Anda di halaman 1dari 54

Efek Samping Obat Pada Saluran Pencernaan

Andrey Wahyudi, S.Farm.,M.Farm.,Apt


Materi

1. Gastroesophageal
Reflux Disease (Gerd)
2. Mual Dan Muntah
3. Tukak Peptik
4. Xerostomia
Apa itu gastroesophageal reflux disease
(GERD)?

Gastroesophageal reflux disease atau disebut GERD adalah kondisi ketika asam
lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Akibatnya, timbul rasa seolah
terbakar di dada dan kerongkongan, karena lapisan kerongkongan tersebut
mengalami iritasi.

Seseorang dinyatakan mengalami GERD ketika mengalami


kenaikan asam lambung ringan selama 2 kali seminggu,
atau kenaikan asam lambung berat hingga minimal
seminggu sekali.
• Patofisiologi
• GERD  ketidakseimbangan antara faktor
agresif & mekanisme normal yg melindungi
esophagus. Pd pasien GERD faktor agresif >>
faktor perlindungannya.
• Faktor agresif secara umum terdapat dalam
isi lambung di mana di dalamnya
terkandung asam lambung, pepsin, dan
asam empedu.
• Faktor perlindungan esophagus adalah:
- tekanan normal dari lower esophageal
shpincter (LES)
- gastric emptying
- clearance esophageal
- pertahanan mukosa esophageal terhadap
luka
• Obat – obat yg dpt meningkatkan resiko
GERD: NSAID, CaCB, antikolinergik, dopamin,
sedatives.
Faktor-faktor yang memperburuk
GERD:
1. Spesific foods
• makanan yg beraksi sbg iritan langsung,
seperti coffee, tomat, bawang, dan
makanan pedas
• makanan yg menurunkan LES tone: alkohol,
chocolate, peppermint
• makanan tinggi lemak
• large meals or large fluids volume
• ciggaret smoking
2. Faktor fisik: reclining after meals, obesitas
3. Pregnancy: combination of hormonal change
and weight gain
gejala penyakit GERD:
 Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di dalam kerongkongan, sulit menelan,
serta cegukan
 Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada (heartburn), yang bisa menyebar
sampai ke leher
 Sakit atau nyeri pada dada
 Timbul rasa asam atau pahit di mulut
 Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam perut ke bagian mulut
 Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma
 Suara serak
 Sakit tenggorokan.
Treatment Non Obat untuk
GERD
1. Perubahan diet
• hindari makanan yg mengiritasi mukosa
lambung, menurunkan tekanan LES &
makanan tinggi lemak
• jangan terlalu banyak minum saat makan
& usahakan makan dlm jumlah sedikit
• hindari penggunaan obat yg bisa
menurunkan tekanan LES
Lanjutan

2. Perubahan gaya hidup


• usahakan badan tegak lurus 2-3 jam stl makan
• tinggikan posisi kepala ketika tidur
• gunakan pakaian yg nyaman & longgar
• jika perlu turunkan berat badan
• berhenti merokok
Treatment Obat untuk GERD:

• Antacids: sodium bicarbonat, CaCO3, AlOH,


MgOH, atau kombinasinya. Kadang – kadang
perlu komponen antigas, seperti
simetichone.
• H2 antagonis: cimetidine, famotidine,
ranitidine
• PPI: omz, lansoprazole
• Promotility agents: metoclorpramide,
cisapride
• Mucosal barrier agents: sucralfat
Apa saja pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit GERD?

1. Antasida
 Obat ini berguna untuk menetralisir asam yang ada di perut dengan
bantuan bahan kimia alkali. contohnya seperti Mylanta, Rolaids, dan
Tums, yang bisa membantu meredakan gejala GERD dalam waktu singkat.

 Akan tetapi, mengonsumsi obat antasida saja tidak cukup ampuh untuk
memulihkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung.
Penggunaan jangka panjangmenimbulkan efek samping berupa diare,
sembelit, serta gangguan ginjal.
 Kesemua obat-obatan untuk
mengatasi gejala GERD tersebut
2. Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam bertujuan untuk mencegah serta
 Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni menghambat seksresi asam
H2-receptor blocker, seperti: lambung.
 Kerja H-2 receptor blocker
 Simetidin (Tagamet HB) memang tidak secepat obat
 famotidin (Pepcid AC) antasida. Namun, H-2 receptor
 nizatidine (Axid AR) blocker bisa membantu
 Ranitidin (Zantac) mengurangi produksi asam
lambung dalam waktu yang
cukup lama, yakni hingga 12
jam.

 penggunaan dalam jangka panjang berisiko


mengakibatkan kekurangan vitamin B12 dan
meningkatkan resiko patah tulang.
3. Obat-obatan untuk menghambat produksi asam dan
mengobati kerongkongan
Penghambat pompa proton (PPI) masuk ke dalam
golongan obat yang berfungsi sebagai penghambat
produksi asam, sekaligus memulihkan kondisi
kerongkongan.

Obat PPI untuk mengatasi GERD adalah jenis obat


penghambat produksi asam yang jauh lebih kuat
dibandingkan H-2 receptor blocker. obat PPI memberikan
waktu penyembuhan yang lebih cepat bagi jaringan
kerongkongan yang bermasalah.

Obat PPI yang dijual bebas


meliputi lansoprazole (Prevacid 24 HR)
dan omeprazole (Prilosec OTC, Zegerid OTC).
4. Obat untuk memperkuat katup (sfringter)
kerongkongan
Obat baclofen dapat membantu meredakan gejala
GERD, dengan cara mengurangi frekuensi terbukanya
katup kerongkongan bagian bawah. Obat ini bisa
menimbulkan efek samping berupa kelelahan dan mual.
Ferri, Fred. Ferri’s Netter Patient Advisor. Philadelphia, PA: Saunders / Elsevier, 2
012. Print. Page 295
United States National Library of Medicine. Gastroesophageal Reflux Disease. 20
16. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000265.htm Accessed Dece
mber 12th, 2015
Mayo Clinic. Gastroesophageal Reflux Disease. 2016. http://www.mayoclinic.org/d
iseases-conditions/gerd/basics/definition/con-20025201 Accessed December 12th
, 2015
Everything You Need to Know About Acid Reflux and GERD. https://www.healthlin
e.com/health/gerd Diakses pada 17 Juni 2019.
Everything You Need to Know About GERD. https://www.medicalnewstoday.com/a
rticles/14085.php Diakses pada 17 Juni 2019.
Gastroesophageal Refluex Disease (GERD). https://www.webmd.com/heartburn-g
erd/guide/reflux-disease-gerd-1#1 Diakses pada 17 Juni 2019.
Nausea and Vomiting
Andrey Wahyudi, S.Fram.,M.Farm.,Apt
• Mual dan muntah biasanya merupakan ESO yang
umum dari obat, biasanya terjadi pada awal terapi
diberikan.
• Pada beberapa kasus, penggunaan anti emetik
diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit.
Nausea/mual?

 Mual adalah rasa seperti ingin muntah dan


tidak nyaman pada perut

 Gejala ini dapat timbul jika:

 Terlalu banyak makan.


 Menghirup aroma yang menjijikan atau tidak
Anda sukai.
 Berada dalam kendaraan.
 Sedang hamil, khususnya pada trimester awal
kehamilan.
 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
Vomiting/muntah

 Muntah adalah kondisi ketika isi lambung keluar secara


paksa melalui mulut. Berbeda dari regurgitasi
(keluarnya isi lambung tanpa kontraksi), muntah
disertai kontraksi pada lambung dan otot perut. Muntah
sendiri sebenarnya bukan suatu penyakit, tetapi gejala
bahwa seseorang sedang mengalami gangguan
kesehatan.

 Bila seseorang muntah secara berulang dan tidak


terkait kondisi di atas, maka dapat diduga dia
mengalami sindrom muntah siklik. Sindrom muntah
siklik adalah kondisi yang umumnya terjadi pada anak-
anak usia sekitar 5 tahun. Kondisi tersebut ditandai
muntah hingga lebih dari 10 hari, dan sudah disertai
dengan keluhan lemas
mual juga bisa dipicu oleh penyakit atau obat
tertentu, seperti:
•Sakit maag.
•Penyakit refluks asam lambung (GERD).
•Radang pada saluran pencernaan (gastroenteritis).
•Radang usus buntu.
•Hambatan pada saluran pencernaan.
•Keracunan makanan.
•Batu empedu.
•Penyakit liver.
•Penyakit ginjal.
•Vertigo.
•Migrain.
•Infeksi telinga.
•Tumor otak.
•Bulimia.
•Serangan jantung atau gagal jantung.
•Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik
(erythromicin), obat pereda nyeri (ibuprofen, aspirin), atau
obat darah tinggi (nifefipine).
•Efek samping kemoterapi.
•Efek samping setelah operasi.
Sejumlah gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan
muntah meliputi:
•Sakit maag
•mabuk perjalanan
•Keracunan makanan
•Sakit kepala atau migrain
•Mual pada awal masa kehamilan (morning sickness)
•Apendisitis (radang usus buntu)
•Obstruksi usus akibat hernia atau batu empedu
•Batu ginjal
•Efek samping antibiotik, obat bius, atau kemoterapi
•Hiperglikemia (gula darah tinggi)
•Hipoglikemia (gula darah rendah)
•Infeksi bakteri atau virus pada saluran pencernaan
•Infeksi ginjal
•Infeksi telinga dalam, seperti labirinitis
•meningitis
Penyebab:
1. Obat yang diasosiasikan dengan mual dan
muntah pada dosis yang diresepkan
• analgetik narkotik, seperti morfin:
menurunkan motilitas usus, obstruksi GI dan
kosntipasi
• analgesik non narkotik (tramdol) juga bisa
menyebabkan mual
• NSAID: sebabkan mual tapi tanpa muntah
• Teofilin dan digoksin: sebabkan mual dan
muntah bila kadar plasma meningkat
• Antibiotik dan antiparasit: metronidazole,
trimetoprim-sulfametoksazole, eritromisin 
sebabkan mual dan muntah
• Antihelmintik: albendazole, thiabendazole 
sebabkan mual dan muntah
Lanjutan …
2. Obat yg diasosiasikan dgn mual & muntah
pd situasi overdosis
a. Agen kemoterapi
• Angka kejadian mual dan muntah krn terapi
kanker sebesar 50%.
• Pd 24 jam bila tjd mual muntah maka disebut
mual muntah periode akut
• Pd regimen kemoterapi, tx antiemetik sering
diresepkan, tetapi sebenarnya tidak perlu 
hanya digunakan untuk berjaga-jaga
• Tingkat keparahan obat kemoterapi
menyebabkan mual muntah tergantung obat
yang digunakan (cisplatin), dosis yang
digunakan, metode penggunaannya.
Lanjutan …

b. Analgesik
• ES yg paling sering tjd di GI adalah: mulut
kering, mual muntah, konstipasi, diare,
anoreksia
• Mual muntah terjadi pada 70% pasien yg
menerima MST oral
• Manajemen mual muntah pada pemberian
opioid: menurunkan dosis opioid hingga 25%
dan menggunakan antiemetik
Lanjutan …

c. Alkohol
• penggunaan alkohol bisa sebabkan mual
muntah >>  pankreatitis akut sebabkan
mual, muntah, & nyeri perut
• perdarahan intracranial krn trauma bisa
memberikan tanda klinik mual muntah
• mual dan muntah pd pasien dengan sejarah
pengguna alkohol perlu perhatian khusus
Obat yang digunakan untuk
terapi mual dan muntah
1. Fenotiazin
• Prochlorperazine dan chlorpromazine
adalah fenotiazin yang sering digunakan
pada kasus mual dan muntah yang berat.
• Obat ini akan mempengaruhi CTZ untuk
memblok reseptor dopamin.
• Prochlorperazin mempunyai absorbsi yang
bagus pada pemakaian oral maupun
parenteral dengan t ½ 7 jam.
2. Antihistamin: meclizine, difenhidramin
Terapi

 dimienhidrinat, untuk mencegah atau mengobati mabuk


perjalanan.
 Granisetron, ondansetron,
metoclopramide, dan domperidone, untuk mencegah
mual dan muntah setelah operasi.
•Granisetron, ondansetron, palonosetron, domperidone,
olanzapine, dan dexamethasone, untuk mencegah mual
sebelum dan sesudah kemoterapi.
Reference

Chepyala, PM, Olden, KW. (2008). Nausea and Vomiting. Curr Treat Options Gastroenterol,11(2), pp.135-44.
Binder, HJ. (2014). Oral Rehydration Therapy in the Second Decade of the Twenty-First Century. Curr Gastroenterol Rep, 16(3), pp.376.
Sing, et al. (2016). Nausea: A Review of Pathophysiology and Therapeutics. Therap Adv Gastroenterol, 9(1), pp. 98-112.
American Pregnancy Association (2018). Nausea During Pregnancy: Causes, Management And Concerns.
NIH (2018). MedlinePlus. Gastroenteritis.
NHS Choices UK (2018). Health A-Z. Feeling Sick (Nausea).
Mayo Clinic (2018). Symptoms & Causes. Morning Sickness.
Mayo Clinic (2018). Symptoms. Nausea and Vomiting.
Baby Center (2018). Vomiting in Children (Ages One to Five): What's Normal and What's Not.
Cafasso, J. Healthline (2017). Antiemetic Drugs.
Davis, C. Emedicine Health. Dehydration (Adults).
Nall, et al. Healthline (2016). What Causes Nausea?
Ogunyemi et al., Medscape (2017). Drugs & Diseases. Hyperemesis Gravidarum.
Stephens, C. Healtline (2016). What Causes Nausea?.
Vann, M. Everyday Health (2017). 4 Natural Remedies for Nausea.
WebMD (2018). Nausea and Vomiting.
Reference
Morra, et al. (2017). Definition of “Persistent Vomiting” in Current Medical
Literature. Medicine, 96(45), e8025.
Becker, D. (2010). Nausea, Vomiting, and Hiccups: A Review of Mechanism and
Treatment. Anesthesia Progress, 57(4), pp. 150-157.
American Family Physician (2007). Evaluation of Nausea and Vomiting.
Health Service Executive (2018). Conditions and Treatments. Vomiting in Adults.
Cleveland Clinic (2018). Vomiting Blood: Care and Treatment
Marcin, A. Healthline (2018). Green, Yellow, Brown, and More: What does the
Color of My Vomit Mean?
Blake, K. Healthline (2017). Nausea and Vomiting
Cherney, K. Healthline (2016). What Causes Vomiting?
Kahn, A. Healthline (2016). What Causes Vomiting Blood?
Tukak Peptic
Andrey Wahyudi, S.Farm.,M.Farm.,Apt
definisi

 Tukak lambung adalah luka pada lambung yang


menyebabkan keluhan sakit maag. Selain di
lambung, luka tersebut dapat terbentuk di usus 12
jari atau di bagian bawah kerongkongan.

 Sebagian besar kasus tukak lambung disebabkan oleh


infeksi bakteri H. pylori atau karena konsumsi obat
pereda nyeri yang berlebihan. Pada kasus yang jarang
terjadi, tukak lambung juga dapat disebabkan oleh
tumor di lambung, atau komplikasi dari radioterapi.
• Menurut definisi, tukak peptik dapat ditemukan
pada setiap bagian saluran cerna yang terkena
getah asam lambung  esophagus, lambung,
duodenum, dan jejunum.
Ulcer Risk by Spesific NSAID

Lowest RiskMedium Highest Risk


Risk
Nabumetone Aspirin FlurbiprofenPi
Etodolac Ibuprofen roxicam
Salsalte Naproxen Fenoprofen
Sulindac Diclofenac Indometachin
Tolmetin Ketoprofen
Patogenesis:

• NSAID mempengaruhi pertahanan mukosa melalui


efek toksik langsung yang ritatif pada
penghambatan jalur siklooksigenase dan penurunan
produksi prostaglandin endogen
• Melalu faktor agresif bila NSAID digunakan secara
oral  sebabkan lesi mukosa lambung
Terapi:
• penggunaan NSAID dihentikan
• jika penggunaan NSAID tidak dapat
dihentikan  perlu obat untuk mengobati
peptic ulcer: antacida, antagonis reseptor
H2, sucralfat, PPI.
• Penggunaan antagonis reseptor H2 hanya
dapat mencegah luka duodenal, sedangkan
pemberian PPI memberikan hasil yang
memuaskan pada penurunan asam.
• Penyembuhan ulcer pada pasien yang masih
memakai NSAID lebih cepat dengan PPI.
• Prostaglandin
Mekanisme:

• Asam arakhidonat dari membran fofolipid 


prostaglandin, leukotrien, prostasiklin, trombiksan
 diperantarai oleh 2 isoenzim:
• siklooksigenasi 1 (Cox-1): mempentukan barier
mucobicarbonat dan faktor yang melindungi
mukosa lambung
• siklooksigenase 2 (Cox-2): berperan dalm proses
antiinflamasi
Pencegahan

1. Meningkatkan pertahanan mukosa (faktor


protektif)
• NSAID menurunkan produksi PG  perlu PG
sintetik (misoprostol 200 mcg q. i. d)
• Sucralfat 1gr sebelum makan, 2 jam setelah
makan, dan sebelum tidur  dihindari
penggunaan bersamaan dengan antasida
dan susu
• Sucralfat bisa mengurangi absorbsi:
digoksin, tetrasiklin, ciprofloksasin,
fenitoin, ranitidin
Lanjutan…

2. Mengurangi faktor agresif


• Penggunaan antagonis reseptor H2 dan
PPI beraksi pada tempat yang sama 
pompa H+/ K+ ATP ase dan mengeblok
produksi HCl
3. Meningkatkan faktor protektif dan
mengurangi faktor agresif
• Faktor resiko PUD: jenis kelamin (wanita
> pria), umur, merokok, faktor diet
(kelebihan garam dan kekurangan vitamin
A,C, E) status imunologi, daerah tinggal,
penggunaan NSAID dalam dosis tinggi /
multiple NSAID
Gejala Tukak Lambung
 Gejala yang muncul adalah sakit maag atau nyeri ulu hati. Nyeri tersebut memiliki
karakteristik sebagai berikut:

 Berlangsung dalam hitungan menit hingga jam.


 Hilang timbul selama beberapa hari, minggu, atau bulan.
 Memburuk di antara waktu makan, saat malam hari, atau pagi-pagi sekali.
 Makin parah ketika perut kosong atau tidak terisi makanan.
 Reda bila perut diisi makanan atau setelah minum obat sakit maag, tetapi
kemudian akan muncul kembali.

 Gejala lain yang bisa muncul pada tukak lambung adalah:


 Mual dan muntah
 Perut kembung
 Sering bersendawa
 Dada terasa seperti terbakar
 Hilang nafsu makan
 Berat badan turun
 Sulit menarik napas
 Lemas
Faktor resiko tukak lambung/tukak peptic

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko


terjadinya tukak lambung atau memperparah gejala tukak
lambung, yaitu:

 Merokok, terutama pada seseorang yang terinfeksi


bakteri pylori.
 Stres yang tidak terkelola dengan baik.
 Konsumsi makanan asam atau pedas.
 Konsumsi minuman beralkohol.
Penyebab Tukak Lambung

 Luka di lambung terbentuk ketika selaput yang melapisi


lambung terkikis. Pengikisan selaput lambung
umumnya disebabkan oleh:

 Infeksi bakteri
Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab utama
timbulnya luka pada lapisan lambung.
Konsumsi obat antiiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Konsumsi ibuprofen, diclofenac, atau meloxicam secara
berlebihan dapat menyebabkan iritasi atau peradangan
pada jaringan lambung hingga menimbulkan luka.
Selain OAINS, obat lain yang bisa menyebabkan tukak
lambung adalah aspirin, kortikosteroid, dan
obat antidepresan golongan SSRI.
Pengobatan Tukak Lambung
 Tukak lambung yang sampai menyebabkan
perdarahan harus mendapat penanganan
darurat. Dokter akan menghentikan perdarahan
melalui prosedur endoskopi. Bila perdarahan
tetap berlangsung atau tukak lambung sampai
menimbulkan lubang di dinding lambung, dokter
akan melakukan operasi.
Sementara itu, untuk mengatasi infeksi H. pylori,
dapat diberikan kombinasi obat di bawah ini, untuk
dikonsumsi selama 7-14 hari:
Penghambat pompa proton (PPI)
Obat PPI digunakan untuk menurunkan kadar asam
lambung dan meredakan gejala. Contoh obat ini
adalah esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantopr
azole, dan rabeprazole.

Antagonis H2
Antagonis H2 dikenal sebagai obat penurun produksi
asam lambung. Contoh obat ini
adalah cimetidine, famotidine, dan ranitidin.

Bismuth subsalicylate
Obat ini berfungsi untuk melapisi dan melindungi luka dari
asam lambung. Obat ini bekerja dengan cara membunuh
organisme penyebab infeksi.

Antibiotik
Antibiotik bertujuan untuk membunuh bakteri H. pylori.
Contoh antibiotik yang akan diberikan
adalah amoxicillin, clarithromycin, atau metronidazole.
Reference

Asali, et al. (2018). Risk Factor Leading to Peptic Ulcer Disease: Systematic Review in
Literature. International Journal of Community Medicine and Public Health, 5(10), pp.
4617-4624.
Prabhu, V., & Shivani, A. (2014). An Overview of History, Pathogenesis and Treatment of
Perforated Peptic Ulcer Disease with Evaluation of Prognostic Scoring in Adults. Annals of
Medical and Health Scinces Research, 4(1), pp. 22-9.
American College of Gastroenterology. Peptic Ulcer Disease.
National Institute of Health (2018). Medline Plus. Peptic Ulcer.
Cleveland Clinic (2016). Disease & Conditions. Peptic Ulcer Disease.
Mayo Clinic (2018). Diseases & Conditions. Peptic Ulcer.
Mayo Clinic (2017). Diseases & Conditions. Helicobacter pylori (H. pylori) Infection.
Higuera, V. Healthline (2017). Peptic Ulcer.
WebMD (2017). Can You Prevent Peptic Ulcers?
Xerostomia
Andrey Wahyudi, S.Farm.,M.Farm.,Apt
Definisi
 Xerostomia adalah kondisi ketika mulut terasa sangat
keringMulut mengering karena kelenjar air liur tidak
mampu menghasilkan cukup air liur untuk
melembapkan rongga mulut.

 ESO tertentu, sedang gugup, dan jarang minum air


putih juga bisa mengalami xerostomia.

 Kondisi ini dapat menyebabkan lidah menjadi kasar,


muncul sariawan, dan bibir retak-retak. Meski bukan
kondisi yang berbahaya, xerostomia tidak boleh
disepelekan.
 Ketika mulut terus-terusan kering, akan kesulitan
untuk mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara.
Mulut yang dibiarkan mengering juga dapat
meningkatkan risiko pembusukan gigi atau infeksi
jamurBila tidak ditangani dengan tepat, kondisi
ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan
gigi yang parah.

Selain itu, mulut kering yang berlangsung lama dan tidak


kunjung membaik juga bisa jadi tanda penyakit serius.
Misalnya diabetes.
Gejala Xerostomia

Beberapa gejala paling khas dari xerostomia adalah:

 Merasa kering pada mulut, tenggorokan, atau lidah


 Bibir pecah-pecah
 Muncul sariawan di mulut
 Mengalami infeksi di mulut
 Bau mulut yang parah
 Merasakan sensasi panas atau terbakar di mulut
 Sering merasa kehausan
 Air liur yang kental dan lengket
 Kesulitan mengecap, mengunyah, menelan, atau
berbicara
Apa penyebab xerostomia (mulut kering)?

 dehidrasi seringkali menjadi penyebab utama


seseorang mengalami xerostomia.
 Asupan cairan yang rendah dapat memengaruhi tubuh
dalam menghasilkan air liur. Air liur yang sedikit inilah
yang memicu xerostomia.
Selain dehidrasi, penyebab xerostomia lainnya adalah:
1. Stres
Stres, cemas, dan depresi dapat menjadi faktor penyebab
mengalami xerostomia.
 Ketika sedang stres, cenderung berkeringat lebih
banyak dan lebih sering buang air kecil. Kedua hal ini
akan menurunkan persediaan cairan dalam tubuh. shg
lebih mudah untuk mengalami xerostomia.
 Tanpa disadari, orang juga cenderung akan bernapas
melalui mulut ketika sedang stres. Pernapasan lewat
mulut dapat membuat mulut mengering.
Lanjutan...

2. Minum obat-obatan tertentu


 Obat darah tinggi, antidepresi, obat bius adalah
beberapa obat yang memiliki efek samping mulut
kering. Beberapa antihistamin, dekongestan, dan obat
nyeri otot juga dapat menyebabkan kondisi ini.

3. Terapi kanker
 Salah satu efek samping kemoterapi dan terapi radiasi
yang paling umum adalah mulut kering. Hal ini karena
pengobatan kanker tersebut dapat mengubah sifat dan
jumlah air liur di dalam mulut.
Lanjutan...

4. Penyakit tertentu
 Mulut kering bisa jadi pertanda dari penyakit kronis,
seperti diabetes, hipertensi, dan stroke. Gangguan
autoimun seperti seperti sindrom Sjogren atau
HIV/AIDS juga dapat menyebabkan xerostomia.

5. Kerusakan saraf
 Cedera di bagian kepala dan leher juga bisa
menyebabkan xerostomia. Sebab, saraf yang ada di
kepala dan leher memiliki peran untuk mengirimkan
sinyal ke kelenjar ludah supaya menghasilkan air liur.

Bila kedua saraf tersebut mengalami kerusakan, maka


produksi air liur dapat mengganggu. Akibatnya, jumlah
air liur di dalam mulut akan menurun dan
menyebabkan xerostomia.
Lanjutan...

6. Penyalahgunaan obat-obatan
terlarang
Narkoba sabu, atau yang juga dikenal
sebagai methamphetamine
adalah narkotika yang sangat adiktif
Selain menyebabkan kecanduan, sabu
juga memicu serangkaian reaksi tak
nyaman pada tubuhSalah satunya
xerostomia.

Marijuana atau yang lebih dikenal


dengan sebutan ganja pun
menyebabkan efek samping yang
serupa.
Meresepkan obat tertentu
 Jika mulut kering disebabkan oleh obat-obatan,dapat
dilakukan penyesuaikan dosis atau mengganti ke obat
lain untuk mengendalikan kondisi ini dapat diberikan
obat pilocarpine (Salagen) atau cevimeline (Evoxac)
untuk membantu merangsang kerja kelenjar air liur.

 Kedua obat ini bekerjaagonis kolinergik, agonis


sistemik-kolinergik bertindak langsung pada reseptor
muskarinik sel efektor untuk meniru efek asetilkolin.
stimulasi reseptor muskarinik dapat meningkatkan
sekresi kelenjar eksokrin seperti kelenjar saliva.

 gel pelembap atau obat kumur yang


mengandung xylitolmembantu meredakan kondisi
ini.
TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai