Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PRAKTEK STUDI KASUS FARMASI PRAKTIS


“SWAMEDIKASI”

Dosen Pengampu :
Apt. Dewi Ekowati, M. Sc

Disusun oleh :

Arief Wibisana 2120414601

PROGRAM STUDI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Self-medication (pengobatan sendiri) adalah penggunaan obat-obatan dengan


maksud terapi tanpa saran dari profesional atau tanpa resep (Osemene &
Lamikanra, 2012). Pengobatan sendiri termasuk memperoleh obat-obatan tanpa
resep, membeli obat berdasarkan resep lama yang pernah diterima, berbagi obat-
obatan dengan kerabat atau anggota lingkaran sosial seseorang atau menggunakan
sisa obat-obatan yang disimpan di rumah (Adhikary et al., 2014).
Berdasarkan data dari laporan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2012, terdapat 44,14% masyarakat Indonesia yang berusaha untuk
melakukan pengobatan sendiri. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 juga
mencatat sejumlah 103.860 (35,2%) rumah tangga dari 294.959 rumah tangga di
Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi (Kemenkes RI, 2013).
Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan- keluhan dan
penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing,
batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit, dan lain-lain
(Depkes RI, 2007).
Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami.
Pelaksanaannya harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, antara
lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efeksamping,
tidak adanya kontraindikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya
polifarmasi (Depkes RI., 2008). Keuntungan swamedikasi, jika dilakukan dengan
tepat dan benar maka akan menghemat biaya, waktu dan efektif dalam
menghilangkan keluhan pada gejala yang dialami. Namun sebaliknya, jika
swamedikasi di lakukan tidak tepat maka akan memboroskan biaya, waktu,
bahkan akan timbul gejala yang tidak diinginkan, karena adanya efek
samping dalam obat yang digunakan (Supardi & Susyanty, 2010). Dalam
praktiknya, kesalahan penggunaan obat dalam swamedikasi ternyata masih terjadi,
terutama karena ketidaktepatan obat dan dosis obat. Apabila kesalahan terjadi
terus- menerus dalam waktu yang lama, dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko
pada kesehatan (Depkes RI., 2006).
Salah satu penyakit yang dapat di obati sendiri adalah sembelit (Konstipasi).
Konstipasi merupakan masalah yang selalu mengganggu pada ibu hamil, pada
umumnya ibu hamil trimester 3. Konstipasi adalah suatu keadaan susah atau tidak
dapat buang air besar, feses yang keras, rasa buang air besar tidak tuntas (ada rasa
ingin buang air besar tetapi tidak dapat mengeluarkannya) disertai dengan keluhan
perut terasa penuh dan kembung. Jika masalah ini dibiarkan maka akan
berdampak pada proses persalinan dan nifas (Herawati, 2012). Pengobatan non-
farmakologi sangat di anjurkan selama kehamilan karena untuk menjaga
kelancaran BAB dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Selain itu
pengobatan untuk jenis obat konstipasi yang bekerja dengan
cara stimulan dan osmotik harus dihindari, karena dapat membahayakan kondisi
kehamilan (Schwinghammer & Wells, 2015).
BAB II
ISI
A. Kasus

Seorang Ibu umur 38 tahun sedang hamil 6 bulan pergi ke apotik dengan
keluhan susah buang air besar sudah 3 hari. Sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit ini , tidak memiliki penyakit lain, tidak memiliki alergi.

B. Analisis Kasus

Subjek Objek Assesment Plan


Ibu hamil 6 Usia 38tahun Gangguan saluran Terapi farmakologi = Dulcolax
bulan susah Tidak memiliki cerna yaitu suppos (owa golongan 2)
buang air besar riwayat penyakit “konstipasi” maksimal 3 suppos.
dan alergi Terapi non-farmakologi = Makan
makanan yang berserat,
perbanyak minum air, perbanyak
aktivitas fisik

C. Dialog

D. Dokumentasi Swamedikasi
Nama Pasien Ira Nasution
Jenis kelamin Perempuan
Usia 38 tahun
Alamat Ungaran
Tanggal pasien datang 26/02/2021
Gejala yang diderita Susah Buang Air Besar
Riwayat alergi -
Riwayat penyakit -
Obat yang diberikan
Cara
Nama Obat Dosis No Batch ED
Pemakaian
Dulcolax Suppos Melalui
1 Supp @10mg 15091975 02-2022
(Bisacodyl) dubur/anus
Lain-lain
Cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih dengan air dan sabun sebelum
menggunakan dulcolax suppos.

Surakarta, 26 Februari 2021


Yang meyerahkan,

Apt, Arief Wibisana S.farm

Anda mungkin juga menyukai