Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3

1. Ananda Satrio Bawono


2. Danendra Winata P
3. Dennis Tito Manaek
4. Pandu Putra Sindro
Pembebasan Irian Barat merupakan salah isu kedaulatan terbesar pada
awal masa kemerdekaan Republik Indonesia. Konflik ini muncul ketika
Belanda tidak bersedia untuk menyerahkan Irian Barat ke dalam
bagian NKRI, dan memilih untuk menjadikan wilayah itu sebagai
negara boneka.
Latar Belakang
Pada awalnya setelah Indonesia merdeka, wilayah yang seharusnya
didapatkan Indonesia adalah seluruh wilayah bekas jajahan Belanda dari
Sabang sampai Merauke.

Namun, terdapat wilayah Irian Barat yang masih dikuasai Belanda dan
Belanda masih belum mau memberikan. Belanda tidak mau mengakui
kedaulatan Indonesia, namun malah melancarkan agresi militer. Yang
membuat indonesia harus melakukan serangan kepada Belanda.

Akibat dari persengketaan wilayah tersebut adalah harus diselesaikan oleh


PBB melalui perundingan Konferensi Meja Bundar
Perjuangan Pembebasan Irian Barat
DIPLOMASI
DIPLOMASI
Menteri Luar Negeri Indonesia, menyatakan bahwa indonesia akan
menempuh jalan lain untuk permasalahan pembebasan Irian Barat
1. Pada tahun 1957 dilancarkan aksi-aksi pembebasan Irian di seluruh
tanah air, yang dimulai dengan pengambil-alihan perusahaan Belanda
di Indonesia oleh kaum buruh dan karyawan
2. Pidato Menteri Luar neger Abdul Roeslan tidak merubah pandangan
negara pendukung belanda untuk penyerahan Irian Barat pada
Indonesia
3. Pada tanggal 17 Agustus 1960, Indonesia memutuskan hubungan
diplomatik dengan Belanda
4. Pada sidang PBB tahun 1961, Ellsworth Bunker mengusulkan
permasalahan Irian Barat diselesaikan dalam waktu 2 tahun
MILITER
MILITER
• Indonesia melakukan persiapan perebutan Irian Barat melalui jalur
konfrontasi.
• Desember 1960, Jenderal Nasution bertolak ke Moskow untuk
mengadakan perjanjian pembelian senjata. Kemudian pada tahun
1961, Jenderal Nasution mengunjungi beberapa negara
• Desember 1961 pemerintah memunculkan Trikora
ISI TRIKORA

1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan


Belanda
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air
Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
• 2 Januari 1962 untuk membentuk Komando Mandala pembebasan
Irian
• Pada tanggal 15 Agustus 1962, ditandatangani suatu perjanjian antara
Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda di New york.
• Perjanjian New York dibuat berdasarkan prinsip-prinsip yang
diusulkan oleh Delegasi Amerika Serikat, Ellsworth Bunker, yang oleh
Sekretaris Jenderal PBB diminta untuk menjadi penengah. Persoalan
terpenting dari perjanjian ini adalah mengenai penyerahan
pemerintahan di Irian Barat dari pihak Kerajaan Belanda kepada PBB.
KONDISI IRIAN BARAT DI BAWAH BELANDA
• Kondisi Irian Barat sendiri sangat memprihatinkan.
• Tidak ada warisan belanda yang bisa dipakai sebagai
modal untuk membangun daerah itu.
• Rakyat Irian sama sekali belum diajari untuk
menghasilkanbarang-barang yang mempunyai nilai
jual, karena semua barang didatangkan dari luar
negeri.
OPERASI PEMBEBASAN IRIAN BARAT
Diadakan rapat Dewan Pertahanan Nasional dan Gabungan
Kepala Staf serta Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat
yang memutuskan untuk membentuk:
1. Provinsi Irian Barat gaya baru dengan putra Irian sebagai
gubernurnya.
2. Komando Mandala yang langsung memimpin kesatuan-
kesatuan Abri dalam tugas merebut Irian Barat.
KOMANDO PADA PEMBEBASAN IRIAN BARAT

Ir.Soekarno Jenderal Ahmad Yani Jenderal A.H Nasution


KOMANDO MANDALA

Panglima Mandala Wakil Panglima I Wakil Panglima II


Mayor Jenderal Soeharto Kolonel Laut Subono Letkol Udara Leo Wattimena
PENJELASAN TENTANG TRIKORA
Trikora diperjelas dengan instruksi Panglima Besar Komando Tertinggi
Pembebasan Irian Barat No. 1 kepada Panglima Mandala yang berisi:

• Merencakan, mempersiapkan dengan menyelenggarakan operasi-


operasi militer, dengan tujuan untuk mengembalikan wilayah provinsi
Irian Barat ke dalam kekuasaan NKRI.
• Mengembangkan situasi di wilayah Provinsi Irian Barat
• Sesuai dengan taraf-taraf perjuangan di bidang diplomasi.
• supaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya di wilayah Provinsi
Irian Barat dapat secara de facto menjadi daerah-daerah bebas atau
berada di bawah kekuasaan NKRI.
MENCAPAI TUJUAN STRATEGI
• Tahun 1962 : operasi difokuskan pada infiltrasi dengan memasukkan
10 kompi ke sasaran-sasaran tertentu untuk menciptakan daerah
bebas de factoyang kokoh.
• Awal tahun 1963 : operasi mulai masuk ke fase eksploitasi dengan
mengadakan serangan terbuka terhadap pusat militer lawan, dan
menduduki pos-pos pertahanan penting.
• Tahun 1964 : operasi akan memasuki fase konsolidasi dengan
menempatkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat.
PEMBEBASAN IRIAN JAYA
Perintah presiden diikuti dengan surat perintah Panglima Mandala yang
ditujukan kepada seluruh pasukan dalam jajaran Mandala yang berada di
daerah Irian. Isi perintah panglima itu adalah: agar semua pasukan mentaati
perintah penghentian tembak-menembak dan mengadakan kontak dengan
perwira-perwira peninjau PBB.
• 15 Agustus 1962 : Surat perintah presiden tersebut dikeluarkan setelah
menandatangani persetujuan antara pemerintah RI dan Belanda mengenai
Irian Barat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa
• 1 Mei 1963 : operasi terakhir yang dilaksanakan adalah operasi Wisnu
Murti yakni operasi menghadapi penyerahan Irian Barat kepada
pemerintah Indonesia

Anda mungkin juga menyukai