Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BANGSA EROPA KE-

NUSANTARA

DISUSUN OLEH :
1. NABILA TIARA WARDANI ( 20)
2. NANDITA PRASTIWI ( 21)
3. NIA HASTUTI ( 22)
4. PUPUT SRI LESTARI ( 23)
5. PUTRI PINTADA L.M ( 24)
6. RAMADHANI PUTRI O ( 27)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Karanganyar 3 Agustus 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kolonialisme merupakan sebuah Tindakan oleh suatu negara untuk menduduki suatu daerah
lain dengan maksud untuk membentuk sebuah kelompok -kelompok kecil. Tujuan dari
kelompok-kelompok kecil itu diantaranya untuk mencari sumber daya alam,berdagang,dan hal
lain yang dianggap menguntungkan dari sisi ekonomi. Sedangkan imperialisme merupakan
salah satu paham dalam dunia politik dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut beserta
penduduk asli daerah itu.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi adanya kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan
oleh bangsa barat pada abad 16 adalah dikarenakanya semangat untuk membalas dendam orang
eropa kepada bangsa timur
( turki Usmani ) dalam perang salib. Oleh karena itu akhirnya berdampak pada beberapa hal
kaitanya dalam bidang ekonomi salah satunya adalah dengan dikuasainya konstaninopel oleh
turki maka tertutuplah akses perdagangan yang penting bagi warga eropa dan juga kaitanya
dengan perdagangan rempah rempah yang waktu itu merupakan komoditi yang paling penting .

Hingga pada akhirnya bangsa-bangsa barat terdorong untuk mencari sumber komoditas dengan
cara melakukan penjelajahan Samudra . beberapa negara diantaranya yang melakukan
penjelajahan Samudra yaitu portugias , spanyol, disusul oleh negara inggris dan belanda .
perjalanan ke dunia timur tidak dengan mudah dicapai, sangat banyak hambatan yang
dilaluinya termasuk dengan pengetahuan yang minim tentang pelayaran dan navigasi sehingga
tidak banyak pula para pelaut yang gagal bahkan pulang tinggal nama. Disisi lain akhirnya
perjalanan pelayaran tersebut membuka mata pada dunia mengenai pengetauhan tentang ilmu
bumi. Kemudian sampaila mereka pada daerah yang dituju yaitu hindia timur yang sekarang
kita sebut dengan nusantara.
Namun , kehadiran mereka walaupun memiliki dampak positif bagi Indonesia kebanyakan dari
kedatangan mereka membuat sengsara khususnya kaum pribumi . disini penulis tertarik untuk
menulis makalah tentang analisis kolonialisme dan imperialisme bangsa barat ke Indonesia
khusunya VOC.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana voc terbentuk diindonesi ?
2. Apa saja kebijakan voc diindonesia ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui asalmuasal voc terbentuk diindonesia .
2. Mengetahui kebijakan voc diindonesia

D. MANFAAT
Manfaat dari penulisa makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sejarah Indonesia kelas XI
BAB II
ISI

A. JALUR PELAYARAN
1.PORTUGIS

Jalur pelayaran Bangsa Portugis


Pelayaran Bangsa Portugis untuk mencari daerah asal rempah-rempah diawali oleh Bartholomeus
Diaz. Dirinya meninggalkan Portugis pada 1486. Jalur yang dilalui Portugis dalam perjalanannya,
yaitu: Pantai barat Afrika (Bartholomeus Diaz) - Tanjung Harapan - Pelabuhan Malinda (Vasco Da
Gama) - Guadafui - Laut Merah - India (Alfanso d’Albuquerque) - Malaka dan Maluku

Berikut tokoh penjelajah Portugis ke Maluku:


a. Bartholomeus Diaz Pada 1486, Bartholomeus Diaz sudah meninggalkan Portugis dan mencoba
mencari jalan baru menuju Nusantara. Dirinya berlayar mengitari Tanjung Harapan dan memasuki
perairan Samudera Hindia. Dirinya gagal menemukan jalan menuju Nusantara atau Indonesia. Diaz
kemudian kembali ke Portugis. Namun, berkat Diaz, Portugis menemukan jalan ke timur melalui
Tanjung Harapan (Afrika Selatan).

b. Vasco Da Gama Pelayaran selanjutnya diteruskan oleh armada Portugis yang dipimpin oleh
Vasco Da Gama dan berhasil melewati Tanjung Harapan. Setelah melewati daerah tersebut, mereka
bertemu dengan pedagang-pedagang Aran dan India. Namun jalur menuju Asia Tenggara masih
dirahasiakan oleh para pedagang. Sehingga Vasco Da Gama beserta rombongannya melanjutkan
pelayaran dengan menyusuri pantai timur Afrika. Mereka harus melewati daerah Guadafui yang
memiliki ombak besar. Ekspedisi berhasil dengan melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang
disebut Bab el Mandeb. Pada 1498, Vasco Da Gama tiba di Kalikut, India. Sejak saat itu
perdagangan antara orang Eropa dan Indioa tidal lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui
pantai timur Afrika.

c. Alfanso d’Albuquerque Untuk mendapatkan daerah penghasil rempah-rempah Portugis


mengirimkan dua ekspedisi, yaitu : Dipimpin Diego Lopez de Sequera. Ekspedisi ini gagal
menemukan tempat asal mula rempah-rempah. Alfonso D’abuquerque. Ekspedisi ini berhasil
menguasai Malaka pada tahun 1511. Di situ, mereka diterima dengan baik oleh Raja Ternate dan
diperkenankan berdagang serta membangun benteng di Ternate.

2. SPANYOL
Jalur pelayaran Bangsa Eropa berikutnya adalah jalur yang dilalui Bangsa Spanyol. Spanyol memiliki
jalur pelayaran Bangsa Eropa yang berbeda dengan Portugis karena Spanyol mendapat hak ekslusif
menguasai kawasan bagian barat. Sedangkan Portugis mendapatkan hak menguasai kawasan bagian
Timur, sebagaimana kesepakatan dalam Perjanjian Tordesilas.

Pelayaran oleh Spanyol dipelopori oleh Christopher Colombus, namun romobongan ini tidak sampai
ke Indonesia. Rombongan Christopher Columbus hanya berhasil sampai di Haiti, kepulauan Karibia.
Pelayaran yang dilakukan oleh Christopher Colombus menghasilkan pengetahuan akan benua baru
yang sekarang dikenal dengan Benua Amerika. Sehingga, Christopher Colombus sering disebut-sebut
sebagai penemu Benua Amerika.

Pelayaran bangsa Spanyol berhasil sampai ke Indonesia melalui jalur Barat di bawah pimpinan
Ferdinand Magelhans dan S ebastian de Elcano . Di mana, Ferdinan Magelhaens melakukan
pelayaran dai Spanyol menuju Barat melalui samudera atlantik dan sampai pada sebuah selat
Magellen. Setelah melewati Samudera Pasifik, romobongan ini berhasil mencapai Kepulauan
Massava (Filipina). Sayangnya, Ferdinan Maghellans tewas di Filipina dan dilanjutkan oleh Juan
Sebastian Elcano.

Di bawah pimpinan Juan Sebastian Elcano, perjalanan Spanyol kali ini berhasil mencapai Maluku.
Rombongan perjalanan spanyol perjalanan dan kembali ke Spanyol melalui Tanjung Harapan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa rombongan pelayaran telah mengelilingi Bumi. Di mana, Spanyol
berangkat menuju jalur barat dan kembali dengan jalur yang berbeda dari arah timur.

Jalur pelayaran Bangsa Spanyol ke Indonesia:


Spanyol → Samudera Atlantik → San Salvador/Haiti/Selat Maghellans → Samudera Pasifik →
Filipina → Maluku Christophorus Columbus: Spanyol → Samudra Atlantik → San Salvador →
Haiti
Ferdinand Maghellans dan Juan Sebastian del Cano: Spanyol → Samudra Atlantik → Selat
Maghellans → Samudera Pasifi → Filipina → Maluku

3. BELANDA

Terputusnya jalur perdagangan Asia-Eropa tersebut dibarengi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi bangsa-bangsa Benua Biru. Ilmu geografi dan teknologi pelayaran kalau itu mulai maju
pesat di Eropa. Ilmu pengetahuan dan teknologi pelayaran yang berkembang pesat setelah Perang
Salib membuat bangsa-bangsa Eropa berusaha menemukan jalur perdagangan lain melalui laut.
Mereka juga berhasrat menemukan dunia baru di daratan-daratan yang masih misterius bagi bangsa-
bangsa Eropa, terutama pulau-pulau penghasil rempah. Pelayaran-pelayaran yang dilakukan tersebut,
selain untuk mencari sumber bahan baku dari Asia yang dibutuhkan masyarakat Eropa, juga dijadikan
sarana misi penyebaran agama Katolik dan Kristen. Karena itu, lahir istilah gold, glory, and gospel
(3G) yang menggambarkan semangat pelayaran para penjelajah Eropa kala itu.
Sejarah Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia Para penjelajah Belanda pertama kali masuk ke
kepulauan Nusantara pada tahun 1595 dengan empat buah kapal, 64 pucuk meriam, dan 249 awak yang
dikomandoi oleh Cornelis de Houtman. Rombongan Cornelis de Houtman sampai di Banten setahun
setelahnya, atau 1596. Dari Banten, rombongan ini melanjutkan pelayaran ke arah timur dengan
menyusuri pantai Utara Jawa hingga ke Bali. Cornelis de Houtman dikenal sebagai kapten kapal yang
bertabiat buruk. Semula kedatangannya diterima oleh orang-orang Nusantara dengan tangan terbuka.
Namun, ulahnya mengubah relasi itu menjadi perseteruan dan peperangan.
Meskipun begitu, rombongan de Houtman berhasil kembali ke Belanda pada 1597 dengan membawa
serta banyak peti berisi rempah. Pelayaran pertama Belanda untuk mencari rempah di Nusantara
kemudian dianggap sukses. Keberhasilan rombingan de Houtman kemudian mendorong pelayaran-
pelayaran lain dari Belanda menuju wilayah nusantara. Pelayaran-pelayaran yang dilakukan setelah
kembalinya rombongan de Houtman dikenal dengan masa wilde vaart (pelayaran tak teratur). Pada 1598,
sebanyak 22 kapal bertolak dari Belanda untuk mengikuti langkah rombongan Cornelis de Houtman.
Kapal-kapal tersebut bukan merupakan kapal kerajaan, melainkan milik perusahan-perusahaan swasta
Belanda. Salah satu rombongan di gelombang pelayaran kedua tersebut dipimpin oleh Jacob van Neck.
Berbeda dengan de Houtman, van Neck bersikap lebih hati-hati dan tidak mencoba melawan para
penguasa lokal Nusantara. Pada Maret 1599, rombongan van Neck berhasil mencapai Maluku yang kala
itu menjadi penghasil utama rempah-rempah dalam jumlah besar. Keberhasilan van Neck menjangkau
Maluku membuatnya untung besar saat kembali ke Belanda. Pada 1601, gelombang pelayaran menuju
nusantara kembali datang dari Belanda. Sebanyak 14 buah kapal ikut dalam gelombang pelayaran ketiga
ini. Rangkaian pelayaran itu lantas diikuti dengan langkah orang-orang Belanda memonopoli
perdagangan rempah di sejumlah daerah nusantara. Sejarawan M. C. Ricklefs menyebutkan kesuksesan
orang-orang Belanda memonopoli perdagangan rempah di Nusantara dikarenakan mereka belajar dari
kesalahan Portugis.

Tiga gelombang pelayaran orang-orang Belanda ke Nusantara membuat terdapat beberapa perusahaan
dagang yang saling bersaing di Nusantara. Akibatnya, keuntungan perdagangan rempah di pasar Eropa
berkurang. Untuk menanggulangi dampak persaingan tersebut, pada 1602, dibentuklah Vereenig de Oost
Indische Compagnie (VOC) sebagai perserikatan dagang Belanda. Lewat VOC, perusahaan dagang swasta
bersatu dan menghilangkan persaingan sesama pedagang Belanda. Berdirinya VOC juga menjadi tonggak
dominasi Belanda di nusantara. Setelah berhasil memonopoli perdagangan rempah, menguasai
Batavia dan sebagian Jawa, hingga mengendalikan raja-raja lokal, VOC menjadi representasi awal dari
kolonialisme Belanda di nusantara.

4. INGGRIS
Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menyambungkan pedagang Eropa dengan Asia,
termasuk buat urusan pembelian rempah-rempah. Setelah menguasai kota itu, Turki Usmani melarang
para pedagang dari Eropa melewati Konstatinopel sehingga mereka kesulitan mengakses suplai barang
dari Asia. Akibatnya, harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi. Dalam masa kesulitan tersebut,
seorang pelaut berkembangsaan Italia bernama Christoper Columbus mengajukan proposal ekspedisi,
untuk mencari jalan menuju Asia melewati arah barat, kepada Kerajaan Portugis. Akan tetapi, proposal itu
ditolak. Kemudian, Columbus mengajukan proposal serupa ke Spanyol dan menghasilkan pendanaan. Hal
tersebut dapat terjadi karena Spanyol mengalami kemenangan dalam pertempuran melawan Bangsa Moor
di Granada. Pelayaran Columbus lalu dilakukan dengan melewati Samudera Atlantik menuju Asia.
Namun, Columbus justru menginjakkan kakinya di Haiti (Amerika) pada 1492. Rombongan ekspedisi
Columbus tersebut akhirnya kembali ke Spanyol pada 1493, dengan membawa emas, rempah, dan budak.
Perjalanan Columbus menjadi salah satu pencapaian yang mendorong banyak orang-orang Eropa lainnya
berlayar menjelajahi samudera ke negeri-negeri jauh. Tujuan utama mereka adalah mencari "dunia timur."

Pada Juli 1579, rombongan Drake berlayar menuju ke barat. Setelah 68 hari perjalanan mereka berhasil
melintasi Samudera Pasifik dan menemukan sejumlah gugus pulau kecil. Dari sana, menukil keterangan di
laman Britannica, Drake melanjutkan perjalanan ke Filipina. Drake akhirnya dapat menemukan Maluku,
mendapatkan izin dari sultan setempat, dan berhasil membawa pulang rempah-rempah. Dia kembali
berlayar menuju Inggris lewat Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Keberhasilan Drake menemukan
Maluku dan membeli rempah-rempah dari sana membuat Inggris mulai menaruh perhatian terhadap
perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Kembali mengutip catatan Mhd. Nur, pelaut Inggris yang
lain, Ralph Fitch mengambil jalur ke timur untuk menuju ke nusantara. Fitch menjadi orang Inggris yang
pertama yang sampai di Ormuz (teluk Persia) pada tahun 1583. Ia kemudian melanjutkan pelayaran
menuju Hugli di delta Sungai Gangga, India. Selanjutnya, Fitch berlayar ke Birma dan berhasil sampai ke
bandar Malaka pada tahun 1588. Selama tiga tahun, Fitch mencermati situasi perdagangan dan pelayaran
di Nusantara. Pada tahun 1591, Ralph Fitch kembali berlayar ke Inggris dengan membawa banyak
informasi yang menginspirasi para pedagang di negerinya. Kemunduran armada Spanyol pada abad 16
memberi peluang besar pelayaran Bangsa Inggris ke Asia Tenggara. Maka itu, Inggris mengirim ekspedisi
di bawah pimpinan Thomas Cavendish. Dalam perjalanannya, Cavendish berhasil mendarat di Maluku.
Saat kembali ke barat, Cavendish mampir ke Pulau Jawa. Selain itu, masih merujuk penjelasan Mhd. Nur,
pelayaran rombongan Sir James Lancaster berhasil menjangkau Pulau Sumatera bagian utara Aceh dan
Pulau Penang pada tahun 1591. Lancaster mendatangi Aceh pada tahun 1602 untuk membeli lada dan
rempah lainnya. Pada tahun yang sama, ia juga berhasil sampai ke Banten.
Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Awal Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia & Jalur Rutenya",
https://tirto.id/gjoi

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/15/100000079/proses-kedatangan-bangsa-barat-ke-
indonesia?page=all. Diakses tanggal 1 1agustus 16.50 wib

Anda mungkin juga menyukai