Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Jagung

I. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan jagung?

II. Hipotesis
Pemberian jenis air yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. Terdapat janis air yang
memiliki kadar yang optimal memberi pengaruh pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan jagung. Tanaman jagung yang diberi kadar air lebih banyak akan tumbuh lebih
cepat, karena hal ini akan menyebabkan tanaman lebih banyak melakukan penguapan
sehingga nutrisi yang diserap dalam tanah pun akan meningkat.

III. Tujuan
Membandingkan pertumbuhan dan perkembangan beberapa tanaman jagung dengan jenis
air yang berbeda.

IV. Dasar Teori

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel
(tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan
pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari
luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban.

Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman
digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan
berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya
menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina.
Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.

2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya
radikula dan plumula.

a. Tahapan perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke
daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada
akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase,
dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.
Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino.
Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel
dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi
glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk
membuat dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa
maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi
melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang
berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah
beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka
dan mulai melakukan fotosintesis.
b. Macam – macam perkecambahan
 Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang
di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini
umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri),
contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
 Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang
teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon
tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh:
Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
c. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang
digunakan oleh tanaman hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa
cahaya matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat
baik maupun buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman memerlukan
cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman
akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air
meskipun daunnya terasa amat basah.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor


eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan
memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada
setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan
yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.

V. Alat & Bahan


Alat :
a. Gelas plastik
b. Penggaris
c. Spidol
Bahan :
a. Biji jagung
b. Air kolam
c. Air teh
d. Air tawar
e. Air cucian beras

VI. Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Lubangi gelas plastik menggunakan jarum, lalu isikan tanah.
3. Beri nama gelas menggunakan label.
4. Rendam biji jagung pada air.
5. Pilih biji jagung yang baik, kemudian tanam 5 biji jagung pada media yang sudah
disiapkan.
6. Siram dengan air beras, air kolam, air tawar, atau air teh.
7. Amati pertumbuhan biji jagung.

VII. Data Pengamatan

Jenis Air Hari Ke-

1 2 3 4 5 6 7

Air biasa 0 cm 0 cm 0,5 cm 0,7 cm 1 cm 1,5 cm 2 cm

Air teh 0 cm 0 cm 1 cm 2 cm 3 cm 4 cm 4,5 cm

Air kolam 0 cm 0,5 cm 1,5 cm 2 cm 2,5 cm 3,5 cm 5 cm


Air cucian 0 cm 1 cm 3 cm 5 cm 6 cm 7 cm 8 cm
beras

VIII. Pembahasan

Air sangat mempengaruhi pertumbuhan karena air berfungsi untuk fotosintesis,


mengaktifkan reaksi-reaksi enzim, membantu proses perkecambahan biji, menjaga
kelembapan, untuk transpirasi, dan meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang
pembelahan sel. Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan yang diperoleh pada
tanaman jagung adalah :
Tanaman jagung yang disiram dengan air biasa pertumbuhannya lebih lambat.
Pada hari pertama belum terjadi pertumbuhan, pada hari kedua juga belum terjadi
pertumbuhan, sedangkan di hari ketiga telah terjadi pertumbuhan yang tingginya 0,5 cm.
Setelah itu pada hari selanjutnya tumbuh menjadi 0,7 cm, pada hari kelima 1 cm, pada
hari keenam 1,5 c, dan pada hari ke tujuh 2 cm. Warna batang yang diperoleh yaitu putih
kehijauan. Sedangkan warna daunnya hijau kekuningan.
Tanaman jagung yang disiram dengan air teh tawar pertumbuhannya relatif. Pada
hari pertama belum terjadi pertumbuhan, pada hari kedua juga belum terjadi
pertumbuhan. Hal ini mungin dikarenakan karena kandungan yang ada pada teh yang
membuat pertumbuhan lebih lambat. Pada hari ketiga sudah terjadi pertumbuhan sebesar
1 cm, sedangkan pada hari ke empat lebih tinggi 1 cm yaitu 2 cm. Pada hari kelima
tumbuhan jagung tumbuh menjadi 3 cm, pada hari keenam menjadi 4 cm, dan pada hari
terakhir tinggihnya 4,5 cm. Warna batang yang diperoleh putih kehijauan. Sedangkan
warna daun yang diperoleh hijau.
Tanaman jagung yang disiram dengan air kolam pertumbuhannya lebih cepat
dibanding dengan disiram menggunakan air teh. Hal ini dikarenakan kandungan pada air
kolam yang lebih banyak nutrisinya dibanding air teh. Pada hari pertama belum terjadi
pertumbuhan, sedangkan di hari kedua sudah terjadi pertumbuhan 0,5 cm. Pada hari
ketiga bertambah tinggi menjadi 1,5 cm, di hari keempat tingginya 2 cm. Tanaman
jagung pada hari kelima tingginya menjadi 2,5 cm, dan dihari keenam tingginya 3,5 cm.
Pada hari ketujuh tanaman jagung bertambah tinggi menjadi 5 cm. Warna batang yang
diperoleh berwarna hijau, sedangkan warna daunnya hijau muda.
Tanaman jagung yang disiram dengan air cucian beras pertumbuhannya paling
cepat dibanding dengan air biasa, air teh, dan air kolam. Hal ini dikarenakan unsur hara
yang ada pada air cucian beras lebih banyak dibanding air lainnya. Pada hari pertama
belum terjadi pertumbuhan, sedangkan di hari kedua sudah terjadi pertumbuhan sebesar 1
cm. Pada hari ketiga bertambah menjadi 3 cm, pada hari keempat 5 cm. Tanaman jagung
pada hari kelima tingginya bertambah menjadi 6 cm, pada hari keenam menjadi 7 cm,
dan pada hari ketujuh tingginya menjadi 8 cm. Warna batang yang diperoleh berwarna
hijau, sedangkan daunnya juga berwarna hijau.
Penyiraman sekali dalam satu atau dua hari akan mempengaruhi kelembaban
tanah. Kelembapan tanah akan terjaga dengan penyiraman secara teratur. Tanaman sangat
membutuhkan air dalam jumlah yang teratur untuk mendukung pertumbuhannya. Jenis
air yang digunakan juga mempengaruhi karena kandungan yang ada dalam setiap jenis air
berbeda-beda.

IX. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
Tumbuhan jagung yang diberi air cucian beras lebih cepat tumbuh daripada tumbuhan
yang diberi air biasa, air kolam dan air teh. Tumbuhan ynag diberi air cucian beras lebih
cepat tumbuh karena dalam air cucian beras banyak mengandung nutrisi yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman jagung, sehingga tanaman jagung lebih cepat tumbuh. Jadi
jenis air sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
karena janis air tersebut mempengaruhi proses metabolisme pada tumbuhan
(fotosintesis).

X. Daftar Pustaka
http://pekerjaanrumah8.blogspot.com
http://badriyahbilang.blogspot.com

XI. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai