Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL VOLTA SEDERHANA


17 September 2016

1. TUJUAN
Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik

2. LANDASAN TEORI
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan
banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua
kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis. Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua
elektroda, yang disebut katoda dan anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda
katoda terjadi reaksi reduksi. Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel
elektrokimia dapat dibagi menjadi:
1) Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik
Contoh : batere (sel kering) dan accu
2) Sel Elektrolisis à merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam

Dalam sel volta, reasi redoks spontan digunakan sebagai sumber arus listrik.
Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan.

Sel elektrolisis terdiri dari sebuah wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus
searah. Elektron memasuki kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan
menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain akan
melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Jadi sama seperti pada sel volta,
reaksi di katoda adalah reduksi, dan reaksi di anoda adalah oksidasi. Akan tetapi
muatan elektrodanya berbeda. Pada sel volta, katoda bermuatan positif, dan anoda
bermuatan negatif. Pada sel elektrolisis, katoda bermuatan negatif dan anoda
bermuatan positif. Deret volta diurutkan berdasarkan urutan potensial reduksi semakin
ke kiri, semakin kecil sehingga sifat pereduksi semakin kuat (logam semakin reaktif
atau semakin mudah meengalami oksidasi).

Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang
timbul karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial elektroda
standar sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini relatif karena
dibandingkan dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai potensial elektroda
standar dinyatakan dalam satuan Volt (V). Untuk elektroda hidrogen, E 0 nya adalah
0,00V.
- Bila Eo > 0 à cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)
- Bila Eo < 0 à cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)

Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama dengan
selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan potensial
reduksi standar elektroda yang mengalami oksidasi.
Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi

3. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Cutter
2. Volt meter
B. Bahan
1. Lempeng logam Mg, Zn, Fe, Al, dan Cu
2. Jeruk

4. LANGKAH KERJA
1. Jeruk dibelah menjadi 2 bagian
2. Menancapkan potongan 2 logam yang berlainan pada jeruk dan diukur dengan
menggunakan alat voltmeter
3. Mencatat berapa volt beda potensial dari masing-masing tersebut
4. Ulangi percobaan di atas beberapa kali sehingga diperoleh E0 sel terbesar

5. HASIL KERJA
Sel I Sel II Sel III Sel IV
Katoda Logam Cu Logam Cu Logam Cu Logam Cu
Anoda Logam Zn Logam Al Logam Fe Logam Mg
E0 sel
0,95 0,5 0,45 1,5
Pengamatan
E0sel
Perhitungan
2+ ¿∨Cu 2+ ¿∨Cu 2+ ¿∨Cu 2+ ¿∨Cu
¿ ¿ ¿ ¿
Notasi sel 2+¿∨¿Cu 3+¿∨¿ Cu 2+¿∨¿Cu 2+¿∨¿Cu
¿ ¿ ¿ ¿
Zn∨Zn Al∨ Al Fe∨Fe Mg∨Mg

6. ANALISA DATA
Dalam praktikum tersebut, logam tembaga (Cu) ditancapkan dalam irisan
jeruk nipis. Begitu pula dengan logam yang lainnya seng (Zn), aluminium
(Al), besi (Fe), dan magnesium (Mg). Dengan reaksi sebagai berikut.
1. Cu berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reduksi dan Zn
berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi.

Katoda : Cu2+ + 2e- → Cu

Anoda : Zn → Zn2+ + 2e-

Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+

Diagram sel : Zn/Zn2+// Cu2+/Cu

Beda potensial sel berdasarkan percobaan 0,95 volt

Beda potensial sel standar Eᵒ = +0,34 –(-0,763) = 1,103 volt

2. Cu berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reduksi dan Al


berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi.

Katoda : Cu2+ + 2e- → Cu 3×

Anoda : Al → Al3+ + 3e- 2×

3Cu2+ + 2Al → 3Cu + 2Al3+

Diagram sel : Al/Al3+// Cu2+/Cu

Beda potensial sel berdasarkan percobaan 0,5 volt

Beda potensial sel standar Eᵒ = +0,34 –(-1,676) = 2,016 volt

3. Cu berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reduksi dan Fe


berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi.

Katoda : Cu2+ + 2e- → Cu

Anoda : Fe → Fe2+ + 2e-

Cu2+ + Fe → Cu + Fe2+
Diagram sel : Fe/Fe2+// Cu2+/Cu

Beda potensial sel berdasarkan percobaan 0,45 volt

Beda potensial sel standar Eᵒ = +0,34 –(-0,44) = 0,78 volt

4. Cu berfungsi sebagai katoda sehingga mengalami reduksi dan Mg


berfungsi sebagai anoda sehingga mengalami oksidasi.

Katoda : Cu2+ + 2e- → Cu

Anoda : Mg → Mg2+ + 2e-

Cu2+ + Mg → Cu + Mg2+

Diagram sel : Mg/Mg2+// Cu2+/Cu

Beda potensial sel berdasarkan praktikum 1,5 volt

Beda potensial sel standar Eᵒ = +0,34 –(-2,356) = 2,696 volt

5. Deret volta berdasarkan hasil praktikum

Mg Zn Al Fe Cu

Deret volta

Mg Al Zn Fe Cu

Deret volta yang didapat ternyata tidak sesuai dengan data deret
volta. Hal ini terjadi karena human error. Begitu pula dengan beda
potensial Eᵒ sel yang didapat tidak sesuai dengan beda potensial Eᵒ sel
standar. Jika dilihat pada beda potensial sel standar Eᵒ Cu direaksikan
dengan Mg hasilnya melebihi skala maksimum volt meter 2,5 volt. Jadi
tidak mungkin beda potensial sel berdasarkan praktikum mendapatkan
hasil melebihi kapasitas maksimum.
6. Logam Cu selalu dibuat bermuatan (+) karena jika reaksi tersebut
ditukar logam Cu akan bermuatan (–) maka jarum Voltmeter mengarah
ke kiri atau ke arah negatif. Dengan kata lain reaksi tidak dapat
berlangsung secara spontan.

7. PERMASALAHAN
1. Urutkan kelima logam tersebut menurut urutan deret volta.
Menurut urutan deret volta, urutan kelima logam tersebut adalah :

Mg Al Zn Fe Cu

2. Jika yang ditancapkan pada jeruk lemon tersebut logam Fe dan Cu, Hitung E0 sel
yang dihasilkan dan tuliskan notasi selnya
3. Bandingkan E0 sel hasil pengamatan dan E0 sel hasil perhitungan berdasarkan
percobaan anda

8. KESIMPULAN
1. Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat
kimia menjadi energi listrik
2. Katoda (+) tempat terjadinya reduksi sedangkan anoda (-)
tempat terjadinya oksidasi
3. Reaksi redoks dapat berlangsung secara spontan jika potensial
sel lebih dari 0
4. Perbandingan antara buku dengan data hasil praktikum berbeda,
hal ini disebabkan adanya variabel pengganggu selama
praktikum dan human error.

9. DAFTAR PUSTAKA
https://nyemania.blogspot.co.id/2014/10/laporan-praktikum-sel-
volta.html?m=1
https://arryarjuna.blogspot.co.id/2014/03/i.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai