- WINDI PEBRIANTI(01017182)
Gabapentin adalah obat untuk meredakan kejang pada penderita epilepsi. Obat ini tersedia dalam
bentuk kapsul dan hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Gabapentin merupakan jenis obat
antikonvulsan atau antikejang. Obat ini bekerja dengan memengaruhi saraf dan senyawa kimia di dalam
tubuh yang menyebabkan kejang dan nyeri. Perlu diketahui, gabapentin tidak dapat menyembuhkan
epilepsi, melainkan hanya mengendalikan kejang selama dikonsumsi secara rutin. Selain untuk
meredakan kejang, gabapentin juga digunakan untuk meredakan nyeri saraf yang muncul setelah
mengalami herpes.
Merk dagang: Alpentin, Epiven, Gabapentin, Gabasant 300, Gabatin, Gabesco, Gabexal, Galepsi, Ganin,
Nepatic, Neurontin, Neurosantin, Opipentin, Repligen, Simtin, Sipentin, Tineuron
Gabapentin untuk ibu hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.
Gabapentin dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini
tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
300 mg 1 kali sehari pada hari pertama, 300 mg 2 kali sehari pada hari kedua, dan 300 mg 3 kali sehari
pada hari ketiga. Dosis dapat ditingkatkan 300 mg tiap 2-3 hari, tergantung respons pasien terhadap
obat.
300 mg 1 kali sehari pada hari pertama, 300 mg 2 kali sehari pada hari kedua, dan 300 mg 3 kali sehari
pada hari ketiga. Dosis dapat ditingkatkan 300 mg tiap 2-3 hari, tergantung respons pasien. Dosis
maksimal 3600 mg per hari.
Dosis awal 600 mg 1 kali sehari, diminum pada pagi hari, kemudian dosis ditingkatkan menjadi 600 mg 2
kali sehari.
Untuk mengatasi kejang akibat epilepsi pada anak berusia lebih dari 6 tahun, dosis awal yang diberikan
adalah 10-15 mg/kgBB. Dosis maksimal 50 mg/kgBB.
Penggunaan gabapentin bersama dengan obat lain dapat menimbulkan efek interaksi.
- Obat pereda nyeri jenis opioid, seperti morfin. Efeknya adalah peningkatan risiko terjadinya depresi
sistem saraf pusat, seperti mengantuk dan gangguan sistem pernapasan.
- Antasida yang mengandung aluminium atau magnesium. Efeknya adalah menurunkan penyerapan
gabapentin.
Pastikan Anda telah membaca petunjuk pada kemasan sebelum mengonsumsi Gabapentin. Gunakan
gabapentin sesuai yang disarankan dokter. Jangan menambah dosis dan durasi pengobatan, karena
dapat meningkatkan risiko efek samping.
Telan kapsul gabapentin secara utuh dengan segelas air. Jangan membuka, menghancurkan, atau
mengunyah kapsul sebelum ditelan. Gabapentin bisa dikonsumsi bersama dengan makanan, atau
sebagaimana yang disarankan oleh dokter.
Konsumsi gabapentin pada jam yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan manfaat obat. Bagi
pasien yang mengonsumsi gabapentin 3 kali sehari untuk mengendalikan kejang, pastikan jarak waktu
antar dosis tidak lebih dari 12 jam.
Bila lupa mengonsumsi obat gabapentin, segera gunakan begitu ingat jika jeda dengan jadwal berikutnya
belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Tetap konsumsi gabapentin meski kondisi sudah membaik. Jangan berhenti mengonsumsi gabapentin
secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter.
- Mengantuk
- Perubahan perilaku
- Sulit berkonsentrasi
- Sakit kepala
- Penglihatan buram
- Tremor
VITAMIN C
Ascorbic acid atau vitamin C adalah nutrisi pembentuk kolagen, yaitu zat yang dibutuhkan untuk
memperbaiki kulit, tulang, dan gigi. Vitamin C bisa diperoleh secara alami dari buah dan sayur. Vitamin C
alami bisa diperoleh dari berbagai jenis buah dan sayur, seperti jeruk, yuzu, stroberi, cabai, brokoli, dan
kentang. Meski demikian, tubuh bisa kekurangan vitamin C. Kondisi ini berisiko terjadi pada orang yang
sering mengonsumsi minuman beralkohol, perokok, dan pengguna NAPZA. Kekurangan vitamin C atau
skorbut dapat mengakibatkan anemia, gusi berdarah, dan luka menjadi sulit untuk sembuh. Pada kondisi
demikian, tubuh membutuhkan asupan vitamin C tambahan, selain dari makanan.
Golongan : Vitamin
Kategori kehamilan dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.Vitamin C dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini
tanpa memberi tahu dokter.
Dosis vitamin C tergantung kepada usia pasien. Berikut adalah takaran penggunaan vitamin C untuk
kekurangan vitamin C (skorbut):
Vitamin C tablet
- Anak-anak: 100 mg per hari, dalam 3 dosis terbagi. Dilanjutkan 100 mg per hari sampai gejala reda (1-3
bulan)
Vitamin C suntik
- Dewasa: 200 mg per hari.
Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan
mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan
tubuh. Namun, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi tubuh, bukan sebagai
pengganti nutrisi dari makanan.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang
terserang suatu penyakit (misalnya flu), hamil, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu
metabolisme vitamin dan mineral.
Dosis vitamin C diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Vitamin C tablet
umumnya dikonsumsi 1-2 kali sehari, bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Kebutuhan seseorang terhadap vitamin C akan meningkat seiring pertambahan usia. Konsultasikan
dengan dokter spesialis gizi mengenai kebutuhan vitamin C harian yang sesuai dengan usia Anda. Guna
mencegah efek samping, jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Vitamin C suntik diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh darah, otot, atau di bawah kulit.
Vitamin C tidak dapat menyembuhkan flu dan batuk. Namun, mengonsumsi vitamin C secara rutin,
sebelum munculnya flu, diduga dapat mempersingkat waktu pemulihan flu yang ringan. Jika Anda
mengalami keluhan demam, batuk, dan sesak yang memberat jangan ragu untuk melakukan
pemeriksaan ke dokter.
Simpan kemasan vitamin C dalam suhu kamar, jauh dari panas dan lembab. Jangan membuka kemasan
vitamin C bila tidak hendak dikonsumsi.
Vitamin C yang digunakan bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan reaksi tertentu, di
antaranya:
- Menurunkan efek obat kemoterapi, obat golongan statin, niacin (vitamin B3), serta warfarin.
- Meningkatkan risiko keracunan zat besi terhadap jantung, jika dikonsumsi dengan obat deferoxamine.
Efek Samping dan Bahaya Vitamin C (Asam Askorbat)
Jika dikonsumsi dalam takaran yang direkomendasikan, vitamin C sangat jarang menyebabkan efek
samping. Sebaliknya, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang, vitamin C dapat
menyebabkan sejumlah efek samping berikut:
- Perut kembung
- Sakit perut
- Diare
- Mual
- Muntah
- Batu ginjal
PARACETAMOL
Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yaitu
prostaglandin. Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, tanda peradangan
seperti demam dan nyeri akan berkurang
Belum ada laporan mengenai terjadinya cacat janin ketika paracetamol digunakan oleh ibu
hamil. Untuk ibu menyusui, paracetamol dapat terserap ke dalam ASI, tetapi dalam jumlah
kecil. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risiko konsumsi
paracetamol pada saat hamil atau menyusui.
Merk dagang paracetamol: Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu, Hufagesic, Paramex SK,
Sanmol, Tempra, Termorex, dan Poro.
Golongan Oban penurun panas dan pereda nyeri (analgesik dan antipiretik)
Paracetamol untuk ibu hami dan menyusui Obat minum dan suppositoria
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Infus dan suntik
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap
janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika
besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, lebih baik berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu.
Jangan mengonsumsi dan menggunakan paracetamol jika memiliki riwayat alergi dengan obat
ini.
Jangan memberikan paracetamol kepada anak berusia di bawah 2 tahun tanpa petunjuk dari
Jangan mengonsumsi alkohol bersama dengan parasetamol karena dapat meningkatkan risiko
kerusakan hati.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, seperti obat untuk epilepsi, tuberkulosis
(TBC), obat pengencer darah, suplemen, atau obat herbal.
Segera ke rumah sakit jika demam tidak mereda, serta ketika muncul kemerahan pada kulit.
Dosis paracetamol disesuaikan dengan usia dan kondisi penderita. Berikut adalah penjelasan
paracetamol dalam bentuk obat minum dan suppositoria untuk meredakan demam dan nyeri:
Dewasa
325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam. Paracetamol biasanya tersedia dalam
bentuk tablet dengan kandungan 500 mg. Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam
sekali untuk meredakan demam.
< 2 bulan
10–15 mg/kgBB, tiap 6–8 jam sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.
10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam sekali atau sesuai anjuran dokter. Dosis maksimal 5 kali
pemberian dalam 24 jam.
Khusus untuk paracetamol infus, dosis dan pemberiannya akan dilakukan langsung oleh dokter
atau oleh petugas medis di bawah pengawasan dokter sesuai kondisi pasien.
Pastikan Anda selalu menggunakan paracetamol sesuai aturan pakai yang tertera di kemasan
obat atau anjuran dokter. Hentikan penggunaan paracetamol jika keluhan tidak reda setelah 3
hari mengonsumsi paracetamol.
Gunakan segelas air putih untuk menelan tablet paracetamol. Untuk paracetamol sirup,
gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosis yang dikonsumsi tepat.
Sebelum itu, pastikan Anda mengocok sirup terlebih dahulu.
Simpanlah paracetamol dalam suhu ruangan, terhindar dari panas dan lembab, serta hindarkan
dari jangkauan anak-anak
b. Paracetamol suppositoria
Paracetamol bentuk suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus. Pastikan
Anda membuka plastik pembungkusnya terlebih dahulu kemudian masukkan obat bagian ujung
yang lancip ke dalam dubur. Setelah obat masuk, duduk atau berbaring terlebih dahulu hingga
obat terasa meleleh. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah memasukkan obat
suppositoria. Paracetamol suppositoria perlu disimpan di dalam kulkas.
c. Paracetamol infus
Paracetamol dalam bentuk infus hanya diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah
pengawasan dokter. Sebelum menggunakan paracetamol dengan bentuk sediaan apa pun,
pastikan Anda membaca petunjuk yang tertera di kemasan obat atau ikuti petunjuk dokter.
Penggunaan paracetamol untuk infeksi virus Corona
Paracetamol dapat berinteraksi jika digunakan dengan obat lainnya. Berikut ini beberapa
interaksi yang dapat terjadi:
Demam
Muncul ruam kulit yang terasa gatal
Sakit tenggorokan
Muncul sariawan
Nyeri punggung
Tubuh terasa lemah
Kulit atau mata berwarna kekuningan
Timbul memar pada kulit
Urine berwarna keruh atau berdarah
Tinja berwarna hitam atau BAB berdarah
Jika dikonsumsi secara berlebihan, paracetamol bisa menyebabkan overdosis, dengan gejala
berupa:
Perut bagian atas terasa sakit
Kehilangan nafsu makan
Mual atau muntah
Diare
Keringat dingin
Myores
PENGERTIAN
Myores merupakan obat yang di produksi oleh Meprofarm. Obat ini mengandung Tizanidine
HCl yang diindikasikan untuk mengatasi kejang otot yang berkaitan dengan kelainan tulang
belakang statis dan fungsional (sindrom serviks dan lumbar), peradangan sendi pinggul, sebagai
terapi tambahan kejang otot karena gangguan neurologis.
KEGUNAAN
Myores digunakan untuk mengatasi kejang otot yang berkaitan dengan kelainan tulang
belakang statis dan fungsional.
EFEK SAMPING
Kontraindikasi
Interaksi Obat
Flunarizin
Flunarizin adalah obat yang digunakan untuk mencegah migrain, yaitu nyeri kepala berdenyut
dengan tingkatan sedang hingga berat yang mengenai satu sisi kepala saja. Belum diketahui
secara pasti mengenai cara kerja flunarizin dalam pencegahan migrain. Namun demikian, obat
ini cukup efektif dalam mengurangi frekuensi terjadinya serangan migrain dan menurunkan
tingkat keparahan penyakit. Perlu diingat, walau terbukti cukup efektif, flunarizin tidak efektif
untuk meredakan gejala migrain yang menyerang secara tiba-tiba. Selain itu, flunarizin juga
digunakan untuk mencegah vertigo dan gangguan sistem saraf yang mengatur keseimbangan,
koordinasi, serta gerakan tubuh (sistem vestibular).
Dosis Flunarizin
Dosis flunarizin untuk tiap pasien berbeda-beda berdasarkan respons tubuh tiap pasien. Dosis
flunarizin yang akan diberikan adalah 5-10 mg per hari dan dikonsumsi saat malam hari.
Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikutilah anjuran dokter dalam mengonsumsi
flunarizin. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa izin dokter.
Tablet flunarizin boleh dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk
mengonsumsi flunarizin pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.
Apabila lupa mengonsumsi flunarizin, disarankan untuk segera melakukannya begitu
ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah
dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Kadar flunarizin dalam darah bisa berkurang jika obat ini dikonsumsi bersama dengan asam
valproat, carbamazepine, atau phenytoin.
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini adalah:
Mengantuk
Mual
Nyeri ulu hati
Mulut kering
Depresi
Kelelahan
Gangguan sistem gerak
Kenaikan berat badan.
Efek samping di atas dapat mereda dengan sendirinya jika tubuh sudah beradaptasi terhadap
flunarizin. Namun, jika efek samping tidak mereda dan kondisi tidak kunjung membaik, segera
kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
CODEIN
Codeine adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Codein tersedia
dalam bentuk tablet 10, 15, dan 20 mg, atau dalam bentuk kapsul dan sirop. Codeine merupakan obat
pereda nyeri golongan opioid yang dibuat dari ekstrak tumbuhan opium. Codeine meredakan nyeri
dengan cara mengurangi respons nyeri yang diterima oleh otak. Selain untuk meredakan nyeri, codeine
juga dapat diresepkan untuk menekan respon batuk pada orang dewasa.
Manfaat : Meredakan rasa nyeri ringan hingga berat, meringankan gejala batuk.
Codeine untuk ibu hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.Codeine dapat terserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, bagi ibu menyusui yang ingin
mengonsumsi codeine harus berkonsultasi dulu dengan dokter.
Dokter akan menyesuaikan dosis codeine dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan ini.
- Dewasa: 15-60 mg tiap 4 jam. Dosis maksimal per hari 360 mg.
- Anak-anak di atas 12 tahun: 0,5-1 mg/kgBB, diberikan tiap 6 jam. Dosis maksimal per hari 240 mg.
- Anak-anak: 3 mg untuk anak usia 2-5 tahun, dan 7,5-15 mg untuk anak usia 6-12 tahun, 3-4 kali sehari.
Ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi codeine. Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
Telan obat secara langsung dengan menggunakan air putih. Jika Anda merasa mual, obat dapat
dikonsumsi dengan bantuan susu atau pada saat makan.
Konsumsilah codeine sesuai dengan dosis yang diberikan dokter. Jangan menambah atau mengurangi
dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu karena berpotensi memicu efek samping berbahaya, seperti
gejala putus obat hingga overdosis.
Jika Anda lupa mengonsumsi codeine, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan codeine di tempat sejuk dan kering serta terhindar dari sinar matahari. Jauhkan codeine dari
jangkauan anak-anak.
Berikut ini adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika menggunakan codeine bersamaan
dengan obat-obatan tertentu:
- Menimbulkan efek samping yang berpotensi fatal jika dikonsumsi bersama dengan obat penghambat
enzim monoamine oxidase inhibitor (MAOI).
- Meningkatkan efek samping depresi sistem pernapasan jika digunakan dengan obat-obatan anestesi
dan antihistamin.
- Meningkatkan risiko terjadinya konstipasi, jika dikonsumsi bersama obat golongan antikolinergik dan
antidiare.
- Memiliki efek berlawanan jika codein dikonsumsi bersama domperidone, dan metoclopramide.
Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat dirasakan setelah mengonsumsi codeine:
- Mulut kering.
- Sembelit.
- Sakit perut.
- Ruam.
Segera ke IGD atau periksakan ke dokter jika Anda mengalami efek samping sebagai berikut setelah
menggunakan codein:
- Demam.
- Sulit tidur.
- Gangguan penglihatan.
-Kejang-kejang.
- Pingsan.
Data Pasien
Nama Kunaeni Riwayat Alergi -
Jenis Kelamin Perempuan Riwayat Penyakit Penyakit jiwa dan
saraf
Usia 51 tahun Kebiasaan
BB/TB 60/153 cm
Alamat Jl. Merdeka Nama Dokter dr. Anggarini,
Sp.S
no.53, Bandung
No telp/Hp 081312531252 Hasil -
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Laboratorium
Peserta Asuransi BPJS
Nb :Bagian yang diblok tidak perlu diisi
Riwayat Pengobatan
Tanggal Dokter Nama Obat Aturan Pakai Indikasi
Mulai Berakhir
19 20 Maret dr. Anggarini, Gabapentin Sehari 2x1 Antispasmodic,
Februari 2020 Sp.S Kapsul analgetika
2020 neuropati
19 20 Maret dr. Anggarini, Vit C Sehari 1x1 Pencegahan dan
Februari 2020 Sp.S Tablet pengobatan
2020 scurvy
19 25 dr. Anggarini, Paracetamol Sehari 3x1 Analgetika
Februari Februari Sp.S Tablet ringan
2020 2020
19 25 dr. Anggarini, Myorez Sehari 3x1 Analgetika
Februari Februari Sp.S Tablet kejang otot
2020 2020
19 25 dr. Anggarini, Flunarizin Sehari 3x1 Antimigrain
Februari Februari Sp.S Tablet
2020 2020
19 25 dr. Anggarini, Codein Sehari 3x1 Analgetika
Februari Februari Sp.S Tablet opioid ringan
2020 2020 sampai sedang