Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ IMPLAN ”

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Dari

Mata Pelajaran Sistem Pengantaran Obat

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Kiky Nabila
(F1F117002)
2. Kris Enjelika Tamba
(F1F117042)
3. Yudia Aprilia
(F1F1170)
4. Geby
5. Bilia

Dosen Pengampu :

Fitrianingsih , S.Farm., M.Farm., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul, “
IMPLAN ”

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca, dan dosen
demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang dan untuk
perkembangan dan kemajuan akademik penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Jambi, 25 November 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Implan ................................................................................................. 3
2.2 Karakteristik dan Formulasi Implan .................................................................... 3
2.3. Jenis – Jenis Implan .............................................................................................. 3
BAB III............................................................................................................................... 9
PENUTUP.......................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman serba modern ini banyak produk-produk obat baru yang
memberikan efektivitas yang lebih baik. Salah satunya adalah implan , dimana
merupakan sediaan steril berukuran kecil dengan tujuan memperoleh pelepasan
obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama. Sehingga memberikan
kenyamanan kepada pasien serta dapat meningkatkan kepatuhan pasien.
Apalagi peningkatan angka kelahiran yang semakin tinggi akan
berpengaruh terhadap kepadatan penduduk. Sehingga diperlukan pengaturan angka
kelahiran dengan beberapa program pemerintah. Salah satunya dengan Implan
kontrasepsi yang sering digunakan untuk mencegah dan mengatur jarak kehamilan.
Masih banyak jenis-jenis implan yang dapat memberikan manfaat bagi
pasiennya,terutama jika pasien menginginkan efek terapi yang lebih lama. Dan
masih ada lagi berbagai macam implan yang dapat digunakan pada tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan implan ?
2.Apa saja jenis-jenis implan yang tersedia ?
3.Bagaimana mekanisme kerja obat implan ?
4.Bagaimana formulasi implan ?
5.Apa itu implan kontrasepsi ?
6.Apa yang dimaksud dengan implanon ?
7.Bagaimana cara penyisipan dan pelepasan implan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk mengetahui
pengertian implan , jenis-jenis implan , cara pemasangan, mekanisme kerja,
formulasi implan. Dan untuk mengetahui implanon serta cara penyisipan dan
pencabutan implan.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah pembaca dapat
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
implan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Implan


Implan adalah sediaan berukuran kecil dengan massa padat steril, berisi obat
dengan kemurnian tinggi , dan ditujukan untuk ditanam didalam tubuh. Penanaman
implan (umumnya subkutan) dimaksudkan agar pelepasan obat terjadi secara terus
menerus dalam jangka panjang , misalnya dalam pemberian hormon estradiol.
Implan dimasukkan dengan bantuan injektor khusus atau melalui sayatan bedah
(Lestari et.al.,2017).
Sebuah implan adalah suatu peralatan medis yang dibuat untuk
menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis. Permukaan implan yang
kontak dengan tubuh bisa terbuat dari bahan biomedis seperti titanium, silikon ,
atau apatit ataupun bahan lain tergantung pada fungsinya. Pada kasus tertentu
implan mengandung perangkat elektronik seperti jantung buatan. Beberapa implan
bersifat bioaktif, seperti perangkat transfer obat dalam bentuk pil yang dapat
diimplan.
Pada bidang ortopedi , implan adalah perangkat yang ditempatkan sebagai
pengganti tulang untuk menyangga fraktur. Dalam konteks ini , implan dapat
ditempatkan didalam tubuh (internal) ataupun diluar tubuh (eksternal). Untuk
implan kontrasepsi memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan sehingga
mendapatkan efek obat dalam jangka waktu lama,biasanya berkisar dari 1 bulan
sampai 1 tahun atau lebih. Ada juga beberapa implan yang untuk mempercantik
bagian tertentu (estetika/dekoratif) misalnya implan payudara.

2.2 Karakteristik dan Formulasi Implan


Ada beberapa karakteristik implan,yaitu :
1.Steril
2.Berukuran kecil
3.Berisi obat dengan kemurniaan tinggi
4.Dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakkan
Formulasi Implan kontrasepsi : mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl siloxane) yang berisi hormon golongan
progesteron.
Pelet tidak mengandung bahan pengikat,pengencer atau pengisi yang ditujukan
untuk memungkinkan seluruhnya melarut dari absorbsi pelet di tempat penanaman.
Contoh : pelet estradiol yang mengandung 10 dan 25 mg estrogen estradiol (dosis
lazim oral dan parenteral 250 mg)

2.3. Jenis – Jenis Implan


Ada beberapa jenis dari implan , yaitu :
1. Implan Kontrasepsi
adalah metode kontrasepsi yang disisipkan pada bagian subdermal, yang
hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan
reversibel untuk wanita). Dikenal juga dengan KB susuk / alat kontrasepsi
bawah kulit. Termasuk kontrasepsi hormonal progestin-only (hanya berisi

3
hormon progesteron). Implan ini melepaskan sejumlah kecil progestin
secara terus-menerus ke dalam aliran darah dalam jangka waktu lama.
Kontrasepsi yaitu usaha yang dilakukan untuk mencegah kehamilan atau
menunda kehamilan. Banyak jenis kontrasepsi yang digunakan salah
satunya yaitu implan kontrasepsi.
Cara kerja implan kontrasepsi yaitu :
1.Lendir serviks menjadi kental
2.Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
3.Mengurangi transportasi sperma
4.Menekan ovulasi
Jenis – jenis implan mempengaruhi lama kerja alat kontrasepsi
tersebut. Lama kerja ini dipengaruhi oleh jenis hormon yang digunakan
serta dosis hormon yang terkandung dalam kapsul implan. Ada beberapa
jenis implan kontrasepsi yaitu :
1.Norplant : 6 batang mengandung silastik lembut berongga, panjang 3,4
cm, diameter 2,4 cm. 36 mg levonorgestrel (LNG) dengan masa kerja 5
tahun

Norplan

2. Implanon : 1 batang putih lentur, panjang 40 mm, diameter 2 mm,


mengandung 68 mg 3-keto-desogestrel/etonogestrel (ENG) dengan masa
kerja 3 tahun

Implanon

4
3. Jadena dan Indoplant : 2 batang mengandung 75 mg levonorgestrel
(LNG) dengan masa kerja 5 tahun

Jadena dan Indoplant


4. Uniplant : 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm mengandung
38 mg nomegestrol asetat dengan masa kerja 1 tahun
5. Capronor : 1 kapsul biodegradable mengandung levonorgestrel dan
terdiri dari polimer E-kaprolakton dengan masa kerja 12 – 18 bulan

Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari implan kontrasepsi yaitu


sebagai berikut :
Keuntungan Kerugian
Nyeri kepala
Daya guna tinggi
Peningkatan berat badan
Perlindungan jangka panjang
(sampai 3 atau 5 tahun)
Nyeri payudara
Pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
Perasaan mual
Tidak memerlukan
pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen Pening/pusing kepala
Perubahan perasaan (modd)
Tidak mengganggu kegiatan
atau gelisah
senggama
Perubahan pola haid
Tidak menghambat
:spotting, hipermenorea serta
pembentukan ASI
amenorea
membutuhkan bedah minor
Dapat dicabut setiap saat
untuk penyisipan dan
sesuai dengan kebutuhan
pencabutan

Indikasi dan Kontraindikasi

5
Indikasi Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Usia reproduksi
Perdarahan pada vagina yang
Telah memiliki anak atau
belum jelas penyebabnya
belum
Benjolan / kanker payudara
Menyusui dan
atau riwayat kanker payudara
membutuhkan kontrasepsi
Tidak dapat menerima
Pasca persalinan dan tidak
perubahan pola haid
menyusui
Miom uterus dan Ca mamae
Pasca keguguran
Gangguan toleransi glukosa
Tidak menginginkan anak
lagi,namun menolak
sterilisasi
Riwayat KET
TD<180/110 mgHg, dengan
misal pembekuan darah atau
anemia
Tidak boleh menggunakan
met kontrasepsi hormonal
yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan
pil

Perhatian
Keadaan kesehatan yang sebaiknya tidak menggunakan implan :

1. Penyakit hati akut


2. Stroke, penyakit jantung
3. Menggunakan obat epilepsi/TBC
4. Tumor jinak atau ganas pada hati
Interaksi Obat Implan Kontrasepsi = Obat TBC dan Epilepsi dapat menurunkan
efektivitas implan.
Efek samping bisa berupa :

1. Sakit kepala
2. Penambahan berat badan
3. Nyeri payudara
Catatan : Efek samping ini tidak berbahaya dan akan hilang sendirinya.

6
2. Implan tulang : perangkat yang ditempatkan sebagai pengganti tulang untuk
menyangga fraktur

Implan Tulang

Implan Tulang Belakang

3. Implan gigi (dental) : suatu benda yang terbuat dari sekrup titanium dan
berbentuk menyerupai akar gigi dan mempunyai ulir di bagian luar yang
dipasang di dalam tulang rahang atas ataupun rahang bawah.

7
4. Implan payudara : suatu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan
struktur dan fungsi bagian payudara dengan jalan operasi bedah plastik
(estetika)

5. Implan intraokular (mata) : berupa lensa yang dimasukkan ke dalam mata


melalui operasi

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Gel merupakan sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan
mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan
yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi.
2. Keuntungan sediaan gel :efek pendinginan pada kulit saat digunakan;
penampilan sediaan yang jernih dan elegan; pada pemakaian di kulit
setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya lekat
tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak
terganggu; mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan
penyebarannya pada kulit baik.
Kekurangan sediaan gel : harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam
air , Penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau
dihilangkan untuk mencapai kejernihan yang tinggi, gel dengan kandungan
alkohol yang tinggi dapat menyebabkan pedih pada wajah dan mata,
penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari,
alkohol akan menguap dengan cepat dan meninggalkan film yang berpori
atau pecah-pecah sehingga tidak semua area tertutupi atau kontak dengan
zat aktif.
3. Evaluasi gel, yaitu :
 Organoleptik
 pH
 Keseragaman bobot Obat
 Viskositas
 Daya Sebar

9
DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 2004. Ilmu Meracik Obat. UGM Press, Yogyakarta.


Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press,Jakarta.
Depkes, RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Depkes, RI. 1978. Formularium Nasional Edisi II. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Hasyim, N., Pare, K. L., Junaid, I., Kurniati, A., 2012. Formulasi dan Uji Efektivitas
Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) pada Kelinci
(Oryctolagus cuniculus). Majalah Farmasi dan Farmakologi, 16(2) : 89–94.
Lukman, A., Susanti, E. & Oktaviana, R., 2012. Formulasi Gel Minyak Kulit Kayu
Manis (Cinnamomum burmannii Bl) sebagai Sediaan Antinyamuk. Penelitian
Farmasi Indonesia, 1(1) : 24–29.
Putri, S.A., Sutadipura, N. & Roekmantar, 2014. Efek Ekstrak Etanol Daun Cocor
Bebek. Prosiding Pendidikan Dokter.1(1) : 886–893

10

Anda mungkin juga menyukai