Anda di halaman 1dari 2

Menilai Atlas Berdasarkan Komponen-Komponen Peta

1. Identitas Atlas
a. Judul
: Atlas Dunia
b. Tahun Terbit
: 2005
c. Penerbit
: CV. Buana Raya
2. Penilaian Atlas Berdasarkan Komponen-Komponen Peta
a. Judul Peta
Penulisan judul pada peta semuanya sudah benar yaitu menggunakan huruf
kapital, huruf dicetak tebal dan tegak, ditulis dengan huruf paling besar diantara
huruf lain, terletak di bagian atas tengah, dan sudah mencerminkan isi peta.
b. Mata Angin
Seluruh peta pada atlas ini sudah terdapat petunjuk arah, sehingga pembaca dapat
mengetahui lebih jelas tentang peta yang dibacanya.
c. Skala Peta
Kebanyakan peta pada atlas ini memiliki skala yang salah. Bahkan ada juga peta
yang tidak dicantumkan skalanya yaitu pada peta negara Singapura (hlm.50). Pada
peta provinsi seharusnya berskala 1:250.000 - 1:500.000. Namun pada
kenyataannya, peta provinsi di atlas ini semuanya berskala lebih dari 1:1.000.000,
(misalnya pada peta provinsi DIY yang berskala 1:2.530.000) kecuali peta
provinsi DKI Jakarta yang hanya berskala 1:160.000. Sehingga jelas bahwa semua
peta provinsi pada atlas ini mempunyai skala yang salah. Kemudian pada peta
negara seharusnya berskala 1:500.000 1:1.000.000. Namun pada peta negara di
atlas ini semuanya berskala lebih dari 1:5.000.000, kecuali peta negara Singapura
yang tidak ada skalanya sama sekali. Namun disamping kesalahan penulisan skala
pada peta provinsi dan negara di atlas ini, masih ada beberapa peta yang dalam
penulisan skalanya benar, yaitu pada peta benua. Misalnya saja peta pada benua
Afrika yang mempunyai skala 1:40.150.000.
d. Simbol Peta
Seluruh peta pada atlas ini sudah terdapat berbagai macam simbol-simbol dengan
fungsi yang berbeda-beda.
e. Legenda
Kebanyakan peta pada atlas ini sudah dilengkapi dengan legenda. Namun masih
ada beberapa peta yang belum terdapat legenda. Misalnya saja pada peta provinsi
DKI Jakarta (hlm. 20) dan pada peta 10 Negara Anggota ASEAN (hlm. 48).
f. Garis Astronomis
Kebanyakan peta pada atlas ini sudah dilengkapi dengan garis astronomis. Namun
masih ada beberapa peta yang belum terdapat garis astronomisnya. Yaitu peta
provinsi DKI Jakarta (hlm. 20) dan peta Hasil Bumi dan Tambang Di Indonesia
(hlm.40).
g. Garis Tepi

Seluruh peta pada atlas ini sudah dilengkapi dengan garis tepi, kecuali peta
provinsi DKI Jakarta yang tidak dilengkapi garis tepi sama sekali. Namun
meskipun pada peta sudah dilengkapi garis tepi, ternyata masih banyak peta yang
penggambarannya sampai keluar dari garis tepi itu sendiri. Misalnya pada peta
halaman 14, 19, 24, 47, 57, dan 58.
h. Inset
Banyak peta pada atlas ini yang tidak dilengkapi dengan inset. Namun tidak
sedikit pula peta pada atlas tersebut yang dilengkapi dengan inset. Diantaranya
peta pada halaman 13, 14, 16, 20, 22, 23, 32, 34, 36, 38 (prov. Maluku Utara), 47,
49, 59, 67, 72. Khusus peta pada halaman 23 (DIY), inset dengan tujuan
menunjukkan lokasi yang penting di daerah tersebut masih salah karena tidak
dilengkapi dengan judul inset.
i. Sumber dan Tahun Pembuatan
Untuk tahun pembuatan peta pada atlas ini sudah ada yaitu dibuat pada tahun
2005, namun untuk sumber peta tidak diketahui karena tidak dicantumkan
kedalam atlas yang bersangkutan.
j. Lettering
Untuk lettering pada peta sudah benar karena penulisan laut sudah menggunakan
huruf warna biru tua, sungai / danau sudah menggunakan huruf warna biru muda,
dan lain sebagainya.
3. Kesimpulan
Dari semua penilaian di atas, dapat disimpulkan bahwa atlas ini masih terdapat
banyak kekurangan terutama pada skala peta yang hampir semuanya salah dalam
menulisnya. Meskipun pada kata pengantar telah disebutkan bahwa atlas ini telah
mengalami perbaikan sesuai hasil koreksi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan, namun menurut saya atlas ini masih
memerlukan perbaikan lagi untuk mencapai kata sempurna.
Nama : Muhammad Rizki A
No Abs : 09

Anda mungkin juga menyukai