Anda di halaman 1dari 15

TUNTUTAN

AGAMA
TERHADAP IBU
NIFAS
Kelompok 6
Nama Anggota:

Empip Rosipah
Endang Sri Rahayu
Fitri Hayati
Table of Contents

01 02 03
Pengertia Persetubu Kebersiha
n Nifas han n Mandi
(Jima’)
04 05 06
Keluarga Ibadah Masalah
Berencana
(KB)
Pengertian
Nifas
Nifas dari segi bahasa berasal dari kata
“na fi sa” yang bermaksud melahirkan.
Nifas adalah darah yang keluar dari
rahim yang disebabkan melahirkan atau
setelah melahirkan.

Menurut Imam Asy-Syafi'i, darah nifas


adalah darah yang keluar dari rahimnya
wanita yang sebelumnya mengalami
kehamilan, meskipun darah yang keluar
hanya berwujud segumpal darah.
Beberapa hal untuk mengenali
darah nifas
● 1. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim disebabkan
melahirkan, baik sebelum, bersamaan atau sesudah
melahirkan
● 2. Disertai dengan tanda-tanda akan melahirkan (seperti
rasa sakit, dll) yang diikuti dengan proses kelahiran
● 3. Bayi yang dilahirkan/ dikeluarkan sudah berbentuk
manusia (terdapat kepala, badan dan anggota tubuh lain
seperti tangan dan kaki, meskipun belum sempurna
benar).
Beberapa kondisi wanita yang
sedang nifas
● Darah nifas berhenti keluar sebelum 40 hari dan tidak keluar lagi
setelah itu. Maka sang wanita wajib mandi (bersuci) dan kemudian
melakukan ibadah wajibnya lagi, seperti shalat dan puasa, dll.
● Darah nifas berhenti keluar sebelum 40 hari, akan tetapi kemudian
darah keluar lagi sebelum hari ke-40. Maka, jika darah berhenti ia
mandi (bersuci) untuk shalat dan puasa. Jika darah keluar, ia harus
meninggalkan shalat dan puasa. Akan tetapi, bila berhentinya darah
kurang dari sehari, maka tidak dihukumi suci.
● Darah nifas terus keluar dan baru berhenti setelah hari ke-40. Maka
sang wanita harus mandi (bersuci). Darah terus keluar hingga
melebihi waktu 40 hari.
Beberapa yang tidak boleh
dilakukan oleh ibu nifas
 Salat Nabi Muhammad saw bersabda “Ketika mulai menstruasi, tinggalkan salat”.
 Tawaf Nabi Muhammad saw bersabda “Lakukan semua apa yang perlu dilakukan ketika
sedang menunaikan ibadah haji, tapi jangan melakukan tawaf mengelilingi ka’bah sebelum
kamu suci kembali”.
 Melakukan hubungan suami istri Seperti firman Allah pada QS Al-Baqarah:222 yang artinya
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu adalah kotoran”. Oleh
sebab itu, hendakla kamu menjauhkan diri (tidak menyetubuhi) dari wanita diwaktu haid;
dan jangan kamu mendekati ereka sebeum suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah padamu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-rang yang bertaubat dan yang menyucikan diri.
 Membaca Al-Quran Sangat dianjurkan bagi wanita yang sedang tidak suci, haid atau nifas,
untuk tidak membaca Al-Quran secara lisan, kecuali dibutuhkan. Berdzikir, atau
mengucapkan Allahu Akbar, Alhamdulillah, Subhanallah, Bismillah, mendengarkan orang
membaca Al-Qur’an, berdoa, atau mengucapkan Amin atas doa orang lain, semua itu tidak
dilarang
Persetubuhan (Jima’)
Jima’ menurut bahasa adalah
mengumpulkan bilangan. Seperti
ungkapan ungkapan
“mengumpulkan” perkara seperti
ini, maksudnya telah terkumpul
bersamanya.
Arti bahasa yang lain adalah
persetubuhan atau
persenggamaan. Menurut istilah
jima’ adalah memasukkan dzakar
(penis) laki-laki ke dalam farji
(vagina) perempuan
Hukum persetubuhan disaat sedang
nifas
Suami haram melakukan jima’ disaat istri sedang menstruasi atau nifas
Firman Allah SWT yang artinya : “Mereka bertanya pada engkau (wahai
Muhammad) mengenai persoalan darah menstruasi, maka jawablah darah
tersebut merupakan kotoran, oleh karenanya hindarilah wanita-wanita ketika
dalam keadaan menstruasi, dan janganlah kamu bersetubuh dengan mereka
sampai mereka suci. Manakala mereka sudah suci (kemudian melakukan
mandi) maka bersetubuhlah kamu dengan mereka sebagaimana Allah
memerintahkanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang ahli taubat
dan ahli bersuci”. (QS. Al-Baqarah: 222).
Kebersihan Mandi
Fardhu Mandi Sunnat Mandi
● Niat, bersama-sama dengan mula- ● Mendahulukan membasuh segala
mula membasuh tubuh. Lafadzh kotoran dan najis dari seluruh tubuh.
niat : ● Membaca basmallah pada permulaan
● ‫ﻴﺖ ﺍﻠﻐﺳﻞ ﻠﺮ ﻔﻊ ﺍﻠﺤﺪ ﺚ ﺍﻻ ﻜﺑﺮ ﻔﺮﻀﺎ ﷲ ﺘﻌﺎﻠﻰ‬ ‫ﻧﻮ‬ mandi.
● “Aku niat mandi wajib untuk ● Menghadap kiblat sewaktu mandi dan
menghilangkan hadast besar fardhu mendahulukan bagian kanan daripada
karena Allah.” kiri.
●   ● Membasuh badan samapai tiga kali.
● Membasuh seluruh badannya dengan ● Membaca doa sebagaimana membaca
air, yakni meratakan air kesemua doa sesudah berwudhu.
rambut dan kulit. ● Mendahulukan mengambil air wudhu
● Menghilangkan najis. yakni sebelum mandi disunnatkan
berwudhu terlebih dahulu.
Keluarga Berencana (KB)

 Apabila seorang Muslim melakukan KB dengan motivasi yang hanya bersifat


pribadi misalnya ber-KB untuk menjarangkan kehamilan atau kelahiran atau untuk
menjaga kesehatan si ibu, hukumnya boleh saja.
 Jika seseorang melakukan KB disamping memiliki motivasi yang bersifat pribadi
seperti kolektif dan nasional seperti untuk kesejahteraan masyarakat atau
Negara, maka hukumnya bisa sunnah atau wajib tergantung keadaan juga.
 Hukum ber-KB bisa menjadi makruh bagi pasangan suami istri yang tidak
menghendaki kehamilan, padahal suami istri tersebut tidak ada hambatan atau
kelainan untuk memiliki keturunan.

Hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam, adapun dikarenakan
oleh hal-hal berikut:
 Menghawatirkan keselamatan jiwa dan kesehatan ibu
 Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan kehidupan.
 Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak apabila jarak kelahiran
anak terlalu dekat
Ibadah
Amalan yang
Haid dan nifas bisa dikerjakan
wanita nifas

 Membaca Al-Qur’an tanpa


Wanita yang haid dan nifas menyentuh lembaran mushaf
haram melakukan shalat fardhu  Memperbanyak Dzikir sebanyak
maupun sunnah, dan mereka mungkin dan berdo’a
tidak perlu menggantinya  Belajar ilmu agama seperti
apabila suci. (Ibnu Hazm di membaca buku-buku Islam.
dalam kitabnya al-Muhalla)  Mendengarkan ceramah, bacaan Al-
Shalat sebagaimana yang kita Qur’an atau semacamnya
ketahui, sahnya juga suci dari  Bersedekah, infaq, atau amal sosial
hadast besar. Cara keagamaan lainnya
menghilangkan hadast besar  Menyampaikan kajian (dakwah di
tersebut yaitu dengan cara sosmed) sekalipun harus mengutip
mandi wajib. Al-Qur’an.
 Membaca Qur’an Melalui gadget
Masalah-Masalah
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim karena melahirkan. Baik
darah itu keluar bersamaan ketika proses melahirkan, sesudah
atau sebelum melahirkan, yang disertai dengan dirasakannya
tanda-tanda akan melahirkan, seperti rasa sakit, dan lain-lain. Rasa
sakit yang dimaksud adalah rasa sakit yang kemudian diikuti
dengan kelahiran. Jika darah yang keluar tidak disertai rasa sakit,
atau disertai rasa sakit tapi tidak diikuti dengan proses kelahiran
bayi, maka itu bukan darah nifas.
Selain itu, darah yang keluar dari rahim baru disebut dengan nifas
jika wanita tersebut melahirkan bayi yang sudah berbentuk
manusia. Jika seorang wanita mengalami keguguran dan ketika
dikeluarkan janinnya belum berwujud manusia, maka darah yang
keluar itu bukan darah nifas. Darah tersebut dihukumi sebagai
darah penyakit (istihadhah) yang tidak menghalangi dari shalat,
puasa dan ibadah lainnya.
Kesimpulan
Nifas adalah darah yang keluar disebabkan oleh kelahiran
anak. Hukum yang berlaku pada nifas adalah sama
seperti hukum haid, baik mengenai hal-hal yang
diperbolehkan, diharamkan, diwajibkan maupun di
hapuskan. Karena nifas adalah darah haid yang tertahan
karena proses kehamilan. Takaran maksimal bagi keluar
darah nifas ini adalah 40 hari.
Seorang suami diharamkan untuk menyetubuhi istrinya
selama dia masih nifas. Apabila darah nifas seorang
wanita telah terhenti maka dia wajib mandi, sesuai
dengan kesepakatan ulama umat ini sehingga wanita itu
menjadi suci dari nifasnya, setelah itu suami
diperbolehkan untuk menyetubuhinya. Wanita yang haid
dan nifas haram melakukan shalat fardhu maupun
sunnah sebelum ia melakukan mandi wajib
Terimakasih
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai