Peristiwa yang melatarbelakangi datangnya bangsa eropa khususnya portugis dan spanyol
ke dunia timur adalah jatuhnya Konstantinopel (pusat pemerintahan Romawi Timur) ke
tangan Turki Ottoman pada 1453. Sebab, sejak saat itu perdagangan di Laut Tengah
dikuasai oleh pedagang Islam dan pedagang Eropa tidak bisa lagi membeli rempah-rempah
dari Asia. Peristiwa ini berujung pada kelangkaan rempah-rempah, yang menjadi komoditas
pedagangan yang sangat penting di Eropa. Oleh karena itu, bangsa Eropa mulai aktif
melakukan pelayaran dunia guna menemukan negeri penghasil rempah-rempah yang
diketahui berada di dunia Timur. Meski bangsa Eropa menempuh jalur berbeda, mereka
akhirnya sampai di daerah penghasil rempah-rempah, termasuk Indonesia. Bahkan pada
perkembangannya bangsa Eropa mampu menjadikan Indonesia sebagai koloninya.
Kata kunci :Kedatangan bangsa barat
A.PENDAHULUAN
Kedatangan bangsa-bangsa barat di Kepulauan Indonesia berkaitan erat dengan masa
renaisans di Eropa. Gerakan renaisans pertama lahir di Italia pada abad ke-14, yang kemudian
menyebar ke seluruh Eropa. Pada periode ini, para pemikir mulai bebas bereksplorasi dan
membuka ide-ide lama yang ditinggalkan oleh bangsa Yunani dan Romawi. Perkembangan
ilmu pengetahuan pada masa renaisans inilah yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra hingga sampai ke Indonesia.
Berikut ini latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia:
Perkembangan Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme Merkantilisme adalah
suatu paham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara dengan tujuan untuk memupuk hasil
kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan
negara itu. Untuk mencapai tujuan itu, muncullah semangat dari beberapa negara Eropa untuk
mencari daerah jajahan. Revolusi Industri merupakan pergantian atau perubahan secara
menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikerjakan oleh tenaga manusia atau hewan
menjadi tenaga mesin. Salah satu penemuan baru yang dilahirkan oleh revolusi industri
adalah mesin uap. Teknologi tersebut memudahkan bangsa Barat untuk melakukanpelayaran
ke Indonesia
Jatuhnya Konstantinopel oleh Kekaisaran Turki Utsmani Peristiwa yang melatarbelakangi
datangnya bangsa Eropa khususnya Portugis dan Spanyol ke dunia timur adalah jatuhnya
Konstantinopel. Sebelum era kolonialisme-imperialisme Barat, Konstantinopel merupakan
kota perdagangan terbesar dan termakmur di Eropa karena letaknya strategis. Konstantinopel
merupakan pertemuan jalur perdagangan antara Eropa dan Asia. Sehingga perdagangan
rempah-rempah, sutera, perhiasan, keramik dan komoditas berharga lainnya berpusat di kota
ini. Penguasa Turki dari Dinasti Utsmani (Ottoman) berhasil merebut Konstantinopel pada
1453. Pada saat itu, Konstantinopel merupakan pusat pemerintahan Romawi Tmur. Dengan
jatuhnya Konstantinopel, perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang-pedagang
Islam. Sedangkan pedagang Eropa tidak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Asia. Hal
inilah yang mendorong para pedagang Eropa mencari jalan lain untuk mencapai penghasil
rempah-rempah.
Semboyan 3G: Gold, Glory, dan Gospel Salah satu tujuan bangsa Eropa ke Nusantara adalah
memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan, atau dikenal dengan nama Gold, Glory, dan
Gospel. Semboyan Gold mendorong mereka memburu kekayaan berupa emas, perak, dan
bahan tambang lain yang berharga. Sebab, menurut paham ini, suatu negara dikatakan
makmur apabila mempunyai emas yang melimpah. Semboyan Glory berarti kejayaan, yang
meyakini kejayaan sebuah bangsa dilihat dari banyaknya wilayah koloni yang dimiliki.
Kondisi ini mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk memiliki daerah kekuasaan yang luas.
Penjelajahan bangsa Eropa ke Timur juga membawa misi suci dari gereja, yaitu Gospel.
Semangat gospel, semangat bangsa barat menduduki indonesia adalah untuk menyebarkan
ajaran injil. Setiap kapal yang melakukan penjelajahan samudra selalu diikuti kelompok
misionaris, yang menganggap menyebarkan ajaran injil merupakan panggilan hidup dan
tugas mulia. Mereka kemudian memanfaatkan daerah koloni sebagai tempat menjalankan
misi tersebut. Tantangan Teori Heliosentris Seorang ilmuwan Polandia bernama Nicolaus
Copernicus mencetuskan Teori Heliosentris pada 1543. Teori Heliosentris menyatakan bahwa
bumi berbentuk bulat dan berputar mengelilingi matahari, begitu pula dengan planet-planet
lainnya. Menurutnya, jika seseorang berjalan dari satu titik ke arah barat, maka akan kembali
ke titik semula. Teori ini mendorong orang Eropa yang gemar bertualang untuk membuktikan
bahwa bumi bulat. Teori ini kemudian dibuktikan oleh para pelaut Portugis dan Spanyol
melalui penjelajahan samudra dari rute berlawanan yang kemudian bertemu di Maluku.
B.MATERI
Bangsa Portugis
Bangsa Spanyol
Sesuai isi Perjanjian Tordesillas yang disetujui bersama Portugal pada 1494, bangsa Spanyol
mencari daerah penghasil rempah-rempah dengan menuju ke arah barat, melalui Samudera
Atlantik. Pada 1519, Spanyol memberangkatkan ekspedisi yang terdiri dari lima kapal di
bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinan Magellan. Rute pelayarannya adalah
Spanyol - Samudera Atlantik - pantai timur Benua Amerika - selat di ujung selatan Benua
Amerika - Samudera Pasifik - Filipina. Rombongan Magellan sampai di Filipina pada April
1521, tetapi ia justru terbunuh setelah terlibat konflik dengan Mactan. Setelah itu, ekspedisi
dilanjutkan di bawah pimpinan Kapten Sebastian del Cano, yang sampai di Maluku di tahun
yang sama. Sebastian del Cano mendarat di wilayah Tidore dan disambut baik oleh rajanya,
yang bermusuhan dengan Kerajaan Ternate yang lebih dulu menjalin kerjasama dengan
Portugis. Namun, kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia untuk pertama kalinya ini hanya
berlangsung 40 hari (6 November - 18 Desember 1521). Pasalnya tujuan utama Sebastian del
Cano singgah di Tidore adalah untuk mengisi bahan makanan dan mengisi kapalnya dengan
rempah-rempah, terutama cengkih dan pala. Keberhasilan Sebastian del Cano dalam
mendapatkan rempah-rempah serta kepercayaan dari raja Tidore membuat raja Spanyol
senang dan kembali mengirimkan armadanya ke Indonesia. Akan tetapi, langkah tersebut
oleh Portugis dianggap sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas. Pada akhirnya
pertempuran antara Spanyol bersama Tidore dan Portugis yang bersekutu dengan Ternate pun
tidak dapat dihindarkan.
Bangsa Prancis
Keberhasilan bangsa Portugis mencapai dunia Timur mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk
berlayar ke Indonesia. Terlebih lagi, jasa pelaut asing dan peta navigasi dapat dibeli dengan
mudah di Lisabon. Pada 1530, Jean Parmentier dari Prancis meninggalkan Pantai Normandia
untuk menjelajahi Indonesia. Dari sudut pandang pelayaran, ekspedisi ini sangat berhasil
karena dapat mencapai bagian barat Sumatera dalam waktu tujuh bulan. Kendati demikian,
dari sudut pandang perniagaan, Jean Parmentier dapat dikatakan gagal total. Akibat
kegagalan ini, bangsa Prancis enggan untuk mengulangi upayanya dalam waktu yang lama.
Bangsa Inggris
Ekspedisi penjelajahan samudra oleh bangsa Inggris yang pertama dipimpin oleh Francis
Drake dan Thomas Cavendish. Rombongan itu berangkat pada 1577 dengan mengikuti rute
penjelajahan bangsa Spanyol. Pada 1579, armada Francis Drake berhasil mendarat di Ternate
dan memborong rempah-rempah untuk dibawa kembali ke Inggris. Pada abad ke-17, Inggris
kembali melakukan penjelajahan samudra, tetapi dengan mengikuti rute bangsa Portugis.
Inggris kemudian berhasil menguasai India dan mendirikan kongsi dagang EIC (East India
Company). Dalam perkembangannya, EIC menjadi pesaing utama VOC dan berusaha
menguasai kepulauan nusantara.
Bangsa Belanda
Dalam melakukan penjelajahan samudra ke dunia Timur, bangsa Belanda mengacu pada
Pedoman Perjalanan ke Timur yang disusun oleh Jan Huygen van Lin Schoten pada 1595.
Buku tersebut memuat peta dan deskripsi rinci mengenai penemuan-penemuan bangsa
Portugis. Pada 1595, Belanda mengirim sebuah ekspedisi ke dunia Timur yang dipimpin oleh
Cornelis de Houtman. Cornelis de Houtman menjadi rombongan Belanda pertama yang tiba
di nusantara pada 1596, tepatnya di Banten. Meski sempat disambut baik, Cornelis de
Houtman akhirnya diusir oleh masyarakat dan pedagang setempat karena sikap buruknya.
Pada 1598, Belanda kembali berusaha menembus Banten dengan mengirim ekspedisi di
bawah pimpinan Jacob van Neck. Proses masuknya bangsa Belanda ke nusantara yang kedua
ini cukup mulus, karena mereka pandai berdiplomasi dan telah belajar dari pengalaman
Cornelis de Houtman. Penerimaan Banten pun semakin terlihat ketika Belanda diizinkan
untuk mendirikan kantor dagang. Setelah Banten, bangsa Belanda kemudian melanjutkan
misinya ke Maluku untuk menggeser kedudukan bangsa Portugis.
bersedia dieksploitasi serta korupsi yang menyebabkan krisis keuangan perusahaan. Dalam
buku Dari Soal Priayi Sampai Nyi Blorong (2002), Ong Hok Ham mengungkapkan, pada 31
Desember 1799, VOC bangkrut dan kemudian dibubarkan. Seluruh utang dan aset yang ada
diambil alih oleh pemerintah Belanda.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan kami menulis artikel ini adalah untuk mengetahui proses masuknya bangsa barat
hingga lahirnya kongsi dagang diindonesia hal ini kami perlukan untuk membangkitkan rasa
nasionalisme untuk melepaskan bangsa Indonesia dari efek belenggu para penjajah yg pernah
menjajah Negara kita .
D PEMBAHASAN
walau sudah lepas dari para penjajah namun ternyata kita masih belum lepas sepenuhnya ,hal
ini dapat kita lihat pada perekonomian serta teknologi kita yang masih di topang oleh
kekuatan Negara lain,bahkan kebudayaan kita juga semakin terkikis akibat westernisasi atau
masuknya kebudayaan barat yang menghilangkan kebudayaan asli Negara Indonesia.maka
dengan itu mari bersama membangkitkan nasionalisme dan patriotisme dan meningkatkan
sumber daya manusia kita agar kita dapat menjadi bangsa mandiri seta menjadi bangsa yang
kuat.
E. KESIMPULAN
~ Latar belakang datangnya bangsa bangsa barat ke Indonesia adalah jatuhnya konstantinopel
ketangan turki utsmani(1453),adanya berbagai penemuan dibidang teknologi,semangat
melanjutkan perang salib
~Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya namun tidak dapat memanfaatkan dengan
baik,hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia yang buruk.
~Yang dimaksud dunia timur penghasil rempah rempah itu ternyata kepulauan nusantara
~VOC menguasai wilayah nusantara dengan memerangi kerajaan kerajaan yang ada dan
memonopoli perdagangan di nusantara.
F.DAFTAR PUSTAKA
NO TELEPON :083838833616
EMAIL : luisibanezsitinjak@gmail.com