Disusun Oleh :
Putu Asti Widyanti
1920374159
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberian informasi obat memiliki peranan penting dalam rangka memperbaiki
kualitas hidup pasien dan menyediakan pelayanan bermutu bagi pasien. Kualitas hidup dan
pelayanan bermutu dapat menurun akibat adanya ketidakpatuhan terhadap program
pengobatan. Penyebab ketidak patuhan tersebut salah satunya disebabkan kurangnya informasi
tentang obat. Selain itu, regimen pengobatan yang kompleks dan kesulitan mengikuti regimen
pengobatan yang diresepkan merupakan masalah yang mengakibatkan ketidakpatuhan
terhadap pengobatan. Selain masalah kepatuhan, pasien juga dapat mengalami efek yang tidak
diinginkan dari penggunaan obat.
Jenis informasi yang diberikan apoteker pada pasien yang mendapat resep baru meliputi
nama dan gambaran obat, tujuan pengobatan, cara dan waktu penggunaan, saran ketaatan dan
pemantauan sendiri, efek samping dan efek merugikan, tindakan pencegahan, kontraindikasi,
dan interaksi, petunjuk penyimpanan, informasi pengulangan resep dan rencana pemantauan
lanjutan. Selain itu, diskusi penutup juga diperlukan untuk mengulang kembali dan
menekankan hal-hal terpenting terkait pemberian informasi mengenai obat. Dengan
diberikannya informasi obat kepada pasien maka masalah terkait obat seperti penggunaan obat,
efek samping, interaksi obat, dan lain-lain dapat dihindari. Oleh sebab itu perlu mempelajari
tentang komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) terhadap pasien.
B. TUJUAN
Menguasai cara pemberian KIE pada pasien yang menggunakan pil KB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode kontrasepsi modern pada dasarnya adalah metode kontrasepsi dengan alat
bantu yang lebih modern. Metode ini diantaranya adalah dengan penggunaan AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim), kondom, spermisida, diafragma, susuk dan pil. (Adsense, 2010)
Cara kontrasepsi modern/metode efektif. Cara kontrasepsi ini dibedakan atas
kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi tidak permanen dapat
dilakukan dengan pil, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), suntikan, dan norplant.
Sedangkan cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan matoda mantap, yaitu dengan
operasi tubektomi (sterilisasi pada wanita), dan vasektomi (sterilisasi pada pria).
A. PIL KOMBINASI
Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif.
Selain mencegah terjadinya ovulasi. Pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis,
seperti menimbulkan perubahan-perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang
banyak dan kental, yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri. Juga
terjadi perubahan-perubahan pada motilitas tuba Fallopii dan uterus. (Sarwono, 2010:546)
Selain pengertian tentang pil kombinasi tersebut diatas, selanjutnya kelompok
memberikan penjelasan tentang profil, jenis, cara kerja, manfaat juga indikasi dan
kontraindikasi pil kombinasi, dan sebagai sumber utama yang dipakai acuan adalah Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi yang dikemukakan oleh Abdul Bari S. (2006)
1. Profil
- Efektif dan reversibel
- Harus diminum setiap hari
- Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang
tidak berbahaya dan segera akan hilang
- Efek samping serius sangat jarang terjadi
- Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak
maupun belum
- Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
- Tidak dianjurkan pada Ibu yang menyusui
- Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
2. Jenis
- Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
- Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif
- Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif
3. Cara Kerja
- Menekan ovulasi
- Mencegah implantasi
- Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
- Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula
4. Manfaat
- Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila
digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama
penggunaan)
- Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia),
tidak terjadi nyeri haid
- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya
untuk mencegah kehamilan
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
- Mudah dihentikan setiap saat
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
- Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
- Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium dan endometrium, kista
ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore, atau
akne
5. Keterbatasan
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
- Mual, terutama pada 3 bulan pertama
- Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama
- Pusing
- Nyeri payudara
- Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan
justru memiliki dampak positif
- Berhenti haid (amenore), jarang pada pil kombinasi
- Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
- Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga risiko stroke, dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan
>35 tahun dan merokok perlu hati-hati
- Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS
Tabel penangan efek samping yang sering terjadi dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
Efek samping atau Penanganan
masalah
Amenorea Periksa dalam atau tes kehamilan. Bila tidak hamil dan klien
minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang haid
kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen
terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan khusus.
Coba berikan pil dengan dosis estrogen 50 µg atau dosis
estrogen tetap, tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien
hamil intrauterine, hentikan pil, dan yakinkan pasien bahwa
pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada janin
Mual, pusing atau muntah Tes kehamilan, atau pemeriksan ginekologik. Bila tidak
(akibat reaksi anafilaktik) hamil, sarankan minum pil saat makan malam, atau sebelum
tidur
Nyeri dada hebat, batuk, nafas pendek Serangan jantung atau bekuan darah didalam paru
Nyeri tungkai hebat (betis atau paha) Sumbatan pembuluh darah tungkai
Kasus:
Seorang ibu Devi, menunda kehamilan karena barusan melahirkan dan meyusui bayinya
kemudian konsultasi kedokter, dianjurkan meminum pil kb yang khusus untuk ibu menyusui,
setelah periksa dari dokter kemudian membawa resepnya diapotik saudara. Setelah membaca
resep, saudara selaku farmasis segera melayani pasien, dengan segera melihat ketersediaan
obatnya (ada, tidak ada, atau ada dengan merk lain)
Resep
Tugas:
Keterangan :
Di apotek tersedia pil KB Andalan khusus untuk ibu yang sedang menyusui. Ibu Devi
sebelumnya belum pernah minum pil KB.
A. SKRINING ADMINISTRATIF
B. SKRINING FARMASETIS
D. KIE
1. Pil KB Andalan Laktasi diminum 1x sehari 1 pil setiap harinya di waktu/jam yang
sama. Diminum pada saat hari pertama menstruasi.
2. Sangobion diminum 1xsehari 1 kapsul makan sesudah makan
3. Efek samping dari penggunaan asifit
4. Efek samping pil KB
5. Efek samping dari penggunaan sangobion yaitu Feses berwarna kehitaman, air
kencing berwarna kekuningan dan gangguan sistem pencernaan.
6. Cara menggunakan Pil KB
DIALOG
Apoteker “Baik Ibu. saya cek dulu ya resep nya, silakan duduk dulu”
Apoteker “Konseling untuk menjelaskan tentang cara menggunakan obat yang akan Ibu
peroleh.”
Apoteker “Ibu perkenalkan Saya Apoteker Putu Asti, Apoteker di Apotek Setia Budi
Sebelumnya Saya catat data ibu dulu,
Ibu atas nama Devi, umurnya 30 th, alamatnya di Jl. Mangga no,2 Solo ya bu..
Pasien “Iya, sudah mbak. Katanya saya dapat obat untuk menunda kehamilan,
suplemen ASI dan penambah darah”
Apoteker “Apakah dokter sudah menjelaskan tentang cara minum obat yang akan ibu
terima?”
Apoteker “Apakah ibu sudah dijelaskan tentang harapan setelah penggunaan obat ini?”
Pasien “Tidak ada mbak,saya hanya ingin menunda kehamilan saya saja mbak karena
saya baru saja hamil dan melahirkan, jadi mau ngasih jeda dulu biar ga isi lagi
hehee”
Apoteker “Kalau boleh saya tahu, apakah ibu sedang konsumsi obat lain sekarang?”
Pasien “Tidak mbak, saya tidak sedang mengkonsumsi obat apapun sekarang, soalnya
saya juga lagi menyusui asi eklusif mbak”
Apoteker baik bu. Jadi ini ibu mendapatkan 3 obat yah bu. Yang pertama ini ada obat
Asifit untuk membantu memperlancar ASI diminum 1 x sehari 1 tablet setelah
makan yah bu. Kemudian ini yang kedua Sangobion, vitamin yah bu supaya
gak kurang darah diminum 1 x sehari 1 kapsul 30 menit setelah makan. Yang
ketiga ini pil Andalan laktasi untuk mencegah kehamilan.
Apoteker pil Andalan laktasi ini dapat dikonsumsi 6 minggu setelah melahirkan. Ibu
kemaren melahirkan pada tanggal berapa bu?
Pasien “tgl 14 februari mbak.”
Apoteker “Berarti sudah bisa diminum bu. Nanti mulai minumnya pada hari pertama
haid yah bu. Ibu sudah haid bulan ini bu?”
Pasien Belum mbak. Sekitar tanggal 15 sy haid mbak
Apoteker Kalau begitu diwaktu hari pertama ibu haid bulan ini langsung diminum yah
bu obatnya. 1 hari 1 pil bu. Besoknya minum lagi 1 pil di jam yang sama yah
bu dengan pada awal minum. Petunjuknya bisa dilihat dibelakang obatnya ini
yah bu. Apakah bisa dimengerti bu?
Pasien Iya mengerti mbak
Apoteker Baik bu. Kalau misalnya ibu lupa minum pil andalan laktasi ini, kalau lupa 1
hari kurang dari 12 jam, langsung diminum pada jam waktu ibu ingat yah bu,
kemudian berikutnya minum sesuai jam pertama kali diminum. Dan kalua lupa
1 pil lebih dari 12 jam ibu langsung minum pilnya sesegera mungkin ya bu
walaupun waktunya berdekatan dgn minum obat yg sblmnya. Jika ibu lupa
minum 2 pil/2 hari, maka minum 2 pil yang terlupa sekaligus lalu minum 2 pil
keesokan harinya. Tetapi Jika lupa minum 3 pil atau lebih, maka manfaat pil
sudah tidak ada bu. Jadi hentikan saja penggunaan yang tersisa dan gunakan
kondom atau hindari hubungan seksual. Kembali minum Pil KB Laktasi
setelah periode menstruasi berikutnya. Tapi ibu supaya tidak lupa buat saja
alarm di hpnya bu. Jadi tiap hari bisa bunyi di waktu ibu harus minum obatnya.
Pasien Oh begitu ya mbak..
analasis Untuk efek samping biasanya pada waktu haid ada bercak-bercak darah bu
pada bulan – bulan pertama, bisa terjadi sakit kepala, mual dan payudara terasa
lembek. Namun pada umumnya semua efek samping akan berangsur hilang
setelah beberapa kali penggunaan bu, jadi jangan khawatir. Ibu banyak istirahat
dan banyak minum air yah bu. Supaya air asi nya pun juga lancar. Dan jangan
lupa juga ya bu nanti semua obatnya disimpan di kotak obat yah bu atau di
tempat yang kering, yang terlindung dari cahaya.
Baik mba Iya mbak..
Apoteker “Kalau begitu, apakah Ibu bisa mengulangi aturan pakainya tadi?”
obat Asifit untuk ASI diminum 1 x sehari 1 tablet setelah makan, Sangobion
vitamin untuk kurang darah diminum 1 x sehari 1 kapsul 30 menit setelah
makan. Pil Andalan laktasi untuk mencegah kehamilan diminum hari pertama
haid 1 pil, hari berikutya 1 pil dijam yang sama dengan hari sebelumnya, dst.
Kalau lupa minum pil andalan 1 hari, langsung minum pas ingat dan minum
juga pil untuk hari itu pada jam yang sudah diatur. Lupa 2 hari minum 2 pil pas
ingat, besoknya minum 2 pil juga. Lebih dari 3 hari tidak bermanfaat pilnya.
Apoteker “Iya ibu benar sekali, saya rasa Ibu sudah sangat paham dengan pengobatan
ibu. Apa ada yang ingin ditanyakan atau kurang jelas?”
Apoteker “Baik ibu, Saya rasa sudah cukup konselingnya. “ apa bila ibu masih merasa
ada yang bingung ibu bs tanyakan langsung pada saya ya bu, dinomor kartu
pengenal sy ini.
semoga asinya lancar terus ya bu, dan semoga ibu dan anak ibu sehat selalu ya
bu..
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12593-Paper.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20117/4/Chapter%20II.pdf
Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Panduan Praktis Pelayanan ontrasepsi. PT Bina Pustaka:
Jakarta
Wijono, Wibisono. 2001. Panduan Baku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Kesehatan Keluarga