Anda di halaman 1dari 9

SIFAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

Kelas : XI IPS 2

Kelompok :1

Nama anggota kelompok: Adila Elsa Prasanti

Aril Saputra

Hilma Sadida M

Ramdhani

Syahrul
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugasuntuk
mata pelajaran SEJARAH INDONESIA dengan judul Sifat pendudukan Jepang di Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Long ikis

Daftar isi
 Pendahuluan
o Latar belakang
o Rumusan masalah
o Tujuan
 Isi
o Kedatangan Jepang ke Indonesia
o Sifat pendudukan Jepang di Indonesia
 Penutup
o Kesimpulan
 Daftar pustaka

BAB I

Pendahuluan

 Latar belakang

Jepang merupakan negara paling maju di Asia bahkan banyak memberi bantuan kepada Indonesia.
Di dalam perang dunia ke II (1939-1945), Jepang sangat ingin membangun imperium di Asia,
dengan tujuan untuk menguasai benua tersebut sebelum Jepang menyerang Asia, pada Desember
1941 Jepang melumpuhkan armada pasukan Amerika Serikat di samudra pasifik. Pangkalan armada
Amerika Serikat di pulau Hawaii, tepatnya di Pearl Harbour dengan tiba-tiba di serang oleh Jepang.
Dengan melakukan hal tersebut, Jepang telah membuka jalan untuk menduduki benua Asia,
terutama Asia timur dan Asia tenggara termasuk Indonesia. Setelah sekitar 5 jam penyerangan di
pearl Harbour, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborg Stachouwer menyatakan
perang kepada Jepang. Jepang menyerang markas-markas Belanda yang berada di Tarakan,
Sumatra, dan Jawa. Belanda menyerah tanpa syarat yang diwakilkan oleh panglima angkatan
perang Hindia Belanda atas nama angkatan perang sekutu di Indonesia kepada angkatan perang
Jepang, maka saat itu berakhirlah pemerintahan hindia belanda di Indonesia dan dengan resmi
dimulai pendudukan Jepang di nusantara.

 Rumusan masalah

Jelaskan sifat pendudukan Jepang di Indonesia

 Tujuan
mengetahui bagaimana sifat pendudukan Jepang di Indonesia.

BAB II

ISI

A. Kedatangan Jepang ke Indonesia

1. Masuknya Jepang ke Indonesia

Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang mengadakan serangan terhadap pangkalan militer
Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii. Jepang berhasil menenggelamkan kapal Angkatan laut
Amerika. Sejak saat itu, Amerika menyatakan perang terhadap Jepang dalam perang dunia II.
Pasukan tantara berhasil juga menguasai basis militer Amerika di Filipina, kemudian serangan itu
diarahkan ke Indonesia. Serangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan cadangan logistik dan
bahan industri perang, seperti minyak bumi, timah, dan alumunium. Sebab, persediaan minyak di
Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.
Dalam rangka menguasai Indonesia, Jepang menyerang markas-markas Belanda di Tarakan di
Kalimantan Timur dan Balikpapan pada 12 Januari 1942, kemudian Sumatra, dan Jawa pada
Februari 1942. Tanggal 5 Maret 1942 Batavia dan Bogor berhasil dikuasai Jepang. Pada tanggal 8
Maret 1942, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letnan Jenderal H. Ter Poorten, atas
nama Angkatan Perang Sekutu di Indonesia, menyerah tanpa syarat kepada pimpinan tentara
Jepang, Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.

Penyerahan tanpa syarat tersebut ditandai dengan persetujuan Kalijati yang diadakan di Subang,
Jawa Barat. Isi persetujuan tersebut adalah penyerahan hak atas tanah jajahan Belanda di
Indonesia kepada pemerintahan pendudukan Jepang. Artinya, bangsa Indonesia memasuki
periode penjajahan yang baru.

2. Pendaratan Jepang di Indonesia

Pasukan Jepang sejak awal berusaha menguasai Indonesia sejak pecah perang Pasifik. Alasannya,
Angkatan Perang Jepang (Dai Nippon) membutuhkan minyak bumi dan bahan mentah lainnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan angkatan perangnya.Pada 10 Januari 1942, tentara Jepang
telah mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur kemudian disusul dengan penguasaan daerah
Balikpapan, Pontianak dan Banjarmasin.Daerah-daerah pertambangan minyak di Kalimantan
dengan mudah dikuasai Jepang. Tentara Jepang bergerak ke Suamtera,

menduduki Palembang pada 14 Februari 1942. Sehingga makin mudah merebut Pulau Jawa.

Tentara Jepang menjalankan siasat perang kilat (Blitz Krieg) untuk mewujudkan Imperium Asia
Timur Raya. Dalam menghadapi ekspansi Jepang, Sekutu membentuk ABDACOM (American,
British, Dutch, Australian Command) dengan markas di Lembang, Bandung.Sementara itu Letjend
Hein Ter Poorten diangkat sebagai Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL). Namun dalam waktu
relatif singkat tentara Jepang dapat menguasai hampir seluruh kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara.

3. Pendudukan Jepang di Indonesia

Markas besar Kemaharajaan Jepang membentuk tentara umum selatan, yang meliputi:

a. Tentara ke-14 dipimpin Letjend Honma Masaharu dengan wilayah operasi di Philipina.
b. Tentara ke-15 dipimpin Letjend Iida Shojiro dengan wilayah operasi di Thailand dan Burma.
c. Tentara ke-16 dipimpin Letjend Imamura Hitoshi dengan wilayah operasi di Indonesia
(Hindia Belanda).
d. Tentara ke-25 dipimpin Letjend Yamashita Tomoyuki dengan wilayah operasi di Malaya
(Malaysia). Selain itu, terdapat beberapa divisi dalam struktur pasukan tersebut.
Pada 1 Maret 1942, tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang yang dipimpin Letjend Hitoshi Imamura
telah mendarat di Pulau Jawa di tiga tempat, yaitu:
Di teluk Banten Jawa Barat
Di Eretan Wetan,Jawa Barat
Di Kragan, Rembang, Jawa Barat
Tentara Jepang dengan mudah merebut kota-kota penting di Jawa seperti Batavia, Bandung dan
lain-lain. Pada 8 Maret 1942, Letjend Hein Ter Poorten selaku Panglima Angkatan Perang Hindia
Belanda dan atas nama Angkatan Perang Sekutu di Indonesia menyerah tanpa syarat kepada
pasukan Jepang.

B. Sifat Pendudukan Jepang Di Indonesia


1. Dengan Mengambil Hati Rakyat Indonesia

Jepang berusaha memikat hati rakyat Indonesia dengan memperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia dan pidato para tokoh Indonesia secara terus menerus di Radio Tokyo. Dengan
begitu, rakyat Indonesia percaya bahwa Jepang akan membantu kemerdekaan Indonesia.
radio Tokyo memperdengarkan lagu Indonesia Raya, disamping lagu Kimogayo. Bendera yang
berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang
Hinomaru.

2. Mengikutsertakan Semboyan 3G

Dengan menggunakan semboyan 3G yaitu Gold, Glory, serta Gospel. Jepang mengaku bahwa
kedatangan mereka sebagai saudara tua Indonesia yang akan membawa Indonesia ke gerbang
kemerdekaan.

3. Menyerukan Propaganda

Jepang menyerukan propaganda mereka yaitu propaganda 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang
pelindung Asia, dan Jepang pemimpin Asia).

Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang dengan maksud hendak
membebaskan rakyat untuk memberi kesan pada rakyat Indonesia bahwa Jepang adalah
negara yang kuat dan bisa membantu kemerdekaan Indonesia.Jepang banyak memberi
rayuan, propaganda dan juga tipu muslihat. Salah satu contohnya dengan membebaskan
tokoh Indonesia dari pengasingan dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia.
Dengan kebenaran dibalik semua itu hanyalah tipu muslihat yang dilakukan Jepang hanya
untuk mendapat simpati rakyat Indonesia. Pihak Jepang terus melakukan propaganda untuk
menggerakkan dukungan rakyat Indonesia.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik penjajahan Jepang dilakukan dengan
cara propaganda dan tipu muslihat. Semua itu dilakukan seakan-akan kehadiran jepang di
Indonesia memberikan keuntungan dan dapat membawa Indonesia lebih dekat dengan
kemerdekaan.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan: sifat pendudukan Jepang di Indonesia ada 3


Yaitu dengan mengambil hati rakyat Indonesia, semboyan 3G dan menyerukan
propaganda.
Jepang berhasil menguasai kepulauan Indonesia dengan cepat dan merata. Maksud dan
kedatangan Jepang di sambut baik rakyat Indonesia karena di pandang sebagai kekuatan
pembebas. Sifat pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia adalah otoriter.
7

Daftar pustaka

Kompas.com dengan judul "Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia", Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/16/190000969/latar-belakang-pendudukan-jepang-di-
indonesia?amp=1&page=2.

Editor : Arum Sutrisni Putri

Penyusun : hilma Sadida

Print : Adila Elsa prasanti

Lambang seskolah : Ditha


8

Anda mungkin juga menyukai