PERSATUAN
SEJARAH INDONESIA
KELOMPOK 5
1. Amelia Dwi Ramadhani A
2. Eka Fadillah
3. Inez Yocindra
4. Muhammad Egy Ramdhana
5. Muhammad Taufiurrasyid P
6. Sherly Putri Andini
7. Zat Lentera Sunda Hasbillah
Mewujudkan Integrasi
Melalui Seni dan Sastra
TELADAN PARA Ismail Marzuki
TOKOH DAN
PERSATUAN Perempuan
Pejuang
Opu Daeng Risaju
Biografi
Ismail Marzuki
Adalah salah seorang komponis besar di Indonesia, ia
lahir di Kwitang, Senen, Jakarta pada tanggal 11 Mei 1914
dan meninggal di kampong Bali, Tanah Abang, Jakarta
pada tanggal 25 Mei 1958. Ismail Marzuki lahir dan di
besarkan di Jakarta, ia juga berasal dari keluarga seniman.
Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni
yaitu taman ismail marzuki (TMI) di jakarta pusat.
Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik
pada usia 17 tahun dengan lagu pertamanya “O Sarinah”.
Kemudian, pada tahun 1936 ia masuk perkumpulan Lief
Java, pada saat inilah ia mulai menjauhkan diri dari lagu-
lagu barat dan menciptakan lagu-lagu sendiri.
NEXT….
Ismail Marzuki
Pada masa penjajahan Jepang, Ismail Marzuki aktif dalam Orkes Radio
Hozo Kanri Keyku, Radio Militer Jepang. Ketika masa kependudukan Jepang
berakhir Ismail Marzuki tetep melajutkan siaran musiknya di RRI,
selanjutnya saat RRI dikuasai Belanda pada tahun 1947, Ismail Marzuki tidak
mau bekerja sama dengan Belanda dan keluar dari RRI. Lalu setelah RRI
berhasil di ambil alih Indonesia Ismail Marzuki bekerja kembali di RRI.
Meskipun fisik tidak terlalu sehat, karena memiliki penyakit TBC. Ia tetap
berjuang melalui seni dengan menciptakan lagu yaitu :
• “Rayuan Pulau Kelapa” (1944), lirik lagu ini berisi tentang keindahan alam
indonesia.
• “Halo – Halo Bandung” (1946) yang diciptakan ketika terjadi peristiwa
Bandung Lautan Api,
• “Selendang Sutra” (1946) yang di ciptakan pada saat revolusi kemerdekaan
untuk membangkitkan semangat juang pada waktu itu, dan
• “Sepasang Bola Mata” (1946) yang menggambarkan harapan rakyat untuk
merdeka.
Biografi
Opu Daeng Risaju
Tokoh pejuang perempuan yang menjadi pelopor
gerakan Partai Serikat Islam yang menentang
Kolonialisme Belanda. Nama kecil Opu Daeng Risaju
adalah Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo pada tahun 1880.
Nama opu menunjukan gelar kebangsawanannya di
kerajaan Luwu. Opu Daeng Risaju tidak pernah
memasuki pendidikan barat (Sekolah Umum), walaupun
ia keluarga bangsawan. Namun, Opu Daeng Risaju rela
meninggalkan gelar kebangsawannya serta harus di
jebloskan kedalam penjara selama 3 bulan oleh Belanda
dan harus bercerai dengan suaminya yang tidak
menerima aktivitasnya.
Opu Daeng Risaju