Anda di halaman 1dari 7

KONTRASEPSI

Upaya/ usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan (sementara atau permanen)


Dilakukan untuk benyak alasan :
1. Perencanaan kehamilan
2. Hindari riisko medis kehamilan (terutama dengan penyakit jantung, diabetes,, TB, dll)
3. Serta pengendalian populasi dunia
Ciri kontrasepsi ideal :
1. Aman 5. Mudah didapat
2. Daya guna/efektivitas tinggi 6. Tak perlu motivasi terus menetus
3. Murah 7. Efek samping minimal
4. Estetik 8. Reversible
Cara pemilihan metode kontrasepsi :
a. Fase menunda/ mencegah kehamilan : pil, akdr, kondom, impan, suntikan
b. Fase menjarangkan kehamilan : AKDR, suntikan, minipil, implant
c. Fase tidak hamil lagi : sterilisasi/ kontrasepsi mantap, AKDR, implant, suntikan
Kontrasepsi darurat seperti pil KB dan AKDR
Proses pemilihan :
1. Konseling KB : (kenali kebutuhan klien dan membantu klien membuat pilihan yang sesuai)
a. GATHER pada septor
Greet/ salam : menjalin hubungan dengan klien),
Ask/Asses: menilai kebutuhan klien akan KB
Tell (uraikan) : memberikan informasi tentang metode KB yang tersedia
Help (bantu) : membantu klien untuk membuat informed choice untuk metode KB yang
diinginkan
Explain : menjelaskan tentang prosedur dari KB yang dipilih, keuntungan, kerugian
refer or return visit (rujuk atau kunjungan ulang)
b. informed choice
metode kontrasepsi dipilih oeh klien setelah memahami betul kebutuhan reproduksinya, dan
terdapatbukti tertulis tentang persetujuan klien untuk dilakukan tindakan/ prosedur suatu
metode kontrasepsi yang dipilih klien
2. SKrining :
- anamnesis : gangguan haid, keputihan, penyakit lain
- pemeriksaan fisis : pemeriksaan luar, inspekulo, pemeriksaan dalam vagina
- penunjang : USG, lab, pap smear
3. Skill pemasangan kontrasepsi

Metode kontrrasepsi :
a. Hormonal
Pil (kombinasi, progestin only, injeksi (kombinasi atau progestin only), implant (progestin only,
dan AKDR hormonal
b. Non Hormonal
Alamiah (MAL atau metode amenore laktase, Pantang Berkala), Barrier (kondom, diafragma,
spermatisida), AKDR non hormonal, kontrasepsi mantap (tubektomi, vasektomi)

Kontrasepsi Hormonal
a. Pil/ oral
1. Pil kombinasi (estrogen dan progesterone)
Cara kerja :
- Menekan ovulasi dengan menekan hipotalamic gonadotropin realizing factor, sehingga
mencegah sekresi FSH dan LH)
- mencegah implantasi
- kentalkan lendir serviks sehingga memperlambat gerakan sperma
- ganggu transportasi ovum
Keuntungan :
- Efektif dan reversible (berhenti konsumsi pil maka kesuburan dapat lebih cepat kembali)
- tidak mengganggu coitus
- siklus haid teratur
- dapat diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
Kerugian :
- Harus minum tiap hari,
- efek samping (mual, perdarahan tidak teratur, perdarahah seperti bercak – bercak yang
tidak berbahaya dan segera akan hilang, meningkat nafsu makan, berat badan
meningkat , akne)
- perlu motivasi kuat
- tidak dianjurkan pada ibu menyusui karena dapat mengganggu asi
Yang tidak boleh pakai pil kombinasi :
- hipertensi
- merokok dan usia > 35 tahun
- melahirkan dalam 3 minggu terakhir
- menyusui < 6 bulan terkahir
- mungkin hamil
- kondisi medis serius seperti Stroke, atau penyakit kardiovaskuler, riw. Ca mammae,
penyakit kantung empedu, penyakit hati, DM, dll

2. Pil progestin (minipil)


Cara kerja :
- Mencegah implantasi karena menyebabkan endometrium atrofi )
- Menganggu motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
- kentalkan lendir serviks sehingga menjadi kurang banyak dan kental yang diakibatkan
sperma tak bisa masuk cavum uteri
kelebihan :
- bisa pada ibu menyusui
- tidak mengganggu coitus
- tidak ada efek samping estrogen
- dapat digunakan sebagai KB darurat
kekurangan :
- harus diminum tiap hari
- efek samping : gangguan perdarahan, perdarahan seperti bercak, perdarahan tidak
teratur , akne, alopecia, naik berat badan, hirsutism

Kontraindikasi pemakaian :
- kehamilan
- butuh proteksi sempurna terhadap kehamilan seperti penyakit jantung dan
tirotoksikosis
- tidak mampu minum pil secara kontinyu dan tepat
- haid tidak teratur dengan sebab tidak diketahui
- pernah hamil ektopik

b. Suntikan/ injeksi
1. Progestin only (suntikan progesteron)
DMPA : suntik per 3 bulan, NET EN : suntik per 2 bulan
Kelebihan :
- Tidak perlu diminum tiap hari dan motivasi kuat
- Efektif dalam mencegah kehamilan
- Cocok untuk ibu yang menyusui anak (krn tidak menggunakan estrogen)
- Efektivitas
Kekurangan :
- Efek samping : perdarahan tidak teratur (spotting, breakthrough, bleeding), dapat
sebabkan amonero sehingga menjadi atrofi endometrium, naik berat badan, nyeri
kepala

2. Kontrasepsi injeksi kombinasi


Cara kerja :
- Menekan ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks
- Atrofi dari endometrium
DMPA 150 mg : setiap 3 bulan
NET EN 200 mg : setiap 2 bulan

Yang tidak boleh pakai injeksi kombinasi :


- hipertensi
- merokok dan usia > 35 tahun
- melahirkan dalam 3 minggu terakhir
- menyusui < 6 bulan terkahir
- mungkin hamil
- kondisi medis serius seperti Stroke, atau penyakit kardiovaskuler, riw. Ca mammae,
penyakit kantung empedu, penyakit hati, DM, dll

c. Implan
Alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrol (progestin only) dan ditusukan di bawah kulit
Masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversible
- Norplant : 6 batang dan 5 tahun
- Implanon : 1 batang dan 3 tahun
- Jadena : 2 batang dan 3 tahun
Cara kerja : mengganggu ovulasi, mengganggu transportai ovum oleh karena perubahan pada
tuba, kentalkan lendir serviks
Kelebihan :
- efektif dalam mencegah kehamilan
- penggunaan jangka panjang
- tidak mengganggu produksi asi
- dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Kekurangan :
- mengganggu haid : tidak menstruasi dan terjadi perdrahan tidak teratur (spotting)
- meningkat BB, jerawat, ketegangan payudara
- vagina kering
- butuh beda minor

Indikasi :
- beri jarak antara kehamilan
- inginkan metode KB jangka panjang dan efektifitas tingggi
- alami ES estrogen
- sulit ingat konsumsi pil atau ada KI pada IUD
- tidak ingin punya anak lagi namun tak ingin yang permanen
- riwayat anemia dengan perdarahan haid yang banyak
Kontraindikasi Impan :
- menderita trombofelebitis atau penyakit tromboemboli
- perdarahan pervaginam yang tak jelas penyababnya
- riwayat kanker payudara
- penyakit hari akut

d. AKDR Hormonal
Contoh Mirena (levonogestrol 52 mg) dapat digunakan selama 5 tahun
Cara kerja :
- Menyebabkan reaksi radang lokal sehingga implantasi terganggu
- Produksi lokal prostaglandin menyebabkan terhambatnya implantasi
- Imobilisasi dari spermatozoa
- Hormonal (tekan ovulasi, atrofi endometrium, kentalkan lendir)
Kelebihan :
- Efektifitas digunakan jangka panjang 5 – 10 tahun
- Bisa digunakan untuk ibu menyusui
- Tidak mengganggu hubungan suami isteri
- Kesuburan cepat kembali
Kerugian :
- Efek samping : perdarahan/ menstruasi lebih banyak dan lebih panjang dari biasanya,
rasa nyeri dan kejang diperu, dan ekspulsi
- Perlu tenaga kesehatan
- Dapat terjadi perforasi

Kontrasepsi Non Hormonal


a. Alamiah
- Metode alamiah laktasi
Mengandalkan Pemberian ASI ekslusif untuk menekan ovulasi
Efektifitas 98% jika digunakan dengan benar > 8 kali sehari
Mekanisme : saat menyusui meningkat produksi prolactin dan gonadotropin yang akan
melepaskan hormone inhibitor terhadap FSH dan LH tidak terjadi folikulogenesis tidak
terjadi ovulasi

- Metode pantang berkala (suhu basal, ovulasi billing, metode kalender)


a. Metode Ovulasi Billing
Hindari senggama pada masa subur yang ditandai dengan keluarnya lendir encer dari vagina
b. Metode Kalender
Tidak lakukan sengga pada masa subur/ ovulasi
- Jika siklus haid teratur : hari pertama haid sampai hari ke-12, mulai lakukan pantang
berkala hari ke-12 sampai 5 hari kemudian
- Tidak teratur :
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid – 8. Dan jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11.
c. Metode suhu basal
menghindari senggama sampai peningkatan suhu tubuh ovulasi selesai (sampai hari ketiga)

Kelebihan Kontrasepsi alamiah :


- Mudah
- Tanpa biaya
- Efek samping sedikit
Kekurangan :
- Kurang efektif untuk mencegah kehamilan

b. Barrier
1. Kondom
Cara kerja :
Menghalangi sperma masuk ke vagina dengan cara mengemas sperma diujung selubung
karet sehinga tidak tercurah ke tr. Genitalia wanita.
2. Diafragma
Dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual sehingga akan menutup serviks
sehingga sperma tidak mencapai saluran reproduksi bagian atas (tuba fallopi dan uterus)
3. Spermatisida
Cara kerja :
- Sebabkan sel sperma terpecah
- Memperlambat gerak sperma
- Menurun kemampuan pembuahan sel telur
Kelebihan :
- Sederhana
- Dapat mencegah infeksi menular seksual
- Efek samping lebih sedikit
Kekurangan :
- Butuh komitmen untuk digunakan sebelum senggama

c. AKDR (Copper T380A) dapat digunakan 5-10 tahun


Cara kerja :
- Terjadi inflamasi lokal (toksik terhadap sperma, ganggu implantasi, meningkat aliran
darah uterus)
- Produksi lokal prostaglandin menyebabkan terhambatnya implantasi
- Imobilisasi dari spermatozoa
Kelebihan :
- Efektif untuk mencegah kehamilan
- Dapat digunakan jangka panjang (5 – 10 tahun)
- Tidak mempengaruhi produksi ASI
Kekurangan :
- Bisa ekpulsi sendiri
- Risiko Perforasi
- Perubahan menstruasi (menjadi lebih banyak, terdapat spotting/bercak, dan nyeri
haid/dismenore)
- Butuh tenaga kesehatan untuk memasang dan melepas

d. Kontrasepsi mantap
Tubektomi pada wanita, dan vasektomi pada pria
Tubektomi : dilakukan pemotongan dan pengambilan sebagian tuba sehingga tidak terjadi
kehamilan- mencegah pertemuan sel telur dan sel sperma
Vasektomi : pomotongan dan penutupan kedua vas deferens sehingga tidak dapat sebabkan
kehamilan (testis tetap ada)  terjadi oklusi pada vas deferens sehingga sperma tidak mencapai
vesikula seminalis tidak ada sperma dalam cairan ejakulasi
Kelebihan :
- Paling efektif
- Prosedur 1 kali dilakukan
- tidak terpengaruh libido
Kekurangan :
Tidak reversible  dapat menyebabkan penyesalan dan kehamilan ektopik

Anda mungkin juga menyukai