Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTROLISIS LARUTAN

Disusun Oleh :

1. Nurul Taqwa
2. Muh. Rifai Ruslan
3. Reski Ramadhani Syam
4. Fadillah Fahmi
5. Nurul Fadillah Dwi Putri
6. Kurnia Ramadhani

2
KIMIA XII MIPA
SMA NEG 1 SINJAI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam materi sel
elektrolisis.

Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Sinjai , 04 Oktober
2016

Penyusun

1 | Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Pengamatan

4
C. Rumusan Masalah

BAB II
KAJIAN TEORI

. 5

2 | Page
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

9

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

15

DAFTAR PUSTAKA

16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seorang ahli dari Inggris bernama Michael Faraday mengalirkan arus
listrik ke dalam larutan elektrolit dan ternyata terjadi suatu reaksi kimia.
Proses penggunaan arus listrik untuk menghasilkan reaksi kimia disebut sel
elektrolisis. Arus listrik ini bisa berasal dari sel volta. Untuk memahami
bagaimana reaksi kimia yang terjadi dalam sel elektrolisis, maka perlu
diingat ketentuan-ketentuan reaksi elektrolisis. Dalam setiap ketentuan

3 | Page
reaksi elektrolisis terjadi persaingan antarspesi (ion atau molekul) untuk
mengalami reaksi reduksi atau reaksi oksidasi. Setiap zat yang mempunyai
kemampuan reduksi besar akan mengalami reaksi reduksi dan setiap zat
yang mempunyai kemampuan oksidasi besar akan mengalami reaksi
oksidasi.

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik


searah. Dalam sel elektrolisis energi listrik dapat menghasilkan reaksi kimia.
Sel elektrolisis berfungsi sebagai pompa untuk menjalankan perpindahan
elektron yang mengalir dari anode ke katode. Elektron dialirkan melalui
elektrode yang tidak bereaksi (inert). Biasanya digunakan batang karbon
atau platina. Dalam elektrolisis, pada anode terjadi oksidasi (melepaskan
elektron) sedangkan pada katode terjadi reduksi.

Kita dapat mengetahui sel elektrolisis dari ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut;

Dalam larutan tersusun dari setengah sel anoda (A) dan setengah dari
katoda (K).

Anoda (kutub positif) adalah eletroda tempat terjadinya reaksi oksidasi,


sedangkan katoda (kutub negatif) adalah elektroda terjadinya reaksi
reduksi.

Kation (ion positif) menuju katoda (K) sedangan anion (ion negatif)
pergi menuju anoda (A).

Listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan.

Jadi, sel elektrolisis merupakan saudara dari sel volta akan tetapi memiliki
perbedaan yang sangat jauh. Elektrolisis kebalikan dari sel volta

B. Tujuan pengamatan

4 | Page
Meganalisis elektrolisis pada larutan NaCl, KI, CuSO4, dengan
menggunakan elektroda C dan Cu

C. Rumusan masalah
1. Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan elektroda C
2. Elektrolisis larutan KI dengan menggunakan elektroda C
3. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan menggunakan elektroda Cu
4. Elektrolisis larutan dengan menggunakan elektroda C pada kutub
positif dan elektroda Cu pada kutub negative dan sebaliknya

BAB II
KAJIAN TEORI

5 | Page
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya
reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Sel
elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non
spontan (G > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem.

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik


menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektrode dan larutan elektrolit.

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan


menjadi dua, yaitu:

Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt),
dan emas (Au).

Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat
pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara larutan
elektrolit dan elektrode menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:

1. Elektrolisis larutan dengan elektrode inert

2. Elektrolisis larutan dengan elektrode aktif

3. Elektrolisis leburan dengan elektrode inert

Pada elektrolisis, katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan


kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi
reaksi oksidasi.

Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis


1. Jenis elektroda yang digunakan
2. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
3. Kepekatan ion

Perbedaan Antara Sel Elektrolisis / Sel Kimia

6 | Page
Sel Elektrolisis dialirkan melalui elektrolit, ion-ion akan terurai dan bergerak
ke masing-masing anoda dan katoda. Penguraian elektrolit dilakukan oleh
arus elektrik.
Anion bergerak menuju ke elektroda anoda manakala Kation bergerak
menuju ke elektroda katoda.
Sel Kimia Sel kimia ialah sel yang menghasilkan tenaga elektrik melalui
tindakbalas kimia. Sel kimia dibina daripada dua logam (elektrod) yang
berlainan dicelupkan kedalam suatu larutan masing- masing elektrolit.
Elektroda Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4, Elektroda Cu dicelupkan ke
dalam larutan CuSO4 dan dihubungkan oleh satu jembatan garam. Arus
yang terhasil ialah sebanyak 1.10A.

Macam elektrolisis :
- Elektrolisis leburan elektrolit. Dapat digunakan untuk menghantar
ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit tanpa menggunakan air.
Contoh : NaCl.
- Elektrolisis air. Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air
murni,tidak terjadi elektrolisis. Tetapi,jika larutan H 2SO4 / KNO3
ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi
elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
- Elektrolisis larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi tidak hanya
melibatkan ion ion dalam larutan saja,tetapi juga air. Contoh : KI
- Elektrolisis larutan non elektrolit

7 | Page
REAKSI REAKSI ELEKTROLISIS
Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion itu akan diuraikan.
Kation direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Contoh :
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan diuraikan menjadi Na dan Cl2.
2NaCl -----> 2Na + Cl2
Apa yang terjadi dapat diterangkan pada gambar berikut.

Ion akan bergerak menuju katode, mengambil elektron dan mengalami


reduksi. Ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas elektron dan
mengalami oksidasi. Reaksi keseluruhan merupakan penguraian NaCl
menjadi Na dan Cl2
NaCl ------> Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e -----> Na
Anode : 2Cl- ----> Cl2 + 2e +
2Na+ + 2Cl- -----> 2Na + Cl2
Jika yang dialirkan adalah larutan elektrolit, maka reaksi yang terjadi belum
tentu kation atau anionya tetapi mungkin saja atau elektrodenya. Hal ini
tergantung pada potensial spesi-spesi dalam larutan. Untuk lebih memehami
hal itu lakukan dengan praktikum sebagai berikut :
Pada praktikum di pelajari elektrolisis dari 3 jenis elektrolit, yaitu Na2SO4,
larutan KI dan larutan CuSO4.
Reaksi-reaksi di katode (Reduksi)

8 | Page
Reaksi dikatode bergantung pada jenis Kation dalam larutan. Jika kation
berasal dari logam-logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al dan Mn) yaitu
logam-logam yang potensial elektrodenya lebih kecil dari air), maka air yang
tereduksi. Kation selain yang disebut di atas akan terduksi.
Contoh:
Pada elektrolisis larutan NaCl ( kation Na+), air yang tereduksi, bukanya ion
Na+
Pada elektrolisis larutan CuSO4 (kation Cu2+), ion Cu2+ yang tereduksi.
Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi)
Elektrode negatif (katode) tidak mungkin ikut bereaksi selama elektrolisis
karena logam tidak ada kecenderungan menyerap elektron membenntuk ion
negatif. Akan tetapi, elektrode positif (anode) mungkin saja ikut bereaksi,
melepas elektron dan mengalami oksidasi, kecuali Pt dan Au, pada umumnya
logam mempunyai potensial oksidasi lebih besar daripada air atau anion sisa
asam. Oleh kareba itu, jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka
anode itu akan teroksidasi.
L (s) -----> Lx+ (aq) + xe
Elektrode Pt, Au dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert (sukar
bereaksi). Jika terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode tergantung
pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti SO42-, NO3-, dan
PO43- , mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion
seperti itu sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.
2H2O (l) -----> 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e
Jika anion lebih mudah dkioksidasi daripada air, seperti Br- danI- , maka
anion itu yang terosidasi.

9 | Page
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

Judul : ELEKTROLISI LARUTAN


Tujuan : Menerapkan stoikimetri reaksi dan hokum faraday untuk

menghitung besaran besaran yang terkait sel elektrolisis


Alat Dan Bahan
- Alat
1. Tabung U (1 Buah)
2. Elektrode C dan Cu (2 Buah)
3. Catu Daya (1 Buah/1 Set)
4. Statif , klem bashead (3 Buah)
5. Pipet tetes (1 Set)
6. Kabel & Penjepit Buaya (1 Buah)
7. Plat tetes (1 Buah)

- Bahan
1. Larutan NaCl
2. Larutan KI
3. Larutan CuSO4
4. Kertas lakmus merah dan biru
5. Larutan Indikator Fenolftalein
6. Larutan amilum 1%

CARA KERJA
1. Pasang rangkaian alat elektrolisis
2. Jepit tabung U pada statif , kemudian kencangkan
3. Ambil NaCl , KI , dan CuSO4 kedalam gelas ukur
A. Elektrolisis Larutan NaCl elektroda C

10 | P a g e
Langkah Langakah Kegiatan Pengamatan
1. 1. Isi tabung U dengan larutan Warna Larutan NaCl : Bening
Na2SO41 M hingga volume tabung. Reaksi NaCl
Amati warna larutannya !
NaCl Na+ + Cl-
2. 2. Masukkan elektroda karbn pada
masing-masing mulut tabung U dan Di katoda (-)
teteskan 2 tetes larutan indikator 2H2O + 2e 2OH- + H2
fenolftalein. Amati warna yang
terjadi! Di Anoda (+)
3. 3. Berikan sumber arus listrik pada 2Cl- Cl2 + 2e
elektrode tunggu kurang lebih
selama 2 menit. Di Katoda Di Anoda
Gejala Banyak Sedikit
Amati gejala yang terjadi dan
yang gelembung gelembung
perubahan warna indikator pada terjadi dan muncul
elektroda (-) katoda dan bau dari Cl
elektroda ( + ) anoda ! Warna Ungu Tidak terjadi
Indikator Perubahan
Warna
3.
B. Elektrolisis Larutan KI elektroda C
Langkah Langkah Kegaiatan Pengamatan
. 1. Isi tabung U dengan larutan KI Warna Larutan KI = Bening
1 M hingga volume tabung. Reaksi KI
2. 2. Celupkan kedua elektroda KI K+ + I-
karbon ke dalam masing-masing Katoda (-)
tabung U dan hubungkan elektroda 2H2O + 2e H2 + 2OH-
itu dengan sumber arus listrik Anoda (+)
selama kira-kira 2 menit. Catat 2I- I2 + 2e
perubahan yang terjadi pada tiap-
tiap elektroda ! Larutan Dari Dari Anoda
3. 3. Pipet larutan dari katode dan Katoda
anoda ke pelat tetes, kemudian uji Fenolftalei Ungu Kuning
n Kecoklatan
masing-masing dengan fenolftalein
4. 4. Ulangi langkah no. 3 uji dengan Amilum Tidak Hitam
larutan amilum. Amati dan catat apa Berwarna
yang terjadi ! Gejala Gelembung Tidak ada
yang gelembung
terjadi

C. Elektrolisis Larutan CuSO4 elektroda Cu


Langkah Langkah Kegiatan Pengamatan
. 1. Isi tabung U dengan larutan Warna Larutan CuSO4 = Biru
CuSO41 M hingga volume tabung. Muda
11 | P a g e
Amati warna larutannya ! Reaksi CuSO4
2. 2. Masukkan elektroda tembagadan CuSO4 Cu2+ + SO42-
besi pada masing-masing mulut Di Katoda (-)
tabung U. Amati warna yang terjadi! Cu2+ + 2e Cu
3. 3. Hubungkan elektroda Cu ke kutub Di Anoda (+)
negatif, dan ke kutub positif. Berikan Cu Cu2+ + 2e
sumber arus listrik pada elektroda,
tunggu kurang lebih selama 5 Di Katoda Di Anoda
Gejala yg Tidak ada Tidak ada
menit.Amati gejala yang terjadi pada
terjadi perubahan perubahan
elektrod(-) katoda dan elektroda (+)
anoda !

D. Elektrolisis Larutan CuSO4


Langkah Langkah Kegiatan Pengamatan
1. Isi tabung U dengan larutan Warna Larutan CuSO4 = Biru
CuSO4 1 M hingga volume Muda
tabung. Amati warna larutannya !
- Bagian CuSO4 Utk C sebagai
Anoda (+) dan Cu sebagai
2. 2. Masukkan elektroda tembaga dan Katoda (-) , sehingga
carbon pada masing-masing mulut elektrodanya C
tabung U. Amati warna yang terjadi!
Reaksi CuSO4
3. 3. Hubungkan elektroda Cu ke kutub CuSO4 Cu2+ + SO42-
negatif, elektroda carbon ke kutub Di Katoda (-)
positif. Berikan sumber arus listrik Cu2+ + 2e Cu
pada elektrode tunggu kurang lebih
selama 5 menit.Amati gejala yang Di Anoda (+)
terjadi dan perubahan warna 2H2O 4H+ + O2 + 4e
indikator pada elektroda (-) katoda
dan elektroda (+) anoda! Di Katoda Di Anoda
Gejala Tdk Bergelembu
bergelembun ng
4. 4. Kerjakan kegiatan seperti nomor g
3 dengan menghubungkan elektroda Kertas Tidak ada Tidak ada
Cu ke kutub positif dan elektroda Lakmus perbuhan perubahan

carbin ke kutub negatif. Catat hasil


pengamatanmu!

12 | P a g e
- Bagian CuSO4 Utk Cu sebagai
Anoda (+) dan C sebagai Katoda
(-) , sehingga elektrodanya Cu

Warna Larutan CuSO4 = Biru


Muda
Reaksi CuSO4
CuSO4 Cu2+ + SO42-
Di Katoda (-)
Cu2+ + 2e Cu
Di Anoda (+)
Cu Cu2+ + 2e

Di Katoda Di Anoda
Gejala yg berkeruh Tidak ada
terjadi perubahan

ANALISIS DATA
1. Untuk elektrolisis larutan NaCl :
a. Berdasarkan gejala yang terjadi dan perubahan warna indikator di
katoda dan anoda, kesimpulan apa yang didapat dari elektrolisis
larutan ini?
Larutan NaCl pada katoda yaitu terbentuk ion OH - atau basa karena OH -
bereaksi dengan PP sehingga berubah menjadi warna pink dan menghasilkan
hydrogen yang di tandai dengan banyaknya gelembung . Larutan NaCl pada
anoda yaitu adanya bau yang sangat menyengat yang berasal dari Cl,
sehingga pada anoda menghasilkan Clorida, akan tetapi sedikit gelembung
yang menandakan sedikit oksigen yang terdapat pada larutan.
b. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada kedua elektrode
tersebut!
Di katoda (-) 2H2O + 2e 2OH- + H2
Di Anoda (+) 2Cl- Cl2 + 2e
Reaksi : 2H2O + 2Cl- 2OH- + H2 + Cl2

2. Untuk elektrolisis larutan KI :


a. Berdasarkan gejala yang terjadi dan perubahan warna indikator
di katoda dan anoda, kesimpulan apa yang didapat dari
elektrolisis larutan ini?
Anoda, menimbulkan cairan berwarna kuning kecokelatan. Warna kuning
yang ada pada anoda ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi

13 | P a g e
tersebut. Jika dilihat dari reaksi di Anoda larutan KI, maka benar bahwa
terjadi reaksi oksidasi pada Anoda.
Karena terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2(g)).
Setelah ditambah fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna
kuning. Dan setelah ditambah amilum, warna berubah menjadi hitam. Pada
kutub anoda mengandung ion I- kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu
I2.
maka, Reaksi yang terjadi : 2I- --> I2 + 2e-
Katoda, menimbulkan warna menjadi berwarna keunguan setelah
ditmbahkan fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di katoda
setelah mengalami elektrolisis bersifat basa. Dan setelah ditambahkan
amilum, warna berubah menjadi putih/bening. Pada kutub katoda,
mengandung ion K+ oleh karena itu yang direduksi adalah air yang
menghasilkan H2 dan OH-, sehingga pada elektroda timbul gelembung. Maka,
Reaksi yang terjadi : 2H2O + 2e- --> H2 + 2OH-

b. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada kedua elektroda


tersebut!
Reaksi Di katoda (-) = 2H2O + 2e H2 + 2OH-
Reaksi DI anoda (+) = 2I- I2 + 2e
Reaksi = 2H2O + 2I- H2 + 2OH- + I2

3. Untuk elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode tembaga:


a. Berdasarkan gejala yang terjadi di katoda dan anoda,
kesimpulan apa yang didapat dari elektrolisis larutan ini?
Di katoda tidak terjadi perubahan warna menandakan bahwa tidak terjadi
apa apa , tembaga tidak bereaksi atau tidak mengendap.
Di anoda tidak terjadi perubahan warna menandakan bahwa tidak terjadi
apa apa, tembaga tidak bereaksi atau tidak mengndap
b. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada kedua elektroda tersebut!
CuSO4 (aq) -----> Cu2+ (aq) + SO42- (aq)

Katode : Cu2+ (aq) + 2e -----> Cu (s)


Anode : Cu (s) -----> Cu2+ (aq) + 2e +
Reaksi : Cu (s) -----> Cu (s)

4. Untuk elektrolisis larutan CuSO4dengan elektroda Cu dan C:


a. Berdasarkan gejala yang terjadi di katoda dan anoda,
kesimpulan apa yang didapat dari elektrolisis larutan ini?
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode C dan anode Cu terbentuk
endapan Cu di katode dan anodenya (Cu) larut. Hasil-hasil itu dapat

14 | P a g e
dijelaskan sebagai berikut. Dalam larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+, ion SO42-,
molekul air serta logam tembaga ( anode). Berbeda dengan elektrode grafit
yang inert (sukar bereaksi), logam-logam dapat mengalami oksidasi di
anode. Kemungkinan reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi ion Cu2+
atau reduksi air
Oleh karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidasi tembaga lebih
mudah berlangsung. Jadi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode grafit dan
anode Cu menghasilkan endapan Cu di katode dan melarutkan Cu di anode
sesuai hasil percobaan.

b. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi pada kedua elektroda


tersebut!

- Reaksi Redoks larutan CuSO4 Utk C sebagai Anoda (+) dan Cu


sebagai Katoda (-) , sehingga elektrodanya C

Di Katoda (-)

Cu2+ + 2e Cu

Di Anoda (+)

2H2O 4H+ + O2 + 4e

Reaksi Redoks

2Cu2+ + 2H2O 2Cu + 4H+ + O2

- Reaksi Redoks larutan CuSO4 Utk Cu sebagai Anoda (+) dan C


sebagai Katoda (-) , sehingga elektrodanya Cu

CuSO4 (aq) -----> Cu2+ (aq) + SO42- (aq)


Katode (-) : Cu2+ (aq) + 2e -----> Cu (s)
Anode (+) : Cu (s) -----> Cu2+ (aq) + 2e +
Reaksi : Cu (s) -----> Cu (s)

15 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik


menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini
adalah elektrode dan larutan elektrolit.

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan


menjadi dua, yaitu:

Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt),
dan emas (Au).

Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).

Larutan NaCl pada katoda yaitu terbentuk ion OH - atau basa karena
OH- bereaksi dengan PP sehingga berubah menjadi warna pink dan
menghasilkan hydrogen yang di tandai dengan banyaknya gelembung .
Larutan NaCl pada anoda yaitu adanya bau yang sangat menyengat yang
berasal dari Cl, sehingga pada anoda menghasilkan Clorida, akan tetapi
sedikit gelembung yang menandakan sedikit oksigen yang terdapat pada
larutan.

Larutan KI pada katoda yaitu terbentuk ion OH - karena terjadi reduksi H2O
dengan adanya perubahan warna menjadi pink keunguan setelah di tetesi
indicator PP yang berarti larutan tersebut bersifat basa dan mengandung
hydrogen karena munculnya gelembung.larutan KI di anoda yaitu terbentuk
16 | P a g e
I2 karena adanya perubahan warna larutan dari kuning menjadi hitam
setelah di tetesi amilum.

Kesimpulan kedua yaitu , sel elektrolisis merupakan saudara dari sel volta
akan tetapi memiliki perbedaan yang sangat jauh. Elektrolisis kebalikan dari
sel volta dan Anoda dan katoda dapat di tentukan dengan cara mengamati
reaksi elektrolisis yang diujikan.

Paraf
Pembimb
Hikmawati S.Pd
ing

DAFTAR PUSTAKA

http://catatannajwa123.blogspot.co.id/2015/
09/laporan-praktikum-elektrolisis.html

http://juannahnur.blogspot.co.id/2013/10/el
ektrolisis.html

http://belajarpsikologi.com/kata-pengantar-
contoh-kata-pengantar/

https://www.google.com/search?
q=laporan+elektrolisis&ie=utf-8&oe=utf-

17 | P a g e
8&client=firefox-b-ab#q=
elektrolisis&start=30

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai