Kelompok 6
XII IPA 9
Farras Tamim
Haris Abdillah
Korosi adalah kerusakan atau degradasi pada logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Korosi dapat juga
diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau
elektrokimia dengan lingkungan.
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal
dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktro dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, dan unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan. Sementara
faktor dari lingkungan meliputi pencemaran udara, suhu, serta zat-zat kimia yang bersifat
korosif.
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi yang banyak digunakan sehari-hari dan
bermaanfaat sampai dengan yang merusakkan. Besi mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan dan mudah dimodifikasi. Salah satu kelemahan besi adalah mudah
mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai
berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi.
ALAT DAN BAHAN
Alat : Bahan :
Pada gelas 1 dimana paku tidak diberi perlakuan apapun, paku mengalami sedikit
perkaratan (korosi) pada bagian ujungnya. Berdasarkan pengamatan, korosi mulai
terjadi pada hari ketiga, korosi hanya terjadi sedikit dan tidak berubah sampai hari
ketujuh.
Faktor yang mendasari paku mengalami korosi adalah oksigen. Korosi terjadi akibat
oksigen bereaksi dengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif pada besi.
HASIL PENGAMATAN
Pada gelas 2 dimana gelas plastik ditutup dengan plastik, tidak terjadi perkaratan
pada paku (paku tidak mengalami korosi). Berdasarkan pengamatan, dari hari
pertama sampai hari ketujuh tidak muncul perkaratan sama sekali.
Hal ini terjadi karena dalam ruang hampa, tidak terkandung zat apapun. H2O, CO2,
O2, dan beberapa faktor lainnya yang merupakan penyebab korosi tidak terdapat
dalam gelas 2 ini.
HASIL PENGAMATAN
Pada gelas 3 dimana paku diberi air hujan dan bagian gelasnya ditutup plastik, paku
mengalami korosi mulai dari hari ke-2. Dari hari ke-2 hingga hari ke-7, karat pada
paku semakin pekat tapi terdpat juga zat karat yang jatuh ke air.
Hal ini terjadi karena kandungan oksigen pada air hujan yang jatuh dari atmosfer
terbilang banyak. Sehingga, walaupun gelas ditutup dengan kapas untuk mencegah
masuknya udara, korosi tetap terjadi.
HASIL PENGAMATAN
Pada gelas 4 dimana paku diberi air garam, paku mengalam korosi mulai dari hari
ke-3. Mulai dari hari ke-3 hingga hari ke-7 paku terus mengalami perkaratan hingga
korosi pada paku semakin pekat dan air garam itu sendiri menjadi menguning.
Hal ini terjadi karena terdapat O2, H2O, dan zat elektrolit berupa garam yang diberi
pada paku. Zat-zat tersebut akan menimbulkan reaksi redoks pada paku sehinggga
korosi terus terjadi hingga hari ke-7.
HASIL PENGAMATAN
Pada gelas 5 dimana paku diberi air cuka, paku mengalami korosi dimulai pada hari
ke-3. Perkaratan pada paku tidak begitu pekat dari hari ke-3 hingga hari ke-7,
sementara warna pada cuka tidak terlalu berubah.
Hal ini terjadi karena terdapat O2, H2O, dan zat asam yang terkandung pada cuka
diberi pada paku. Kandungan asam pada cuka ber-pH rendah, sehingga akan
menimbulkan reaksi redoks pada paku dan menimbulkan korosi.
HASIL PENGAMATAN
Pada gelas 6 dimana paku diberi air sabun, paku tidak mengalami korosi dari hari
ke-1 hingga hari ke-7. Hanya saja, warna paku menjadi sedikit menggelap tapi ketika
diraba paku tidak terasa kasar, artinya warnanya saja yang berubah.
Hal ini terjadi karena pada air sabun terdapat kandungan NaOH dan KOH yang
bereaksi dengan paku namun tidak menyebabkan korosi pada paku karena air sabun
memiliki ph > 7.
HASIL PENGAMATAN
Pada gelas 7 dimana paku diberi minyak makan, paku tidak mengalami korosi.
Berdasarkan pengamatan, tidak terjadi perkaratan dari hari ke-1 hingga hari ke-7.
Hal ini terjadi karena minyak makan tidak berikatan dengan H2O dan sulit berikatan
dengan O2. Dalam minyak makan pun tidak terdapat zat-zat elektrolit dan faktor
lainnya yang dapat menimbulkan korosi.
KESIMPULAN
Paku yang paling lama berkarat adalah paku pada gelas 2 dan
gelas 7 dimana paku ditutup plastik dan diberi minyak makan.