Inggris
ditempatkan di Kota Kew. Raja Willem V kemudian mengeluarkan perintah yang terkenal dengan "Surat-surat
Kew".
Isi perintah itu adalah agar para penguasa di negeri jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada
Inggris bukan kepada Prancis.

Dengan "Surat-surat Kew" itu pihak Inggris bertindak cepat dengan mengambil alih beberapa daerah di Hindia
seperti Padang pada tahun 1795, kemudian menguasai Ambon dan Banda tahun 1796. Inggris juga memperkuat
armadanya untuk melakukan blokade terhadap Batavia.

Sudah barang tentu pihak Prancis dan Republik Bataaf juga tidak ingin ketinggalan untuk segera mengambil alih
seluruh daerah bekas kekuasaan VOC di Kepulauan Nusantara. Karena Republik Bataaf ini merupakan vassal
dari Prancis, maka kebijakan-kebijakan Republik Bataaf untuk mengatur pemerintahan di Hindia masih juga
terpengaruh oleh Prancis. Kebijakan utama Prancis waktu itu adalah memerangi Inggris. Oleh karena itu, untuk
mempertahankan Kepulauan Nusantara dari serangan Inggris diperlukan pemimpin yang kuat. Ditunjuklah
seorang muda dari kaum patriot untuk memimpin Hindia, yakni Herman Williem Daendels. Ia dikenal sebagai
tokoh muda yang revolusioner.

a) Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808-1811)

Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai


Inggris. Sebagai pemimpin yang ditunjuk oleh Pemerintahan Republik Bataaf,
Daendels harus memperkuat pertahanan dan juga memperbaiki administrasi
pemerintahan, serta kehidupan sosial ekonomi di Nusantara khususnya di
tanah Jawa. Daendels adalah kaum patriot dan liberal dari Belanda yang
sangat dipengaruhi oleh ajaran Revolusi Perancis. Di dalam berbagai
pidatonya, Daendels tidak lupa mengutip semboyan Revolusi Perancis. Gb. Herman Willem
Daendels

Dalam rangka mengemban tugas sebagai gubernur jenderal dan memenuhi pesan dari pemerintah induk,
Daendels melakukan beberapa langkah strategis, terutama menyangkut bidang pertahanan-keamanan,
administrasi pemerintahan, dan sosial ekonomi, yaitu:
1) Bidang pertahanan dan keamanan
Dalam rangka memenuhi tugas mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris, Herman Willem Daendels
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Membangun benteng-benteng pertahanan baru
(2) Membangun armada laut dan pelabuhan armada dengan pusat di Surabaya
(3) Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. Namun pembangunan pangkalan di
Ujungkulon boleh dikatakan tidak berhasil
(4) Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi karena pada waktu pergi ke
Nusantara, Daendels tidak membawa pasukan. Oleh karena itu, Daendels segera menambah jumlah pasukan
yang diambil dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi 18.000 orang (baca Ricklefs, 2005)
(5) Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi Banten) sampai Panarukan
(ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km kilometer yang diselesaikan
dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa/rodi (Verplichte Diensten), di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.
Jalan ini sering dinamakan Jalan Daendels.

/
Gambar Jalan Raya Anyer - Panarukan
Sumber: Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, 1994.
2) Bidang Pemerintahan :
(1) Mencampuri urusan pemerintahan misalnya saat pergantian raja; dan tradisi penghormatan terhadap
raja di Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta
(2) Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi Negara
(3) Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang
digaji (Bupati dijadikan pegawai Belanda)
(4) Menghapus Kerajaan Banten dan Cirebon dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan
kolonial.
(5) Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Jakarta atau Welterreden (sekarang
gedung Mahkamah Agung di Jakarta)
(6) Membagi Pulau Jawa menjadi 9 (sembilan) daerah Karesidenan (prefectuur/prefektur yaitu wilayah
yang memiliki otoritas). Masing-masing prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung
bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal. Di dalam struktur pemerintahan kolonial, setiap prefek
membawahi para bupati.
(7) Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara (Indonesia).

3) Bidang sosial ekonomi


Daendels juga diberi tugas untuk memperbaiki keadaan di Tanah Hindia, sembari mengumpulkan dana untuk
biaya perang. Oleh karena itu, Daendels melakukan berbagai tindakan yang dapat mendatangkan keuntungan
bagi pemerintah kolonial. Beberapa kebijakan dan tindakan Daendels itu misalnya:
(1) Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta yang
intinya melakukan penggabungan banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya
daerah Cirebon,
(2) Meningkatkan usaha pemasukan uang (meningkatkan pemungutan pajak),
(3) Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran dunia,
(4) Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya,
(5) Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang
banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda
(6) Mengeluarkan mata uang kertas

4) Bidang peradilan
Untuk memperlancar jalannya pemerintahan dan mengatur ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat,
Daendels juga melakukan perbaikan di bidang peradilan. Daendels berusaha memberantas berbagai
penyelewengan dengan mengeluarkan berbagai peraturan.
(1) Daendels membentuk tiga jenis peradilan:
a. Peradilan untuk orang Eropa,
b. Peradilan untuk orang-orang Timur Asing (India, Pakistan, Arab, Cina)
/
c. Peradilan untuk orang-orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di setiap prefektur, misalnya di
Batavia, Surabaya, dan Semarang.
(2) Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Pemberantasan korupsi diberlakukan
terhadap siapa saja termasuk orang-orang Eropa, dan Timur Asing.
Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan
dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan.
Selama tiga tahun memerintah di Hindia Belanda, Daendels dianggap gagal melaksanakan misi
mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris dan program yang dijalankannya dinilai merugikan negara karena
korupsi makin merajalela. Oleh sebab itu Daendels dipanggil oleh pemerintah kolonial untuk kembali ke
negaranya dan digantikan oleh Jan Willem Janssen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika Selatan).

b) Pemerintahan Jan Willem Janssen (1811)


Pada bulan Mei 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas
di Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Pada tahun 1806 itu Janssen terusir dari Tanjung Harapan karena daerah
itu jatuh ke tangan Inggris. Pada tahun 1810 Janssen diperintahkan pergi ke Jawa dan akhirnya menggantikan
Daendels pada tahun 1811. Janssen mencoba memperbaiki keadaan yang telah ditinggalkan Daendels.
Pada tahun 1811 pimpinan Inggris di India yaitu Lord Minto memerintahkan Thomas Stamford Raffles
yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris
berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda
menyerah melalui Kapitulasi Tuntang.
Isi Kapitulasi Tuntang:
1) Pulau Jawa dan sekitarnya dikuasai Inggris
2) Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3) Orang-orang Belanda dapat dijadikan pegawai Inggris

Demikianlah materi pada pertemuan kali ini, dan untuk mengetahui pemahaman kalian setelah
membaca materi tersebut maka jawablah soal latihan berikut.

Soal Latihan

Petunjuk:
Soal dikerjakan di buku tugas masing-masing !
Soal:
1. Sebutkan tugas pokok Daendels tahun 1808-1811 !
2. Jelaskan kebijakan Gubernur Jenderal H.W. Daendels dalam bidang pertahanan !
3. Bagaimana dampak pemerintahan Gubernur Jenderal H.W. Daendels bagi kehidupan ekonomi dan sosial
kemasyarakatan !
4. Mengapa pemerintahan Gubernur Jenderal Jansens di Indonesia tidak berlangsung lama ?
5. Jelaskan Kapitulasi Tuntang 1811 lengkap dengan isinya !

Penilaian diri
Dari materi dan soal yang telah dibahas siswa dapat:

Saya memahami materi tersebut

Mengerjakan soal latihan di buku

Membaca materi
/
Mencatat materi

Submit

◄ Announcements

Jump to...

ABSEN PERTEMUAN 3 ►

NAVIGATION
Home
Dashboard
Site pages
My courses
11 ipa 3
PEND AGAMA ISLAM XI IPA 3
PKn 11 IPA 3
Bindo 11 IPA 3
11 IPA 3 SEJARAH INDONESIA
Participants
Grades
General
KD 3.1 KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
PBM 3 PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA 1
ABSEN PERTEMUAN 3
Topic 2
Topic 3
Bahasa inggris 11 ipa3
seni budaya (Musik) 11 Ipa 3
penjas 11 IPA 3
PRA 11A-3
XI IPA 3
More...

You are logged in as 19IPA3 ADITYA MUHAMMAD IQBAL (Log out)


/
11 IPA 3 SEJARAH INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai