Anda di halaman 1dari 2

Adhi Daru T

XII A1 / 02
A. Unsur Intrinsik
1. Tema : Kerja keras, perjuangan
2. Alur : Maju
3. Latar :
a. Latar tempat:
 Dukuh Paruk
 Sawah
 Tepi kampung
 Di bawah pohon nangka
b. Latar waktu:
 Musim kemarau
 Malam hari
 Senja atau sore hari
c. Latar suasana
 Sedih
4. Sudut pandang: Orang Ketiga Serba Tahu
5. Tokoh dan penokohan:
a. Rasus: mudah marah
b. Warta: cerdik
c. Darsun: sabar
d. Srintil: centil
6. Amanat:
a. Bersyukur atas apa yang telah ada.
b. Bersikap sabar.

B. Unsur Ekstrinsik
1. Gaya Bahasa
a. Majas hiperbola
 Suaranya melengking seperti keluhan panjang.
 Kedua ungags itu telah melayang beratus-ratus kilometer mencari
genangan air.
b. Majas personifikasi
 Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambal menjerit sejadi-jadinya.
 Begitu perintah alam.
c. Majas simile
 Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit sejadi-jadinya.
 Serangga pun seperti lenyap dari udara.

2. Nilai-nilai
a. Nilai Sosial : Pada awal kalimat paragraf 10 menggambarkan suasana gotong
royong.
b. Nilai Budaya : Pada bacaan menggambarkan bahwa semua orang Dukuh Paruk
memuja kuburan Ki Secamenggala.
c. Nilai ekonomi: Pada bacaan menggambarkan kehidupan ekonomi di Dukuh Paruk
yang mengalami kemiskinan.

C. Kaitan cerita dengan kehidupan sehari-hari yang relevan dan tidak relevan.
1. Relevan: Musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan sampai saat ini masih
terjadi.
2. Tidak relevan:
a. Layang-layang terbuat dari daun gadung, sekarang layang-layang dari kertas atau
bahan lain yang lebih bagus.
b. Anak kecil yang mencabut singkong dan lansung memakannya, saat ini sudah
jarang karena banyak singkong yang diolah terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai