Anda di halaman 1dari 73

PELAYANAN KONTRASEPSI

DENGAN BERBAGAI
METODE
(V)
HJ.RAHMANIAR.S.ST,
M.KES .

3Jenis jenis Metode Kontrasepsi


Ada dua pembagian cara kontrasepsi yaitu

cara kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi


modern.
Kontrasepsi sederhana antara lain
sebagai berikut:
a.Metode Amenorhoe Laktasi
b.Metode Keluarga Berencana Alamiah
(KBA)
c.Metode Barier
Kondom
Diafragma
Spermisida

Kontrasepsi Modern antara lain sebagai berikut:


a.Kontrasepsi Kombinasi
Pil Kombinasi
Suntik Kombinasi
b.Kontrasepsi Progestin
Kontrasepsi Suntikan Progestin
Kontrasepsi Pil Progestin
Kontrasepsi Implant
AKDR dengan progestin
c.Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
Vasektomi

2.3.1Metode Amenorhoe Laktasi


Profil:
a.Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah

kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air


Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya
diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apapun.
b.Mal dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila
ibu menyusui secara penuh (8x sehari), belum
mendapat haid dan umur bayi kurang dari 6
bulan.
c.Metode ini efektif sampai 6 bulan dan
harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya.

Cara Kerja:Penundaan atau penekanan


ovulasi
Keuntungan:
a.Efektifitasnya tinggi
b.Segera eektif
c.Tidak Mengganggu senggama
d.Tidak ada efek samping secara sistemik
e.Tidak perlu pengawasan medis
f.Tidak perlu obat atau alat
g.Tanpa biaya

Keterbatasan:
a.Perlu persiapan sejak perawatan

kehamilan agar
segera menyusui dalam 30
menit pertama
b.Mungkin sulit dilaksanakan karena
kondisi social
c.Efektifitas tinggi hanya sampai
kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
d.Tidak melindungi terhadap IMS atau HIV
AIDS

Metode Keluarga Berencana Alamiah


Metode lender serviks atau lebih dikenal

sebagaiMetode Ovulasi Billings


(MOB)ATAU METODE DUA HARIMUKOSA
SERVIKS DAN Metode Simtomternal asalah
yang paling efektif. Cara yang kurang efektif
misalnya system kalender atau pantang
berkala dan metode suhu basal yang sudah
tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA.

Teknik pantang berkala yaitu senggama

dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan


pertengahan menstruasi atau terdapat tandatanda adanya kesuburan yaitu keluarnya
lendir encer dari liang vagina.

Keuntungan:
a.Dapat digunakan untuk menghindari atau

mencapai kehamilan
b.Tidak ada efek samping yang sistemik
c.Murah dan tanpa biaya
Keterbatasan:
a.Perlu pencatatan setiap hari
b.Infeksi vagina membuat lendir servik sulit
dialami
c.Termometer basal diperlukan untuk
metode tertentu
d.Perlu pantang selama masa subur untuk
menghindari kehamilan

1Kondom2.3.3Metode Barier

Profil:
a.Kondom tidak hanya mencegah kehamilan,

tetapi juga mencegah IMS dan HIV AIDS


b.Efektif jika dipakai dengan benar
Cara Kerja:
a.Kondom menghalangi terjadinya pertemuan
sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma di ujung selubung karet yang
dipasang dipenis sehingga sperma tersebut tidak
curah kedalam saluran reproduksi perempuan
b.Mencegah penularan mikroorganisme dari
satu pasangan ke pada pasangan yang lain

Efektifitas:Kondom cukup efektif bila dipakai

secarabenar pada setiap kali berhubungan


seksual.
Manfaat:
a.Efektif jika digunakan secara benar
b.Tidak mengganggu produksi ASI
c.Tidak mengganggu kesehatan klien
d.Murah dan dapat dibeli secara umum
Keterbatasan:
a.Efektifitas tidak terlalu tinggi
b.Cara penggunaanya sangat mempengaruhi
keberhasilan kontrasepsi
c. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
d. Agak mengganggu hubungan seksual
e. Beberapa klien malu untuk membeli kondom
ditempat umum

2Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat

cembung, terbuat dari lateks, yang diinsersikan


kedalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks.
Jenis:
a.Flat spring(flat metal band)
b.Coil spring (coiled wire)
c.Arching spring (kombinasi metal spring)
Cara Kerja:Menahan sperma
agar tidak
mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii)
dan
sebagai alat tempat spermisida.

Manfaat:
a.Efektif jika digunakan dengan benar
b.Tidak mengganggu produksi ASI
c.Tidak mengganggu kesehatan klien
d.Tidak mempunyai pengaruh sismatik
e.Tidak mengganggu hubungan seksual karena

telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya


Keterbatasan:
a.Efektifitas Sedang
b.Keberhasilan sebagai alat kontrasepsi
bergantung pada kepatuhan cara penggunaanya
c.Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan
menggunakanya setiap berhubungan seksual
d.Pada beberapa pengguna menjadi penyebab
infeksi saluran uretra

3Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia
(biasanya non oksinol-9) digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma.
Dikemas dalam bentuk:
Aerosol (busa)
Tablet vagina, suppositoria, atau dissolvable
film
Krim
Cara Kerja:Menyebabkan sel membrane
sperma terpecah, memperlambat pergerakan
sperma dan menurunkan kemampuan
pembuahan sel telur

Manfaat:
a.Efektif seketika
b.Tidak mengganggu produksi ASI
c.Bisa digunakan sebagai metode lain
d.Tidak mengganggu kesehatan klien
e.Mudah digunakan
f.Tidak perlu resep dokter
g.Tidak mempunyai pengaruh sistemik

Keterbatasan:
a.Efektifitas kurang
b.Efektifitas aplikasi hanya 1- 2 jam
c.Pengguna harus menunggu 10- 15

menit setelah aplikasi sebelum melakukan


hubungan seksual
d.Ketergantungan pengguna

.4Kontrasepsi Kombinasi (Hormon

Esterogen dan Progesteron)


.1Pil Kombinasi
Profil:
a.Efektif dan reversible
b.Harus diminum setiap hari
c.Pada bulan- bulan pertama efek samping
berupa mual, perdarahan bercak yang tidak
berbahaya dan hilang dengan sendirinya
d.Efek samping serius jarang terjadi
e.Tidak dianjurkan pada ibu menyusui
f.Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
g.Dapat mulai diminum saat bila yakin
sedang tidak hamil

Jenis:
a.Monofasik: pil yang tersedia dalam

kemasan 221 tablet mengandung hormone


aktif esterogen dan progestin dalam dosis
yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif
b.Bifasik: pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung esterogen/
progestin dengan 2 dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormone aktif
c.Trifasik: Pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
esterogen/ progestin dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif

Cara Kerja:
a.Menekan Ovulasi
b.Mencegah Implantasi
c.Lendir servik mengental sehingga sulit

dilalui sperma
d.Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula

Manfaat:
a.Memiliki efektifitas yang tinggi
b.Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c.Tidak menggangu hubungan seksual
d.Siklus haid menjadi teratur
e.Mudah dihentikan setiap saat
f.Dapat digunakan sebagai kontrasepsi

darurat
g.Dapat digunakan sejak usia remaja
hingga menopause
h.Membantu mencegah kehamilan
ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, penyakit radang
pangggul dll

Keterbatasan:
a.Mahan dan membosankan karena harus

menggunakannya setiap hari


b.Mual terutama 3 bulan pertama
c.Pusing
d.Nyeri payudara
e.Berat badan naik sedikit
f.Berhenti haid, jarang pada pil kombinasi
g.Tidak mencegah IMS, HIV/ AIDS

Yang dapat menggunakan PIL KOMBINASI


a.Usia reproduksi
b.Setelah melahirkan dan tidak menyusui
c.Nyeri haid hebat
d.Siklus haid tidak teratur
e.Kelainan payudara jinak
f.Pascakeguguran dll

Yang tidak boleh menggunakan PIL

KOMBINASI
a.Hamil atau dicurigai hamil
b.Menyusui eksklusif
c.Perdarahan pervaginam yang belum
diketahui penyebabnya
d.Perokok dengan usia > 35 tahun
e.Migren atau gejala neurologic fokal
f.Riwayat penyakit jantung, stroke, atau
tekanan darah tinggi

2Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah

25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg


Estradiol Sipinoat yang diberikan injeksi I.M
sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg Noretindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang
diberikan injeksi I.M sebualan sekali.
Cara Kerja:
a.Menekan ovulasi
b.Membuat lendir serrviks menjadi kental
sehingga penitrasi sperma terganggu
c.Perubahan endometrium sehngga
implntasi terganggu
d.Menghambat transportasi sperma gamet
oleh tuba

Efektifitas :Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan

per 100 perempuan) selama tahun pertama


penggunaan
Keuntungan Kontrasepsi:
a.Risiko terhadap kesehatan kecil
b.Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c.Jangka panjang
d.Efek samping sangat kecil
e.Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
f.Tidak diperlukan periksa dalam
Keuntungan Non Kontrasepsi:
a.Mengurangi jumlah perdarahan
b.Mengurangi nyeri haid
c.Mencegah anemia
d.Mencegah kehamilan ektopik dll

Kerugian:
a.Terjadi perubahan pada pola haid ,seperti

tidak teratur ,pendarahan bercak/spoting,


atau perdarahan sela sampai 10 hari.
b.Mual ,sakit kepala,nyeri payudara
ringan ,dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketiga.
c.Ketergantungan klien terhadap pelayanan
kesehatan .Klien harus kembali setiap 30 hari
untuk mendapatkan suntikan.
d.Efektifitasnya berkurang bila digunakan
bersamaan dengan obat-obat epilepsi(Fenotin
dan Barbiturat) atau obat tuberculosis
(Rifampisin).

e.Dapat terjadi efek samping yang

serius,seperti serangan jantung,stroke,bekuan


darah pada paru atau otak,dan kemungkinan
timbulnya tumor hati.
f.Penambahan berat badan.
g.Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan infeksi menular seksual,hepatitis B
virus,atau infeksi virus HIV.
h.Kemungkinan terlambatnya pemulihan
kesuburan setelah penghentian pemakaian.

5Kontrasepsi Progestin
2.3.5.1Kontrasespi Suntikan Progestin
profil:
a.Sangat efektif.
b.Aman.
c.Dapat dipakai oleh semua perempuan
dalam usia reproduksi.
d.Kembalinya kesuburan lebih lambat,rata
rata 4 bulan.
e.Cocok untuk masa laktasi karena tidak
menekan produksi ASI.

Jenis:Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan

yang hanyamengandung progertin,yaitu :


a.Depo Medrosiprogesteron Asetat
(Depoprovera),mengandung 150 mg
DPMA,yang diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntik intramuscular di daerah bokong).
b.Depo Noretisteron Enantat (Depo
Noristerat), yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat,diberikan setiap 2 bulan
dengan cara disuntik intramuscular.

Cara Kerja:
a.Mencegah ovulasi.
b.Mengentalkan lendiri serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
c.Menjadikan lendiri rahim tipis dan atrofi.
d.Menghambat transportasi gamet oleh
tuba.
Efektifitas:
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektifitas yang tinggi,dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan tahun,asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Cara Kerja:
a.Mencegah ovulasi.
b.Mengentalkan lendiri serviks sehingga

menurunkan kemampuan penetrasi sperma.


c.Menjadikan lendiri rahim tipis dan atrofi.
d.Menghambat transportasi gamet oleh
tuba.
Efektifitas:
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektifitas yang tinggi,dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan tahun,asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Keuntungan:
a.Sangat efektif
b.Pencegahan kehamilan jangka panjang
c.Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d.Tidak mengadung estrogen sehingga tidak berdampak

serius terhadap penyakit jantung,dan gangguan pembekuan


darah.
e.Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
f.Sedikit efek samping.
g.Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h.Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai perimenopause.
i.Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik.
j.Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k.Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
l.Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)

Keterbatasan:
a.Sering ditemukan gangguan haid,seperti:
Siklus haid yang memendek atau

memanjang.
Perdarahan yang banyak atau sedikit.
Perdarahan tidak bteratur atau
perdarahan bercak(spotting)
Tidak haid sama sekali.
b.Klien sangat bergantung pada tempat
sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan)
c.Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu
sebelum suntikan berikut.
d.Permasalahan berat badan merupakan

e.Tidak menjamin perlindungan terhadappenularan

infeksi menular seksual,hepatitis B virus,atau infeksi


virus HIV.
f.Terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
g.Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
terjadinya kerusakan/kelainan pada organ
genitalia,melainkan karena belum habisnya pelepasan
obat suntikan dari deponya(tempat suntikan).
h.Terjadi perubahan pada lipid serum pada
penggunaan jangka panjang.
i.Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
menurukan kepadatan tulang (densitas).
j.Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina,menurunkan
libido,gangguan emosi (jarang),sakit
kepala,nervositas,jerawat.

Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi

Suntikan Progestin:
a.Usia reproduksi
b.Nulipara dan yang telah memiliki anak.
c.Menghendaki kontrasepsi jangka panjang
dan yang telah memiliki efektifitas tinggi.
d.Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
yang sesuai.
e.Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f.Setelah abortus atau keguguran.
g.Telah banyak anak,tetapi belum
menghendaki tubektomi.
h.Perokok.

i.Tekanan darah < 180/110 mmHg,dengan


masalah gangguan pembekuan darah atau anemia
bulan sabit.
j.Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin
dan barbiturate ) atau obat tuberculosis
(rifampisin).
k.Tidak dapat pula memakai kontrasepsi yang
mengandung estrogen.
l.Sering lupa mengunakan pil kontrasepsi.
m.Anemia defisiensi besi.
n.Mendekati usia menopause yang tidak mau
atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi.

Yang Tidak Boleh Menggunakan

Kontrsepsi Suntikan Progestin:


a.Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat
pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
b.Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
c.Tidak dapat menerima terjadinya
gangguan haid,terutama amenorea.
d.Menderita kanker payudara atau riwayat
kanker payudara.
e.Diabetes mellitus disertai komplikasi.

2Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)


Profil:
a.Cocok untuk perempuan menyusui yang

ingin memakai pil KB.


b.Sangat efektif pada masa laktasi.
c.Dosis rendah.
d.Tidak menurunkan produksi ASI.
e.Tidak memberikan efek samping
estrogen.
f.Efek samping utama adalah gangguan
perdarahan;perdarahan bercak ,atau
perdarahan tidak teratur.
g.Dapat dipakai sebagai kontrasepsi
darurat.

Jenis Minipil:
a.Kemasan dengan isi 35 pil :300 g

levonogestrel atau 350 g noretidron.


b.Kemasan dengan isi 28 pil : 75 g
desogestrel.
Cara Kerja Minipil:
a.Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis
steroid seks di ovarium ( tidak begitu kuat).
b.Endometrium mengalami transformasi lebih
awal sehingga implantasi lebih sulit.
c.Mengentalkan lendiri serviks sehingga
menghambat penetrasi sperma.
d.Mengubah motilitas tuba sehingga
transportasi sperma terganggu.

Efektifitas:
Sangat efektif (98,5%) .Pada penggunaan minipil

jangan sampai terlupa satu dua tablet atau jangan


sampai terjadi gangguan gastrointestinal
(muntah,diare),karena akibatnya kemungkinan terjadi
kehamilan sangat besar.Penggunaan obat obat
mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu
dihindari karena mukolitik jenis ini dapat
meningkatkan penetrasi sperma,sehingga
kemampuan kontraseptif dari minipil dapat
terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi ,maka:
Jangan sampai ada tablet yang luapa.
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari).
Sanggama sebaiknya dilakukan 3 20 jam setelah
penggunaan minipil

Keuntungan Kontrasepsi:
a.Sangat efektif bila digunakan secara

benar.
b.Tidak menggangu hubungan seksual.
c.Tidak mempengaruhi ASI.
d.Kesuburan cepat kembali.
e.Nyaman dan mudah digunakan.
f.Sedikit efek samping.
g.Dapat dihentikan setiap saat.
h.Tidak mengandung estrogen.

Keuntungan Nonkontrasepsi:
a.Mengurangi nyeri haid.
b.Mengurangi jumlah darah haid.
c.Menurunkan tingkat anemia.
d.Mencegah kanker endometrium.
e.Melindungi dari penyakit radang panggul.
f.Tidak meningkatkan pembekuan darah.
g.Dapat diberikan pada penderita endometriosis.
h.Kurang menyebabkan peningkatan tekanan

darah,nyeri kepala,dan depresi.


i.Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom
(sakit kepala,perut kembung,nyeri payudara,nyeri pada
betis,lekas marah).
j.Sedikit sekali mengganggu metabolism
karbohidrat sehingga relative aman diberikan pada
pengidap kencing manis yang belum mengalami
komplikasi.

Keterbatasan:
a.Hampir 30 60 % mengalami gangguan haid

(pendarahan sela,spotting,amenorea)
b.Peningkatan / penurunan berat badan.
c.Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama.
d.Bila lupa satu pil saja ,kegagalan menjadi lebih besar.
e.Payudara menjadi tegang ,mual,pusing,dermatitis atau
jerawat.
f.Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dar 100
kehamilan),tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan
dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
g.Efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan
bersamaan dengan obat tuberculosis atau obat epilepsi .
h.Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau
HIV/AIDS.
i.Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah
muka),tetapi sangat jarang terjadi.

Yang Boleh Menggunakan Minipil:


a.Usia reproduksi
b.Telah memiliki anak,atau yang belum

memiliki anak anak.


c.Menginginkan suatu metode kotrasepsi
yang sangat efektif selama periode menyusui.
d.Pasca persalinan dan tidak menyusui.
e.Pascakeguguran.
f.Perokok segala usia.
g.Menpunyai tekanan darah tinggi (selam
<180/110 mmHg ) atau dengan masalah
pembekuan darah.
h.Tidak boleh menggunakan estrogen atau
lebih senang tidak menggunakan estrogen.

Yang Tidak Boleh Menggunakan Minipil:


a.Hamil atau diduga hamil
b.Perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya.
c.Tidak dapat menerima terjadinya gangguan
haid.
d.Menggunakan obat tuberculosis
(rifampisin),atau obat untuk epilepsy (fenitoin dan
barbiturat)
e.Kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
f.Sering lupa minum pil.
g.Miom uterus.Progestin memicu pertumbuhan
miom uterus.
h.Riwayat stroke.Progestin menyebakan spasme
pembuluh darah.

.3Kontrasepsi Implan
Profil:
a.Efektif 5 tahun untuk Norplant,3 tahun

untuk Jadena ,Indoplant,atau Implanon.


b.Nyaman.
c.Dapat dipakai semua ibu dalam usia
reproduksi.
d.Pemasangan dan pecabutan perlu
pelatihan.
e.Kesuburan segera kembali setelah implant
dicabut.
f.Efek samping utama berupa perdarahan
tidak teratur,perdarahan bercak dan amenorea.
g.Aman dipakai pada masa laktasi.

Jenis:
a.Norplant.Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga

dengan panjang 3,4 cm,dengan diameter 2,4 mm,yang


diisi dengan 36 mg Levonogestrel dan lama kerjanya.
b.Implanon.Terdiri dari satu batang putih lentur dengan
panjang kira kira 40 mm,dan diameter 2 mm,yang diisi
dengan 68 mg 3 keto desogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c.Jadena dan Indoplant.Terdiri dari 2 batang yang diisi
dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
Cara Kerja:
a.Lendir serviks menjadi kental.
b.Mengaggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi.
c.Mengurangi transportas sperma.
d.Menekan ovulasi.

Efektifitas:
Sangat efektif (Kegagalan 0,2 1 kehamilan per 100

perempuan).
Keuntungan Kontrasepsi:
a.Daya guna tinggi.
b.Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
c.Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat
setelah pencabutan.
d.Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e.Bebas dari pengaruh estrogen.
f.Tidak menggangu kegiatan senggama.
g.Tidak mengganggu ASI.
h.Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
keluhan.
i.Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
dengan kebutuhan.

Keuntungan Nonkontrasepsi:
a.Mengurangi nyeri haid.
b.Mengurangi jumlah darah haid.
c.Mengurangi/memperbaiki anemia.
d.Melindungi terjadinya kanker
endometrium.
e.Menurunkan angka kejadian kelainan
jinak payudara.
f.Melindungi diri dari beberapa penyebab
penyakit radang panggul.
g.Menurunkan angka kejadian
endometriosis.

Keterbatasan:
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola

haid berupa perdarahan bercak (spotting),hipermenorea atau


meningkatya jumlah darah haid,serta amenorea.Timbulnya
keluhan keluhan ,seperti:
a.Nyeri kepala
b.Peningkatan /penurunan berat badan
c.Nyeri payudara
d.Perasaan mual
e.Pening/pusing kepala.
f.Perubahan perasaan (mood)atau kegelisahan
(nervousness).
g.Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi
dan pencabutan.
h.Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat
tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsy (fenitoin dan
barbiturate).
i.Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per
100.000 perempuan per tahun)

Yang Boleh Menggunakan Implan:


a.Usia reproduksi.
b.Telah memiliki anak ataupun yang belum.
c.Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas

tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka


panjang.
d.Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e.Pascapersalinan dan tidak menyusui.
f.Pascakeguguran
g.Tidak menginginkan anak lagi,tetapi menolak
sterilisasi.
h.Riwayat kehamilan ektopik.
i.Tekanan darah < 180/110 mmHg,dengan masalah
pembekuan darah atau anemia bulan sabit (sickle cell).
j.Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
yang menggandung estrogen.
k.Sering lupa minum pil.

Yang Tidak Boleh Menggunakan Implan:


a.Hamil atau diduga hamil.
b.Perdarahan pervaginam yang belum jelas

penyebabnya.
c.Bejolan /kanker payudara atau riwayat
kanker payudara.
d.Tidak dapat menerima perubahan pola
haid yang terjadi.
e.Miom uterus dan kanker payudara.
f.Gangguan toleransi glukosa.

.4AKDR Dengan Progestin


Jenis AKDR yang menggandung hormone

steroid adalah Prigestase yang menggandung


Progesteron dari Mirena yang menggandung
Levonorgestrel.
Cara Kerja:
a.Endometrium mengalami transformasi yang
ireguler,epitel atrofi sehingga menganggu
implantasi.
b.Mencegah terjadinya pembuahan dengan
mengeblok bersatunya ovum dengan sperma.
c.Mengurangi jumlah sperma yang mencapai
tuba falopi.
d.Menginaktifkan sperma.

Efektifitas:
Sangat efektif ,yaitu 0,5 1 kehamilan per 100

perempuan selama satu tahun pertama


penggunaan.
Keuntungan Kontrasepsi:
a.Efektif dengan proteksi jangka panjang
(satu tahun).
b.Tidak mengganggu hubungan suami istri.
c.Tidak berpengaruh terhadap ASI.
d.Kesuburan segera kembali sesudah AKDR
diangkat.
e.Efek sampingnya sangat kecil.
f.Memiliki efek sitematik yang sangat kecil.

Keuntungan Nonkontrasepsi:
a.Mengurangi nyeri haid.
b.Dapat diberikan pada usia perimenopause

bersamaan dengan estrogen,untuk pencegahan


hyperplasia endometrium.
c.Mengurangi jumlah darah haid.
d.Sebagai pengobatan alternative pengganti
operasi pada perdarahan uterus difungsional dan
adenomiosis.
e.Merupakan kontrasepsi pilihan utama pada
perempuan perimenopause.
f.Tidak mengurangi kerja obat tuberculosis
ataupun obat epilepsy,karena AKDR yang
mengandung progestin kerjanya terutama local
pada endometrium.

Keterbatasan:
a.Diperlukan pemeriksaan dalam dan

penyaringan infeksi genitalia sebelum


pemasangan AKDR.
b.Diperlukan tenaga terlatih untuk
pemasanagan dan pencabutan AKDR.
c.Klien tidak dapat menghentikan sendiri
setiap saat,sehingga sangat tergantung pada
tenaga kesehatan.
d.Pada penggunaan jangka panjang dapat
terjadi amenorea.
e.Dapat terjadi perforasi uterus pada saat
insersi ( < 1/1000 kasus)
f.Kejadian kehamilan ektopik relatif tinggi.

Yang Boleh Menggunakan AKDR dengan Progestin :


a.Usia reproduksi
b.Telah memiliki anak maupun belum.
c.Menginginkan kontrasepsi yang efektf jangka
panjangng untuk mencegah kehamilan .
d.Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi.
e.Pascakeguguran dan tidak ditemukan tanda tanda
radang panggul.
f.Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
kombinasi.
g.Sering lupa menggunakan pil.
h.Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan
dengan pemberian estrogen.
i.Mempunyai risiko rendah mendapatpenyakit menular
seksual.

Yang Tidak Boleh Menggunakan AKDR dengan


Progestin :
a.Hamil atau diduga hamil.
b.Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.
c.Menderita vaginitis,salpingitis,endometritis.
d.Menderita penyakit radang panggul atau
pascakeguguran septic.
e.Kelainan Kongenital rahim.
f.Miom submukosum.
g.Rahim yang sulit digerakkan.
h.Riwayat kehamilan ektopik.
i.Penyakit trofoblas ganas.
j.Terbukti menderita penyakit tuberkulosis panggul.
k.Kanker genitalia/payudara

5Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


Profil:
a.Sangat efektif,reversible dan berjangka

panjang ( dapat sampai 10 tahun : CuT 380A)


b.Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
c.Pemasangan dan pencabutan memerlukan
pelatihan.
d.Dapat dipakai oleh semua perempuan usia
reproduksi.
e.Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang
terpapar pada Infeksi Menular Seksual (IMS)

Jenis:
a.AKDR CuT-380A
Kecil,kerangka dari plastic yang
fleksibel,berbentuk huruf T diselebungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga
(Cu).Tersedia di Indonesia dan terdapat
dimana mana.
b.AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah
NOVA T (Schering).
c.Selanjutnya yang akan dibahas adalah
khusus CuT-380A
d.IUD hormone murena.

Cara Kerja:
a.Menghambat kemampuan sperma untuk
masuk ke tuba falopii.
b.Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum
mencapai kavum uteri.
c.AKDR bekerja terutama mencegah
sperma dan ovum bertemu,walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
d.Memungkinkan untuk mencegah
implantasi telur dalam uterus.

Keuntungan:
a.Sebagai kontrasepsi,efektifitasnya tinggi.
Sangat efektif0,6 0,8 kehamilan/100

perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1


kegagalan dalam 125 170 kehamilan)
b.AKDR dapat efektif segera setelah
pemasangan.
c.Metode jangka panjang (10 tahun
proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d.Sangat efektif karena tidak perlu lagi
mengingat ingat.
e.Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
f.Meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut untuk hamil.

Kerugian:
a.Efek samping yang umum terjadi:
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama

dan akan berkurang setelah 3 bulan)


Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
Saat haid lebih sakit.
b.Komplikasi lain:
Merasakan sakit dan kejang selama 3 samapai 5 hari
setelah pemasangan.
Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia.
Perforasi dinding uterus ( sangat jarang apabila
pemasanagannya benar)
c.Tidak mencegah IMS dan HIV/AIDS.
d.Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan.
e.Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan IMS memakai AKDR.PRP dapat memicu infertilitas

6Kontrasepsi Mantap
2.3.6.1Tubektomi
Profil:
a.Sangat efektif dan permanen.
b.Tindak pembedahan yang aman dan

sederhana.
c.Tadak ada efek samping.
d.Konseling daninformed consent(persetujuan
tindakan) mutlak diperlukan.
Tubektomiadalah prosedur bedah sukarela
untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seorang perempuan.
Jenis:
a.Minilaparotomi
b.Laparoskopi

Mekanisme Kerja:
Dengan mengokulasi tuba falopii (mengikat dan memotong

atau memasang cincin),sehingga sperma tidak dapat


bertemu dengan ovum.
Manfaat Kontrasepsi:
a.Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan).
b.Tidak mempengaruhi proses menyusui(breastfeeding).
c.Tidak bergantung factor senggama.
d.Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko
kesehatan yang serius.
e.Pembedahan sederhana ,dapat dilakukan dengan
anestesi lokal.
f.Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
g.Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada
efek pada produksi hormone ovarium)
h.Permanen.

Nonkontrasepsi:Berkurangnya resiko kanker

ovarium
Keterbatasan:
a.Harus dipertimbangankan sifat permanen
metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
kembali),kecuali dengan operasi rekanalisasi.
b.Klien dapat menyesal di kemudian hari.
c.Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila
digunakan anesti umum)
d.Rasa sakit /ketidaknyamanan dalam jangka
pendek setelah tindakan.
e.Dilakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan
dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis
bedah untuk proses laporoskopi).
f.Tidak melindungi diri dari IMS,termasuk HBV
dan HIV/AIDS.

Isu Isu Klien:


a.Klien mempunyai hak untuk berubah

pikiran setiap waktu sebelum prosedur ini.


b.Informed consentharus diperoleh
danstandart consent formharus ditandatangani
ole klien sebelum prosedur ini
dilakukan;informed consent formdapat
ditandatangani oleh saudara atau pihak yang
bertanggung jawab atas seorang klien yang
kurang paham atau dapat memberikaninformed
consent,misalnya individu yang tidak kompeten
secara kejiwaan.

Yang Dapat Menjalani Tubektomi:


a.Usia > 26 tahun.
b.Paritas > 2.
c.Yakin telah mempunyai besar keluarga

yang sesuai dengan kehendaknya.


d.Pada kehamilannya akan menimbulkan
resiko kesehatan yang serius.
e.Pascapersalinan.
f.Pascakeguguran.
g.Paham dan secara sukarela setuju
dengan prosedur ini.

Yang Sebaiknya Tidak Menjalani

Tubektomi:
a.Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
b.Perdarahan vaginal yang belum
terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
c.Infeksi sistemik atau pelvic yang akut
( hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol)
d.Tidak boleh menjalani proses
pembedahan.
e.Kurang pasti mengenai keinginannya
untuk fertilitas di masa depan
f.Belum memberikan persetujuan tertulis.

Kapan Dilakukan:
a.Setiap waktu selam siklus menstruasi apabila

diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil.


b.Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
(fase proliferasi)
c.Pascapersalinan
Minilap :di dalam waktu 2 hari atau setelah 6
minggu atau 12 minggu
Laparoskopi :tidak tepat untuk klien-klien
pascapersalinan.
d.Pascakeguguran
Triwulan pertama:dalam waktu 7 hari sepanjang
tidak ada bukti infeksi pelvic (minilap atau
laparoskopi).
Triwulan kedua:dalam waktu 7 hari sepanjang
tidak ada bukti infeksi pelvic (minilap saja).

2Vasektomi
Profil:
a.Sangat efektif
b.Tidak ada efek samping jangka panjang.
c.Tindak bedah yang aman dan sederhana.
d.Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan.
e.Konseling daninformed consentmutlak

diperlukan.
Batasan:
Vasektomiadalah prosedur klinik menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses
fertilisasi (penyatuan dengan ovum ) tidak
terjadi.

Indikasi:
Vasektomimerupakan upaya untuk menghentikan

fertilitas dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman


atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangan
serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Penilaian Klinik
Riwayat sosiomedik yang perlu diketahui dari seorang calon
akseptor vasektomi meliputi hal-hal berikut.
a.Riwayat operasi atau trauma pada region skrotalis atau
inguinalis.
b.Riwayat disfungsi seksual,termasuk impotensi.
c.Kondisi area skrotalis (ketebalan kulit,parut atau
infeksi)
d.Temuan berupa undesensus
testikularis,hidrokel/varikokel,massa intraskrotalis atau
hernia inguinalis.
e.Riwayat alergi.
f.Adanya protenuria atau diabetes mellitus.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai